Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN POTENSI

SUMBERDAYA ALAM DI DESA BOJONGMANGU


Studi Kasus Desa Bojongmangu
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Wilayah yang di ampu
oleh :
Putu oktavia ,S.T.,MA.,ME.

Disusun oleh
Herian Priyo Kartiko 113 16 005
Fitri Eka Jayanti 113 16 010
Kalam Ramadhan 113 16 021

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
BEKASI
2018
Pengertian Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dalam
waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia, hewan, maupun
mesin. Definisi transportasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Morlok (1978), transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut
sesuatu dari suatu tempat ketempat lain.

2. Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari suatu tempat
ketempat lain, dimana produk dipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Dan secara umum transportasi
adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (barang dan/atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain,
baik dengan atau tanpa sarana.

3. Menurut Steenbrink (1974), transportasi adalah perpindahan orang atau barang dengan menggunakan
alat atau kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.

4. Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari fasilitas
tertentu beserta arus dan sistem control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari
suatu temapat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.

Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, oleh karena itu permintaan
akan jasa transportasi dapat disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat
adanya permintaan akan komoditas atau jasa lainnya. Dengan demikian permintaan akan transportasi
baru akan ada apabila terdapat faktor-faktor pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri
sendiri, melainkan tersembunyi dibalik kepentingan yang lain (Morlok, 1984). Pada dasarnya permintaan
angkutan diakibatkan oleh hal- hal berikut (Nasution, 2004):

1. Kebutuhan manusia untuk berpergian dari lokasi lain dengan tujuan mengambil bagian di dalam suatu
kegiatan, misalnya bekerja, berbelanja, ke sekolah, dan lain- lain.

2. Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi di lokasi lain Secara garis besar,
transportasi dibedakan menjadi 3 yaitu: transportasi darat, air, dan udara.

Pemilihan penggunaan moda transportasi tergantung dan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
a. Segi Pelayanan
b. Keandalan dalam bergerak
c. Keselamatan dalam perjalanan
d. Biaya
e. Jarak Tempuh
f. Kecepatan Gerak
g. Keandalan
h. Keperluan
i. Fleksibilitas
j. Tingkat Populasi
k. Penggunaan Bahan Bakar
l. Dan Lainnya
Pengertian Moda Transportasi Darat
Moda transportasi darat terdiri dari seluruh bentuk alat transportasi yang beroperasi di darat. Moda
transportasi darat sering dianggap identik dengan moda transportasi jalan raya (Warpani, 1990). Moda
transportasi darat terdiri dari berbagai varian jenis alat transportasi dengan ciri khusus. Menurut Miro
(2012), Transportasi darat dapat di klasifikasikan menjadi:
1. Geografis Fisik, terdiri dari moda transportasi jalan rel, moda transportasi perairan daratan, moda
transportasi khusus dari pipa dan kabel serta moda transportasi jalan raya.
2. Geografis Administratif, terbagi atas transportasi dalam kota, transportasi desa, transportasi antar-kota
dalam provinsi (AKDP), transportasi antar-kota antara-provinsi (AKAP) dan transportasi lintas batas antar-
negara (internasional).

Berdasarkan komponen prasarana transportasi terdiri dari dua kelompok, yaitu:


1. Jalan yang berupa jalur gerak seperti jalan raya, jalan baja, jalan air, jalan udara, dan jalan khusus.
2. Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi guna menurunkan atau
menaikkan penumpang dan barang seperti: Terminal jalan raya (stasiun bus, halte bus, dll.), Terminal
jalan rel yaitu stasiun kereta api dan terminal jalan khusus seperti gudang dll.

Bentuk Moda Transportasi Umum Darat Menurut Jangkauan Wilayah Pelayanan


Jangkauan (wilayah
pelayanan) Bentuk Alat Transportasi Secara
No Moda Transportasi
Hirarki Batas Fisik
Kewilayahan Administrasi
Minibus, sepeda, sepeda motor,
Desa dan Moda transportasi lokal atau moda gerobak, bus kota, bajaj, bemo,
1 LOKAL Kota transportasi desa dan kota kereta api, becak, truk, dll.
Moda transportasi regional atau
Dalam moda transportasi antarkota dalam Bus kecil/sedang, Minibus, truk
2 REGIONAL Provinsi provinsi (AKDP) sedang/besar, kereta api, dll.
Moda transportasi nasional atau
Antar moda transportasi antarkota antar- Bus sedang/besar, truk
3 NASIONAL Provinsi provinsi (AKAP) sedang/besar, kereta api, dll.
Moda transportasi internasional
Antar atau moda transportasi lintas Bus besar, truk besar, kereta api,
4 INTERNASIONAL Negara negara dll.

Unsur Dan Moda Transportasi Darat


Unsur dasar lalu lintas dan angkutan jalan yaitu:
1. Ruang kegiatan, berupa lahan yang ditata kegunaannya
2. Ruang lalu lintas, berupa jalan, jembatan dan penyebrangan
3. Simpul berupa terminal (terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, dan Bandar udara)

Menurut Sukarto (2006: 93) : Unsur-unsur dalam transportasi adalah


1.Manusia yang membutuhkan
2.Barang yang dibutuhkan
3.Kendaraan sebagai alat/sarana
4.Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5.Organisasi (pengelola transportasi)

Klasifikasi Jalan Berdasarkan Pengelolaanya

Moda transportasi dikelompokkan atas:


1. Moda Jalan, Merupakan moda yang sangat kental dalam kehidupan kita sehari-hari memenuhi
kebutuhan transportasi. Moda jalan mempunyai fleksibilitas yang tinggi sepanjang didukung
dengan jaringan infrastruktur.
2. Moda Pipa, Moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair atau pun gas. Biasanya,
pipa digelar di atas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu dalam tanah, atau digelar melalui
dasar laut.
3. Moda Gantung, Moda yang biasanya digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam wisata,
dan bukan untuk keperluan sehari-hari.
4. Moda Bermotor dan tidak bermotor, Moda yang biasanya di gunakan untuk sehari hari. Ada yang
alat penggeraknya menggunakan tenaga mesin dan ada yang tidak.

Simpul-Simpul Transportasi Darat

Jaringan merupakan suatu konsep matematis yang dapat digunakan untuk menerangkan secara
kuantitatif sistem transportasi dan sistem lain yang mempunyai karakteristik ruang. Jaringan Tranportasi
terdiri dari simpul dan ruas. Simpul memiliki suatu titik tertentu pada ruang. (Morlok, 1984)

Simpul merupakan suatu tempat yang berfungsi untuk kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang,
membongkar dan memuat barang, mengatur perjalanan serta tempat perpindahan intramoda dan
antarmoda.

Simpul Transportasi Jalan

Jaringan prasarana transportasi jalan terdiri dari simpul, yang berwujud terminal penumpang dan terminal
barang, dan ruang lalu lintas yang berupa ruas jalan yang ditentukan hirarkinya menurut peranannya.
Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan.
Selain itu, terdapat Halte: tempat pemberhentian Kendaraan Bermotor Umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang.

Terminal penumpang menurut wilayah pelayanannya dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas
negara, angkutan antar kota antarprovinsi, antarkota dalam provinsi, angkutan kota, dan
angkutan perdesaan;
2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota
dalam provinsi, angkutan kota, dan angkutan perdesaan
3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perdesaan.

Pengelolaan Sistem Jaringan

Dalam skala pelayanannya, fungsi jaringan dibagi menjadi tiga dan dikelola oleh masing-masing pengelola,
fungsi dengan skala pelayanan Antar Kabupaten Antar Provinsi (AKAP) dikelola oleh pusat yaitu
Kementrian Perhubungan. Fungsi jaringan dengan skala pelayanan Antar Kabupaten Daerah Provinsi
(AKDP) dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi (Pemprov) setempat. Dan fungsi jaringan dengan skala
pelayanan Angkutan Perkotaan/Kabupaten dikelola oleh Pemerintah Kota/Kabupaten setempat.

Fungsi Jaringan Pengelola


Antar Kabupaten Antar Provinsi Kementrian Perhubungan (Pusat)
(AKAP)
Antar Kabupaten Daerah Provinsi Dinas Perhubungan Provinsi (Pemerintah
(AKDP) Provinsi)
Angkutan Perkotaan/Kabupaten Pemerintah Kota/Kabupaten

Transportasi Darat Pekerjaan


Perhubungan Umum
Sarana Angkutan -
Prasarana Terminal Jalan

Kebijakan Transportasi Darat

PP No 43 Tahun 1993 mendefinisikan bahwa Pengelolaan Lalu Lintas meliputi :

a. Perencanaan
b. Pengaturan
c. Pengawasan
d. Pengendalian Lalu Lintas

Anda mungkin juga menyukai