PENDAHULUAN
Untuk pengembangan sistem akuntansi tentunya perlu pengembangan dari basis teorinya,
sehingga sistem akuntansi tersebut bisa lebih bermanfaat bagi pemakainya, lebih mudah
mengembangkannya dan lebih mudah lagi dalam memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang yang tentunya berkaitan dengan praktik akuntansi itu sendiri.
Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi. Menurut Webster’s Third
New International Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu susunan yang saling berkaitan
tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk bidang
yang dibahas. Sedangkan pengertian Akuntansi sendiri salah satunya adalah, proses
dalam mempertimbangakan berbagai alternatif yang digunakan untuk mengambil kesimpulan atau
Dari penjelasan diatas maka Teori Akuntansi dapat diartikan sebagai susunan konsep,
definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan
maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.
Selain memahami mengenai teori akuntansi kita juga harus dapat memahami mengenai
penelitian atau riset akuntansi. Hal ini berguna untuk mencari kebenaran terutama di bidang
akuntansi. Hasil riset tersebut merupakan hal yang menjembatani antara fenomena sosial di bidang
Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud untuk menyusun makalah dengan mengambil
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini berdasarkan identifikasi masalah diatas
Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu metode studi kepustakan
dimana kami menggunakan buku pustaka sebagai sumber dalam pembuatan makalah ini
BAB II
ANALISIS MATERI
Batasan teori akuntansi telah didefinisi sebagai pengukuran dan pengkomunikasian data
yang menampakkan aktivitas ekonomi yang terdiri dari tiga elemen, yaitu :
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa yang akan datang tergantung
pada pemahaman teknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi. Struktur teori akuntansi
merupakan elemen yang saling terkait yang menjadi pedoman pengembangan teori dan
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi. Tujuan laporan
keuangan yang umum adalah untuk memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenaraannya sendiri atau
disebut aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya, yang menggambarkan aspek
ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum dari suatu lingkungan di mana akuntansi tersebut
beroperasi.
a. Postulat Entitas
Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat memungkinkan
akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu, akuntan melaporkan transaksi
akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas yang
sedang berjalan. Postulat ini mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk
dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas
cara yang sama. Pengukur umum yang dipilih dalam akuntansi adalah unit moneter.
1. Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran moneter
2. Terkandung dalam unit moneter itu sendiri yang sifatnya atau nilainya berfluktuasi
Akuntansi.
sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah dietrima umum karena kesesuainnya dengan
tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam
ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
4. Rumusan Prinsip Akuntansi Utama yang Didasarkan pada Postulat dan Konsep Teoritis
Sebelumnya.
Prinsip (dasar) akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh
outputnya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postulat-
postulat akuntansi dan konsep teoritis akuntansi yang menjadi dasar dalam pengembangan
teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan. Standar
a. Dasar Akrual
Artinya bahwa dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi didasarkan pada
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud akan terus
melanjutkan usahanya, dalam asumsi dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan
likuidasi.
5. Standar atau Teknik Akuntansi Sebagai Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai
Kebutuhan Para Pemakai, yang Dirumuskan dari Prinsip Akuntansi yang Utama.
Standar (teknik) Akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari Prinsip
Dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi atau kejadian-kejadian tertentu yang dialami oleh suatu
teori akuntansi harus dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi yang ada. Tetapi
cara berpikir tersebut belum diikuti secara sempurna dalam akuntansi. Saat ini ada dua pendekatan
dalam perumusan teori akuntansi, yaitu pendekatan tradisional, yang mana praktik dan pembuktian
akuntansi memiliki arti yang sama, sedangkan pendekatan yang baru, merupakan upaya-upaya
yang dilakukan untuk menyajikan pembuktian teori yang logis dan empiris.
1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
3. Menentukan batas dalam hal melakukan judgement dalam menyusun laporan keuangan.
berikut :
1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.
aksioma, teorema bersama definisi dan peraturan, kesimpulan formal dan informal yang diarahkan
untuk menjelaskan suatu gabungan fakta atau kelompok kegiatan konkret atau yang abstrak.
Sedangkan menurut Hendriksen teori adalah satu set susunan hipotesis, konsep, dan prisip
pragmatis yang membentuk kerangka umum referensi untuk satu bidang yang dipertanyakan.
Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur
teori dalam beberapa elemen, yaitu : postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
Pada awalnya harus diakui bahwa tidak ada teori akuntansi yang komprehensif. Bahkan
terdapat teori-teori yang berbeda dan berkembang, yang disajikan dalam sejumlah literatur.
Banyak teori-teori yang muncul karena dipakainya beberapa pendekatan-pendekatan yang berbeda
1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan
McDonald berargumen bahwa suatu teori harus memiliki tiga elemen, yaitu :
Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalakn teori akuntansi
saja, tetapi harus menggunakan literatur dan disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi
merupakan instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi
yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
Sebagaimana bidang ilmu lainnya, suatu metodologi juga diperlukan dalam penyusunan teori
akuntansi. Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian diantara praktik dan penelitian akuntansi
menyebabakan munculnya berbagai metodologi. Dari berbagai pendapat dan praktik, Belkaoui dan
Godfrey mengemukakan ada beberapa metode yang dikenal dalam suatu literatur, diantaranya :
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya
Metode ini mengamati pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi tersebut (laporan
keuangan) yang disusun dari berbagai aturan, standar prinsip atau pedoman. Jika terdapat
reaksi maka dianggap bahwa akuntansi dapat bermanfaat secara relevan. Tetapi bisa saja
terjadi reaksi yang tidak logis dari pengguan laporan keuangan sehingga bukan saja reaksi itu
3. Metode Normatif
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti serta tidak
4. Metode Positif
Yaitu suatu metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku atau
diterima umum. Berdasarkan metode ini maka dirumuskan problem penelitian untuk
mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Para pendukung metode
ini, menyebutkan bahwa metode ini digolongkan sebagai metode ilmiah, karena menggunakan
peraturan yang terstruktur dan data empiris yang objektif dan model statistik matematis yang
bersifat logik.
Belkaoui memberikan penjelasan tentang pendekatan dalam perumusan teori akuntansi sebagai
berikut :
I. Pendekatan Informal, yang dibagi dalam :
Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian
terhadap praktik sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis.
b. Pendekatan otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi, yang umumnya digunakan oleh
Karena pendekatan ini juga berupaya untuk menyajikan solusi praktik, maka pendekatan
Kedua pendekatan ini barasumsi bahwa teori akuntansi dan teknik-teknik yang dihasilkan harus
didasarkan kepada pemanfaatan secara maksimal laporan keuangan, apabila akuntansi diharapkan
memiliki fungsi yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah
a. Pendekatan deduktif
Dalam penyusunan taori akuntansi, dimulai dengan adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil
penarikan konklusi yang bersifat logis tentang suatu sebjek dengan sejumlah
pertimbangan..
b. Pendekatan Induktif
3. Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan hubungan secara
berulang.
c. Pendekatan Etik.
Dalam pendekatan ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran.
pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interpretasi, dan
kewajaran sebagai penyajian yang wajar, tidak bias, serta tidak memihak.
d. Pendekatan Sosiologis.
Pendekatan ini merupakan perluasan dari konsep etik dan yang menjadi perhatian adalah
kesejahteraan seluruh masyarakat bukan saja pemilik. Menurut konsep ini, prinsip
akuntansi dinilai dari penerimaan seluruh pihak terhadap laporan keuangan, khususnya
Pendekatan ini menekankan kepada kontrol perilaku indikator makro ekonomi yang
menghasilkan perumusan teknik akuntansi. Dari pendekatan ini dapat disimpulkan bahwa
f. Pendekatan Eklektif.
Merupakan suatu hasil utama berbagai upaya individu dan profesi maupun organisasi
dalam akuntansi.
2.6. Riset Akuntansi
Riset akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu yang sudah ada lebih dari seratus tahun yang lalu.
Riset Akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran di bidang akuntansi. Hasil
dari riset akuntansi ini merupakan penyambung antara fenomena sosial di bidang akuntansi dengan
struktur teori akuntansi. Dimana fenomena sosial tersebut dituangkan dalam berbagai bentuk
Proses mencari kebenaran dimulai dengan cara dogamtis dimana kebenaran berasal dari orang atau
pihak ataupun lembaga yang diberi dan diyakini memiliki otoritas untuk menetapkan kebenaran.
Kemudian cara ini berkembang dan menggunakan cara normatif dengan menggunakan logika
ilmiah, serta pemikiran yang sehat. Dari cara normatif ini berkembang lagi sehingga kemudian
menggunakan metode empiris dengan titik berat melihat pada kenyataan yang ada dilapangan yaitu
fenomena sosial.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode-metode ini tergantung
kepada suatu problem atau masalah penelitian yang akan dibahas. Tentunya akan berbeda antara
metode penelitian untuk ilmu eksakta dengan metode penelitian untuk ilmu sosial. Tetapi dalam
ilmu sosial pun memiliki perbedaan metode penelitian. Bahkan dalam ilmu akuntansi pun ada
Dari perbedaan metode yang digunakan diatas, maka secara garis besar ada tiga cara yang dipilih,
yaitu :
1. Metode Kuantitatif
Yaitu metode yang menggunakan rumus-rumus statistik dalam mengidentifikasi dan mengolah
variabel yang muncul dari suatu problem atau masalah yang akan dijawab.
2. Metode Kualitatif
Yaitu menggunakan narasi dan penguraian tentang variabel yang akan dibahas tanpa harus
Metode ini menggambungkan dari dua metode diatas, yaitu sebagian menggunakan metode
Suatu teori dilahirkan dari berbagai kegiatan dan tahap penelitian. Metode berbeda dengan
metodologi. Dimana metode adalah cara melakukan penelitian sedangkan yang dimaksud dengan
metodologi adalah ilmu yang mendasari metode tersebut. Keabsahan dari suatu metode yang
digunakan akan sangat menentukan apakah hasil riset tersebut dapat diakui sebagai ilmiah atau
tidak.
Ada seorang peneliti yaitu Nachimas dan Nachimas (1981) menyatakan bahwa :
“Ilmu bukanlah badan atau struktur ilmu yang bersifat khusus atau umum, dan ilmu
menyatu bukan disatukan oleh masalah atau topiknya melainkan oleh metodologinya.”
berdasarkan atas suatu riset yang dilakukan dan ilmu pengetahuan yang dinilai.”
BAB IV
SIMPULAN
Berdasarkan uraian makalah tersebut diatas maka penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
c. Konsep teoritis akuntansi yang berhubungan dengan asumsi-asumsi dan sifat-sifat akuntansi.
Postulat dan konsep teoritis ini dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.
d. Rumusan prinsip akuntansi utama yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis yang
tercantum sebelumnya.
e. Standar atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan sesuai
Teori Akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan anatara varibel yang satu dengan
variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
3. Menentukan batas dalam hal melakukan judgement dalam menyusun laporan keuangan.
berikut :
1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.
Riset Akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran di bidang akuntansi.
Hasil dari riset akuntansi ini merupakan penyambung antara fenomena sosial di bidang
akuntansi dengan struktur teori akuntansi. Dimana fenomena sosial tersebut dituangkan dalam
Posting Komentar
Pengikut
Arsip Blog
► 2011 (4)
▼ 2010 (13)
o ► Oktober (1)
o ▼ Agustus (9)
disclouser
TEORI DAN RISET AKUNTANSI
PERANAN AKUNTANSI SOSIAL DALAM PELESTARIAN ALAM
INCOME SMOOTHING
EARNING MANAGEMENT
EFISIENSI PASAR
AKUNTANSI SDM
SEJARAH AKUNTANSI
AGENCY THEORY
o ► April (3)
Mengenai Saya
Rama Surayuda
Lihat profil lengkapku
PETUNJUK DALAM RISET AKUNTANSI
Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau petunjuk riset
akuntansi. Mewakili perubahan yang signifikan melampaui riset normatif murni generasi
yang lalu
Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit value dan
discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat. Pendekatan
ini tidak menyatakan informasi yang diinginkan users melainkan lebih berkonsentrasi
pada informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu. Dengan
demikian orientasinya adalah normatif dan deduktif. Premis yang mendasari riset ini
adalah pembuat keputusan yang perlu diajar bagaimana menggunakan informasi jika
mereka tidak familiar dengan informasi tersebut.
Terdapat banyak peserta dari sekolah yang menyarankan jarak/range dari kemungkinan
penilaian. Chambers and Sterling menyarankan pendekatan exit value karena harga jual
asset relevan untuk keputusan untuk menahan atau melepaskan asset. Juga, kumpulan
exit value dari seluruh asset melengkapi perhitungan total likuiditas yang tersedia pada
perusahaan. Bell adalah penganjur current value yang menyokong pemakaian deprival
value dari asset
1. replacement cost
2. the recoverable amount/jumlah yang dapat dicover dari yang lebih tinggi dari
NRV atau PV
Solomon juga menganjurkan deprival value yang juga bersemangat bertahan dari
kebutuhan pada conceptual framework dilandaskan pada kriteria pengakuan dan
pengukuran dengan menguatkan current value karena sangat bermanfaat dalam
pengambilan keputusan
Pekerjaan beberapa teoritikus akuntansi penting lainnya pun jatuh pada decision-model
approach, meskipun orientasi penilaian mereka tidak dengan asumsi primer seperti
Chambers, Sterling, Bell dan Solomon. Ijiri adalah penganjur kuat terhadap fungsi
pelayanan dengan konsern pada pertanggungjawaban manajemen (yang disebutnya
akuntor) dan pemilik atau akunteks. Ijiri adalah penganjur historical costing dengan
penyesuaian untuk perubahan pada purchasing power dari unit moneter (GPLA).
Mattesich adalah penganjur metode aksioma tegas/rigorous axiomatic method untuk
menentukan teori akuntansi umum yang dapat digunakan untuk menentukan informasi
spesifik yang diperlukan users. Terakhir, Staubus menganjurkan pengukuran akuntansi
meniru discounted cash flows lebih dekat dan memungkinkan untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan oleh investor.
Sifat normatif dari pendekatan ini (D-MA) mengarahkan pendekatan teori yang lebih baru
mengumumkan bahwa D-MA tidak ilmiah. Bagaimanapun Mattesich menunjukkan
dengan sangat jernih bahwa value-laden assumptions memerlukan aspek aktivitas
berorientasi tujuan (means-ends) sebagaimana ilmu administrasi termasuk akuntansi.
Dengan kata lain metode dan pendekatan ilmiah dapat dimanfaatkan dapat dimanfaatkan
dalam aktivitas yang berkeinginan akhir menentang, misalnya ilmu alam yang mencoba
melukiskan dunia alam. Bila tidak mendominasi seperti digunakan sebagai prioritas pada
peningkatan riset empirik dalam akuntansi, pendekatan ini masih merupakan fokus yang
penting dalam riset akuntansi.
1. memungkinkan user memprediksikan dengan lebih baik cash flow pada masa
depan
2. menganalisa efesiensi dan efektivitas pelayanan manajemen
Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan harga saham
perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias terhadap
informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan secara utuh
semua informasi yang tersedia untuk publik. Proposisi ini secara prinsip dari disiplin
keuangan diketahui sebagai effecient market hypothesis. Dalam tambahan return on
security adalah sebuah fungsi dari resiko; volatility (kemudahan berubah) dari return on
security terhadap volatility dari seluruh pasar saham. Wawasan yang sangat signifikan
meningkat memberi tekanan pada peragaman portofolio investasi lebih dari mencoba
untuk ‘menggendang’ pasar pada sebuah basis saham individu. Hipotesa efesiensi pasar
memiliki potensi implikasi yang signifikan pada akuntansi. Misalnya karena informasi
terefleksi dengan cepat pada harga saham, daya dorong untuk peningkatan keterbukaan
dengan sedikit perhatian pada pilihan alternatif akuntansi tumbuh lebih kuat. Sejak
hipotesa efesiensi market diungkapkan return on risk didasarkan pada resiko, riset
lain mencoba menaksir hubungan akuntansi yang didasarkan pada pengukuran resiko
(misalnya rasio Laporan Keuangan) dan pasar yang didasarkan pada pengukuran resiko.
Dampak dari pilihan kebijakan akuntansi pada security price juga diuji secara luas.
Riset Perilaku
Riset perilaku adalah area penting lainnya yang harus diselidiki. Perhatian utama dari riset
ini adalah bagaimana pengguna laporan keuangan membuat keputusan dan informasi
apa yang mereka butuhkan. Pendekatannya adalah deskriptif, sedangkan pendekatan
decision model adalah normatif. Kebanyakan penelitian ini menggunakan subyek situasi
percobaan yang terkendalikan dengan seksama
r = 1 (∆M+D)
n M
Pada saat riset perilaku berada pada tahapan awal, banyak hal yang menarik. Banyak
studi telah memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan normatif dengan
proses keputusan aktual dari users. Perbaikan dari kemungkinan oleh pembuat keputusan
terjadi lebih sedikit dari model keputusan Bayesian menandakan hal tersebut adalah
tepat. Riset lain menemukan adanya tendensi untuk menggunakan laporan keuangan
yang dipublikasikan untuk tujuan pengambilan keputusan manajerial. Pada saat riset
perilaku merupakan deskriptif atau positif dalam pendekatannya akan mudah melompat
kepada kesimpulan normatif yang memakai data akuntansi untuk tujuan pengambilan
keputusan.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,………………………..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
RISET AKUNTANSI
Pengantar
Riset akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk kebenaran di bidang akuntansi. Ada
beberapa metode penelitian yang dipakai, secara garis besar ada tiga cara yang dipilih :
Paradigma Akuntansi
George Ritzer, memperluas menjadi enam paradigma akuntansi :
1. Functionalist
2. Interpretive
3. Radical Humanist
4. Radical Structuralist
Pembahasan mengenai bagaimana laporan keuangan disusun untuk tujuan publik. Disini biasa
dibahas metode pencatatan, prinsip dan standart akuntansi keuangan, penyajian laporan yang
wajar, pemilihan teknik atau standart akuntansi, metode penyusutan, penyisihan, perbandingan,
metode teori akuntansi. Konsentrasi ini dapat dikelompokkan menjadi bidang-bidang :
a. Teori akuntansi
b. Standart akuntansi
c. Akuntansi sebagai pertanggungjawaban
d. Perhitungan laba akuntansi
2. Akuntansi Manajemen
Pembahasan mengenai bagaimana caranya agar akuntansi dapat dipergunakan untuk membuat
informasi tentang model-model yang berguna dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
manajemen yaitu :
a. Pengambilan keputusan
b. Bidang manajemen
3. Akuntansi Pasar Modal
4. Akuntansi Perpajakan
5. Auditing
Pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan auditing, teori, proses, hasil, perilaku
dan sebagainya.
7. Tren Akuntansi
Pembahasan mengenai berbagai hal yang dibicarakan dalam literature, tetapi masih dalam
tahap proses belum menjadi prinsipyang harus diberlakukan.
8. Topik Lain
a. Bidang akuntansi pemerintah
b. Pendidikan dalam bidang akuntansi
c. Akuntansi keperilakuan
d. Akuntansi koperasi
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,………………………
I. Teori Akuntansi
Definisi
a. Teori adalah sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu
b. Akuntansi adalah:
i. Seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan, diukur dengan satuan uang, serta dilakukan intrepertasi atasnya”. (AICPA).
ii. Suatu aktivitas jasa yang menyediakan informasi kuantitatif dan bersifat keuangan yang
d. Definisi ini hanya terkait dengan akuntansi keuangan (financial accounting) dan tidak
iii. Penilaian kesesuaian rerangka konseptual akuntansi dan prinsip-prinsip lainnya yang
iv. Penelaahan alasan perusahaan memilih metode akuntansi tertentu diantara alternative-
alternativenya.
f. Teori akuntansi juga mencakup hipotesis dan teori yang didasarkan kepada metode penelitian
dan analisis yang lebih formal seperti yang digunakan dalam disiplin lain. Metode formal
yang dimaksud adalah metode riset yang diderivasi dari filsafat, matematika, dan statistika.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa “teori akuntansi” tidak lepas dari praktik
akuntansi karena tujuan utamanya adalah menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan
dasar bagi pengembangan praktik tersebut. Hubungan antara akuntansi dan praktik dapat dilihat