Anda di halaman 1dari 3

- Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang.

Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan


muncul kembali didahuli dengan refleks patologis.
- Sinkop/pusing, sakitkepala, gangguan status mental/tingkat kesadaran, gangguan fungsi kognitif seperti
penurunan memori, pemecahan masalah, afasia, kekakuan nukhal, kejang, dll (Jusuf Misbach, 1999, Doengoes,
2000: 291)
b) Pemeriksaan penunjang
(a) Pemeriksaan radiologi
(b) Pemeriksaan laboratorium

B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d aterosklerosis aortik. (Nanda, Domain 4, 00201, hal. 252)
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan disfungsi neuromuskular (Nanda Domain 4, 00032, hal. 243)
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskular. (Nanda Domain 4, 00085, hal. 232)
4. Defisit perawatan diri; mandi b.d kerusakan neuromuskular. (Nanda Domain 4, 00108, hal. 258)
5. Hambatan komunikasi verbal b.d gangguan sistem saraf pusat. (Nanda Domain 5, 00051, hal. 278)

C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan NIC :


otak b.d aterosklerosis aortik. (Nanda, keperawatan selama 3 x 24 Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)
Domain 4, 00201, hal. 252) jam, diharapkan suplai aliran 1. Berikan informasi kepada keluarga
darah keotak lancar dengan 2. Set alarm
kriteria hasil: 3. Monitor tekanan perfusi serebral
NOC : 4. Catat respon pasien terhadap stimuli
Circulation status 5. Monitor tekanan intrakranial pasien
Tissue Prefusion : cerebral dan respon neurology terhadap
aktivitas
Kriteria Hasil : 6. Monitor jumlah drainage cairan
1. Mendemonstrasikan serebrospinal
status sirkulasi yang 7. Monitor intake dan output cairan
ditandai dengan : 8. Restrain pasien jika perlu
 Tekanan sistol 9. Monitor suhu dan angka WBC
dandiastol dalam 10. Kolaborasi pemberian antibiotic
rentang yang 11. Posisikan pasien pada posisi
diharapkan. semifowler
 Tidak ada 12. Minimalkan stimuli dari lingkungan
ortostatikhipertensi.
 Tidak ada tanda tanda Terapi oksigen
peningkatan tekanan 1. Bersihkan jalan nafas dari secret
intrakranial (tidak lebih 2. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
dari 15 mmHg). 3. Berikan oksigen sesuai intruksi
4. Monitor aliran oksigen, kanul oksigen
2. Mendemonstrasikan dan sistem humidifier
kemampuan kognitif 5. Beri penjelasan kepada klien tentang
yang ditandai dengan: pentingnya pemberian oksigen
 Berkomunikasi dengan 6. Observasi tanda-tanda hipo-ventilasi
jelas dan sesuai dengan 7. Monitor respon klien terhadap
kemampuan. pemberian oksigen
 Menunjukkan 8. Anjurkan klien untuk tetap memakai
perhatian, konsentrasi oksigen selama aktifitas dan tidur
dan orientasi.
 Memproses informasi.
 Membuat keputusan
dengan benar.

3. 3. Menunjukkan
fungsi sensori motori
cranial yang utuh :
tingkat kesadaran
membaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter
2. Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan tindakan NIC :
berhubungan dengan disfungsi perawatan selama 3 x 24 Airway Management
neuromuskular (Nanda Domain 4, jam, diharapkan pola nafas 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin
00032, hal. 243) pasien efektif dengan kriteria lift atau jaw thrust bila perlu
hasil : 2. Posisikan pasien untuk
Menujukkan jalan nafas memaksimalkan ventilasi
paten (tidak merasa tercekik, 3. Identifikasi pasien perlunya
irama nafas normal, pemasangan alat jalan nafas buatan
frekuensi nafas normal,tidak 4. Pasang mayo bila perlu
ada suara nafas tambahan 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
NOC : 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau
Respiratory status : Airway suction
patency 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
Kriteria Hasil : 8. Lakukan suction pada mayo
1. Mendemonstrasikan 9. Berikan bronkodilator bila perlu
batuk efektif dan suara 10. Berikan pelembab udara Kassa basah
nafas yang bersih, tidak NaCl Lembab
ada sianosis dan 11. Atur intake untuk cairan
dyspneu (mampu mengoptimalkan keseimbangan.
mengeluarkan sputum, 12. Monitor respirasi dan status O2
mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed Oxygen Therapy
lips) 1. Bersihkan mulut, hidung dan secret
2. Menunjukkan jalan trakea
nafas yang paten (klien 2. Pertahankan jalan nafas yang paten
tidak merasa tercekik, 3. Atur peralatan oksigenasi
irama nafas, frekuensi 4. Monitor aliran oksigen
pernafasan dalam 5. Pertahankan posisi pasien
rentang normal, tidak 6. Onservasi adanya tanda tanda
ada suara nafas hipoventilasi
abnormal. 7. Monitor adanya kecemasan pasien
3. Tanda tanda vital dalam terhadap oksigenasi
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan Setelah dilakukan tindakan NIC :
neuromuskular. (Nanda Domain 4, keperawatan selama 3x24 Exercise therapy : ambulation
00085, hal. 232) jam, diharapkan klien dapat 1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah
melakukan pergerakan fisik latihan dan lihat respon pasien saat
dengan kriteria hasil : latihan
NOC 2. Konsultasikan dengan terapi fisik
Mobility Level tentang rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan
Kriteria Hasil : 3. Bantu klien untuk menggunakan
1. Klien meningkat dalam tongkat saat berjalan dan cegah
aktivitas fisik terhadap cedera
2. Mengerti tujuan dari 4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
peningkatan mobilitas lain tentang teknik ambulasi
3. Memverbalisasikan 5. Kaji kemampuan pasien dalam
perasaan dalam mobilisasi
meningkatkan kekuatan 6. Latih pasien dalam pemenuhan
dan kemampuan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
berpindah kemampuan
4. Memperagakan 7. Dampingi dan Bantu pasien saat
penggunaan alat bantu mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
untuk mobilisasi ADLs ps.
(walker) 8. Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
9. Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
4. Defisit perawatan diri; mandi b.d Setelah dilakukan tindakan NIC :
kerusakan neuromuskular. (Nanda keperawatan selama 3x 24 Self Care assistance : ADLs
Domain 4, 00108, hal. 258) jam, diharapkan kebutuhan 1. Monitor kemempuan klien untuk
mandiri klien terpenuhi, perawatan diri yang mandiri.
dengan kriteria hasil: 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-
NOC : alat bantu untuk kebersihan diri,
Self care : Activity of Daily berpakaian, berhias, toileting dan
Living (ADLs) makan.
3. Sediakan bantuan sampai klien mampu
Kriteria Hasil : secara utuh untuk melakukan self-care.
1. Klien terbebas dari bau 4. Dorong klien untuk melakukan
badan aktivitas sehari-hari yang normal
2. Menyatakan sesuai kemampuan yang dimiliki.
kenyamanan terhadap 5. Dorong untuk melakukan secara
kemampuan untuk mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
melakukan ADLs tidak mampu melakukannya.
3. Dapat melakukan 6. Ajarkan klien/ keluarga untuk
ADLS dengan bantuan mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk melakukannya.
7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.
8. Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.

5. Hambatan komunikasi verbal b.d Setelah dilakukan tindakan NIC:


gangguan sistem saraf pusat. (Nanda keperawatan selama 3 x 24 Mendengar Aktif
Domain 5, 00051, hal. 278) jam, diharapkan klien mampu 1. Libatkan keluarga untuk membantu
untuk berkomunikasi lagi memahami atau memahamkan
dengan kriteria hasil: informasi dari dan ke klien
NOC: 2. Dengarkan setiap ucapan klien
Komunikasi: dengan penuh perhatian
3. Gunakan kata-kata sederhana dan
Dengan Kriteria : pendek dalam komunikasi dengan
1. Mengekspresikan klien
Dapat menjawab 4. Dorong klien untuk mengulang
pertanyaan yang kata-kata
diajukan perawat 5. Berikan arahan / perintah yang
2. Dapat mengerti dan sederhana setiap interaksi dengan
memahami pesan- klien
pesan melalui gambar 6. Programkan speech-language terapi
3. Dapat 7. Lakukan speech-language terapi
mengekspresikan setiap interaksi dengan klien
perasaannya secara
verbal maupun
nonverbal

Anda mungkin juga menyukai