OLEH
SEPTIANUS HANJUNG
NIM : 010030215B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2001
DAFTAR ISI
I. BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………
II. Latar Belakang..…………………………………………..........
……………….
1. Perumusan masalah..............................................................................................
2. kahApa kompres dingin (es) bermanfaat dalam menurunkan rasa nyeri……….
3. Apakah kompres dingin (es) bermanfaat dalam memberikan rasa nyaman……
4. Apakahb kompres dingin (es) bermanfaat dalam menghambat stimulus nyeri...
5. Tujuan Penelitian. ……………………………………………………..............
III. Tujuan Umum…………………………………………………...
IV. Tujuan Khusus…………………………………………………...
V. Mengidentifikasi manfaat kompres dingin (es) dalam menurunkan rasa
nyeri..
6. Mengidentifikasi manfaat kompres dingin (es) dalam memberikan rasa
nyaman……………………………...................................................................
7. Mengidentifikasi mannfaat kompres dingin (es) dalam menghambat stimulus
nyeri………………………………………………………………………........
8. Manfaat Penelitian……………………………………………………....……..
9. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang manfaat kompres
dingin (es) dalam menurunkan rasa nyeri…….
10. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan bagi tempat pelayanan
guna meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan…………………………...
11. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kompres dingin (es) dan nyeri....
VI. Relevansi ………………………………………………………………..
12. BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………
13. Konsep dasar nyeri pada apendisitis……………………………………...……
14. Definisi konsep dasar apendisitis meliputi……………………......................…
15. Pengertian Apendisitis……………………………………….............................
16. Tanda dan gejala……………………………………………..............................
17. Patofisiogi……………………………………………………............................
18. Konsep Dasar Nyeri…………………………………………………........……
19. Definisi konsep dasar nyeri kemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :....
20. Fisiologi Nyeri………………………………………………............................
21. Respon Fisiologi Terhadap Nyeri. ……………………….................................
22. Klasifikasi Nyeri…………………………………………….............................
23. Kompres Dingin (es) ………………………………………………………..…
24. Pengertian kompres dingin (es).………………………………………..
25. Pengaruh kompres dingin (es).………………………………………….
26. Tujuan kompres dingin (es).…………………………………………….
27. Metode kompres dingin (es).……………………………………………
28. Hal-hal yang diperhatikan meliputi :..…………………………………
29. Pengaruh kompres dingin (es) terhadap nyeri…………………...
30. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri…………………………….
31. Arti nyeri terhadap individu……………………………………..
32. Toleransi individu terhadap nyeri……………………………….
33. Ambang nyeri………………………………………………………………
34. Lingkungan…………………………………………………………………
35. Usia…………………………………………………………………………...
36. Kebudayaan…………………………………………………………………
37. Kepercayaan religius……………………………………………………...
38. Kecemasan dan stress…………………………………………………….
39. BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………
40. Desain Penelitian………………………………………………………………
41. Populasi Sampel dan Sampling…………………………………………………
42. Populasi……………………………………………………………………...
43. Sampel……………………………………………………………………….
44. Sampling…………………………………………………………………….
45. ntivikasi Variabel………………………………………………………………
46. Variabel independen………………………………………………………
47. Variabel dependen………………………………………………………...
48. Definisi Operasional……………………………………………………………
49. Pengumpulan dan Pengolahan Data…………………………………………….
50. Masalah Etika…………………………………………………………………
51. Keterbatasan……………………………………………………………………
52. DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………
(1) Lampiran I……………………………………………………………
GAMBAR. 1.JALUR – JALUR PENYALURAN NYERI KE DAN DARI
PENDAHULUAN
keluhan awal berupa sakit atau nyeri yang merupakan keluhan utama
seseorang merasa nyaman, terlidung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa
yang tidak enak atau tidak nyaman dalam berespon terhadap stimulus yang
nyaman, terutama akibat nyeri merupakan hal yang harus diatasi secepatnya
karena dapat menimbulkan respon sakit berupa perubahan pisik dan psikis
apendisitis dinegara maju lebih tinggi dari pada di negara berkembang dan
perbandingan antara pria dan wanita pada umumnya sama kecuali pada umur
Soetomo Surabaya pada Ruang Bedah ditemukan data tentang jumlah pasien
apendisitis dengan nyeri dari bulan januari –juni 2001 mencapai jumlah 58
orang dari 490 pasien diruang bedah berkisar kurang lebih 12%, yang
diantaranya 60% dari 35 orang laki-laki dan 40% dari 23 orang perempuan.
ditakutkan banyak orang. Menurut Selye (Long 1996; 130) rasa nyeri
respon fisik dan psikis. Respon pisik meliputi perubahan keadaan umum,
respon yang lebih parah akan mengarah pada ancaman merusak diri sendiri
Pengetahuan dan teknologi yang mempelajari efek suhu rendah pada bidang
biologi dan kedokteran sudah lama dikenal, salah satunya efek kompres
dingin (es) adalah efek anestesi berupa hilangnya sensasi nyeri dan dapat
digunakan pula pada pengobatan nyeri dan bengkak yang lokal (Gabriel, F.J.
rasa nyeri pada pasien apendisitis. Sehingga hasil penelitian ini dapat
pada umumnya.
nyeri.
nyaman.
nyeri.
2. Tujuan Umum
rasa nyeri.
I.4.2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan bagi tempat
(i) Relevansi
Pada pasien apendisitis sensasi nyeri merupakan keluhan utama yang
sangat ditakuti oleh semua orang yang merupakan yang merupakan suatu
nyaman seseorang. Salah satu upaya untuk memberikan rasa nyaman dengan
menurunkan rasa nyeri dan penyebaran infeksi dengan kompres dingin (es).
dingin (es) akan menambah menurunkan angka kesakitan akibat nyeri baik
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini disajikan tentang konsep dasar nyeri pada pasien apendisitis,
manfaat kompres dingin (es) dan faktor – faktor yang mempengaruhi nyeri
Pertama konsep dasar nyeri pada apendisitis tetapi atas dua yaitu konsep dasar
kompres dingin (es), tujuan kompres dingin (es), metode dan pengaruh kompres
Ketiga tebntang faktor faktor yang mempengaruhi reaksi nyeri antara lain :
arti nyeri, toleransi nyeri, ambang nyeri pada seseorang, lingkungan, usia,
yang berbeda.
nyeri, adanya nyeri tekan pada tempat yang sakit, mual dan
2.1.1.3. Patofisiogi.
apendiks.
kronik.
obyektif.
2.1.2.2. Fisiologi Nyeri
223)
antara lain :
permukaan kulit.
terbakar.
membentuk
daerah substansia gelatinosa (SG). Substansi P sebagai
persepsi nyeri.
dermatum.
parah.
dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan bengkak yang lokal, serta
(es) meliputi :
persepsi nyeri.
bongkahan es tersebut.
dengan cepat.
(6) Setelah yang satu kering pada tubuh diganti dengan kompres
(7) Pemberian kompres dingin (es) tidak terlalu basah sehingga air
menetes.
(1) Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu
(2) Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien nyeri yang
pintu gerbang dan tiap sel transmisi dan biasanya akan menghambat
impuls aferen dan yang dibawa pada akson serabut A dan B yang
tebal dan bermielin dengan serabut (yang tipis non meilinisasi yang
pada ujung saraf atau memblokir arah berjalannya impuls nyeri yang
nyeri, baik pada waktu yang berbeda pada individu yang sama
2.3.4 Lingkungan
nyeri keadaan lingkungan yang tidak baik atau tidak nyaman meliputi
2.3.5 Usia
biasanya lebih dapat mentoleri rasa sakit dengan baik, tapi sebaliknya
anak-anak mempunyai ambang atas batas rasa nyeri yan rendah untuk
meembedakan antara rasa sakit dan tekanan, pada orang yang berusia
223).
2.3.6 Kebudayaan
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan secara rinci desain penelitian kerangka konsep,
Kerangka konsep :
Faktor Akibat
3.2.1 Populasi
apendisitis diruang bedah dan unit gawat darurat RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
3.2.2 Sampel
- Pasien sadar
30 orang.
3.2.3 Sampling
2000).
194).
diajak bicara.
tersenyum.
bicara.
3.4 Definisi Operasional
suhu yang sangat rendah berupa air yang sudah membeku menjadi es
Frekwensinya meliputi :
berikut:
(2) Rasa nyeri adalah suatu respon sakit yang subyektif yang
dengan mengikuti rancangan one group pretest post test. Pada uji
diterima atau ditolak \. Ho ditolak bila nilai T < nilai kritis. Berarti ada
Soetomo dan Ruang Bedah serta Ruang Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr.
(1) Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti. Peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang
tersebut, jika pasien menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan
kelompok data tertentu saja akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
3.7 Keterbatasan
Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian (Burn &
(1) Sampel yang digunakan terbatas pada pasien ependisitis yang berusia 17
melakukan uji coba, oleh karena itu validitas dan reabilitasnya masih
(3) Penelitian ini hanya dilakukan pada saat pasien apendisitis masuk RSUD
Dr. Soetomo dan belum diberi terapi obat anti nyeri, sehingga
Black, M.J, Ester M & Jacobs. (1997). Medikal Surgical Nursing; Clinical
Management For Continvity of Care. WB Saunder Company. Tokyo
Carvin, J.G. (1997). Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Ekosisilo, Madya & Bambang Triyanto (1999) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Penerbit Effhar. Semarang
Gabriel, F.J. (1998) Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Gibson, John (1992). Diagnosa Gejala Penyakit Untuk Perawat. Penerbit Yayasan
Essentia Media Yogyakarta.
Howe, L.G & F.I.H Whitehead. (1992). Lokal Anaesthesia In Dentistry. Alih
Bahasa Lilian Yuwono. Penerbit Hipokrates. Jakarta
Long, C.B. (1996). Medikal Surgical Nursing. Alih Bahasa Oleh Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan. Bandung
Rekso Prodjo, S. (Et.Al). 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Penerbit Staf
Pengajar FKUI. Jakarta
Sabiston (1992). Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Sjamsuhidayat, R & Win D.J. (1996). Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta
Soeparman & Sarwono W (1999). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Penerbit Balai
Penerbit FKUI. Jakarta
Taylor, C, Carol L & Pricilla.L. (1997). Fundamental Of Nursing ; The Art and
Science of Nursing. Lippicott Philadelphia.
Lampiran I
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut
Menurunkan Rasa Nyeri Pada Pasien Apendisitis” Di Ruang Bedah Dan Instalasi
Surabaya, Juli
2001
( Tanda tangan )