Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Abstrak
Kegiatan praktikum kimia dasar terbiasa dengan jurnal praktikum berbentuk cookbook
sehingga belum dapat melatih keterampilan sains (KPS) mahasiswa secara optimal. Perlu
adanya panduan yang dapat melatih KPS dan melatih mahasiswa membangun serta
memahami konsep kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelayakan panduan
praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik di Universitas Kuningan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development
(R&D). Tahapan metode penelitian, yaitu analysis, design, development, implementation, dan
evaluation yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan lembar validasi tim expert, lembar kuesioner respon mahasiswa, dan
asesmen penilaian KPS pada saat praktikum. Hasil uji validasi tim ahli didapat 3,16 (cukup
valid), hasil uji kelayakan didapat nilai sebesar 79% (layak). Hasil Pengujian validitas
instrument menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) diperoleh nilai Kaiser-
Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) sebesar 0.536 > 0.5, yang berarti
instrumen valid. Hasil penilaian KPS mahasiswa menunjukkan bahwa panduan praktikum
berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik dapat meningkatkan KPS mahasiswa
dengan nilai gain sebesar 0,52 kategori peningkatan sedang. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen
autentik cukup valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia dasar 1.
Kata kunci: panduan prakikum, keterampilan proses sains (KPS)
terlalu dominan menuntun mahasiswa
1. PENDAHULUAN ketika mahasiswa melaksanakan kegiatan
Pada Kenyataannya yang terjadi di praktikum di laboratorium. Hal tersebut
lapangan pembelajaran sains (Fisika, mengakibatkan mahasiswa dipaksa untuk
Kimia, dan Biologi) banyak menekankan memahami konsep-konsep dalam
kepada konten yang berupa konsep-konsep, pembelajaran sehingga mahasiswa tidak
prinsip-prinsip, dan hukum-hukum didalam dapat mengutarakan pendapatnya secara
sains. Alasan utama dari hal tersebut yaitu signifikan dan tidak dapat
untuk mengejar ketercapaian pembelajaran mengembangkan keterampilan proses sains
dan penekanan pada ketuntasan dalam dengan baik. Padahal mahasiswa
penyampaian materi yang harus diberikan seharusnya memiliki keterampilan proses
selama 1 semester. Materi yang cukup sains yang lebih baik dari tingkatan
banyak sedangkan waktu yang terbatas sebelumnya (SMA), salah satunya
menjadi alasan guru/dosen lebih mudah mahasiswa perlu menguasai keterampilan
melakukan pembelajaran konvensional merancang eksperimen. Untuk
yang lebih berorientasi pada konten, menyelesaikan masalah tersebut maka
padahal proses sains jauh lebih penting diperlukan suatu panduan atau jurnal
untuk dapat dikuasai peserta didik. Proses praktikum yang berisi lembar kerja
sains salahsatunya dapat diajarkan melalui mahasiswa berbasis KPS yang dapat
kegiatan praktikum. menunjang pembelajaran praktikum
Kegiatan praktikum kimia dasar yang disertai penerapan asesmen autentik yang
biasa dilaksanakan di program studi tepat, sehingga dalam prosesnya
Biologi UNIKU masih menggunakan mahasiswa dapat terlatih keterampilan
panduan praktikum (jurnal praktikum) yang proses sains (KPS) serta dapat membangun
umumnya berbentuk cookbook (buku dan memahami konsep yang dipelajarinya.
resep) yang belum dapat melatih Hal ini sejalan dengan Learning Outcome
keterampilan-keterampilan sains program sudi pendidikan biologi dimana
mahasiswa secara total. Jurnal Praktikum kemampuan merancang ekperimen
cookbook (buku resep) memang mudah merupakan salah sau kompetensi yang
dilaksanakan oleh mahasiswa, tetapi harus dimiliki mahasiswa program studi
memiliki beberapa kelemahan diantaranya pendidikan biologi.
Asesmen autentik dalam kegiatan Teknik pengumpulan dilakukan dengan
praktikum merupakan hal yang penting metode observasi, angket dan dokumentasi.
untuk dilaksanakan, guna mengukur secara Data dikumpulkan menggunakan
objektif sejauh mana keterampilan yang instrumen lembar validasi tim expert,
dikuasi mahasiswa sesuai dengan apa yang lembar kuesioner respon mahasiswa, dan
dilakukannya pada saat praktikum. asesmen penilaian KPS pada saat
Asesmen autentik meminta mahasiswa praktikum.
untuk melakukan tugas-tugas nyata yang
mewakili atau menunjukkan aplikasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
secara bermakna atas pengetahuan dan Tahapan dalam pengembangan panduan
keterampilan yang dimilikinya dalam praktikum kimia dasar berbasis KPS dan
konteks situasi kehidupan nyata (Stiggins, asesmen autentik ini menggunakan model
2004). Ciri utama kompetensi adalah able ADDIE yaitu analysis, design,
to do, yaitu mahasiswa dapat melakukan development, implementation, dan
sesuatu berdasarkan pengetahuan dan evaluation yang dikembangkan oleh Reiser
keterampilan yang dipelajarinya. Melalui dan Mollenda.
asesmen autentik dilaboratorium, hal Tahap analisis terdiri dari dua tahap
tersebut sangat mungkin untuk yaitu tahap analisis kinerja dan tahap
dilaksanakan. analisis kebutuhan. Analisis kinerja
dilakukan berdasarkan hasil observasi
2. METODOLOGI PENELITIAN diantanranya:
Jenis penelitian ini adalah penelitian a) Keterampilan proses mahasiswa belum
pengembangan (development research). banyak berkembang walapun sering
Penelitian pengembangan adalah metode melakukan kegiatan praktikum, hasil
penelitian yang digunakan untuk analisis memprediksi bahwa salah satu
menghasilkan produk tertentu dan menguji penyebab diantaranya mahasiswa dalam
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, melakukan praktikum hanya mengikuti
2011). Metode penelitian yang digunakan perintah di jurnal praktikum yang masih
dalam penelitian ini adalah Research and bersifat “cookbook”, sehingga
Development (R&D). Tahapan metode mahasiswa tidak dilatih untuk dapat
penelitian, yaitu model ADDIE; analysis, merumuskan permasalahan ataupun
design, development, implementation, dan merancang ekperimen untuk menjawab
evaluation yang dikembangkan oleh Reiser permasalahan dalam praktikum.
dan Mollenda. Tahap analisis terdiri dari b) Mahasiswa kurang memahami materi
dua tahap yaitu tahap analisis kinerja dan pada saat praktikum, mereka cenderung
tahap analisis kebutuhan. Setelah diketahui belum dapat membangun konsep
kebutuhannya, maka lanjut ke tahap kedua berdasarkan pengalaman empiris
yaitu desain. Desain yang dibuat (kegiatan praktikum) yang sudah
diharapkan mampu menjawab apakah mereka lakukan. Dibuktikan dengan
program pembelajaran yang akan didesain isian mahasiswa pada kolom hasil dan
dapat mengatasi masalah pada tahap pembahasan pada jurnal praktikum
analisis. Tahap ketiga adalah tahap (cookbook) tidak memasukan teori/
pengembangan, dalam penelitian ini kita konsep ataupun menerapkan teori/
akan mengembangkan Buku Panduan konsep yang sudah dipelajari.
Praktikum berbasis keterampilan proses
sains. Tahap keempat adalah tahap Berdasarkan hasil analisis kinerja
implementasi yaitu penerapan atau uji coba kemudian memunculkan analisis
buku panduan praktikum berbasis KPS. kebutuhannya, bahwa mahasiswa
Tahap kelima yaitu tahap evaluasi, buku memerlukan panduan yang dapat
panduan praktikum berbasis keterampilan mendorong mereka untuk dapat melatih
proses sains dinilai apakah telah memenuhi keterampilannya saat praktikum.
kualitas suatu produk yang valid, praktis Berdasarakan analisis kebutuhan tersebut
dan mempunyai efek potensial. maka lanjut ke tahap kedua yaitu desain,
kami berinisiatif untuk merancang panduan pada setiap LKM diantaranya memuat:
yang berbasis KPS dan asesmen autentik. judul, tujuan, pertanyaan praktikum
Desain panduan praktikum yang dibuat (rumusan permasalahan), dasar teori,
diharapkan mampu menjawab apakah hipotesis, alat bahan, langkah
panduan praktikum berbasis KPS dan percobaan, hasil, pembahasan,
asesmen autentik ini dapat mengatasi simpulan, tindak lanjut dan
masalah mahasiswa dalam memahami penerapannya(berisi pertanyaan yang
konsep serta kurang berkembangnya dapat mendorong mahasiswa bisa
keterampilan proses sains mahasiswa. menghubungkan hasil yang ada dengan
Adapun tahap desain yang sudah kami lingkungan sekitar serta nilai yang
lakukan diantaranya; terkandung dalam setiap praktikum),
referensi.
a) Menyusun panduan praktikum kimia c) Pembuatan asesmen autentik (task dan
dasar 1. Pada tahap ini meliputi rubric yang akan digunakan dalam
pemilihan kegiatan siswa, pemilihan kegiatan praktikum)
alat dan bahan, dan penyusunan
evaluasi tugas siswa. Kegiatan yang Tahap ketiga adalah tahap
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pengembangan, dalam penelitian ini kita
pembelajaran yang sesuai dengan RPS, akan mengembangkan Panduan Praktikum
sehingga diperoleh percobaan yang berbasis keterampilan proses sains disertai
dilakukan yaitu: Hukum Kekekalan asesmen autentik yang dapat menilai
massa, Reaksi kimia, Stoikiometri dan kompetensi mahasiswa pada praktikum.
Reaksi kimia dalam Larutan, pembuatan Tujuan dari tahap pengembangan yaitu
larutan, larutan elektrolit dan non untuk mengembangkan pedoman
elektrolit, kesetimbangan, laju reaksi, praktikum sesuai dengan perencanaan dan
Larutan asam – basa, Titrasi Asam – agar dapat menjadi pedoman yang baik,
basa, Penyusunan evaluasi meliputi maka diperlukan penilaian dari beberapa
kompetensi kognitif, apektif, dan ahli yaitu ahli desain pembelajaran, ahli
psikomotor menggunakan asesmen isi/materi pelajaran dan dosen. Pada tahap
autentik. Adapun asesmen autentik yang ini juga dilakukan revisi berdasarkan hasil
dibuat berupa tes kognitif diesrtai penilaian dan rekomendasi dari tim ahli.
rubric, penilaian KPS disertai rubric,
penilaian sikap disertai rubric, penilaian
laporan praktikum disertai rubric. Rata-rata Skor Validasi
b) Penyusunan format. Pemilihan format
panduan praktikum kimia dasar yang di
gunakan dalam pengembangan kali ini validator 3; 3.40
adalah dikembangkan sendiri oleh
peneliti serta merujuk pada Science
Educator’s Guide to Laboatoy
Assessment dalam penentuan kategori validator 1; 3.02validator 2; 3.05
keterampilan prakitum (Doran, 2002).
Adapun format yang digunakan dalam
panduan praktikum secara umum yaitu:
cover, kata pengantar, daftar isi, Gambar 1. Rata-rata skor Validasi
pendahuluan, LKM setiap pertemuan,
evaluasi (soal tes kognitif dan rubric Berdasarkan gambar 1. menjelaskan
soal, lembar penilaian Keterampilan rata-rata skor validasi dari 3 orang validator
proses sains dan rubric keterampilan diantaranya; 3,02 (cukup valid), 3,05
proses sains, lembar penilaian Laporan (cukup valid), dan 3,40 (valid).
praktikum dan rubric laporan Berdasarkan hasil penilaian dari 3 validator
praktikum, lembar penilaian sikap dan mengenai tingkat kevalidan, maka
rubric penilaian sikap). Adapun format panduan praktikum kimia dasar dinyatakan
valid untuk digunakan mahasiswa dalam
kegiatan praktikum. Selain tingkat Berdasarkan gambar 3. rata-rata skor
kevalidan juga dicari nilai persentase dari indikator kelayakan isi menjelaskan
kelayakan dari panduan praktikum kimia pada indikator kelengkapan materi dengan
tersebut, adapun hasil penialaian kelayakan skor 3,67 kategori sangat layak, komponen
untuk setiap komponen disajikan pada pendukung praktikum dengan skor 3,25
gambar 4.2 berikut: kategori sangat layak, dan indicator
pendukug panduan praktikum dengan skor
3,25 kategori sangat layak.
Penilaian Kelayakan
Indikator Kelayakan Penyajian

Rata-rata
Indikator
Penyajian

Gambar 2. Penilaian Kelayakan

Berdasarkan gambar 2. menjelaskan


hasil penilaian kelayakan yang dilakukan
oleh tim expert dari 3 komponen penilaian
Gambar 4. Rata-rata Skor Indicator
diantaranya; pada komponen kelayakan isi
Kelayakan Penyajian
didapat persentase penilaian sebesar 85%
dengan kategori sangat layak, persentase
Berdasarkan gambar 4. rata-rata skor
penilaian kelayakan penyajian sebesar 79
dari indikator kelayakan penyajian
% dengan kategori layak, dan persentase
menjelaskan pada indikator teknik
kelayakan bahasa sebesar 74 % degan
penyajian dengan skor 2,85 kategori layak,
kategori layak. Berdasarkan hasil penilaian
indicator pendukung penyajian dengan skor
semua komponen pada panduan praktikum
3,27 kategori layak, indicator penyajian
kimia dasar, maka dapat dijelaskan bahwa
pembelajaran dengan skor 3,33 kategori
panduan praktikum kimia dasar berbasis
layak, dan indicator kelengkapan
KPS dan asesmen autentik dinyatakan
komponen dengan skor 3,20 kategori layak.
layak untuk digunakan mahasiswa dalam
kegiatan praktikum.
berikut:
Indikator Penilaian Bahasa
Lugas
Komunikatif
Indikator Kelayakan Isi Dialogis
dan
interaktif
kesesuaian
Rata-rata dg Tk.
Indikator Perkembang
Kelayakan Isi an mhswa

Gambar 5. Rata-rata Skor Indicator


Kelayakan Bahasa

Gambar 3. Rata-rata Skor Indikator Berdasarkan gambar 5. menjelaskan


Kelayakan Isi rata-rata skor indicator kelayakan bahasa,
dimana hamper semua indicator
memperoleh skor >2,5 yang menyatakan Peningkatan KPS per Aspek
bahwa semua indicator dari kelayakan
bahasa dinyatakan layak. Adapun
penjelasan dari masing-masing indicator Praktikum 1
yaitu panduan praktikum sudah layak
dalam menggunakan bahasa yang lugas (3), Praktikum 2
komunikatif (2,83), dialogis dan
komunikatif (3,33), sesuai tingkat Praktikum 3
perkembangan mahasiswa (3,17), serta
sesuai dengan kaidah bahasa (2,67). Selain
Praktikum 4
itu penggunaan istilah, symbol dan icon
dalam panduan praktikum pun dinyatakan
layak (2,83).
Sebelum asesmen autentik digunakan
untuk menilai kompetensi mahasiswa
(kognitif, afektif dan psikomotor). Maka Gambar 6. Peningkatan Keterampilan
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan Praktikum
reliabilitas dari instrument penelitian ini.
adapun hasil dari validitas dan reliabilitas Berdasarkan gambar 6. menjelaskan
disajikan pada tabel 1 dan 2 berikut: tentang peningkatan keterampilan proses
sain mahasiswa yang dibagi 3 kategori
Tabel 1. Hasil Uji Validitas menggunakan yaitu planning, perfoming, dan analyzing.
KMO and Bartlett's Test KPS diukur dari praktikum ke-1 sampai
Kaiser-Meyer-Olkin Measure praktikum ke-4. Secara umum KPS
.536 mahasiswa mengalami peningkatan baik
of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test Approx. Chi- pada kategori planning, perfoming, dan
.551 analyzing. Adapun nilai peningkatan (gain)
of Sphericity Square
Df 3
dari setiap praktikum dijelaskan pada
gambar 7 berikut:
Sig. .908
Berdasarkan tabel 1 terlihat hasil output
analisis faktor di atas terhadap data Perbandingan Keterampilan Proses Sains
instrumen KPS diperoleh nilai Kaiser-
Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy (KMO MSA) sebesar 0.536 >
0.5, yang berarti dapat dinyatakan valid.
Selanjutnya untuk reliabiltas terlihat pada
tabel 2 berikut:

Tabel 2. Hasil uji reliabilitas tiap variabel


menggunakan Alpha Cronbach
Cronbach's Alpha N of Items
KPS Awal KPS Akhir Gain
.857 3

Berdasarkan hasil pada tabel 2 nilai Gambar 7. Perbandingan Keterampilan


Koefisien Alpha Cronbach di atas 0,60. Proses Sains
Hasil analisis data menunjukkan bahwa
instrument bersifat reliable. Berdasarkan gambar 7. menjelaskan
nilai gain pada uji coba ke-1 sampai uji
coba ke-4, nilai gain yang didapat pada uji
coba ke-1 yaitu 52 (sedang), ujicobake-2
yaitu 35 (sedang), ujicoba ke-3 yaitu 51 skala kecil bertujuan untuk mengukur
(sedang) dan uji coba ke-4 yaitu 12 keterbacaan, keterlaksanaan, dan
(rendah). keterpahaman siswa terhadap instruksi-
Berdasarkan tabel 5. menjelaskan instruksi dalam panduan praktikum. Pada
bahwa respon mahasiswa berada pada uji coba skala kecil didapatkan rata-rata
kategori positif /baik setelah menggunakan tanggapan yang positif/baik sebesar 68 %
panduan praktikum tersebut. persentase dengan kriteria layak. Semua responden
tertinggi pada indicator kebermaknaan setuju bahwa panduan praktikum
sebesar 72 %, dan indicator terendah pada memberikan mafaat bagi mereka (69 %),
indicator kemudahan sebesar 61%. tata bahasa yang digunakan dalam panduan
praktikum kimia dasar berbasis
Respon Mahasiswa keterampilan proses sain mudah dipahami
dan jelas serta memberikan pengalaman
cara belajar baru bagi mahasiswa tingkat 1
yang baru memasuki dunia perkuliahan
(61%). Mahasiswa memberikan tanggapan
bahwa praktikum menjadi bermakna (72%)
dan menarik bagi mereka sebagai
mahasiswa tingkat 1 (71%). Berdasarkan
data-data tersebut, berarti mahasiswa
memberikan tanggapan positif bahwa
panduan praktikum kimia dasar layak
diterapkan dalam pembelajararan kimia
dasar 1. Setelah dilakukan uji coba skala
Gambar 8. Respon Mahasiswa terhadap kecil, tahapan selanjutnya adalah uji coba
Panduan Praktikum skala luas. Pada tahap uji coba yang lebih
luas kami belum melakukannya,
Hasil revisi yang dilakukan peneliti dikarenakan waktu yang tidak mencukupi.
berdasarkan rekomendasi dari tim ahli, Namun ujicoba panduan praktikum kami
adapun beberapa rekomendasi tim ahli lakukan selama 4 kali uji coba untuk
diantaranya; 1) Pertanyaan-pertanyaan mendapatkan data yang lebih akurat
diskusi dapat lebih dikembangkan untuk mengenai efek potensial/ pengaruh melalui
mahasiswa melatih kemampuan penggunaan panduan praktikum kimia
menganalisis (berpikir tingkat tinggi), 2) dasar berbasis KPS dan asesmen autentik
Untuk laporan praktikum terlalu ini. data yang kami ukur pada uji coba ke-1
memberatkan karena mahasiswa harus sampai ke-4 adalah (1) data hasil belajar
membuat laporan setiap praktikum dengan pada saat praktikum kimia pada ranah
format yang sama seperti pembuatan karya psikomotorik, afektif, dan kognitif, (2) data
tulis, 3) Sistematika perlu diperbaiki, peningkatan keterampilan proses sains, dan
kesalahan tata tulis masih banyak dan (3) data tanggapan mahasiswa terhadap
terdapat beberapa langkah kegiatan yang panduan praktikum kimia dasar berbasis
perlu diperinci, 4) Perlu adanya komponen keterampilan proses sains dan asesmen
dasar teori yang lebih jelas. autentik. Adapun hasil dari hasil belajar
Setelah dilakukan validasi oleh tim ahli, ditunjukan dengan adanya peningkatan
panduan praktikum kimia direvisi kompetensi mahasiswa pada aspek
kemudian dilanjutkan uji coba produk atau kognitif, afektif, dan psikomotor.
uji skala kecil. Tahap ini merupakan Berdasarkan gambar 4.8 menjelaskan
keempat yaitu tahap implementasi yaitu adanya peningkatan dari tiga kompetensi
penerapan buku panduan praktikum mahasiswa meliputi kognitif, afektif dan
berbasis KPS dan asesmen autentik. psikomotor yang mengalami peningkatan.
Idealnya pada tahapan ini meliputi uji coba Berdasarkan gambar 4.6 dan gambar 4.7
skala kecil dan besar. Tahapan uji coba menjelaskan tentang peningkatan
keterampilan proses sain mahasiswa yang
dibagi 3 kategori yaitu planning, Assessment. Airlington-Virginia.
perfoming, dan analyzing. KPS diukur dari NSTA-Press.
praktikum ke-1 sampai praktikum ke-4. Stiggin, R. G., 1994. Student-Centered
Secara umum KPS mahasiswa mengalami Classroom Assessment. New York:
peningkatan baik pada kategori planning, McMillan College Pub. Co.
perfoming, dan analyzing. Nilai gain pada Sugiyono (2011). Metode Penelitian
uji coba ke-1 sampai uji coba ke-4, nilai Kuantitatif Kualitatif DAN R&D.
gain yang didapat pada uji coba ke-1 yaitu Bandung: Alfabeta
52 (sedang), ujicobake-2 yaitu 35 (sedang), Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan
ujicoba ke-3 yaitu 51 (sedang) dan uji coba Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
ke-4 yaitu 12 (rendah). Pustaka Pelajar.
Setelah tahap implementasi/ uji coba Woolnough, Brian and Allshop, Terry.
selanjutnya dilakukan tahap kelima yaitu 1985. Pracical Work in Science.
tahap evaluasi, buku panduan praktikum Cambridge: Cambridge University
berbasis keterampilan proses sains dan Press
asesmen autentik ini dinilai apakah telah
memenuhi kualitas suatu produk yang
valid, layak, praktis dan mempunyai efek
potensial dalam meningkatkan KPS
mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data
yang sduah dikumpulkan pada penelitian
ini, diantaranya hasil validasi tim ahli
menyimpulkan bahwa panduan praktikum
valid dan layak untuk dilakukan ujicoba/
implementasikan dalam pembelajaran
kimia dasar 1. Hasil validasi dan reliabilitas
instrument asesmen autentik KPS
menjelaskan bahwa asesmen autentik yang
digunakan pada panduan praktikum ini
valid dan reliable. Berdasarkan hasil
evaluasi menjelaskan bahwa panduan
praktikum berbasis KPS dan asesmen
autentik layak dan valid untuk digunakan
dan adapun pengaruh penggunaan panduan
praktikum dapat meningkatkan
keterampilan proses sain mahasiswa.
Praktikum memberikan kesempatan bagi
siswa untuk membuktikan teori,
menemukan teori. Berdasarkan kegiatan
tersebut pemahaman siswa terhadap suatu
pelajaran telah merasionalisasi fenomena
ini. Banyak konsep dan prinsip belajar IPA
dapat terbentuk dalam pikiran siswa
melalui proses generalisasi dari fakta yang
diamati dalam kegiatan praktikum.
Kegiatan praktikum dapat memberikan
ilustrasi bagi konsep dan prinsip IPA
( Woolnough & Allsop, 1985: 5-8)

4. REFERENSI
Doran, Rodney; Chen, Fred; Tamir, Pinches
dan Lenhardt, Carol. 2002. Science
Educator’s Guide to Laboatoy

Anda mungkin juga menyukai