Anda di halaman 1dari 19

OSCE PSIKIATRI

BismillahPhalanges BIsa
#BelajarSepanjangHayat

1. AUTOANAMNESIS  KEPASIEN
2. ALLOANAMNESIS  KEYANG NGANTER (tanyakn juga identitas yang ngenter ya)
1) Riwayat Psikiatri :
 Identitas  Nama,alamat, umut, Status perkawinan, pekerjaan,
 KU
 RPS  kronologis, situasi pasien ketika kambuh, kepribadian dalam keadaan normal,
 RPD (Psikiatri, Medis : trauma kepala, kejang, gang keadaran , HIV, sifilis , Alkohol/zat lain)
 RPK Kepribadian anggota keluarga dan peran anggota keluarga kepada pasien
 Riwayat Pribadi (awitan, faktor pencetus)
a) Prenatal dan Perinatal  lama kehamilan, proses kelahiran,trauma/cacat lahir, kehamilan yang dingginkan orang tua
atau bukan
b) Perkembangan masa kanak kanak – remaja  makanan, sekolah, pubertas
c) Masa Dewasa
 Pekerjaan  jenis, konflik, sikaprekankeja
 Perkawinan  konflik
 Pendidikan, agama
 Hubungan social dengan masyarakat
 Riwayat tindakan kekerasan/kejahatan
 Riwayat sexual  awal puber, riw pelecehan seks, orientasi sexual
 MImpi dan fantasi  mimpi buruk, khayalan,
A. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL  Gambaran penampilan pasien, cara bicara,tindakan dan pikiran
WAJIB HAPAL

1) Kesan Umum (Penampilan , Tatapan Mata)  lihat dari postur, sikap, cara berpakaian dan dandan
Contoh : tampak sakit jiwa, tampak tenang, tampak tua/muda, tidak rapi
2) SIkap  dilihat Stupor katatonik, rigiditas katatonik, Nonkooperatif,gaush, gelisaj
3) Tingkah Laku  hipoaktif/hiperaktif
4) Kesadaran  composmentis/somnolen/apatis/delirium/letargi/ kesadaran berkabut
5) Orientasi ( Waktu, Tempat, Orang, SItuasi) -- baik/buruk
6) Proses Pikir
a. Bentuk Pikir realistis atau tidak, autisme
b. Isi Pikir  waham (kejar, bersalah, kebesaran,curuga) , thoughof insertion,withdrawal,broadcasting ,
c. Progresif Pikir  Flight of ideas, inkoherensi, neologisme, asosiasi longgar blocking, riming, logirgea
7) Roman Muka  hipomimik/hipermimik
8) Afek  tumpul apropiate atau nonappropiate (Semua skizo pasti ga appropriate)
9) Gangguan Persepsi halusinasi visual auditorik olfaktori
10) Hubungan Jiwa  baik/buruk
11) Perhatian mudah ditarik sulit dicantum
12) Gangguan Memori  baik/buruk Tanya makanan kemaren malam , suruh berhitung , lahirtahun berapa
13) Gangguan Intelegensia  baik/buruk koasa kata dan pengetahuan (siapa presiden Indonesia?)
14) Insight/Tilikan  baik/buruk (menyadari pasien itu sakit atau ga )
TAMBAHAN PENJELASN
A. SIKAP
Isi: aktivitas (hiperaktif, normoaktif, hipoaktif), kerjasama (kooperatif, nonkooperatif), psikomotor (jika ada)
Bentuk kelainan psikomotor yang dapat diamati:
1) Ekopraksia  menirukan gegerakan seseorang
2) Streotipi  fisik/berbiacra yang tetap dan berulang
3) Katalepsi  posisi tidak bergerak yang dipertahankan secara konstan
4) Eksitasi katatonik  gerak ga jelas tidak dipengaruhi stimulus ekternal
5) Stupor Katatonik  AKtivitas motorik melambat , tampak tidak sadar akan lingkunagn sekitar
6) Postur katatonik  Mempertahankan suatu postur aneh pada tempatnya (KAKU) dalam waktu lama
7) Fleksibilitas Serea  Keadaan seseorang yang dapat dibentuk menjadi posisi yang dapat dipertahankan
8) Akinesia  tidak ada pergerakan fisik
9) Mutisme: tak bersuara
10) Agresi: perbuatan menyerang, baik verbal maupun fisik, disertai afek marah/benci.

B. KESADARAN
1. Compos mentis (kesadaran penuh): kemampuan untuk menyadari informasi dan menggunakannya secara efektif dalam
mempengaruhi hubungan dirinya dengan lingkungan sekitarnya.
2. Somnolen: terkantuk-kantuk
3. Stupor: acuh tak acuh terhadap sekelilingnya dan tak ada reaksi terhadap stimuli.
4. Koma: ketidaksadaran berat, pasien sama sekali tidak memberikan respon terhadap stimuli.
5. Koma vigil: keadaan koma tetapi mata tetap terbuka.
6. Kesadaran berkabut: kesadaran menurun yang disertai dengan gangguan persepsi dan sikap
7. Delirium: kesadaran menurun disertai bingung, gelisah, takut, dan halusinasi. Penderita menjadi tidak dapat diam.
8. Twilight state (dreamy state): kesadaran menurun disertai dengan halusinasi, biasanya terjadi pada epilepsi
C. ORIENTASI
 WAKTU TEMPAT ORANG SITUASI
o Mbak, kemarin datang ke sini hari apa/sudah berapa hari?(O-w) Datang sama siapa?(O-o) Kenapa dibawa ke sini?(insight)
Waktu dibawa ke sini, mbak baru apa, dimana?(o-t,s)
o Mbak tadi malam bisa tidur? Bangun jam berapa?(O-w) Yang nunggu mbak tadi malam siapa?(O-o) Tadi mbak sudah jalan-jalan
ke mana saja?(O-t)  Contoh: Orientasi o/w/t/s = b/j/b/b (b: baik, j: jelek)

D. PROSES PIKIR
1) BENTUK PIKIR
a. Nonrealistik/derealistik: tidak sesuai dengan kenyataan tetapi masih mungkin, misal: “saya adalah seorang presiden” atau
seorang dokter berkata, “saya dapat menyembuhkan semua orang yang sakit”
b. Dereistik: tidak sesuai dengan kenyataan dal lebih didasarkan pada khayalan, misal: “saya adalah seorang malaikat” atau “saya
dapat menyembuhkan segala macam penyakit”
c. Autistik: pikiran yang timbul dari fantasi, berokupasi pad aide yang idesentris. Orang autistic selalu hidup dalam alam/dunianya
sendiri, dan secara emosional terlepas dari orang lain.
d. Tidak logis (illogical thought), sering juga disebut magical thought: berorientasi pada hal-hal yang bersifat magis.
e. Pikiran konkrit (formal thought disorder): pikiran terbatas pada satu dimensi arti

2) ISI PIKIR  Miskin isi pikir, Waham , obsesi Fobia


No Isi Pikir Keterangan
1 Waham Bizzare Keyakinan yang keliru, mustahil, dan aneh
Contoh : ada makhluk angkasa
2 Waham NIhilistik Merasa dirinya dan dunia tidak ada
3 Waham Paranoid a. Waham Kejar  selalu diikuti /ingin dibunuh
b. Waham kebesaran  keyakinan psikotik merasa dirinya yang
paling berkuasa
c. Waham rujukan (delusion of reference)  menyakini bahwa
orang lain akan menjahatinya atau emfitnah
d. Waham dikendalikan
1) Thought withdrawal merasa pikirannya ditarik keluar oleh
orang lain
2) Thought insertion  merasa dirasuki
3) Thought broadcasting  pikirannya diketahui oleh orang lain
4) Thought of control  merasa dikendalikan oleh orang lain
4 Waham Cemburu Keyakinan keliru tentang pasangannya
5 Obsesi ide yang menetap dan tidak rasional , tidak dapat dihilangkan dengan
usaha yang logis
6. Kompulsi Tindakan patolis yang jika ditahan akan menimbulkan kecemasan,
eprilaku berulang akibat obsesi
7. Fobia Ketakutan patologis yang persisten berlebihan dan irasional
8. Anosognosis pasien menolak kenyataan bahwa ia mengalami gangguan fisik, hal ini
terjadi pada pasien yang meng

3) PROGRESI PIKIR
a. Neologisme: pembentukan kata-kata baru yang memiliki arti khusus bagi penderita, sering terdapat pada pasien skizofrenia.
Neologisme dapat pula akibat halusinasi akustik sehingga sering merupakan kata yang diulang.
b. Tangential thinking: pembicaraan pasien terlepas sama sekali dari pokok pembicaraan dan tidak kembali ke pokok pembicaraan
tersebut, sehingga tujuan tidak pernah tercapai. Sering dijumpai pada pasien bipolar fase manic.
c. Asosiasi longgar: pasien berbicara dengan kalimat-kalimat yang tidak berhubungan, namun masih dapat dimengerti.
d. Inkoherensi: merupakan asosiasi longgar yang berat, terdapat distorsi tatabahasa/susunan kalimat dengan arti istilah yang aneh.
Secara khas terdapat pada skizofrenia.
e. Flight of ideas: pembicaraan yang melompat-lompat dari satu topic ke topic lain tanpa terputus, dimana masih terdapat benang
merah (masih terkait, walau sangat kecil kaitannya).
f. Stereotypi kata/kalimat: pengulangan kata/kalimat karena adanya pengulangan buah pikiran. Bila terjadi pengulangan kata =
verbigerasi, pengulangan kalimat = perseverasi. Terdapat pada skizofrenia dan GMO.
g. Logore: pasien berbicara terus-menerus tanpa henti.
h. Echolalia: menirukan kata-kata/kalimat orang lain, cenderung berulang-ulang dan persisten.
i. Remming: pasien berbicara dengan sangat lambat dan biasanya dengan nada yang rendah, karena pikirannya timbul perlahan
sehingga progresi piker menjadi lambat. Biasanya terdapat pada pasien dengan depresi.
j. Blocking: putusnya pikiran yang ditandai dengan putusnya secara sementara atau terhentinya pembicaraan. Sering ditemukan
pada skizofrenia.
k. Mutisme: pasien tidak member respon terhadap lingkungan, tidak mau berbicara sama sekali. Sering ditemukan pada skizofrenia
kataton, depresi berat, histerical aphonia, dan GMO.
l. Aphasia: gangguan berbicara/berbahasa karena kerusakan otak

E. MOOD DAN AFEK

Mood : emosi yang menetap dan meresep Afek : ekspresi emosi yang yang teramati
Eutimia : perasaan normal Luas : afek normal
Distrofia : suasana perasaan tidak menyenangkan (jenuh, Sempit : ekspresi terbatas
jengkel,bosan)
Hipertimia : semangat dan kegairahan yang berlebihan Tumpul : penurunan intensitas perasaan yang diungkapkan
Euforia : perasaan gembira yang berlebihan Datar : kehilangan kemampuan berekspresi (wajah datar,
pandangan nata kososng, sikap kaku, gerakan minimal )
Estasia : perasaan yang diwarnaidengan kegairan yang meluap Appropiate : emosi selaras dengan pikiran dan gaya bicara
luap
Anhedonia : kehilangan minat rsinggung Nonappropiate : emosi tidak selaras dengan pikiran dan gaya
bicara
Irritable : mudah senitif Labil : perubahan perasaan yang cepat dan mendadak , tidak
disebabkan stimulus eksternal
Mania : elasi (perasaan gembiara,euphoria, optimism, kesenengan)
Hipomani : mania namun tidak intens
F. PERSEPSI
Isi: agnosia, halusinasi, ilusi
1) Agnosia: ketidakmampuan mengenal dan menafsirkan rangsangan sensorik -- agnosia visual, taktil, sensorik.
2) Halusinasi: persepsi terhadap rangsang yang tak nyata. (tidak terdapat objek)
a) Halusinasi dengar (akustik, auditori)
b) Halusinasi visual à harus dalam keadaan mata penderita terbuka. Biasanya merupakan petunjuk adanya gangguan mental organic.
c) Halusinasi bau/olfaktori
d) Halusinasi pengecapan/gustatory
e) Halusinasi seksual
f) Heautoscopie: halusinasi visual khusus, pasien melihat orang yang mirip dirinya berada di depannya atau mendekatinya. Bila
dapat dikoreksi, maka disebut pseudo halusinasi.
g) Halusinasi kinaestesi (phantom phenomenon): persepsi palsu pada pasien setelah mengalami operasi besar. Contoh: pasien post
amputasi kaki berkata bahwa kakinya masih utuh.
3) Ilusi: mispersepsi/misinterpretasi terhadap stimulus sensorik yang real. (ada objek nyata)

G. HUBUNGAN JIWA
a. Mudah: pasien mudah bercerita (member informasi) dan mengungkapkan perasaannya kepada pemeriksa. (mudah diajak
berkomunikasi)
b. Dapat: pasien dapat memberikan sedikit informasi kepada pemeriksa.
c. Sukar: pasien sukar diajak berbicara, tidak mau memberikan informasi/berkomunikasi dengan pemeriksa.

H. PERHATIAN
a. Mudah ditarik: pasien mudah untuk ditarik perhatiannya dan menjawab pertanyaan pemeriksa.
b. Mudah dicantum: pasien dapat memusatkan perhatian pada topic tertentu dan menjawab pertanyaan sesuai dengan topic pembicaraan
pemeriksa.
3. DIAGNOSIS MULTIAXIAL (LENGAKAPNYA ADA DI PDGJ YA )

 AXIS I  GANGGUAN KLINIS /SINDROM KLINIS (Skizo….., bipolar manic/depresi, demensia, GAD, ..)
macamnya :

 Dementia (penurunan mental progresif berupa memory dan penilaian), Amnesia (hilang ingatan), dan Delirium (mengigau)
 Gangguan yang berhubungan dengan penyalahgunaan zat kimia atau obat
 Gangguan psikotik
 Eating disorder (Anoreksia nervosa)
 Sleeping disorder (Insomnia)
 Gangguan penyesuaian diri

 AXIS II  KEPRIBADIAN ( Paranoid, Skizoid, Dssoial, emossional takStabil, Histirionik, Anankastik,Cemas, Dependen
Narsistik)
 AXIS III  KONDISI MEDIK/FISIK (Sesuai penyakit Jika ada)
 AXIS IV  PSIKOSISIAL (masalah keluarga, pekerjaam , pendidikan , ekonomi, kakses layanan kesehatan, hukum , lingkungan)
 AXIS V  TARAF FUNGSI (GAF)
 100-91 : gejala tidak ada, fungsi maksimal dan tidak ada masalah yang terganggu.
 90-81 : gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, cuma masalah harian yang biasa.
 80-71 : gejala sementara, dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah dan lainnya.
 70-61 : beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan secara fungsi tapi secara umum baik.
 60-51 : gejala sedang, disabilitas sedang.
 50-41 : gejala berat, disabilitas berat.
 40-31 : beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
 30-21 : disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir di semua bidang.
 20-11 : bahaya mencidera diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri.
 10-1 : seperti di atas dan lebih serius.
BORANG PENILAIAN OSCE PSIKIATRI

No Aspek yang dinilai

1 Menunjukkan kontak mata, sikap menerima, memberi salam,


mempersilahkan duduk dan mempersiapkan medical record
2 Memperkenalkan diri, meminta persetujuan untuk pemeriksaan, menjaga
kerahasiaan
3 Berbicara dengan lafal yang jelas/bahasa mudah dimengerti, memahami
dan menggunakan bahasa non verbal
4 Menanyakanidentitaspenderita yang meliputi : Nama,
Umur,Alamat,Pekerjaan , Pendidikan
5 Menanyakan Keluhan Utama (Onset , Kronologi)
6 Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada pasien (dinarasikan)
YANG 14 POINT YA
Alloanamnesis (dilakukan setelah pemeriksaan pasien, sebagai
konfirmasi)
7 Menanyakan identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman dekat,
dll)
8 Menanyakan RPS
a. Keluhan dan gejala yang bisa diamati oleh keluarganya
b. Faktor pencetus
c. pernah/tidak mengalami sembuh sempurna
d. pernah/tidak berusaha melukai diri sendiri/orang lain
9 Menayakan RPD
a. psikiatrik
1) keluhan yang pernahdialamiolehpenderita
2) Pernah/tidaksembuhsempurna
3) riwayatpengobatan
b. Medis
c. Riwayat alcohol danzat lain
10 Menanyakan Riwayat Pribadi :
a. Prenatal dan perinatal
b. Masa anak-anak
c. Masa remaja
d. Masa dewasa
1) Riwayat pendidikan
2) Riwayat pekerjaan
3) Keagamaan
4) Aktivitas sosial
5) Kebiasaan
6) Lainnya
e. Riwayat psiko seksual
f. Riwayat keluarga
g. Silsilah Keluarga
h. Mimpi, khalayan, nilai hidup
11 Meringkas hasil dan mengemukakan sindrom yang didapatkan dari hasil
anamnesis TENTUIN DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
12 Memberi kesempatan untuk bertanya dan menutup pembicaraan
13 Mengucapkan salam
CONTOH KASUS
Kasus nyadicantumin ya

KASUS SKIZO KATATONIK SKIZO PARANOID


Soal Seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Batake Mori Pasien dating ke poli Jiwa RSUD Banyumas diantar
(BM), datang ke IGD RS dibawa oleh ibu dan pamannya oleh ayahnya dengan keluhan merasa ketakutantan
karena hanya berdiam diri dan duduk dengan posisi yang tidak sejak 2 bulan yang lalu
berubah dalam waktu yang lama ± 1-2 jam.
Alloanamnesis Sejak satu tahun yang lalu pasien menunjukkan perubahan Keluhan tersebut semakin memberat sejak satu bulan
tingkah laku. Keluhan terjadi secara bertahap dan semakin terakhir saat pasien tinggal di pesantren.
lama dirasakan semakin berat. Pada awalnya pasien terlihat Selamatinggal di pesantren pasien sempat mengamuk
karena merasa dirinya disuruh memecahkan kaca.
tidak mau beraktivitas apapun, sering terlihat bicara sendiri,
Pasien dimasukkan pesantren oleh ayahnya
bicara meracau, pandangan kosong, jalan seperti robot dan dikarenakan pasien sering merasa ketakutan dan
sering menggerak-gerakan telapak tangan kanan secara sering mendengar suara-suara yang mengancam
berulang-ulang dalam beberapa waktu. Ibu pasien juga pasien. Duabulan yang lalu sebelum pasien
mengeluhkan bahwa pasien menjadi sulit mandi dan cenderung dimasukkan kepesantren, ayah pasien mengeluhkan
tidak mau mandi jika tidak dipaksa. Terkadang pasien pasien sering melamun, berbicarasendiri, dan sering
mengamuk bila dimandikan secara paksa oleh ibunya. Pada menyendiri. Kondisi tersebut menyebabkan keluarga
pasien memasukkan pasien ke pondok pesantren.
malam hari pasien sering terbangun dan sulit untuk tidur
kembali. Selain itu, pasien menjadi sering tidak mau makan
maupun minum. Seiringan dengan hal tersebut pasien menjadi Ayah pasien bercerita bahwa sejak tigabulan yang
sering bolos sekolah dan akhirnya diberhentikan dari sekolah. lalu iadan istrinyasudah bercerai. Ibupasien yang
Perubahan tingkah laku pasien bermula dari ketika pasien bekerja di luar kota sudah menikah lagi dan pasien
menginginkan sepeda motor tetapi orang tua pasien tidak diasuh oleh ayahnya. Sejak saat itu, ayah pasien
mengakui mulai muncul perubahan pada anaknya.
memiliki cukup biaya untuk memenuhi keinginan tersebut.
Pasien bersekolah di sebuah sekolah STM swasta yang cukup
elit dimana kehidupan teman-teman pasien cukup berlebihan,
oleh karena itu pasien sangat menginginkan memiliki sebuah
sepeda motor. Hal ini menjadi tekanan tersendiri untuk pasien
tetapi pasien tidak pernah menceritakan hal ini kepada ibunya.
Ibu pasien mengatakan terkadang secara tiba-tiba pasien
meminta maaf kepada ibunya.
RPD Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.
Riwayatmondok (-).
Hal-hal yang MendahuluiPenyakit
1. FaktorOrganik  trauma kejang stroke (-)
2. FaktorPsikososial
Pengaruh sekolah elit pasien sehingga pasien
berkeinginan untuk memiliki sepeda motor
RPK Sama : sepupu pihak ibu

Kepribadian Sejak remaja pendiam tidak pernah cerita


Sebelum Sakit
Riwayat Pasien dilahirkan di Palembang saatusia ibunya 20 tahun.
Persalinan Kehamilannya dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan
dalam keadaan sehat dan bahagia.
Pasien dilahirkan di bidan saat umur kehamilan 9
bulandenganjalanpersalinan normal.
BBL ± 3500 gram, bayi menangis kuas, anak pertama dari
suamii pertama

Riwayat -5th : bersama nenek pasien a. Masa Kanak-kanak (0-3 tahun


Perkembangan - 6th –sekarang : diasuh ibu – riwayat fisik normal
- Riwayat perkembangan fisik semasa balita tidak ada Tumbang pasien normal
masalah..
- Kesehatansecaraumumbaik, termasuk jarang sakit. b. Masa Pertengahan (3-11 tahun)
- Pasienhidupbersama ayah tiri dan ibu kandung sejak berusia
6 tahun. Pasien memiliki 1 adik tiri. Pasien disayang oleh ayah Saat kecil aktif, saat remaja jadi pendiam dan
tiri lebih menyendiri

RiwayatPendidi Pertama Sekolah 7 Tahun Sampai 18 Tahun Berhenti Saat


kan SMA Kelas 2

Riwayat Belum nikah belum kerja


Perkawinan/
pekerjaan
social/spritual Sebelumsakit rajin beribadah sekarang engga
AktivitasSosial
Dalam satu tahun ini, hubungan interpersonal pasien dengan
keluarga baik. Pasien cenderung menarikdiri dari keluargadan
teman-temannya.
Autoanamnesis 1. Kesanumum : Tampaksakitjiwa 1. Kesan Umum :Tampaksakitjiwa
2. Sikap :Stupor katatonik, rigiditas 2. Kesadaran
katatonik Kuantitatif : GCS E4 V5 M6
3. Tingkahlaku : Hipoaktif Kualitatif : Compos Mentis
4. Kesadaran : Compos mentis 3. Orientasi
5. Orientasi : WTOS :Jelek Orang : Sulitdinilai
6. Proses pikir Waktu :Sulitdinilai
a. Bentukpikir : Tidakrealistis, autisme Tempat :Sulitdinilai
b. Isi pikir : Thought of insertion, waham Situasi :Sulitdinilai
berdosa 4. Sikap :Gelisah
c. Progresi pikir : Flight of ideas, inkoherensi 5. Tingkah Laku :Hiperaktif
7. Roman muka : Sedikit Mimik 6. Proses Pikir
8. Afek : Tumpul Bentuk Pikir :Autisme
9. Gangguan Persepsi : Halusinasi dengar (+) Isi Pikir :Waham diancam,
10. Hubungan Jiwa : Sedang delusion of control
11. Perhatian : Mudah ditarik sukar dicantum Progresi Pikir :Inkoherensi
12. Insight : Jelek 7. Roman Muka :Banyakmimik
8. Afek : Inappropriate
9. Persepsi :Halusinasi dengar ancaman
10. Perhatian :Mudahditariksulitdicantum
11. Hubungan Jiwa :Sedang
12. Insight :Buruk

Sindrom 1. Sindrom Katatonik : stupor katatonik, rigiditas 1. Sindrom Skizofrenia : autism, delusion of
katatonik, disabilitas fungsisosial control, withdrawl/fungsi peran ,
2. Sindrom Psikotik :bicara dan senyum-senyum sendiri inkoherensi
(autisme), wahamlogis (berdosa), halusinasi dengar 2. Sindrom paranoid
3. Sindrom Skizofren :gejala negatif (autisme, Halusinasi dengar, waham diancam
menarikdiridaripergaulan), thought of insertion,
deteriorasifungsiperan

Diagnosis Axis I : Skizofren Katatonik Axis I :Skizofrenia Paranoid (F20.1)


Axis II : Kecenderungan kepribadian introvert, Axis II :KecenderunganKepribadianSkizoid
pendiam, pemalu, suka menolong orangtuanya
Axis III : Tidakada diagnosis Axis III :-
Axis IV : Masalahlingkungansosial Axis IV :Masalahdengankeluarga (orang
Axis V : GAF 50-41 (gejalaberat, disabilitasberat) tuabercerai)
Axis V : (GAF 40-31)
DD Gangguan Skizoafektif SkizofreniaTakTerinci

Terapi 1. Organobiologis TerapiAwal :


a. Farmakologis : Zofredal (Risperidone) 3x2 mg (p.o)
- Khlorpromasin150 mg 3 x 1
Hexymer (Trihexyphenidyl) 3x2 mg (p.o)
- Haloperidol 5 mg 3 x 1
- Trihexipenidil 2 mg 3 x 1 Zypras (Alprazolam) 3x1 mg (p.o)
b. ECT (TerapiKejangListrik) Serlof (SetrolineHCl) 1x50 mg (p.r.n)
KASUS MANIK DEPRESI
Soal Pasien seorang perempuan dating ke Poli Jiwa RSMS 21 Pasien dating ke poli Jiwadengan keluhan sedih terus
April 2016 diantar suaminya dengan keluhan utama menerus, sulit tidur, tidak nafsu makan dan tidak
banyak bicara. bersemangat
Alloanamnesis Keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien baru datang ke RSUD Banyumas. Pasien datang
Keluhan banyak bicara tersebut disertai dengan nada diantar oleh ibu kandungnya dengan keluhan sedih yang
tinggidantidakbisadibantah. Dua minggu sebelum pasien terjadi terus terus menerus. Keluhan ini sudah muncul sejak
dating ke poli jiwa, suami pasien juga menceritakan empat minggu yang lalu. Ibu pasien menyatakan bahwa
bahwa pasien akhir-akhir ini sangat suka berdandan yang sekitar empat minggu sebelum masuk RS pasien selalu
sangat mencolok walaupun hanya dirumah saja karena tampak lelah dan tidak bersemangat dalam menjalani
dia merasa bahwa dirinyaa dalah wanita paling cantik di kegiatan kesehariannya. Ibu pasien juga menyatakan bahwa
dunia . Tiga minggu sebelum pasien dating ke polijiwa, pasien sudah sejak dua minggu sebelum datang ke RS
pasien merasakan sulit tidur, dikarenakan pasien sangat mengeluhkan sulit tidur dan tidak nafsu makan. Dari
ingin selalu beraktifitas dan pasien tidur akhir-akhir ini keterangan ibu pasien gejala-gejala tersebut dialami oleh
hanya 3 jam saja. Kemudian pada 3 minggu yang lalu, pasien setelah empat minggu yang lalu sebelumnya pasien
pasien sering tertawa sendiri tanpasebab, ketika pisah ranjang dengan suaminya karena pasien dituduh
ditanyakan oleh suami pasien, mengaku ada yang selingkuh. Pasien diketahui bekerja sebagai ibu rumah
membisikan sesuatu kepada dirinya. Bisikan tersebut tangga dan belum memiliki anak.
mengatakan hal-hal yang lucu sehingga membuat pasien
tertawa. Bisikan dirasakan pasien hamper setiap saat. AUTOANAMNESIS
Gejala-gejala ini timbul pada pasien karena empat Pasien menyatakan bahwa dirinya merasa sedih terus
minggu yang lalu anak pasien bercerita kepada pasien menerus hingga pasien kadang sering menangis. Selain itu,
bahwa akan segera melahirkan. Pasien menjadi khawatir pasien juga menyatakan bahwa dirinya sering kali sulit tidur,
suami anaknya tidak sanggup untuk membiayai anaknya nafsu makan pun tidak ada, dan badan terasa tidak
yang akan segera melahirkan. Karena anak pasien selama bersemangat dalam beraktivitas. Pasien merasa bersalah
ini hidup serba kecukupan dan semua keinginannya kepada suaminya karena merasa belum bisa menjadi istri
selalu dituruti.. Keluarga pasien merupakan keluarga yang baik bagi suaminya. Pasien pun menyatakan dengan
dengan perekonomian menengah keatas. .Pasien adalah tegas bahwa dirinya tidak berselingkuh dengan siapapun. Ia
anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien juga masih belum menyatakan bahwa ia sangat tulus mencintai suaminya
bisa menerima kalau pasien sudah tidak bekerja lagi
Riwayat Masa Kanak-kanak (0-3 tahun)
Perkembangan Tumbang pasien normal
Masa Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien sering memperhatikan penampilannya dan
hubungan pasien dengan lingkungan baik
Autoanamnesis 1. KesanUmum : Tampaksakitjiwa 1. Kesan Umum : Tidak tampak sakit jiwa
2. Kesadaran 2. Kesadaran : Compos mentis
Kuantitatif : GCS E4M6V5 3. Orientasi
Kualitatif : Sulitdinilai
Orang : Baik
3. Sikap : Grandius
Waktu : Baik
4. Tingkahlaku : Hiperaktif
Tempat : Baik
5. Orientasi : Buruk
Situasi : Baik
6. Proses Pikir :
BentukPikir : Non-Realistik
4. Fungsi Psikomotor
Isi pikir : WahamKebesaran Sikap : Kooperatif, Merunduk
Progresipikir : Logore, flight of ideas, Tingkah Laku : Hipoaktif
irrelevan 5. Fungsi Kognitif
7. Persepsi : Halusinasi visual (-),
Memori : Baik
halusinasiauditorik (+)
Intelegensi : Baik
8. Roman muka : Banyakmimik
6. Fungsi Afektif
9. Afek : Eufori
Roman Muka : Hipomimik
10. Perhatian : Sulitditariksulitdicantum
Afek : Disforik
11. Hubunganjiwa : Buruk
7. Proses Pikir
12. Insight : Jelek
Bentuk Pikir : Realistik
Isi Pikir : Ide bersalah
Progresi Pikir : Koheren, Relevan
8. Persepsi : Tidak ada gangguan persepsi
9. Perhatian : Mudah Ditarik Mudah
Dicantum
10. Hubungan Jiwa : Baik
11. Insight : Baik
Sindrom 1. Sindrom Manik : Eufori , Grandius, Berkurangnya Sindrom Depresi
kebutuhan tidur, Logore, Flight of ideas, Hiperaktif
2. Sindrom Psikotik :waham kebesaran, tes realita (-) , Hipoaktif, Anhedonia Afek disforik , Ide bersalah Sulit
halusinasi auditorik tidur, Tidak nafsu makan
Diagnosis Axis I : Gangguan Afektif tipe Manik dengan Ciri Axis I : Gangguan Depresi Sedang (F32.1)
Psikotik Axis II : Introvert
Axis II: Kecenderungan kepribadian histirionik Axis III :-
Axis III: Tidakada diagnosis Axis IV : Masalah Keluarga (Pisah Ranjang dengan
Axis IV: Masalah perekonomian keluarga
Suami)
Axis V: GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik Axis V: Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik (GAF 70-61)
DD Gangguan Afektif tipe Manik dengan Ciri Psikotik Gangguan Depresi Ringan
Gangguan Afektif tipe Manik tanpa Psikotik Gangguan Depresi Sedang
Terapi Haloperidol, tablet, 1,5 mg / 12 jam Fluoxetine tab 20 mg; 1x1
Risperidone, tablet, 2 mg / 12 jam
Trihexyphenidyl, tablet 2 mg / 12 jam

Anda mungkin juga menyukai