PRE-EKLAMSI BERAT
A. Defisini Pre-eklamsi
Pre-eklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, oedema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-
tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (Mochtar,2010)
B. Etiologi Pre-eklamsia
a. Faktor usia ( remaja usia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun)
b. Pernah pre-eklamsi sebelumnya
c. Diabetes mellitus
d. Riwayat keluarga dengan pre-eklamsi (ibu atau saudara perempuan)
e. Obesitas
C. Patofisiologi
Perubahan pada tekanan darah disebabkan spasmus pembuluh darah yang disertai
dengan retensi garam dan air, bila spesmus pembuluh darah ditemukan diseluruh tubuh,
maka tekanan darah yang meningkat merupakan usaha untuk mengatasi tekanan periver
agar kebutuhan oksigen dalam jaringan dapat dicakup.
Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan cairan yang berlebihan
dalam ruang intresititial belum diketahui sebabnya. Perubahan yang terjadi pada ginjal
disebabkan oleh aliran darah keginjal menurun, menyebabkan filtrasi glomerulus
berkurang sehingga menyebabkan diuresis turun dan pada kehamilan lanjut dapat terjadi
diguria atau anuria.
4.Faktor Usia
Usia adalah lama waktu hidup atau ada (Sejak dilahirkan atau di adakan).Dalam
kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk melahirkan dan
persalinan adalah 20 – 30 tahun. Kehamilan resiko tinggi dapat timbul pada
kehamilan < usia 18 tahun dan > 35 tahun .
PEB
Sectio Caesaria
Post Op SC
Terputusnya uterus
inkontinuitas
Penurunan syaraf jaringan
ekstremitas bawah kontraksi
Atonia uteri
Hambatan Nyeri Invasi bakteri
mobilitas fisik
perdarahan
Resiko Infeksi
hipovolemik
Kekurangan
cairan
E. Penatalaksaan Pre-eklamsia
Dapat ditangani secara aktif atau konservatif. Aktif berarti : kehamilan diakhiri / atau
diterminasi bersama dengan pengobatan medisinal. Konservatif berarti : kehamilan
dipertahankan bersama dengan pengobatan medisinal. Prinsip : Tetap pemantauan janin
dengan klinis, USG, kardiotokografi.
a) Penanganan aktif.
Penderita harus segera dirawat, sebaiknya dirawat di ruang khusus di daerah
kamar bersalin.Tidak harus ruangan gelap.Penderita ditangani aktif bila ada satu
atau lebih kriteria:
1) Ada tanda-tanda impending eklampsia
2) Ada hellp syndrome
3) Ada kegagalan penanganan konservatif
4) Ada tanda-tanda gawat janin atau iugr
5) Usia kehamilan 35 minggu atau lebih
b). Penanganan konservatif
Pada kehamilan kurang dari 35 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending
eclampsia dengan keadaan janin baik, dilakukan penanganan
konservatif.Medisinal : sama dengan pada penanganan aktif. MgSO4 dihentikan
bila ibu sudah mencapai tanda-tanda pre-eklampsia ringan, selambatnya dalam
waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini
dianggap sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera dilakukan terminasi.
jangan lupa : oksigen dengan nasal kanul, 4-6 l / menit, obstetrik : pemantauan
ketat keadaan ibu dan janin. bila ada indikasi, langsung terminasi.
Menjelaskan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan.
Istirahat tidak selalu berarti berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehari-hari
perlu dikurangi, dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring.Diet tinggi
protein, dan rendah lemak, karbohidat, garam dan penambahan berat badan yang
tidak berlebihan perlu dianjurkan.
Mengenal secara dini preeklampsia dan segera merawat penderita tanpa
memberikan diuretika dan obat anthipertensi, memang merupakan kemajuan yang
penting dari pemeriksaan antenatal yang baik. (Wiknjosastro H,2006)
F. Pemeriksaan Fisik
a. Hasil peneriksaan tanda-tanda vital (TD meningkat)
b. Oedema pada kaki
G. pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
b. USG
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Biodata pasien
b) Menstruasi terakhir.
c) Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menetukan taksiran persalinan
(TP).TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT).Untuk
menentukan TP berdasrkan HPHT dapat digunakan rumus Naegle, yaitu hari
ditambah tujuh, bulan dikurang tiga, tahun disesuaikan.
c) Adanya bercak darah yang berasal dari vagina.
d) Nyeri abdomen: kejang, tumpul.
e) Jenis kontrasepsi.
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibatkan buruk pada janin, ibu, atau
keduanya.Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didaptkan pada saat kunjungan
pertama.Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan
yang tidak dikatahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.
f) Riwayat gangguan tuba sebelumnya
Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes melitus, hipertensi, dan
penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.Oleh karena itu, adanya riwayat
infeksi, prosedur operasi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus
didokumentasikan.
g) Sistem Kardiovaskular
1) Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena,
yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada
tungkai, vulva dan rectum.
2) Edema pada ekstremitas
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah oada ekstermitas
akibat perpindahan cairan intravaskular keruan intertesial.Ketika dilakukan
penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan,
keadaan ini disebut pitting edema.Edema pada tangan dan wajah memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
h) Sistem musculoskeletal
1) Postur tubuh
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
2) Tinggi badan dan berat
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan.Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu beresiko
melahirkan premature dan berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum
konsepsi lebih dari 90 kg dapat mengakibatkan diabetes pada kehamilan,
hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
Rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks masa
tubuh.
3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya
yang berguna untuk persalinan per vaginaan.
i) Abdomen
Kontur,ukuran dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus
bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.Kandung kemih harus dikosongkan sebelum
pemeriksaan dilakukan untuk menentukan keakuratannya.Pengukuran metode Mc.
Donal dengan posisi ibu berbaring. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan
ektopik terganggu. Pada ruptur tuba nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba
dan intesitas yang kuat disertai dengan perdarahan yang menyebabkan ibu pingsan
dan masuk kedalam syok. Intensitas nyeri berkisar antar 9-10 nyeri hebat.
j) Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda
dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.Pemeriksaan reflek tendo
sebaiknya dilakukan karena hiperfleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
k) Sistem integument
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan ganguan pada hepar, lesi hiperpigmentasi seperti closma gravidarum,
sreta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penempangan
kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler dengan baik.
l) Sistem endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
m) Sistem urinarius
Pengumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah. Urine
diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang ada dalam urine
yang menandakan suatu masalah.
1) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine, hal ini
menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi
pada kehamilan.
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu
hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula darah.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang
bisanya terjadi pada ibu hamil
n) Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting dan pengeluaran kolostrum perlu
dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal.
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva dan anus perlu diperiksa dari
eksiorisasi, ulserasi, lesi, varises dan jarinagn parut pada perineum.
3) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna merah
kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik. Vagina mengalami
peningkatan pembuluh darah karena pengaruh esterogen sehingga tampak makin
merah dan kebiru biruan. Ovarium (indung telur) dengan terjadinya kehamilan,
indung telur mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
2. Diagnosa dan Intervensi
a. Analisa Data
DO:
- KU lemah
- Klien nampak
ekspresi meringis
- Tampak balutan luka
diperut
DS : Prosedur pembedahan Resiko Infeksi
section caesaria
Klien mengatakan disekitar
luka operasi terasa panas
DO:
Ku lemah
Tampak balutan luka
diperut
Terpasang infus
Terpasang DC
DS : Nyeri (rasa tidak nyaman) Hambatan Mobilitas fisik
DO:
-KU lemah
- keterbatasan ROM
DS :
DS :
- Riwayat obstetric
G3P1A1
- Putting susu klien
tidak menonjol
B. Intervensi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA