Anda di halaman 1dari 29

Pengkajian Asuhan Keperawatan Kritis dengan

Preeklamsi dan Eklamsi

NAMA KELOMPOK :
ALDA NUROCTAVIANI 2720170058
FIKI ALPIANSYAH 2720170018
TANIA ANGGRAINI SAPUTRI 2720170022
PENGERTIAN
Pre-eklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh
setiap wanita hamil.
Pre-eklampsia adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab
kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan
berdampak pada ibu dan bayi.
Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan baik. Selain
mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami
kejang kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat
atau setelah melahirkan.
Klasifikasi Pre-Eklampsia dan
Eklampsia

Pre Eklamsia dibagi menjadi 2 golongan,yaitu :


Pre Eklamsia ringan
Pre Eklamsi berat
Eklampsia menjadi 3 bagian berdasarkan waktu terjadinya eklampsia, yaitu :
Eklampsia gravidarum
Eklampsia parturientum
Eklampsia puerperium
Etiologi Pre-Eklampsia dan
Eklampsia
Sebab pre eklamasi secara pasti belum diketahui
Vasospasmus menyebabkan :
Hypertensi
Pada otak (sakit kepala, kejang)
Pada placenta (solution placentae, kematian janin
Pada ginjal (oliguri, insuffisiensi)
Pada hati (icterus)
Pada retina (amourose)
Eklampsia
Menurut Manuaba, IBG, 2001 penyebab secara pasti belum diketahui, tetapi banyak teori yang menerangkan tentang sebab akibat dari penyakit ini,
antara lain: 
Teori Genetik
Teori Imunologik
Teori Iskhemia Regio Utero Placental
Teori Radikal Bebas
Teori Kerusakan Endotel
Teori Trombosit
Teori Diet Ibu Hamil
PATOFISIOLOGI

Pre-Eklampsia
Pada beberapa wanita hamil, terjadi peningkatan sensitivitas vaskuler terhadap angiotensin II.
Peningkatan ini menyebabkan hipertensi dan kerusakan vaskuler, akibatnya akan terjadi
vasospasme. Vasospasme menurunkan diameter pembuluh darah kesemua organ, fungsi-fungsi
organ seperti plasenta, ginjal, hati dan otak menurun sampai 40-60%. Gangguan plasenta
menimbulkan degenerasi  pada plasenta dan kemungkinan terjadi IUGR dan IUFD pada fetus.
Aktivitas uterus dan sensitifitas terhadap oksitosin meningkat (Maryunani & Yulianingsih, 2010).
Eklampsia
Eklampsia terjadi karena perdarahan dinding rahim berkurang sehingga plasenta mengeluarkan
zat-zat yang menyebabkan ischemia uteroplasenta dan peningkatan tekanan darah. Terjadinya
ischemia uteroplasenta dan hipertensi menimbulkan kejang atau sampai koma pada wanita
hamil.
Tanda dan Gejala Pre-Eklampsia dan
Eklampsia
Tanda Pre-Eklampsia Tanda Eklampsia
Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan tekanan Seluruh kejang eklamsia didahului dengan pre eklamsia. Eklamsi
darah tinggi, gejala preeklampsia yang patut diwaspadai adalah : digolongkan menjadi kasus antepartum, intrapartum dan post
partum, adapun tanda dan gejalanya sebagai berikut:
Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan
cairan dalam tubuh Eklamsia ringan

Nyeri perut Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg

Sakit kepala yang berat Keluarnya protein melalui urine (proteinuria) dengan hasil lab
proteinuria kuantitatif (esbach) >=300mg/24 jam
Perubahan pada refleks
Kenaikan berat badan lebih dari 1 kg seminggu
Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali Bengkak kedua kaki, lengan dan kelopak mata
Ada darah pada air kencing Eklamsi berat
Pusing Tekanan darah 160/110 mmHg
Mual dan muntah yang berlebihan Proteinuria kuantitatif > = 2 gr/24 jam
Udem Terdapat protein di dalam urine dalam jumlah yang signifikan
Hipertensi Trombosit kurang dari 100.000/mm3
Proteinuria  
Komplikasi Pre-Eklampsia dan
Eklampsia
Eklampsia
Pre-Eklampsia
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha utama ialah
Komplikasi yang terjadi pada preeklamsia yaitu antara lain (Mitayani, melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita eklampsia.
2009):
Berikut adalah beberapa komplikasi yang ditimbulkan pada preeklampsia
Pada ibu berat dan eklampsia:
Eklamsia Solutio Plasenta
Solusio plasenta Hipofibrinogemia
Perdarahan subkapsula hepar Hemolisis
Kelainan pembekuan darah Perdarahan Otak
HELLP syndrome (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet Kelainan Mata
count) Edema Paru
Ablasio retina Nekrosis Hati
Gagal jantung hingga syok dan kematian. Sindrome Help
Pada janin Kelainan Ginjal
Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus Komplikasi lain
Prematur Lidah tergigit, trauma dan faktur karena jatuh akibat kejang-kejang preumania
Asfiksia neonatorum Aspirasi, dan DIC (Disseminated Intravascular Coogulation)
Kematian dalam uterus Prematuritas
Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal. Dismaturitas dan kematian janin intro uteri.
KASUS ASKEP
 
Tanggal Masuk : 12-12-2018 Jam Masuk : 12-21-2018
Ruang/Kelas : Mawar merah 5 Kamar No. : 04
Pengkajian tanggal : 13-12-2018 Jam : 13.00
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 30 Tahun
Suku / bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : smp
Pekerjaan : Swasta
Alamat : WI Prapai rt14 rw03 Pasuruan Nguling
Status perkawinan : Nikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.H
Umur : 35 Tahun
Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl.kencana
Status perkawinan : Nikah
RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama: pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan post partum spontan
Riwayat Penyakit sekarang: Pasien dirumah merasa nyeri pada perutnya dan di bawah ke RSUD Bangil pada suaminya
pada tanggal 11Desember 2018 lalu pasien dibawa ke MNE dengan keluhan nyeri sekala nyeri 6 kencang-kencang di
USG. Pada saat pengkajian tangal 12 Desember 2018 09:00 pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi,nyeri yang
dirasakan terasa panas pada daerah bawah perut, skala nyeri 6 nyeri yang dirasakan hilangtimbul padasaat ibu sedang
mobilisasi.
RIWAYAT OBSETRI
1. Riwayat Menstruasi
Menarche: Banyaknya:50cc) HPHT:29-03-2018
Siklus 25 Hari Lamanya :6-7 Hari
Keluhan Tidak ada
2. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu:
G2P2A0
4. Persalinan Sekarang
Kala persalinan
Kala I: tidak terkaji
Kala II: tidak terkaji
Kala III: tidak terkaji
Kala IV:
Keadaan umum: Lemah
Tanda- tanda vital:
TD: 150/80 Mmhg RR: 20x/Mnt N: 88x/Mnt S: 36,5C
TFU:2Jari dibawah pusat Kontraksi uterus: (√) baik ( -) tidak
Perdarahan: (√) ya (-)tidak Jumlah : 250 cc
Perineum: rupture spontan(-) episiotomy(-)
Lochea: Jenis: (√) lochea ruba ( ) lochea sanguinolenta ( ) lochea serosa
( ) lochea alba ( ) lochea parulenta ( ) lochiotosis
Jumlah : 100 cc
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus: (√) Baik ( )Tidak
Pendarahan: () Ya (√)Tidak
Jumlah: 200c
Perineum: ()rupture spontan ()episiotomy
Lain – lain: pasien menyatakan belum tahu bagaimana menyusui yang benar
Keadaan Bayi:
BB: 3200 gr TB: 42 cm Suhu:36,4C
Pusat: (√) Normal () Abnormal
Perawatan tali pusat () Alkohol 70 % () Betadine (√) Lainnya: kassa steril
Anus: normal
Lingkar Kepala:
Lingkaran Sub Occipito Bregnatica: tidak terkaji
Lingkaran Fronto Occipitalis: tidak terkaji
Lingkaran Mentro Occipitalis: tidak terkaji
Kelainan Kepala:
Caput succedanum Hydrocephalus
Cephal Hematoma Microcephalus
Lain- lain : tidak ada kelainan
Rencana Perawatan Bayi: (√) sendiri ( ) Orang tua () lain-lain
Kesanggupan dan pengetahuan:
Merawat bayi: Pasien sanggup merawat bayinya
Breast care: Pasien belum melakukan perawatan payudara
Perineal care: Pasien sudah bisa merawat perineum
Nutrisi: Pasen sudah tau tentang nutrisi setelah bersalin
Senam nifas: Pasien sudah tau tentang senam nifas
KB: pasien tidak KB
Menyusui: Pasien belum bisa cara menyusui dengan benar. ASI belum keluar, ada bendungan ASI pada payudara
Masalah Keperawatan: ketidak efektifan pemberian ASI
Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB: () ya (√) tidak
Bila ya jenis kontrasepsinya apa yang digunakan : -
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : Belum pernah
Masalah yang terjadi : -
Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami ibu : Tidak ada
Pengobatan yang didapat :Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada
(-) penyakit diabetes melitus (-) Penyakit jantung (-) Penyakit hipertensi
(-) penyakit lainnya
Riwayat Lingkungan
Kebersihan: Bersih
Bahaya: Tidak ada bahaya
Lainnya: Tidak ada
Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesahatan
Merokok: Tidak merokok Minuman Keras: Tidak minum-minuman keras
Keterangan Obat: Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:cukup
Tekanan darah: 140/80mmhg Rr: 20x/menit Bb:70kg Suhu:36,1C
Kesadaran:composmetis Nadi:85x.menit Tinggi badan:153cm
1. Sistem pernafasan BI (breathing)
Inspeksi:
Bentuk dada normal chest,susunan ruas tulang belakang normal,pola nafas teratur, jenis nafas regular, jenis
nafas regular,tidak ada retraksi otot bantu nafas, tidak terjadi sesak nafas, pola nafas teratur, respirty rate 20x/m,
tidak menggunakan lat bantu nafas. Pergerakan dinding dada sama.
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan daera dada, tidak ada benjolan dan les, vocal fremitus antara kanan dan kiri sama.
Perkusi: suara perkusi sonor.
Auskultasi:
Suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan seperti wheezing atau ronchi
2. B2(Blood)
Inspeksi:
Tidak terjadi enamis pada konjungtiva dan perdarahan vagina yang terjasi,tidak terjadi sianosis, tidak terjadi cubbing finger
Palpasi:
CRT<3 detik, akral hangat, takikardi, pulsasi kuat, tidak ada JVP, tekanan 140/100mmhg , nadi 92x/menit.
Auskultasi:
Bunyi S1 dan S2 tunggal, suara jantung regular, tidak ada buyi jantung abnormal seperti mumur dan gallop.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
3. Sistem persyarafan B3(Brain)
Inpeksi:
Kesadaran composmentis (GCS 4-5-6), orientasi baik, tidak kaku kuduk, tidak kejang, tidak ada brudsky, tidak ada nyeri kepala.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Sistem perkemihan B4 (Bladder)
Inspeksi:
Bentuk alat kelamin normal, libido kemauan dan kemampuan normal, kebersihan pada vagina terjaga, terdapat lokhea, warna merah
segar, terpasang kateter, jumlah 300cc/7jam di urine bag, berwarna kuning.
Palpasi:
Ada nyeri tekan pada kandungkemih Masalah kepewaran : tidak ada masalah keperawatan
5. B5 (bowel)
Inspeksi:
Mulut bersih, mukosa lembab, nafsu makan meningkat, bentuk bibir normal, gigi bersih, tidak ada masalah menelan, pasien
belum BAB selamadi rs
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri epigastrium tidak teraba pembesaran hepar.
Perkusi: Suara timpani.
Auskultasi: bising usus normalnya 12x/menit.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
6. B6(bone)
Inspeksi:
Terjadi kelemahan akibat efek tindakan anastensi dan nyer, terbatas pada aktivitas berat, terdapat adanya pembesaran
payudara, adanya hiperpigmentasi areola mame, dan papilla mamae, terdapat stisea atau linea, terdapat luka posr operasi
section caesarea, tertutup kasa, luka kurang lebih 10cm, bersih tidak ada pus kulit bersih tidak ada fraktur, tidak odema pada
ekstremitas bawah, puting susu blum menonjol, pasien tampak menyeringai saat mika miki, pasien terlihat memegangi
perutnya saat mika miki, colostrums belum keluar, kekuatan otot 55 44 Palpasi: tugor kulit elastic, odema pada ekstremitas
bawah atau kaki, terdapat nyeri tekan pada darah luka post operasi section caesarea, TFU 2 jari dibawah pusat, terabah lunak.
Masalah keperawatan: nyeri akut dan hambatan mobilitas fisik.
7. B7(Sistem pengindraan)
Infeksi:
Mata: pupil isokor kanan atau kiri, reflek cahaya normal kanan atau kiri, komnjungtiva normal kanan dan kiri,
tidak terdapat anemis, sclera putih kanan atau kiri, palpebra normal kanan atau kiri, pergerakan bola mata
normal kanan atau kiri.
Hidung: mukosa lembab, tidak ada secret
Telinga: bentuk simetris kanan atau kiri, ketajaman pendengaran baik kanan atau kiri baik
Perasa: bisa merasan pahit, asam asin, dan manis Peraba: normal dan dapat berfungsi dengan baik. Masalah
keperawatan; Tidak ada masalah keperawatan.
8. B8 Sistem Endrokrin
Inspeksi:
Tidak ada pembersaran kelenjar tyroid dan pembesaran kelenjar getah bening. Klien tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan
Palpasi:
Tidak ada benjolan pada leher, tidak ada pembearan vena jugularis tan tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal 12 -Desember 2018

Assays Results Unit Ref Range

GLU ACAK 219 mg/dL 80 - 140

SGOT 25 U/l 0 - 37

SGPT 26 U/l 6 - 42

ALBUMIN 5.3 gr/dL 10-23

REATIN (CREA) 0.6 mg/dL 0,6 – 1,5

NATRIUM (NA) 130 meq/l 136 – 144

KALIUM (K) 4,3 meq/l 3,5 – 5,5

CHLORIDA (CL) 123 mmol/l 97 – 113

CALCIUM (C) 8,0 mg/dL 8,1 – 10,4

TERAPI
Infus D10: 14tpm berfungsi sebagai penambah energy atau tenaga
Injeksi pirasentan 3x1gram (vial) berfungsi untuk mencegah pembekuan darah
Satagesik : 3x1 gram berfungsi sebagai mengurangi rasa nyeri
Injeksi metoclopramid 3x1 gr berfungsi sebagai merendamkan mual dan muntah yang disebabkan efek samping dari prosedur bedah
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
PRIORITAS

Nyeri akut berhubungan dengan luka post op


Defisit pengetahuan berhubungan dengan Ketidak efektifan pemberian asi
Hambatan mibilitas fisik b/d kelemahan fisik akibat tindakan anastesi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal : 12-12-2018 Nama Pasien : Ny.N
Dx Medis : preeklamsi berat No. RM 00381674

Anda mungkin juga menyukai