DISUSUN OLEH :
CHRISTINE NATHALIA LOUPATTY (406151015)
PEMBIMBING:
DR. VB HARYANTO KASY, SP.OG
”
intrapartum, atau post partum.
WHO, 2002;12)
MACAM EKLAMPSIA
Eklampsi antepartum
• Terjadi sebelum persalinan, terjadi dalam keadaan hamil.
• Kejadian 50% sampai 60 %
Eklampsi intrapartum
• Terjadi sewaktu persalinan (inpartu).
• Batas dengan eklampsia gravidarum sukar di tentukan terutama saat mulai
inpartu.
• Kejadian sekitar 30 % sampai 50 %.
Eklampsi postpartum
• Terjadi setelah persalinan. Terjadi serangan kejang atau koma
setelah persalinan berakhir
• Kejadian jarang 10 % .
ANAMNESA
• Hipertensi
• Edema
• Proteinuria
• Kejang
• Gangguan Visus
• Perlu dilakukan juga
pemeriksaan Obstetrik
(Leopold dan auskultasi)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
2
Trombosit Trombositopenia menggambarkan Preeklampsia berat
3
Protein dalam urin Dalam urin terdapat protein menggambarkan eklampsia
Kreatinin serum Asam Peningkatan menggambarkan :
Urat serum Nitrogen Beratnya hipovolemia
Urea Darah (BUN) Tanda menurunnya aliran darah ke ginjal
Tanda Pre eklampsia berat
Transaminase serum Peningkatan Transaminase serum menggambarkan gangguan fungsi
hepar
Lactic Acid Menggambarkan adanya hemolisis
Dehidrogenase (LDH)
Albumin serum dan Menggambarkan kebocoran endotel dan kemungkinan koagulopati
faktor koagulasi
DIAGNOSIS BANDING
Riwayat Hipertensi - + - -
Hipertensi + + - -
Kejang + - + +
Udema + +/- - -
Proteinuria + - - -
Gangguan + +/- - -
Penglihatan
ETIOLOGI
• Primigrivida
• Hiperplasentosis misalnya pada
Mola Hidatidosa, Kehamilan
multipel, Diabetes Melitus, Hidrops
Fetalis, Bayi besar
• Umur yang ekstrem
• Riwayat keluarga yang pernah
preeklampsi-eklampsi
• Penyakit ginjal dan hipertensi yang
sudah ada sejak lahir
PATOFISIOLOGI
TANDA & GEJALA
Eklampsi selalu didahului oleh gejala - gejala
preeklampsi
Gejala - gejala preeklampsi yang berat, seperti :
• Sakit kepala yang berat
• Penglihatan yang kabur
• Nyeri di ulu hati
• Kegelisahan dan hyperfleksi sering mendahului
serangan kejang.
TANDA & GEJALA
Eklampsi yang mengancam yaitu terjadi kejang
eklamtik yang datag sewaktu-waktu. Tanda-tanda
eklampsi yang mengancam antara lain :
• Tekanan darah naik dengan tajam
• Pengeluaran urine berkurang
• Proteinuria meningkat
• Sakit kepala hebat
• Mengantuk
• Gangguan penglihatan
• Nyeri epigastrium
• Mual
• Muntah
Konvulsi Eklampsia
1. Stadium Invasi (tingkat awal atau aura)
Mula-mula gerakan kejang dimulai pada daerah
sekitar mulut dan gerakan-gerakan kecil pada
wajah. Mata penderita terbuka tanpa melihat,
kelopak -mata dan tangan bergetar. Setelah
beberapa detik seluruh tubuh menegang dan
kepala berputar ke kanan dan ke kiri. Hal ini
berlangsung selama sekitar 30 detik.
Konvulsi Eklampsia
2. Stadium kejang tonik
Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku,
tangan menggenggam dan kaki
membengkok ke dalam, pernafasan berhenti,
muka mulai kelihatan sianosis, dan lidah dapat
tergigit. Stadium ini berlangsung kira-kira 20 -
30 detik
Konvulsi Eklampsia
3. Stadium kejang klonik
Spasmus tonik menghilang. Semua otot
berkontraksi berulang-ulang dalam tempo yang
cepat. Mulut terbuka dan menutup, keluar ludah
berbusa, lidah dapat tergigit, mata melotot, muka
kelihatan kongesti, dan sianotik. Kejang klonik ini
dapat demikian hebatnya hingga penderita
dapat terjatuh dari tempat tidurnya. Setelah
berlangsung selama 1 - 2 menit, kejang klonik
berhenti dan penderita tidak sadar, menarik
nafas seperti mendengkur.
Konvulsi Eklampsia
4.Stadium koma
Koma berlangsung beberapa menit hingga
beberapa jam. Secara perlahan-lahan
penderita mulai sadar kembali. Kadang-
kadang antara kesadaran timbul serangan
baru dan akhirnya penderita tetap dalam
keadaan koma.
Alur diagnosis Eklampsia (Hartuti,2011)
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN