Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN WALIKOTA AMBON

Nomor - Tahun 2014

TENTANG

PENETAPAN KOORDINATOR, SUB KOORDINATOR DAN ANGGOTA PEJABAT


FUNGSIONAL PENYULUH, POLISI HUTAN, MEDIK VETERINER, TENAGA
HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN SERTA TENAGA
PENDAMPING PELAKSANA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN PADA
UPTD PENYULUHAN NANIA DAN AIR LOUW
DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA AMBON

WALIKOTA AMBON,

Menimbang : a. bahwa guna memberdayakan masyarakat pedesaan sebagai


upaya peningkatan kualitas hidup, produktivitas dan pengembangan
usaha masyarakat luar dan dalam kawasan hutan, maka diperlukan
pengawasan, pembinaan dan pendampingan yang terpadu serta
berkesinambungan yang dilakukan melalui penetapan tenaga
fungsional yang professional, berkualitas sebagai upaya peningkatan
pelayanan publik pada lingkup wilayah pemerintahan Kota Ambon;
b. bahwa dalam rangka menunjang program Pemerintah Kota Ambon
Tahun 2014 sebagai Tahun Peningkatan Pelayanan Publik maka
dipandang perlu menetapkan Koordinator, Sub Koordinator dan
Anggota Pejabat Fungsional Penyuluh, Polisi Hutan, Medik Veteriner,
Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian serta Tenaga
Pendamping Pelaksana Program Desa Mandiri Pangan Kota Ambon;
c. bahwa penetapan dan/atau penunjukan Pejabat Fungsional
sebagaimana huruf (a)dan (b), perlu ditetapkan dengan Keputusan
Walikota Ambon tentang Penetapan Koordinator, Sub Koordinator dan
Anggota Pejabat Fungsional Penyuluh, Polisi Hutan, Medik
Veteriner,Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian serta
Tenaga Pendamping Pelaksana Program Desa Mandiri Pangan Kota
Ambon.
d. bahwa penetapan dan atau penunjukan pejabat fungsional yang
namanya tercantum dalam lampiran keputusan ini dipandang
memenuhi syarat serta mampu untuk melaksanakan tugas sebagai
Koordinator, Sub Koordinator dan Anggota Pejabat Fungsional
Penyuluh, Polisi Hutan, Medik Veteriner, Tenaga Harian Lepas Tenaga
Bantu Penyuluh Pertanian serta Tenaga Pendamping Pelaksana
Program Desa Mandiri Pangan Kota Ambon;
e. bahwa penetapan dan atau penunjukan pejabat fungsional
sebagaimana dimaksud huruf (a), (b), dan (c) diatas perlu ditetapkan
dengan Keputusan Walikota Ambon.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang perubahan ke dua);
3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4660);
4. Undang – undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang perlindungan
Hutan
6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara
Republik Indonesia;
7. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
130/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Kehutanan dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
PER/02/MENPAN/2/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Pertanian dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 05 tahun 2012 tentang Jabatan
Fungsional, Analisis Kebijakan dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Medik
Veteriner dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 940);
12. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
130/KEP/M.PAN/12/2002 Tanggal 03 Desember 2002 tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya;
13. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 146.1/Kpts/Kp.320/3/2007,
Tanggal 1 Maret 2007 tentang Hasil Seleksi Pengadaan Tenaga Harian
Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dan Tenaga Harian Lepas
Tenaga Bantu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pengamat
Hama Penyakit Departemen Pertanian Tahun 2007.
14. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
B/299/M. PAN/2/2007, Tanggal 9 Februari 2007 Perihal
Pengangkatan Tenaga Penyuluh Pertanian.
15. Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kota Ambon
(Lembaran Daerah Kota Ambon Tahun 2008 Nomor 9 Seri D Nomor 02
Tambahan Lembaran Daerah Kota Ambon Nomor 231);
16. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Propinsi Maluku Nomor
910/144.1/SK-BKP/VI/2011 tentang Penetapan Pendamping dan Tim
Pangan Desa Replikasi Kegiatan Desa Mandiri Pangan 2011.
17. Peraturan Walikota Ambon Nomor 35 tahun 2009 tentang Kedudukan,
Tugas Pokok dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Eselonisasi Unit
Pelaksana Teknis Dinas Penyuluhan Pertanian.
18. Peraturan Walikota Ambon Nomor 58 tahun 2009 tentang Uraian
Tugas Jabatan Struktural UPTD Penyuluhan Pertanian Pada Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon.
19. Keputusan Walikota Ambon Nomor 635 Tahun 2012 tentang
Penunjukan Tenaga Pendamping Pelaksana Program Desa Mandiri
Pangan Kota Ambon Tahun 2012.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Menetapkan dan/atau menunjuk Koordinator, Sub-Koordinator dan
Anggota Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian, Polisi Hutan, Medik
Veteriner, Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian serta
Tenaga Pendamping Pelaksana Program Desa Mandiri Pangan Pada
Wilayah Kerja UPTD Penyuluhan Nania dan Air Louw.
KEDUA : Koordinator, Sub-koordinator dan Anggota Pejabat Fungsional Penyuluh,
Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian, sebagaimana
dimaksud pada diktum PERTAMA mempunyai tugas pokok adalah
melakukan Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan
penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan, serta pengembangan
penyuluhan pertanian.
KETIGA : Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA
mempunyai tugas sebagai berikut :
A. Koordinator Jabatan Fungsional Penyuluh Kota Ambon 1 (satu)
Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Nania dan 2 (dua) Wilayah
Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Airlouw.
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas fungsional penyuluh
pada wilayah binaan Kecamatan Teluk Ambon, Baguala dan
Leitimur Selatan untuk Koordinator Kota Ambon I sedangkan
Kecamatan Sirimau dan Nusaniwe oleh Koordinator Kota Ambon II;
2. Menyusun dan membuat Programa Penyuluhan Tingkat Kota
Ambon.
3. Koordintor Kota Ambon 1(satu) dan 2 (dua) dengan Wilayah Kerja
Balai Penyuluhan Pertanian Nania serta Airlouw dalam
menjalankan koordinasi pelaksanaan tuga–tugas fungsional
sehari-hari berkedudukan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kota Ambon.
4. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan penyuluhan pada
instansi terkait dalam setiap kegiatan pembangunan pertanian dan
kehutanan dan/atau kegiatan pembangunan lainnya yang
memerlukan penyuluh sebagai pendamping;
5. Melaporkan kegiatan penyuluhan kepada Walikota Ambon c.q.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon.
B. Sub-Koordinator Jabatan Fungsional Penyuluh
1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas penyuluh yang ada pada
masing-masing kecamatan sesuai bidang dan/atau sub-sektor;
2. Menyusun dan membuat Programa tingkat kecamatan
3. Melaksanakan koordinasi dan pendampingan kegiatan
penyuluhan dengan instansi terkait;
4. Melaporkan seluruh kegiatan penyuluhan masing-masing bidang
dan/atau sub-sektor kepada tiap Koordinator.
C. Anggota Pejabat Fungsional Penyuluh dan Tenaga Harian Lepas
Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian
1. Melaksanakan tugas dan fungsi penyuluhan pada ruang lingkup
bidang dan/atau sub-sektor masing-masing sesuai yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas kepada sub-koordinator;
2. Menyusun dan membuat Programa tingkat Desa dan/atau Wilayah
Binaan (WIBI).
3. Melaksanakan tugas dan fungsi penyuluhan lainnya yang
ditugaskan oleh koordinator Kota Ambon maupun sub-koordinator
pada masing-masing lokasi;

KEEMPAT : Polisi Hutan sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA mempunyai


tugas pokok, Fungsi dan Wewenang adalah :
A. Tugas Pokok
1. Mencegah dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan yang
disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran dan hama
penyakit
2. Mempertahankan dan menjaga hak –hak Negara atas hutan dan
hasil hutan
B. Fungsi
1. Menjaga Keutuhan batas kawasan hutan
2. Melarang pendudukan dan pengerjaan lahan hutan tanpa izin
3. Melarang pengelolaan tanah hutan secara tidak sah yang dapat
menimbulkan kerusakan tanah dan tegakan
4. Melarang Penebangan tegakan hutan tanpa izin
5. Melarang Pemungutan hasil hutan dan perburuan satwa liar tanpa
izin
6. Mencegah dan memadamkan kebakaran hutan serta melarang
pembakaran hutan tanpa kewenagan yang sah
7. Melarang Pengangkutan hasil hutan dan satwa liar tanpa izin
8. Melarang Penggembalaan ternak, Pengambilan rumput dan
makanan ternak lainnya serta serasah dari dalam hutan kecuali di
tempat – tempat yang disediakan untuk keperluan tersebut
9. Mencegah dan menanggulangi kerusakan hutan dan hasil hutan
yang disebabkan oleh daya alam, hama dan Penyakit
10. Melarang membawa alat –alat yang lazim digunakan utnutk
memotong dan membelah pohon di dalam kawasan hutan
11. Mencegah terjadinya kerusakan sumberdaya alam hayati dan
lingkungannya ( ekosistim )
12. Mencegah terjadinya kerusakan terhadap bangunan – bangunan
dalam rangka upaya konservasi tanah dan air.
C. Wewenang
1. Mengadakan Patroli didalam dan diluar kawasan hutan serta
wilayah sekitarnya
2. Memeriksa surat – surat/ dokumen yang berkaitan dengan
pengangkutan hasil hutan didalam kawasan hutan atau wilayah
sekitar hutan ( kring ) dan Daerah – daerah lain yang oleh
Pemerintah Daerah ditentukan sebagai Wilayah Kewenangan
Polhut tersebut untuk memeriksa hasil hutan
3. Menerima laporan tentang terjadinya tindak pidana yang hutan,
kawasan hutan dan hasil hutan
4. Mencari keterangan dan barang bukti terjadinya tindak pidana
bidang kehutanan
5. Dalam hal ini tertangkap tangan, wajib menangkap tersangka
untuk diserahkan kepada Penyidik Kepolisian RI
6. Membuat dan menandatangani Laporan terjadinya tindak pidana
di bidang Kehutanan.
KELIMA : Medik Veteriner sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA
mempunyai tugas pokok dan Wewenang sebagai berikut :
A. Tugas Pokok fungsional Medik Veteriner adalah menyiapkan,
melaksanakan, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan
kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan
produk hewan serta pengembangan kesehatn hewan.
B. Wewenang adalah melakukan kegiatan pengendalian hama penyakit
hewan, pengamanan produk hewan serta pengembangan kesehatan
hewan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
KEENAM : Tenaga Pendamping Pelaksana Program Desa Mandiri Pangan,
sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA mempunyai tugas pokok
adalah : Memberdayakan masyarakat Kota Ambon pada desa rawan
pangan dengan karakteristik kualitas sumberdaya masyarakat yang
rendah, sumber daya modal terbatas, akses teknologi rendah serta
infrastruktur terbatas.
Tenaga Pendamping Pelaksana Program Desa Mempunyai tugas adalah :
1. Mengumpulkan Data Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Setempat;
2. Menumbuhkan Kader Pangan Desa dan kelompok Afinitas;
3. Menumbuhkan Lembaga Keuangan Desa;
4. Membimbing Kelompok Mengembangkan Usaha Produktif;
5. Membimbing Tim Pangan Desa Agar dapat berperan sebagai
Penggerak Pembangunan Ketahanan Pangan di Tingkat Desa
KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
bahwa apabila dikemudian terdapat kekeliruan dalam penetapan
dan/atau penunjukan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Ambon
pada tanggal

WALIKOTA AMBON

RICHARD. LOUHENAPESSY

Anda mungkin juga menyukai