Anda di halaman 1dari 7

TRANSPARANSI DAN KEPERCAYAAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 2
1. Agung Gumilar,S.H
2. An’Riady Annas, S.Kep., Ns
3. Ari hayati, S.Pd.K
4. Iga Karolina,S.Pd.k
5. Lilis Lumbantoruan,S.pd
6. Nurlatifah, S.Kep,Ns
7. Muhammad Faddli hariyanto,S.Pd
8. Ria fatmawati,S.Kep,Ns
BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi
Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan landasan bagi
pembuatan dan penerapan kebijakan pemerintahan yang demokratis yang ditandai
dengan menguatnya kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam tata kelola pemerintahan yang baik tersebut diharapkan adanya pemberian
pelayanan kepada masyarakat secara maksimal oleh aparat pemerintahan.
Transparansi erat kaitannya dalam membentuk tata pemerintahan yang baik,
dalam sebuah instansi pelayanan publik transparansi yang baik akan meningkatkan
kepercayaan publik terhadap pelayanan.
1. Transparansi
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transparansi mempunyai maksud
atau artian yaitu nyata dan jelas. Dalam hal ini kata transparansi bisa dipakai untuk
bermacam-macam hal. Transparansi sendiri menggambarkan tentang keterbukaan
dari suatu masalah atau persoalan yang nantinya akan berakibat didalam masalah
itu sendiri. Transparansi sendiri memiliki kata dasar yaitu "transparan". Transparan
sendiri sering digunakan dalam penggunaan kata yang merujuk ke suatu
keterbukaan atas sesuatu yang nyata dan jelas sesuai dengan fakta atau realita
yang ada. Pendek kata, transparansi adalah sesuatu hal yang nyata, jelas, dan
terbuka serta dapat dipertanggung-jawabkan keberadaannya. Dalam hal ini kata
transparansi sendiri lebih ditekankan sebagai sebuah bentuk tindakan / sikap yang
dilakukan oleh sesorang atau kelompok orang terhadap pihak atau orang lain yang
berkepentingan pada sebuah hal yang mereka kerjakan. Didalam penulisan kali ini,
saya akan membahas lebih spesifik lagi tentang transparasi yang berkaitan didalam
dunia pemerintahan.
2. Kepercayaan
Kepercayaan memegang peranan penting dalam sebuah hubungan. Individu
memiliki kecenderungan menilai orang lain dan memutuskan apakah akan
mempercayai orang tersebut atau tidak saat menjalin interaksi. Solomon dan Flores
(2003) menyatakan bahwa hubungan seseorang dengan orang lain memerlukan
keberadaan kepercayaan. Menurut Duffy dan Wong (2000) kepercayaan sangat
dibutuhkan dalam rangka menjalin hubungan interpersonal dan melakukan adaptasi.
Menurut Mayer, Davis dan Schoorman (1995) kepercayaan adalah kesediaan
seseorang untuk menjadi rentan terhadap tindakan pihak lain berdasarkan harapan
bahwa yang lain akan melakukan tindakan tertentu yang penting untuk trustor,
terlepas dari kemampuan untuk memantau atau mengontrol pihak lain. Kepercayaan
refleksi sebuah harapan, asumsi atau keyakinan seseorang tentang kemungkinan
bahwa tindakan seseorang dimasa mendatang akan bermanfaat, baik, dan tidak
merusak kepentingannya.
Kepercayaan dapat muncul dalam bidang profesional yang berorientasi tugas
dan ditujukan untuk mencapai tujuan dan pribadi yang berkaitan pada interaksi
sosial atau emosional dan fokus pada hubungan itu sendiri (Lewicki dan Wiethoff,
2000). Kepercayaan yang berkaitan pribadi akan menetap lebih lama dibandingkan
dengan bidang profesional. Individu yang memiliki rasa percaya dalam hal pribadi
akan menyerahkan segala aktivitasnya kepada orang lain karena yakin bahwa orang
tersebut seperti apa yang diharapkan. Lewis dan Weigert (1985) mendefinisikan
bahwa kepercayaan didasarkan pada proses kognitif yang membedakan antara
orang dan lembaga yang dapat dipercaya, tidak dipercaya dan tidak diketahui.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan Tranparansi Dan Kepercayaan
Transparansi sangat dibutuhkan dan diwajibkan untuk dilakukan didalam insitusi
atau setiap lembaga public yang memiliki kepentingan terhadap orang banyak, hal itu
perlu dilakukan sebagai bentuk pengawasan awal terhadap setiap tindakan yang telah /
akan diambil didalam institusi tersebut. Transparansi dikategorikan menjadi 2 yaitu :
1. Transparansi Keuangan
Transparansi ini adalah salah satu yang menjadi hal yang sangat penting dilakukan
didalam sebuah institusi / lembaga politik karena keuangan merupakan sektor yang
paling riskan akan terjadinya masalah. Transparansi keuangan dilakukan dengan
tujuan :
a. Menghindari terjadinya korupsi
b. Menjaga kepercayaan antara pihak-pihak yang berkepentingan didalam sebuah
institusi / lembaga.
2. Transparansi Manajemen.
Transparansi ini dilakukan untuk menjaga siklus kerja yang sehat didalam sebuah
institusi / lembaga publik dengan tujuan :
a. Mencegah terjadinya nepotisme.
b. Meminimalisir adanya tenaga kerja / di bidang yang tidak potensial didalam
institusi tersebut.

Permasalahan yang ada:


1. Rumah sakit merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang kompleks
dengan segala permasalahannya, karena didalamnya terdapat berbagai profesi yang
bekerja untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tuntutan yang
tinggi dari masyarakat akan pemberian pelayanan yang baik membuat rumah sakit
berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan. Banyak isu yang berkembang di
rumah sakit salah satunya adalah transparansi dan kepercayaan dalam pembe rian
asuhan keperawatan. Terdapat beberapa isu terkait transparansi yang kami angkat
di sini :
a. Kurang tanggapnya respon perawat terhadap keluhan pasien.
b. Kurangnya pemberian informasi tentang tindakan dalam asuhan
keperawatan yg diberikan ke pasien.
c. Sulitnya pasien dan keluarga pasien mengakses peraturan dan standar
prosedur pelayanan di rumah sakit.

Solusi:
a. Solusi untuk masalah 1.
Pemberian kesempatan bagi perawat untuk mengembangkan karir melalui
pelatihan-pelatihan, seminar, workshop. Perawat perlu mengembangkan
kemampuan berfikir kritis. Dengan perilaku berfikir kritis maka perawat mampu
membuat keputusan yang tepat. Berfikir kritis meningkatkan kecepatan waktu
respon perawat terhadap keluhan pasien sehingga kepercayaan pasien terhadap
pelayanan meningkat.
b. Solusi untuk masalah 2
Membangun komunikasi dan hubungan teraupetik yang baik dengan pasien.
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
c. Solusi untuk masalah 3
Membuka akses informasi bagi pasien dan keluarga melalui media Banner,
leaflet, brosur, maupun website rumah sakit tentang standar prosedur pelayanan.
Menjelaskan ke pasien atau keluarga tentang standar prosedur yang akan
pasien terima selama perawatan.

2. Salah satu masalah yang perlu soroti dalam dunia pendidikan dan sering terjadi
adalah penggunaan dana BOS. Di beberapa sekolah kita sering menjumpai
pengelolaan dana BOS yang cendrung tertutup. Dana BOS hanya dikelola oleh
pimpinan yaitu kepala sekolah sendiri. Penggunaan dan pembelanjaan dana
tersebut tidak ada kejelasan dan ini yang biasaanya menjadi permasalahan dalam
lingkungan kerja. Sehingga kepercayaan antara staf dan pimpinan tidak ada.
Transparasi dalam memberikan informasi keadaan siswa di sekolah kepada
orang tua. Banyak orang tua yang bersikap tidak peduli dengan keadaan anaknya di
sekolah. Kebanyakan orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada guru
di sekolah tanpa adanya pemantauan dan ambil bagian dalam pendidikan serta
pembinaan di rumah. Sehingga terjadinya kesalahpahaman antara wali kelas dan
orang tua siswa.
Solusi:
1. Transparasi penggunaan dana BOS
a. Adanya koordinasi seluruh komponen sekolah (Kepala Sekolah, guru dan
staf) dalam Penyusunan Rencana Anggaran Perbelanjaan Biaya Sekolah
(RAPBS) yang berdasarkan petunjuk pelaksanaan yang sudah ditentukan.
b. Adanya pengawasan yang harus ditindak lanjuti dengan proses evaluasi.
2. Transparasi dalam memberikan informasi keadaan siswa di sekolah kepada
orang tua.
a. Menjalin komunikasi lebih dekat antara wali kelas dengan orang tua.
Contohnya dengan membuat group WhatsApp Orang tua/wali murid dan wali
kelas saling bertukar pikiran untuk dapat bekerja sama dalam membimbing
siswa. Misalnya guru berkunjung kerumah orang tua siswa untuk
membicarakan tentang keadaan siswa di sekolah.

BAB III
KESIMPULAN

Transparansi dan kepercayaan mutlak diperlukan untuk mengatasi


isu-isu yang berkembang di lingkungan sekolah dan rumah sakit. Dengan
adanya transparansi maka kepercayaan publik terhadap pelayanan
pendidikan di sekolah maupun rumah sakit akan meningkat. Kepercayaan
publik yang meningkat melahirkan kepuasan publik sehingga mutu
pelayanan prima dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai