PENGOLAHAN PANGAN
(Blanching & Pasteurisasi)
HEAT PROCESSING
HEAT PROCESSING: Penggunaan suhu tinggi untuk
menginaktifkan enzim dan mikroorganisme yang bisa
menurunkan kualitas dan/atau keamanan makanan.
HEAT TRANSFER: Konduksi, Konveksi, Radiasi
Kualitas sensoris
Penetrasi Panas
Level kontaminasi
Material pengemas
Heat Treatment Blansing,
Pasteurisasi
Sterilisasi
Microwave blancher
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN STEAM DAN WATER
BLANSING KONVENSIONAL
EFEK BLANSING PADA BAHAN PANGAN
Faktor pendukung:
Warna Meningkatkan kecerahan warna, potensi
kerusakann pigmen (over blanching)
Flavour kondisi under blanching meningkatkan off flavour
selama penyimpanan menstimulasi enzim
Tekstur waktu yang lebih lama dan suhu blansing yang
tinggi dapat membuat tekstur lunak.
Diminimalisir:
Sodium carbonate,
calcium chloride
PASTEURISASI
Pasteurisasi pemanasan yang suhunya relatif sedang
yang bertujuan membunuh mikroba patogen dan
sebagian pembusuk, serta inaktivasi enzim.
Menggunakan suhu 65-95°C
Dilakukan pada susu, sari buah, minuman beralkohol,
saus, acar, produk daging dan ikan
PASTEURISASI SERING DILAKUKAN
JIKA:
Tergantung:
Jenis produk
Ketahanan mikroba
Ketahanan enzim
Kepekaan produk
PASTEURISASI SUSU
Sumber M.O Hewan, Manusia dan Lingkungan
Kurva nilai Z
Hitunglah nilai/waktu pasteurisasi untuk menurunkan
mikroorganisme C. Botulinum type E. Jika diketahui D0 (60 0C)
dan nilai Z dari C. Botulinum type E adalah 3 menit dan 10 0C.
Pateurisasi dilakukan dengan konsep 12D.