Anda di halaman 1dari 3

Resume hari ini Daya Kasih Kristus

1. DEFENISI Daya Kaih Kristus


Daya kasih kristus adalah suatu sikap manusia yang memberi kekuatan dan mempengaruhi individu dalam
menjalani hidupnya. Sikap daya kasih kristus mencakup dalam aspek spiritual yakni sistem kepercayaan dan
nilai-nilai seseorang.
Unsur-unsur ini juga dapat dipandang sebagai keuntungan spiritualitas. Spiritualitas mencakup hal, agama,
kepercayaan, intuisi, pengetahuan dari yang tidak diketahui, cinta tanpa syarat dan rasa memiliki, rasa
terhubung dengan alam semesta, penghormatan teradap kehidupan dan pemberdayaan diri.
2. KOMUNIKASI DAN SIKAP TINDAKAN YANG MENYEMBUHKAN
 Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama antar perawat
dan klien melalui hubungan perawat dan klien. Perawat berusaha mengungkap perasaan,
mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan
(Purwanto, 1994).
 Tujuan komunikasi terapeutik pada klien gawat darurat menciptakan kepercayaan antara perawat
dengan klien yang mengalami kondidi kritis atau gawat darurat dalam melakakan tindakan, sehingga
klien cepat tertolong dan tidak terjadi hal yang fatal.
 . Perspektif , konsep dan prinsip keperawatan gawat darurat

 A. Pengertian gawat darurat

 Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (UU no 44 tahun 2009). Gawat darurat
adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang
memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat.

 B. Konsep dasar keperawatan gawat darurat

 a. Klien Gawat Darurat

 Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya ( menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
Mis:Sumbatan Jalan Napas atau distress nafas, Luka Tusuk dada/perut dengan shock dan sesak, hipotensi
/ shock.

 b. Pasien Gawat Darurat

 Pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat akan menjadi gawat dan terancam nyawanya
dan atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya. Bisanya
di lambangkan dengan label merah. Misalnya AMI (Acut Miocart Infac).

 c. Pasien Gawat Tidak Darurat

 Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Bisanya
di lambangkan dengan label Biru. Misalnya pasien dengan Ca stadium akhir.

 d. Pasien Darurat Tidak Gawat

 Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya. Bisanya di lambangkan dengan label kuning. Misalnya : pasien Vulnus Lateratum tanpa
pendarahan.

 e. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat


 Pasien yang tidak mengalami kegawatan dan kedaruratan. Bisanya di lambangkan dengan label hijau.
Misalnya : pasien batuk, pilek.

 f. Pasien Meninggal

 Label hitam ( Pasien sudah meninggal, merupakan prioritas terakhir. Adapun petugas
triage di lakukan oleh dokter atau perawat senior yang berpengalaman dan petugas triage juga bertanggung
jawab dalam operasi,pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu.

 c. Pasien Gawat Tidak Darurat

 Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Bisanya
di lambangkan dengan label Biru. Misalnya pasien dengan Ca stadium akhir.

 d. Pasien Darurat Tidak Gawat

 Pasien akibat musibah datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya. Bisanya di lambangkan dengan label kuning. Misalnya : pasien Vulnus Lateratum tanpa
pendarahan.

 e. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat

 Pasien yang tidak mengalami kegawatan dan kedaruratan. Bisanya di lambangkan dengan
label hijau. Misalnya : pasien batuk, pilek.

 f. Pasien Meninggal

 Label hitam ( Pasien sudah meninggal, merupakan prioritas terakhir. Adapun petugas
triage di lakukan oleh dokter atau perawat senior yang berpengalaman dan petugas triage juga bertanggung
jawab dalam operasi,pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu.

 C. Tujuan pertolongan gawat darurat

 1.Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali
dalam masyarakat.

2. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan lebih memadai.

 3. Mengurangi rasa sakit ,yang diderita korban

 4. Mencegah komplikasi/ kemungkinan lebih fatal

 5. Memudahkan pertolongan selanjutnya

 6. Penanggulangan korban bencana.


D. Rantai penyelamatan korban gawat darurat
Kategori 1 : prioritas utama
 Tidak sadar
 Sumbatan jalan napas atau henti napas
 Henti napas
 Pendarahan hebat
 Syok
 Reaksi insulin
 Mata terkena bahan kimia
Kategori 2 :
 Luka bakar
 Fraktur mayor
 Injuri tulang belakang
Kategori 3 :
 Fraktur minor
 Pendarahan minor
 Keracunan obat-obatan
 Percobaan bunuh diri
 Gigitan binatang

E. Langkah –langkah dasar penanganan korban gawat darurat.

• Lakukan dengan cekatan/cepat dan tepat tetapi tetap tenang

• Jhindarkan korban dari kecelakaan berikut

• Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan

• Segera amati bila terjadi pendarahan

• Korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh lain

• Jangan korban terburu

Anda mungkin juga menyukai