pasien mendapatkan pelayanan rawat jalan atau pada pasien rawat inap yang dimulai pada saat
dokter penanggung jawab menyatakan pasien diperbolehkan atau diizinkan untuk pulang.
Pengertian perencanaan pulang menurut National Council of Social Service/ NCSS (2006)
adalah suatu rencana pulang pada pasien yang ditulis di lembar catatan perawat yang
merupakan tujuan dari perencanaan perawatan pasien, yang akhirnya bertujuan untuk
memberdayakan klien untuk membuat keputusan dan berupaya untuk memaksimalkan potensi
hidup secara mandiri, dan untuk memberdayakan pasien dengan melalui dukungan dan
Proses pelaksanaan perencanaan pulang dapat dilakukan dengan pemindahan pasien dari
rumah sakit ke fasilitas perawatan pasien pada level yang lebih rendah, misalnya pasien pindah
dari tempat perawatan akut ke tempat perawatan biasa. Proses pemindahan pasien dari level
perawatan yang tinggi ke level yang rendah juga terjadi pada semua tempat, termasuk rumah
sakit rehabilitasi rawat inap, fasilitas perawatan terampil dan perawatan kesehatan di rumah
(Birmingham, 2010).
Perencanaan pulang dan pelaksanaan pulang yang tidak memadai dapat mengakibatkan
hasil yang merugikan dan meningkatkan resiko kekambuhan untuk kembali ke rumah sakit.
Hal ini juga membuktikan bahwa perencanaan pulang dari rumah sakit dapat ditingkatkan jika
ada intervensi yang melibatkan keluarga, pemberian pendidikan, komunikasi antara petugas
setelah pasien pulang. Intervensi harus dilakukan dengan baik sebelum pemulangan.
1.1 TUJUAN
keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi
pelayanan lain, rumah, atau keluarga didasarkan atas kondisi kesehatan pasien dan
penanggungjawab pelayanan (DPJP) dan professional pemberi asuhan (PPA) lainnya yang
bertanggung jawab atas asuhan pasien menentukan kesiapan pasien keluar rumah sakit berdasar
atas kebijakan, kriteria, dan indikasi rujukan yang ditetapkan rumah sakit. Kebutuhan
kesinambungan asuhan berarti rujukan ke dokter spesialis, rehabilitasi fisik, atau bahkan
kebutuhan upaya preventif di rumah yang dikoordinasikan oleh keluarga pasien. Diperlukan
proses yang terorganisir dengan baik untuk memastikan bahwa kesinambungan asuhan dikelola
oleh praktisi kesehatan atau oleh sebuah organisasi di luar rumah sakit.
rumah sakit mulai merencanakan hal tersebut sedini-dininya yang sebaiknya untuk menjaga
asuhan (PPA) terkait/relevan serta difasilitasi oleh manajer pelayanan pasien (MPP). Keluarga