BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Gastroenteritis
yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal
dengan istilah flu perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini
2. Anatomi Fisiologi
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
gigi untuk mengunyah makanan, dan lidah yang membantu untuk cita
zat-zat sederhana yang dapat di serap dan digunakan sel jaringan tubuh.
mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan
ludah) misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung, sedangkan pepsin
hanya atas protein. Satu jenis cairan pencerna, misalnya cairan pankreas,
dapat mengandung beberapa enzim dan setiap enzim bekerja hanya atas
kimia terhadap zat lain tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu
adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang tepat
(Pearce. 2009).
8
2004)
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
1) Mulut
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan
oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai
2) Tenggorokan ( Faring)
3) Kerongkongan (Esofagus)
4) Lambung
a. Lendir
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
2004).
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
10) Pankreas
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif
11) Hati
(Kus. 2004).
3. Etiologi
1. Faktor Infeksi
15
1.1.1. Retavirus
1.1.2. Enterovirus
1.1.3. Adenovirus
1.1.4. Norwalk
1.2. Bakteri
1.2.1. Stigella
16
1.2.2. Salmonella
menghasilkan entenoksin.
1.2.4. Campylobacter
17
yang lain.
a. Feses mukosa
2.1. Malabsorbsi
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi
laktosa.
a. Rasa takut,cemas.
4. Manifestasi Klinis
diare tinja cair, mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja
banyaknya asam laktat yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak
dapat diabsorpsi oleh usus. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau
besar dan cekung, tonus dan turgor otot kulit berkurang, selaput lendir
2013) :
cepat, ubun-ubun besar cekung, mata tampak cekung, turgor dan tonus
Kesadaran apatis sampai koma, nadi lebih dari 140 kali permenit,
5. Patofisiologi
jumlah bakteri terlalu banyak, maka dapat lolos dan masuk ke duodenum
organ tubuh yang diserang adalah usus. Bakteri di dalam usus akan
usus, sehingga bakteri dapat masuk ke dalam membran epitel, dan akan
2005).
tekanan osmotik terjadi karena makanan atau zat di usus yang tidak
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus
bakteri di usus yang menghasilkan gas H2 dan CO2 yang juga akan
juga akan timbul keluhan mual muntah dan nafsu makan menurun,
dalam keadaan ini tubuh akan kekurangan nutrisi. Hal ini dikarenakan
2005).
turgor kulit berkurang, mata cekung, mukosa bibir dan mulut serta kulit
mengalami penurunan Na, K dan ion karbonat. Bila keadaan ini terus
(Ngastiyah, 2005).
23
6. Penatalaksaan Medis
1) Pemberian cairan
3) Obat-obatan
gastroenteritis.
yang hilang melalui feses dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang
mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin,
Penatalaksanaan :
feses.
c. Pada keadaan diare akut awal yang ringan, dapat diberikan bubuk
oralit sebagai usaha awal agar tidak terjadi dehidrasi. Atau dapat
rumus:
BD plasma-1,025l
Kebutuhan cairan= x BB x ml
0,001
1. Keperluan cairan
infus 1 ml = 15 tts)
(makro).
keuntungannya:
c. Pada diare akut yang ringan kecuali rehidrasi peroral, bila tidak ada
sapai diare membaik dan hindari makanan yang pedas atau banyak
mengandung lemak.
1. Kolera eltor:
hari
Fluoroquinolon
2. S.aureus:
3. Salmonellosis:
5 hari
4. Shigellosis:
6. Amubiasis:
28
7. Giardiasis:
8. Balantidiasis:
9. Kandidosis:
10. Virus:
D. Therapi
29
yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau
gunakan
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Feses
30
b. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet
e. Kultur fese (jika anak dirawat di rumah sakit, pus dalam feses
2. Pemeriksaan Darah
rotavirus
8. Komplikasi
dibutuhkan tubuh).
normal).
1. Definisi
metabolic.( Wilkinso Judith M. 2007) Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa. Nutrisi berfungsi untuk
tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980)
tubuh.
a. Pengetahuan
b. Prasangka
c. Kebiasaan
d. Kesukaan
e. Ekonomi
sedikit.
3. Patofisiologi
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan
1. Subjektif
a. Kram abdomen
2. Objektif
b. Diare.
1. Pengkajian
1992 adalah :
1. Identitas klien.
2. Riwayat keperawatan.
Rumah sakit akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun
bersalah.
36
5. Kebutuhan dasar. ·
6. Pemeriksaan fisik.
b. Pemeriksaan sistematik :
e. Pemeriksaan penunjang.
37
kualitatif.
2. Diagnosa Keperawatan
kesehatan atau masalah aktual atau resiko dalam rangka mengidentifikasi dan
mencegah masalah kesehatan klien yang ada pada tanggung jawabnya (Aziz,
2007)
3. Rencana Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
tujuan apakah masalah teratasi atau tidak, dan apabila tidak berhasil perlu
tercapai, maka perlu dikaji ulang letak kesalahannya dicari jalan keluarnya,
kemudian catat apa yang ditemukan, serta apakah perlu dilakukan perubahan
intervensi.
pada pasien anak yang terkena penyakit gastroenteritis sangat perlu dilakukan
baik. Baik perawat atau anak atau orang tua anak saling berkerja sama dalam
pasien atau orang tua pasien untuk melakukan pemenuhan nutrisi. Respon
pasien dan orang tua pun cukup bagus dalam pelaksanaan kebutuhan nutrisi.