BAB 1
Tabel 1.1 Contoh restriksi endonucleases yang mengenali sekuens terget yang berbeda dan
fragmen yang dihasilkan dari pemisahan
Tabel 1.2 Perbandingan berbagai metode pelabelan untuk DNA.
EDTA yang mengikat ion Mg2+ yang dibutuhkan untuk enzim yang mendegradase
dari DNA menjadi DNAse. Idealnya, dinding sel, jika ada, harus dicerna secara enzimatik
(mis. pengobatan lisozim dari bakteri) dan membran sel harus dilarutkan menggunakan
deterjen. Jika dibutuhkan gangguan fisik, harus dibuat seminimal mungkin dan harus
melibatkan pemotongan atau penghimpitsn sel, daripada menggunakan cara robekan.
Gangguan sel (dan sebagian besar langkah selanjutnya) harus dilakukan pada suhu 4°C,
menggunakan glassware dan larutan yang telah diautoklaf untuk menghancurkan aktivitas
DNase (Gambar 1.2).
Gambar 1.2 Diagram dari tahapan terkait ekstraksi DNA
Setelah melepaskan asam nukleat dari sel, RNA dapat dihilangkan melalui
perawatan dengan ribonuklease (RNase) yang telah dipanaskan untuk menonaktifkan
kontaminan DNase; RNase relatif stabil terhadap panas sebagai hasil dari ikatan disulfida
sehingga memastikan renaturasi molekul terjadi dengan cepat saat pendinginan. Kontaminan
utama lainnya seperti protein, dihilangkan dengan mengocok larutan dengan lembut bersama
fenol yang telah disaturasi dengan air atau dengan campuran aphenol-chloroform, yang
keduanya akan mengubah sifat protein selain asam nukleat.
Sentrifugasi emulsi yang dibentuk oleh pencampuran ini menghasilkan fase organik
yang lebih rendah yang terpisah dari bagian atas, yaitu fase aqueous pada permukaan protein
yang terdenaturasi. Larutan aqueous dipulihkan dan dideproteinisasi berulang kali, hingga
tidak ada lagi bahan yang terlihat di permukaan. Tahap akhir yaitu persiapan DNA yang
dideproteiniasi dicampur dengan dua volume etanol absolut dan DNA dibiarkan mengendap
di dalam freezer.