Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PELAKSANAAN ICRA
BANGUNAN / RENOVASI
KAMAR JENAZAH
TAHUN 2018

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGERAH SEMARANG

JL. KALISARI BARU NO.5-7 SEMARANG

TELP. (024)8313543
SURAT IJIN PEMBANGUNAN ATAU RENOVASI

Gambaran Proyek :

Ijin Pembangunan : Kamar Jenazah


Lokasi : RSIA ANUGERAH Semarang No.Ijin :
Pimpinan Proyek : Tanggal mulai proyek :
Nama kontraktor : Perkiraan lama proyek :
Supervisor : Ijin ini berlaku sampai :
No.Telepon :
Tipe aktifitas proyek konstruksi : tipe C
Identifikasi Kelompok Resiko : Resiko Rendah
Kelas Kewaspadaan proyek konstruksi : Kelas II
A. Sebelum 1. Menutup area kerja dengan barrier triplek kayu dan celah-
pembangunan celah diisolasi dengan menggunakan duct tape untuk
proyek menghindari infiltrasi debu.
2. Informasi tulisan area “sedang dalam pembangunan / renovasi
dan pembongkaran bangunan” , sesuai standard K3RS dan
PPIRS
3. Pekerja proyek wajib menggunakan APD

B. Selama 1. Lakukan tindakan aktif untuk mencegah debu terdipersi


pembangunan ke atmosfer
proyek 2. Lakukan penguapan pada permukaan kerja untuk
mengontrol debu pada saat memotong / membongkar
3. Segel pintu yang tidak digunakan dengan tape
4. Segel dan tutup ventilasi udara
5. Pindahkan atau isolasi system HVAC di area kerja
6. Setelah 1. Usap permukaan kerja dengan cairan pembersih /
penyelesaian desinfektan
proyek 2. Sebelum ditransportasikan, tempatkan sampah konstruksi
dalam wadah tertutup
3. Lap dengan lap basah permukaan atau sedot dengan
HEPA filter vacuum sebelum meninggalkan area kerja
Setelah selesai, perbaiki system HVAC di area kerja
Persyaratan tambahan :

Pimpinan Proyek Supervisor

Tanggal Tanggal

Ijin diberikan oleh :


Ketua TIM PPI RSIA ANUGERAH Semarang

Tanggal
KAJIAN RESIKO PENCEGAHAN INFEKSI

KEWASPADAAN TERHADAP KEMUNGKINAN INFEKSI AKIBAT KONSTRUKSI DAN


RENOVASI

1 No. kajian

2 Nama Kontraktor

3 Lokasi Proyek RSIA ANUGERAH Semarang

4 Tanggal kajian

5 Petugas yang melaksanakan Tim PPI RSIA ANUGERAH Semarang


kajian

6 Verifikasi oleh

LANGKAH 1 :

Menggunakan tabel berikut ini, lakukan identifikasi tipe aktifitas proyek konstruksi (tipe A –D)

Tipe A Inspeksi dan aktifitas non- invasive


Termasuk , tapi tidak terbatas pada :
- Mengangkat papan langit- langit untuk inspeksi visual terbatas pada 1
papan per 50 square feet.
- Pengecatan (tetapi bukan melakukan plesteran)
- Dinding penghalang , pekerjaan jaringan listrik, pompa minor, dan
aktifitas yang tidak menghasilkan debu atau membutuhkan
pemotongan dinding atau akses ke langit – langit dibandingkan
dengan untuk inspeksi visual.

Tipe B Skala kecil , durasi aktifitas pendek yang dapat menghasilkan debu minimal.
Termasuk , tapi tidak terbatas pada :
- Instalasi telepon dan kabel computer
- Akses untuk ke ruangan
- Memotong dinding atau langit – langit dimana migrasi debu dapat di
control

Tipe C Aktifitas yang menghasilkan debu dari tingkat moderat sampai tinggi atau
membutuhkan penghancuran atau pemusnahan komponen kerangka gedung.
Termasuk , tapi tidak terbatas pada :
- Melakukan plesteran dinding untuk dicat atau pelapisan dinding
- Mengangkat penutup lantai , papan langit – langit , dan papan
penghalang
- Konstruksi dinding baru
- Membuat akses kerja minor atau pekerjaan listrik di atas langit –
langit
- Aktifitas kabel mayor
- Pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dalam 1 shift
Tipe D Penghancuran mayor dan proyek bangunan.
Termasuk , tapi tidak terbatas pada :
- Aktifitas yang membutuhkan kerja shift yang berkelanjutan
- Membutuhkan penghancuran besar dan pengangkatan system kabel
yang lengkap
- Konstruksi baru

Hasil kajian langkah 1 :

Konstruksi baru pembangunan kamar jenazah di RSIA Anugerah Semarang termasuk dalam aktifitas
konstruksi tipe C

LANGKAH 2 :

Menggunakan tabel berikut ini, lakukan identifikasi kelompok pasien beresiko akan dipengaruhi.

Bila terdapat lebih dari satu kelompok yang beresiko, pilih kelompok yang paling tinggi beresiko.

RESIKO RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI RESIKO SANGAT


RENDAH TINGGI
- Area - Cardiology - CCU - Setiap area yang
kantor - Echocardiograp - UGD merawat pasien
hy - Persalinan dengan
- Endoscopy - Laboratorium immunocompro
- Kedokteran (specimen) mise
nuklir - Perawatan bayi - Unit luka bakar
- Terapi fisik baru lahir - Cathlab Jantung
- Radiology / - Poli bedah - Ruang sterilisasi
MRI - Pediatrik - ICU
- Terapi - Farmasi - Unit penyakit
respiratory - Unit perawatan dalam
post Anestesi - Kamar isolasi
- Unit bedah bertekanan
- Instalasi Gizi negative
- Onkologi
- OK termasuk
ruang C-Section
-
Langkah 2 :

Konstruksi baru pembangunan Kamar Jenazah di RSIA ANUGERAH Semarang termasuk dalam
Resiko Rendah

Langkah 3 :

Matrik pengendalian infeksi untuk menentukan kelas kewaspadaan dari proyek bangunan dengan
pasien yang beresiko.

Tipe Proyek Bangunan

Kelompok pasien Resiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D


Resiko Rendah I II II III/IV
Resiko Sedang I II III IV
Resiko Tinggi I II III/IV IV
Resiko sangat Tinggi II III/IV III/IV IV

Langkah 3 :

Berdasarkan matriks diatas maka konstruksi baru pembangunan Kamar Jenazah di RSIA Anugerah
Semarang termasuk dalam KELAS II. Sehingga memerlukan persetujuan dari Tim pencegahan dan
pengendalian infeksi dan membutuhkan prosedur pencegahan infeksi.

Adapun tindakan pencegahan yang berkaitan dengan persiapan pekerjaan konstruksi yang harus
dilakukan dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel : Deskripsi kewaspadaan Kontrol Infeksi yang dibutuhkan berdasarkan Kelas

Sebelum pembangunan / Renovasi

1. Menutup area kerja dengan barrier triplek kayu dan celah-celah diisolasi dengan
menggunakan duct tape untuk menghindari infiltrasi debu.
2. Informasi tulisan area “sedang dalam pembangunan / renovasi dan pembongkaran
bangunan” , sesuai standard K3RS dan PPIRS
3. Pekerja proyek wajib menggunakan APD

kelas Selama proyek konstruksi Setelah proyek konstuksi selesai


Kelas I 1. Lakukan pekerjaan dengan 1. Bersihkan area kerja setelah pekerjaan
metode meminimalisir selesai.
timbulnya debu dari pekerjaan
konstruksi
2. Segera mengganti plafon yang
diambil untuk pemeriksaan
visual
Kelas II 1. Lakukan tindakan aktif untuk 1. Usap permukaan kerja dengan cairan
mencegah debu terdipersi ke pembersih / desinfektan
atmosfer 2. Sebelum ditransportasikan, tempatkan
2. Lakukan penguapan pada sampah konstruksi dalam wadah
permukaan kerja untuk tertutup
mengontrol debu pada saat 3. Lap dengan lap basah permukaan atau
memotong / membongkar sedot dengan HEPA filter vacuum
3. Segel pintu yang tidak sebelum meninggalkan area kerja
digunakan dengan tape 4. Setelah selesai, perbaiki system HVAC
4. Segel dan tutup ventilasi udara di area kerja

5. Pindahkan atau isolasi system


HVAC di area kerja
Kelas 1. Pindahkan atau isolasi system 1. Jangan melepas penghalang dari area
III HVAC di area kerja untuk kerja sampai dengan proyek yang
mencegah kontaminasi pada sudah selesai di inspeksi oleh panitia
system saluran K3 dan panitia PPI, serta telah
2. Lengkapi semua barrier kritikal dibersihkan seluruhnya oleh unit
seperti gypsum, triplek, plastic, kebersihan.
untuk menyegel area kerja dari 2. Lepaskan bahan penghalang secara
area perawatan atau gunakan hati-hati untuk meminimalisir
metode kubik control (keranjang penyebaran debu dan debris
dilapisi plastic dan disegel sehubungan dengan proyek konstruksi
koneksinya dengan area kerja 3. Sedot area kerja dengan HEPA filter
menggunakan HEPA vacuum vacuum.
untuk memvacum bila keluar) 4. Usap permukaan kerja dengan cairan
sebelum konstruksi dimulai pembersih / desinfektan.
3. Pertahankan tekanan udara 5. Setelah selesai, perbaiki system HVAC
negative didalam area kerja diarea kerja.
menggunakan unit filtrasi udara
dengan HEPA.
4. Angkut sampah konstruksi
didalam container tertutup rapat.
5. Pada saat pemindahan, ditutupi
wadah atau troli, segel dengan
tape kecuali memiliki tutup
solid.

Kelas 1. Isolasi system HVAC di area 1. Jangan melepas penghalang dari area
IV kerja untuk mencegah kerja sampai dengan proyek yang
kontaminasi pada system sudah selesai diinspeksi oleh panitia K3
saluran. dan panitia PPI, serta telah dibersihkan
2. Lengkapi semua barrier kritikal seluruhnya oleh unit kebersihan.
seperti gypsum , triplek, plastic, 2. Lepaskan bahan penghalang secara
untuk menyegel area kerja dari hati- hati untuk meminimalisir
area perawatan atau digunakan penyebaran debu dan debris
metode kubik control sehubungan dengan proyek konstruksi.
(keranjang dilapisi plastic dan 3. Sebelum ditransportasikan, tempatkan
disegel koneksinya dengan area sampah konstruksi dalam wadah
kerja menggunakan HEPA tertutup rapat.
vacuum untuk memvacum bila 4. Pada saat pemindahan, tutup wadah
keluar sebelum konstruksi atau troli, segel dengan tape kecuali
dimulai). memiliki tutup yang solid.
3. Pertahankan tekanan udara 5. Sedot area kerja dengan HEPA filter
negative didalam area kerja vacuum.
menggunakan unit filtrasi udara 6. Usap permukaan kerja dengan cairan
dengan HEPA. pembersih / desinfektan

4. Segel lubang, pipa, saluran 7. Setelah selesai, perbaiki system HVAC


5. Bangun anteroom (ruang antara diarea kerja
) dan minta semua personil
untuk melewati ruangan ini
sehingga bias divacuum dengan
HEPA filter sebelum
meninggalkan area kerja atau
mereka dapat menggunakan
baju kerja yang dilepas setiap
meninggalkan area kerja.
6. Semua personil yang memasuki
area kerja diminta untuk
menggunakan sepatu kerja.
Sepatu kerja harus dilepas
setiap kali pekerja
meninggalkan area kerja.

Identifikasi area disekitar area proyek, dan mengkaji pengaruh potensial terhadap lingkungan sekitar :

No Lokasi unit Nama Unit Kelompok Resiko


1 Bawah - -
2. Atas Ruang Perawat Rendah
3. Samping kanan - -
4. Samping kiri Kantor Rendah
5. Depan Jalan kampung Rendah
6. Belakang Kantor Rendah

Demikian kajian resiko infeksi yang kami lakukan terhadap rencana konstruksi baru pembangunan
Kamar Jenazah di RSIA ANUGERAH Semarang.

Semarang , 2018

Yang melakukan kajian resiko

IPCN Mengetahui,

Ketua TIM PPI RSIA ANUGERAH Semarang

Widya retanti,AmK dr, Hervyasti.P, SpOg

Anda mungkin juga menyukai