Anda di halaman 1dari 2

LOG BOOK KEGIATAN PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

MELAKUKAN ORAL AIRWAY INSERTION

Hari / Tanggal : Selasa, 11 Juli 2017


Ruangan : IGD
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragic
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Tindakan / Prosedur : Pemasangan OPA
Identitas Klien : Tn.E
Data Klien : Tn E yang berusia 56 tahun mengalami penurunan kesadaran
sejak pagi, TD : 220/120mmHg N : 95x/m RR : 30x/m T : 360C , SPO2: 87% CRT : <2 detik,
Airway tidak paten, ada obstruksi jalna nafas berupa lidah terjatuh dan terdapat suara snoring

A. DESKRIPSI TINDAKAN
Oral airway insertion adalah prosedur pemasangan tabung atau pipa yang dipasang
antara mulut dan faring pada orang yang tidak sadar yang berfungsi untuk membebaskan jalan
nafas.
B. TUJUAN TINDAKAN
Tujuan pemasangan oral airway (OPA) adalah untuk membuka jalan napas dan
mencegah lidah tertutup.
C. ALOGARITMA TINDAKAN TERKAIT DIAGNOSA KEPERAWATAN

Penurunan kesadaran

hilangnya tonus otot faringeal

Lidah jatuh ke belakang

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Pemasangan Oropharingeal airway (OPA)


D. PROSEDUR
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Handscoon
2) 1 buah Oropharingeal airway (OPA) (sesuai ukuran pasien)
b. Persiapan pasien
1) Posisikan pasien dalam keadaan supinasi.
2. Tahap tindakan
a. Cuci tangan dan pasang handscoon.
b. Siapkan peralatan, Oropharingeal airway (OPA).
c. Posisikan pasien dalam keadaan supinasi.
d. Ukur jarak antara ujung mulut hingga bawah telinga untuk menentuan ukuran
Oropharingeal airway (OPA).
e. Buka mulut pasien dengan metode “cross finger”
f. Masukkan Oropharingeal airway (OPA) dengan posisi lubang ujung Oropharingeal
airway (OPA) menghadap keatas, dan putar 180o jika sudah mencapai pallatum.
3. Tahap pasca tindakan
a. Evaluasi pasien
Kaji TTV pasien dan airway pasien dan SpO2 pasien.
b. Evaluasi tindakan
1) SpO2 meningkat menjadi 100%.
2) Lidah tidak jatuh ke belakang.

Banjarmasin, Juli 2017

Pembimbing Klinik Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai