Abstrak
Kegiatan praktikum kimia dasar terbiasa dengan jurnal praktikum berbentuk cookbook
sehingga belum dapat melatih keterampilan sains (KPS) mahasiswa secara optimal. Perlu
adanya panduan yang dapat melatih KPS dan melatih mahasiswa membangun serta
memahami konsep kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelayakan panduan
praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik di Universitas Kuningan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development
(R&D). Tahapan metode penelitian, yaitu analysis, design, development, implementation, dan
evaluation yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan lembar validasi tim expert, lembar kuesioner respon mahasiswa, dan
asesmen penilaian KPS pada saat praktikum. Hasil uji validasi tim ahli didapat 3,16 (cukup
valid), hasil uji kelayakan didapat nilai sebesar 79% (layak). Hasil Pengujian validitas
instrument menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) diperoleh nilai Kaiser-
Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) sebesar 0.536 > 0.5, yang berarti
instrumen valid. Hasil penilaian KPS mahasiswa menunjukkan bahwa panduan praktikum
berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik dapat meningkatkan KPS mahasiswa
dengan nilai gain sebesar 0,52 kategori peningkatan sedang. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen
autentik cukup valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia dasar 1.
Kata kunci: panduan prakikum, keterampilan proses sains (KPS)
terlalu dominan menuntun mahasiswa
1. PENDAHULUAN ketika mahasiswa melaksanakan kegiatan
Pada Kenyataannya yang terjadi di praktikum di laboratorium. Hal tersebut
lapangan pembelajaran sains (Fisika, mengakibatkan mahasiswa dipaksa untuk
Kimia, dan Biologi) banyak menekankan memahami konsep-konsep dalam
kepada konten yang berupa konsep-konsep, pembelajaran sehingga mahasiswa tidak
prinsip-prinsip, dan hukum-hukum didalam dapat mengutarakan pendapatnya secara
sains. Alasan utama dari hal tersebut yaitu signifikan dan tidak dapat
untuk mengejar ketercapaian pembelajaran mengembangkan keterampilan proses sains
dan penekanan pada ketuntasan dalam dengan baik. Padahal mahasiswa
penyampaian materi yang harus diberikan seharusnya memiliki keterampilan proses
selama 1 semester. Materi yang cukup sains yang lebih baik dari tingkatan
banyak sedangkan waktu yang terbatas sebelumnya (SMA), salah satunya
menjadi alasan guru/dosen lebih mudah mahasiswa perlu menguasai keterampilan
melakukan pembelajaran konvensional merancang eksperimen. Untuk
yang lebih berorientasi pada konten, menyelesaikan masalah tersebut maka
padahal proses sains jauh lebih penting diperlukan suatu panduan atau jurnal
untuk dapat dikuasai peserta didik. Proses praktikum yang berisi lembar kerja
sains salahsatunya dapat diajarkan melalui mahasiswa berbasis KPS yang dapat
kegiatan praktikum. menunjang pembelajaran praktikum
Kegiatan praktikum kimia dasar yang disertai penerapan asesmen autentik yang
biasa dilaksanakan di program studi tepat, sehingga dalam prosesnya
Biologi UNIKU masih menggunakan mahasiswa dapat terlatih keterampilan
panduan praktikum (jurnal praktikum) yang proses sains (KPS) serta dapat membangun
umumnya berbentuk cookbook (buku dan memahami konsep yang dipelajarinya.
resep) yang belum dapat melatih Hal ini sejalan dengan Learning Outcome
keterampilan-keterampilan sains program sudi pendidikan biologi dimana
mahasiswa secara total. Jurnal Praktikum kemampuan merancang ekperimen
cookbook (buku resep) memang mudah merupakan salah sau kompetensi yang
dilaksanakan oleh mahasiswa, tetapi harus dimiliki mahasiswa program studi
memiliki beberapa kelemahan diantaranya pendidikan biologi.
Asesmen autentik dalam kegiatan Teknik pengumpulan dilakukan dengan
praktikum merupakan hal yang penting metode observasi, angket dan dokumentasi.
untuk dilaksanakan, guna mengukur secara Data dikumpulkan menggunakan
objektif sejauh mana keterampilan yang instrumen lembar validasi tim expert,
dikuasi mahasiswa sesuai dengan apa yang lembar kuesioner respon mahasiswa, dan
dilakukannya pada saat praktikum. asesmen penilaian KPS pada saat
Asesmen autentik meminta mahasiswa praktikum.
untuk melakukan tugas-tugas nyata yang
mewakili atau menunjukkan aplikasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
secara bermakna atas pengetahuan dan Tahapan dalam pengembangan panduan
keterampilan yang dimilikinya dalam praktikum kimia dasar berbasis KPS dan
konteks situasi kehidupan nyata (Stiggins, asesmen autentik ini menggunakan model
2004). Ciri utama kompetensi adalah able ADDIE yaitu analysis, design,
to do, yaitu mahasiswa dapat melakukan development, implementation, dan
sesuatu berdasarkan pengetahuan dan evaluation yang dikembangkan oleh Reiser
keterampilan yang dipelajarinya. Melalui dan Mollenda.
asesmen autentik dilaboratorium, hal Tahap analisis terdiri dari dua tahap
tersebut sangat mungkin untuk yaitu tahap analisis kinerja dan tahap
dilaksanakan. analisis kebutuhan. Analisis kinerja
dilakukan berdasarkan hasil observasi
2. METODOLOGI PENELITIAN diantanranya:
Jenis penelitian ini adalah penelitian a) Keterampilan proses mahasiswa belum
pengembangan (development research). banyak berkembang walapun sering
Penelitian pengembangan adalah metode melakukan kegiatan praktikum, hasil
penelitian yang digunakan untuk analisis memprediksi bahwa salah satu
menghasilkan produk tertentu dan menguji penyebab diantaranya mahasiswa dalam
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, melakukan praktikum hanya mengikuti
2011). Metode penelitian yang digunakan perintah di jurnal praktikum yang masih
dalam penelitian ini adalah Research and bersifat “cookbook”, sehingga
Development (R&D). Tahapan metode mahasiswa tidak dilatih untuk dapat
penelitian, yaitu model ADDIE; analysis, merumuskan permasalahan ataupun
design, development, implementation, dan merancang ekperimen untuk menjawab
evaluation yang dikembangkan oleh Reiser permasalahan dalam praktikum.
dan Mollenda. Tahap analisis terdiri dari b) Mahasiswa kurang memahami materi
dua tahap yaitu tahap analisis kinerja dan pada saat praktikum, mereka cenderung
tahap analisis kebutuhan. Setelah diketahui belum dapat membangun konsep
kebutuhannya, maka lanjut ke tahap kedua berdasarkan pengalaman empiris
yaitu desain. Desain yang dibuat (kegiatan praktikum) yang sudah
diharapkan mampu menjawab apakah mereka lakukan. Dibuktikan dengan
program pembelajaran yang akan didesain isian mahasiswa pada kolom hasil dan
dapat mengatasi masalah pada tahap pembahasan pada jurnal praktikum
analisis. Tahap ketiga adalah tahap (cookbook) tidak memasukan teori/
pengembangan, dalam penelitian ini kita konsep ataupun menerapkan teori/
akan mengembangkan Buku Panduan konsep yang sudah dipelajari.
Praktikum berbasis keterampilan proses
sains. Tahap keempat adalah tahap Berdasarkan hasil analisis kinerja
implementasi yaitu penerapan atau uji coba kemudian memunculkan analisis
buku panduan praktikum berbasis KPS. kebutuhannya, bahwa mahasiswa
Tahap kelima yaitu tahap evaluasi, buku memerlukan panduan yang dapat
panduan praktikum berbasis keterampilan mendorong mereka untuk dapat melatih
proses sains dinilai apakah telah memenuhi keterampilannya saat praktikum.
kualitas suatu produk yang valid, praktis Berdasarakan analisis kebutuhan tersebut
dan mempunyai efek potensial. maka lanjut ke tahap kedua yaitu desain,
kami berinisiatif untuk merancang panduan pada setiap LKM diantaranya memuat:
yang berbasis KPS dan asesmen autentik. judul, tujuan, pertanyaan praktikum
Desain panduan praktikum yang dibuat (rumusan permasalahan), dasar teori,
diharapkan mampu menjawab apakah hipotesis, alat bahan, langkah
panduan praktikum berbasis KPS dan percobaan, hasil, pembahasan,
asesmen autentik ini dapat mengatasi simpulan, tindak lanjut dan
masalah mahasiswa dalam memahami penerapannya(berisi pertanyaan yang
konsep serta kurang berkembangnya dapat mendorong mahasiswa bisa
keterampilan proses sains mahasiswa. menghubungkan hasil yang ada dengan
Adapun tahap desain yang sudah kami lingkungan sekitar serta nilai yang
lakukan diantaranya; terkandung dalam setiap praktikum),
referensi.
a) Menyusun panduan praktikum kimia c) Pembuatan asesmen autentik (task dan
dasar 1. Pada tahap ini meliputi rubric yang akan digunakan dalam
pemilihan kegiatan siswa, pemilihan kegiatan praktikum)
alat dan bahan, dan penyusunan
evaluasi tugas siswa. Kegiatan yang Tahap ketiga adalah tahap
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pengembangan, dalam penelitian ini kita
pembelajaran yang sesuai dengan RPS, akan mengembangkan Panduan Praktikum
sehingga diperoleh percobaan yang berbasis keterampilan proses sains disertai
dilakukan yaitu: Hukum Kekekalan asesmen autentik yang dapat menilai
massa, Reaksi kimia, Stoikiometri dan kompetensi mahasiswa pada praktikum.
Reaksi kimia dalam Larutan, pembuatan Tujuan dari tahap pengembangan yaitu
larutan, larutan elektrolit dan non untuk mengembangkan pedoman
elektrolit, kesetimbangan, laju reaksi, praktikum sesuai dengan perencanaan dan
Larutan asam – basa, Titrasi Asam – agar dapat menjadi pedoman yang baik,
basa, Penyusunan evaluasi meliputi maka diperlukan penilaian dari beberapa
kompetensi kognitif, apektif, dan ahli yaitu ahli desain pembelajaran, ahli
psikomotor menggunakan asesmen isi/materi pelajaran dan dosen. Pada tahap
autentik. Adapun asesmen autentik yang ini juga dilakukan revisi berdasarkan hasil
dibuat berupa tes kognitif diesrtai penilaian dan rekomendasi dari tim ahli.
rubric, penilaian KPS disertai rubric,
penilaian sikap disertai rubric, penilaian
laporan praktikum disertai rubric. Rata-rata Skor Validasi
b) Penyusunan format. Pemilihan format
panduan praktikum kimia dasar yang di
gunakan dalam pengembangan kali ini validator 3; 3.40
adalah dikembangkan sendiri oleh
peneliti serta merujuk pada Science
Educator’s Guide to Laboatoy
Assessment dalam penentuan kategori validator 1; 3.02validator 2; 3.05
keterampilan prakitum (Doran, 2002).
Adapun format yang digunakan dalam
panduan praktikum secara umum yaitu:
cover, kata pengantar, daftar isi, Gambar 1. Rata-rata skor Validasi
pendahuluan, LKM setiap pertemuan,
evaluasi (soal tes kognitif dan rubric Berdasarkan gambar 1. menjelaskan
soal, lembar penilaian Keterampilan rata-rata skor validasi dari 3 orang validator
proses sains dan rubric keterampilan diantaranya; 3,02 (cukup valid), 3,05
proses sains, lembar penilaian Laporan (cukup valid), dan 3,40 (valid).
praktikum dan rubric laporan Berdasarkan hasil penilaian dari 3 validator
praktikum, lembar penilaian sikap dan mengenai tingkat kevalidan, maka
rubric penilaian sikap). Adapun format panduan praktikum kimia dasar dinyatakan
valid untuk digunakan mahasiswa dalam
kegiatan praktikum. Selain tingkat Berdasarkan gambar 3. rata-rata skor
kevalidan juga dicari nilai persentase dari indikator kelayakan isi menjelaskan
kelayakan dari panduan praktikum kimia pada indikator kelengkapan materi dengan
tersebut, adapun hasil penialaian kelayakan skor 3,67 kategori sangat layak, komponen
untuk setiap komponen disajikan pada pendukung praktikum dengan skor 3,25
gambar 4.2 berikut: kategori sangat layak, dan indicator
pendukug panduan praktikum dengan skor
3,25 kategori sangat layak.
Penilaian Kelayakan
Indikator Kelayakan Penyajian
Rata-rata
Indikator
Penyajian
4. REFERENSI
Doran, Rodney; Chen, Fred; Tamir, Pinches
dan Lenhardt, Carol. 2002. Science
Educator’s Guide to Laboatoy