Anda di halaman 1dari 3

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

Pembuatan Biosorben Berbahan Dasar Sampah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate) Yang
Dikemas Seperti Teh Celup

Tiara Puspa Buanarinda, Nur Rahmawati, Iqbal Ainun, Arysta, Rusly


Hidayah Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-

8298761 Email :tiararee@ymail.com

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah mengolah sampah kulit pisang sebagai biosorben yang berguna untuk
mengikat logam dalam air sehingga air dapat terbebas dari logam berat. Dipilihnya kulit pisang sebagai bahan
dasar pembuatan biosorben karena sampai sekarang limbah kulit pisang belum banyak dimanfaatkan karena
masyarakat masih beranggapan bahwa kulit pisang hanyalah limbah yang bisa menyebabkan pencemaran
lingkungan, walaupun beberapa kalangan telah menggunakannya sebagai pakan ternak domestik. Padahal
faktanya kulit pisang memiliki zat yang efektif mengikat logam-logam berat dalam air.

Kata kunci: Pencemaran Air, Logam Berat, Biosorben, Kulit Pisang

PENDAHULUAN sawit, biji alpukat dan kulit pisang dari sektor


perkebunan.
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan Limbah kulit pisang merupakan biomassa
dan pinggiran kota digunakan untuk berbagai yang awalnya derivatif dari pisang yang telah di
keperluan. Seperti untuk air minum, memasak, ambil dari kulit pisang.Bahan ini sangat
mencuci dan sebagainya yang harus diperhatikan. memungkinkan untuk didapat dalam jumlah besar
Cara penjernihan air perlu diketahui karena di Indonesia, karena Indonesia adalah salah satu
semakin banyak air yang tercemar limbah rumah negara terbesar dalam memproduksi buah pisang.
tangga maupun limbah industri. Permasalahan Di Indonesia, buah pisang adalah ketiga terbesar
ekologis yang menjadi perhatian utama pada saat dari hasil produksi pertanian setelah padi dan
ini adalah menurunnya kualitas perairan oleh singkong. Produksi buah pisang di Indonesia
masuknya bahan pencemar yang berasal dari sekitar 6.7 juta matrik ton yang dihasilkan selama
berbagai kegiatan manusia seperti sampah setahun. Sekarang ini, limbah kulit pisang belum
pemukiman, sedimentasi dan siltrasi, industri, banyak dimanfaatkan karena masyarakat masih
pemu- pukan serta pestisida. beranggapan bahwa kulit pisang hanyalah limbah
Logam adalah unsur alam yang dapat yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan,
diperoleh dari laut, erosi batuan, tambang vulkanik walaupun beberapa kalangan telah
dan lain-lain. Logam berat termasuk dalam menggunakannya sebagai pakan ternak domestik.
kelompok pencemar, hal itu dikarenakan adanya Limbah biasa seperti ini umumnya dibakar begitu
sifat-sifat logam berat yang tidak terurai dan saja tanpa diolah ulang oleh masyarakat. Ketika
mudah diabsorbsi serta memiliki sifat yang dibakar, kulit pisang ini pun bisa menyebabkan
membahayakan. Beberapa logam berat yang gangguan kesehatan. Penyebab negatif yang bisa
beracun tersebut adalah As, Cd, Cr, Pb, Hg, Ni terjadi jika limbah kulit pisang tidak diproses,
dan Zn. Logam akan berbahaya jika sejumlah adalah kulit pisang bisa mengganggu kesehatan
logam mencemari lingkungan. Logam-logam ketika kulit pisang dibakar. Kelembaban dari kulit
tertentu akan berbahaya apabila ditemukan pisang akan mempengaruhi partikel partikel yang
dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan. Hal tidak terbakar. Partikel – partikel dari kulit pisang
itu dikarenakan logam tersebut mempunyai sifat yang tidak terbakar tersebut terbang ke udara. Hal
merusak tubuh makhluk hidup. tersebut dapat menyebabkan hidrokarbon yang
Indonesia adalah negara agrikultur yang berbahaya. Pada faktanya, kulit pisang
sangat kaya akan sumber alam khususnya dari mengandung zat pektin yang terdiri dari asam
sektor pertanian dan perkebunan. Tak heran jika galakturonik. Asam galakturonik dapat mengikat
Indonesia memproduksi macam macam dari sisa ion logam. Muatan negatif pada asam galakturonik,
pembuangan seperti ampas padi, jerami, serbuk mengikat ion positif logam yang terdapat di dalam
gergaji dari sektor pertanian, tempurung kelapa air, sehingga unsur pencemar dalam air dapat
B - 61
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
hilang. Di dalam kulit pisang juga terkandung bersih kemudian dipotong kecil-kecil agar
selulosa yang memiliki kemampuan mengikat memaksimalkan luas permukaannya sehingga kulit
logam, dengan menggunakan metode absorpsik pisang cepat kering. Langkah terakhir adalah
Selulosa memiliki dua gugus yaitu gugus fungsi
pengemasan, dimana pengemasan merupakan salah
karboksil dan gugus fungsi hidroksil. Selulosa
adalah gugus polimer yang bersifat selektif satu hal yang bisa memudahkan penggunaan
terhadap senyawa polar. Air adalah senyawa biosorben saat digunakan, sehingga dipilih bahan
polar sehingga air dapat melewati pori-pori yang memiliki pori namun tahan terhadap air, hal
selulosa namun senyawa polutan tertahan. ini dilakukan agar biosorben dapat digunakan
sampai 5 kali.
BAHAN DAN METODE
KESIMPULAN
Alat dan Bahan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya penggunaan biosorben dari
kulit pisang kepok, kain kapas, gunting, oven,
kulit pisang adalah upaya penataan dan perbaikan
kompor dan alat pres-presan.
lingkungan serta memanfaatkan sampah organik
Prosedur Penelitian
yang biasanya tidak terpakai menjadi barang yang
lebih bernilai manfaatnya
Langkah awal yang dilakukan adalah
mancari kulit pisang sebagai bahan baku utama
AFTAR PUSTAKA
biosorben. Pisang yang digunakan disini adalah
pisang kepok yang sudah tua.
Kemudian dipanaskan dengan oven selama 1. Hewett, Emma., Stem A and Mrs. Wildfong. 2011.
Banana Peel Heavy Metal Water
kurang lebih 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam dengan
Filter.http://users.wpi.edu
sinar matahari. Langkah yang terakhir adalah
2. Castro, R. S. D., Caetano, L., Ferreira, G., Padilha,
pengemasan.
P. M., Saeki, M. J., Zara, L. F., Martines, M. A. U.,
& Castro, G. R. (2011). Banana peel applied to the
HASIL DAN PEMBAHASAN solid phase extraction of copper and lead from
Pembuatan biosorben ini menggunakan river water: Preconcentration of metal ions with a
pisang kepok yang yang sudah tua, hal ini fruit waste. Industrial & Engineering Chemistry
dikarenakan zat pektin yang terkandung pada Research, 50(6), 3446-3451. Retrieved
kulit pisang yang tua jauh lebih banyak. Pektin from pubs.acs.org/IECR
merupakan polimer dari asam D-galakturonat 3. Marganof. 2007. Pengaruh Penambahan Tepung
yang dihubungkan oleh ikatan -1,4 glikosidik Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap
yang mempunyai kemampuan untuk mengikat Daya Terima Kue Donat. Sekolah Pascasarjana
ion logam di dalam air sehingga unsur pencemar Institut Pertanian Bogor
dalam air dapat dihilangkan. Kemudian 4. Mashur, 2011. Manfaat Kulit Pisang. Lembaga
dilakukan pemanasan dengan menggunakan oven Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI.
5. Siska. 2009. Kandungan Logam tembaga (Cu)
yang dimaksudkan untuk mengaktifkan zat
dalam Eceng Gondok (Eichhornia crassipes
pektin yang terkandung di dalam kulit pisang
Solms.), Perairan dan Sedimen Berdasarkan Tata
dan mengurangi kadar air serta getah di dalam Guna Lahan di Sekitar Sungai Banger Pekalongan
kulit pisang yang berpotensi membuat kerja zat (Siska Setyowati, Nanik Heru Suprapti dan Erry
pektin dalam mengikat ion logam menjadi tidak Wiryani ) Lab. Ekologi & Biosistematik, Jurusan
optimal. Sebelum di oven, kulit pisang dicuci Biologi, F. MIPA. UNDIP.
terlebih dahulu dengan air mengalir hingga

B - 62
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

B - 63

Anda mungkin juga menyukai