Tugas Kelompok II Geoteknik
Tugas Kelompok II Geoteknik
Diajukan
Untuk Melengkapi Tugas Kelompok Mata Kuliah Geoteknik
Oleh:
Kelompok II
Titi Amalia (1604107010006)
Ratu Mora Lubis (1604107010007)
Nanda Oktaviani Puspa Dewi (1604107010008)
Nur Rizky (1604107010013)
Mita Krisna Dewi (1604107010015)
Fadhil Ramadhana (1604107010018)
1. Pengertian Geoteknik
Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang
erat hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan. Kajian-kajian geoteknik memerlukan ilmu dasar seperti
matematika, statistika, fisika, biologi, dan kimia. Beberapa kajian
geoteknik berhubungan dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan
tol, jalan kereta api, jembatan, menara, pondasi gedung, desain lereng
rekayasa, dan lain-lain.
1
2. Tujuan Geoteknik
Geoteknik berguna untuk kepentingan manusia dalam mencapai
keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur yang kuat dan aman dari
ancaman kerusakan. Setiap perubahan roman muka bumi untuk keperluan
infrastruktur, selalu melibatkan kajian keamanan dan antisipasi agar
infrastruktur tersebut kuat dan aman. Untuk mendapatkan kondisi
infrastruktur tersebut di atas, maka pendekatannya dilakukan melalui
geoteknik. Yang dimaksud dengan infrastruktur adalah semua jenis dan
konstruksi suatu bangunan (Zakaria, 2003). Berdasarkan hal di atas,
pembangunan infra-struktur memerlukan antisipasi terhadap permasalahan
yang dapat menyebabkan kegagalan infrastruktur. Khusus mengenai
permasalahan yang timbul dari kajian geoteknik adalah perlu dilibat-
kannya faktor keamanan, baik dalam dayadu-kung tanah untuk pondasi,
maupun dalam kestabilan lereng.
3. Kondisi Geoteknik
Kondisi geoteknik, baik keadaan, jenis dan sifat-sifat yang
menjadi parameter dari tanah pondasi rencana. Yang dimaksud dengan
kondisi geoteknik adalah :
a. Struktur dan penyebaran tanah serta batuan.
b. Sifat fisis tanah (soil properties).
c. Sifat teknis tanah atau batuan (engineering properties).
d. Kapasitas dukung tanah terhadap pondasi yang diperbolehkan sesuai
dengan tipe pondasi yang akan digunakan.
B. Materi Geoteknik
2
a. Tingkat kerusakan yang dapat diterima dipilih untuk tingkat intensitas
gempa yang ditentukan.
b. Bangunan dapat dirancang berdasarkan pada suatu atau beberapa
tujuan kinerja. Tujuan kinerja yang dipilih akan tergantung pada
penggunaan struktur, misalnya bangunan kritis terhadap keselamatan
seperti rumah sakit dan ruang kebakaran diharuskan tetap operasional
(kerusakan ringan, sebagian besar operasi dapat segera dilanjutkan)
setelah kejadian gempa bumi yang parah.
3
Pedoman PSBD yang memberikan rekomendasi tentang parameter
dan tolerasi untuk digunakan dalam design, analisis dan evaluasi
struktur.
Tinjauan Sejawat Independen untuk control kualitas yang terdiri
dari insinyur yang berpratik dan profesor universitas dengan
pengalaman terkemuka dibidang teknik seismik.
(Centeno. 2016)
4
kecepatan dan percepatan yang diizinkan.Kontrol akan tercapai melalui
manipulasi kekakuan struktur dan karakteristik redaman.
b. Efisiensi
Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang
relative lebih ekonomis. Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini
adalah jumlah material yang diperlukan untuk memikul beban. Setiap
system struktur dapat memerlukan material yang berbeda untuk
memberikan kemampuan layan struktur yang sama. Penggunaan volume
yang minimum sebagai kriteria merupakan konsep yang penting bagi
arsitek maupun perencana struktur.
c. Konstruksi
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural.
Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen-elemen atau material
material struktur. Konstruksi akan efisien apabila materialnya
mudahdibuat dan dirakit. Kriteria konstruksi sangat luas mencakup
tinjauan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan,
serta jenis dan alat yang diperlukan dan waktu penyelesaian. Pada
umumnya perakitan dengan bagian-bagian yang bentuk dan ukurannya
mudah dikerjakan dengan peralatan konstruksi yang ada merupakan hal
yang dikehendaki.
d. Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur.
Konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan dan kemudahan
pelaksanaannya. Harga total seuatu struktur sangat bergantung pada
banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya tenaga kerja
pelaksana konstruksi, serta biaya peralatan yang diperlukan selama
pelaksanaan.
5
e. Lain-lain
Selain faktor yang dapat diukur seperti kriteria sebelumnya, criteria
relatif yang lebih subyektif juga akan menentukan pemilihan struktur.
Lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 128. Peran struktur untuk
menunjang tampilan dan estetika oleh perancang atau arsitek bangunan
termasuk faktor yang juga sangat penting dalam pertimbangan struktur.
3. Estimasi Risiko
Estimasi risiko ini terdiri atas analisis-analisis terhadap dua bagian, yaitu :
a. Likelihood
Likelihood merupakan probabilitas suatu risiko dapat terjadi pada
suatu komponen pada suatu periode waktu tertentu. Dalam melakukan
estimasi likelihood ini digunakan data report di bagian control room. Dari
data kegagalan pada masing-masing komponen pada periode waktu
tertentu tersebut, dicari nilai Mean Time to Failure (MTTF), yaitu waktu
rata-rata komponen tersebut mengalami kegagalan. Nilai likelihood
diperoleh dari perbandingan antara jumlah operasi harian terhadap nilai
MTTF. likelihood ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
61320
Likelihood = 𝑀𝑇𝑇𝐹 (1)
6
Offshore Reliability Data (OREDA) 2002. Persamaan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1
MTTF = 𝐹𝑢𝑡𝑢𝑟𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝜆) (2)
Consequences
Consequences ini ditentukan berdasarkan penyimpangan pembacaan
transmitter dan indicator dari rata-rata dilihat pada tingkatan control limit
yang dicapai oleh data. Tinjauan consequences adalah dari segi tingkat
kerusakan komponen, dari segi pengaruhnya pada manusia, atau dari segi
biaya yang dikeluarkan akibat adanya bahaya yang telah disebutkan
tersebut, serta biaya yang hilang akibat terganggunya proses produksi.
Standar yang digunakan adalah the standard Australia/ New Zealand
(AS/NZS 4360:2004).
Analisis Risiko
Analisis terhadap risiko dilakukan dengan cara mengkombinasikan
Likelihood dan consequences yang telah didapat pada tahap estimasi.
Kombinasi didapat dengan menggunakan risk matrix untuk standar
AS/NZS 4360:2004.
7
Analisis Emergency Response Plan (ERP)
Analisis ERP dilakukan dengan cara menentukan risiko yang paling mungkin
dan paling berdampak besar terhadap sistem jika terjadi. Risiko paling
berpengaruh tersebut dapat ditentukan berdasarkan hasil analisis pada tabel
HAZOP. Setelah itu, diidentifikasi safeguard dan langkah evakuasi seperti apa
yang akan dilakukan jika terjadi bahaya, serta bagaimana respon dan tanggung
jawab dari divisi terkait yang terdampak secara langsung.
Analisis safety integrity level dilakukan untuk melihat suatu sistem terletak
pada tingkat keamanan tertentu. SIL ditentukan dengan mencari nilai PFD rata-
rata. Untuk kemudian disesuaikan dengan tabel SIL seperti tabel berikut :
8
saatnya orang-orang yang berkecimpung di bidang pembangunan memikirkan
untuk memakai bahan bangunan yang seringan mungkin. Penggunaan bahan yang
ringan ini merupakan syarat bagi bangunan anti gempa. Baja ringan yang pertisi
dapat membuat penggunaan genteng lebih optimal. Mortar adalah campuran dari
semen, pasir dan batu kapur (limestone). Jika di campur air, adonan ini lebih
kental dan pekat di banding beton atau concrete. Mortar sering di gunakan untuk
melekatkan benda seperti bata atau batu agar menyatu.
Tiang bangunan berdiameter kecil juga bisa menggunakan baja ringan.
Selain baja ringan, semen mortar cukup bagus dipakai pada bangunan anti gempa.
Selain tahan api, jenis semen ini dapat menahan panas matahari. Harganya
memang lebih mahal. Tapi investasi untuk keselamatan jiwa ini tidak akan ada
ruginya.
9
Gambar 3. Bantalan Isolasi
Pondasi
Pondasi merupakan bagian dari struktur yang paling bawah dan berfungsi
untuk menyalurkan beban ke tanah. Untuk itu pondasi harus diletakkan pada tanah
yang keras. Kedalaman minimum untuk pembuatan pondasi adalah 60-80 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi dikerjakan setelah lapisan urug
dan stamping selesai dipasang. Pondasi juga harus mempunyai hubungan yang
kuat dengan sloof. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan angkur antara sloof
dan pondasi dengan jarak 1 m. Angkur dapat dibuat dari besi berdiameter 12 mm
dengan panjang 20 -25 cm. Pondasi salah satu hal yang harus di perhatikan pada
saat membangun, karena pondasi termasuk salah satu bagian penting dalam
bangunan.
10
Beton
Beton adalah bagian umum pada bangunan, beton dapat di buat dengan
mencampur Pasir (ageregat halus, kerikil (ageregat kasar) air dan semen.
Beton Bertulang
11
Gambar 6. Design Beton
C. Aplikasi Geoteknik
Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik yang berkaitan
dengan pembangunan sarana dan prasarana bagi kehidupan manusia. Di dalam
pendidikan tinggi cabang imu ini biasa di pelajari di Program Studi Teknik Sipil,
Teknik Geofisika dan Teknik lainnya. Didalamnya diperdalam pembahasan
mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan kemampuan
menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada kelanjutannya ilmu ini
digunakan untuk :
a. Perencanaan pondasi.
b. Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design).
12
c. Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding
penahan tanah).
d. Perencanaan galian
e. Perencanaan bendungan.
Aplikasi geoteknik bisa digunakan dalam bidang geofisika. Salah satu nya
adalah penggunaan metode geofisika yang dapat digunakan dalam menentukan
faktor-faktor dari kestabilan struktur tanah. Misalkan seperti :
a. Metode gravity, dapat digunakan untuk mengidentifikasi densitas (rapat
massa) batuan dari tanah. Jika suatu tanah berdensitas tinggi, bisa
diasumsikan rapat massa nya tinggi dan tingkat kestabilannya juga
semakin tinggi. Metode ini juga bisa digunakan dalam menentukan bentuk
tubuh batuan pembentuk daratan tanah dibagian bawah. Sehingga bisa
menentukan daerah mana saja yang ada kemungkinan terjadinya longsoran
bawah tanah.
c. Metode seismik, baik seismik refleksi atau refraksi keduanya bisa menjadi
urgen dalam menentukan daerah tanah dengan porositas dan permeabilitas
yang baik atau buruk. Jika mayoritas porositas batuan dari daratan tanah
13
buruk, maka daya serap tanah terhadap air juga buruk, sehingga bisa
diasumsikan daerah tersebut sudah tidak layak lagi untuk dijadikan tempat
tinggal yang aman.
d. Metode geolistrik, bisa dilakukan determinasi terhadap keberadaan jalur-
jalur air bawah tanah. Sehingga daerah yang dekat dengan jalur ini dan
kebetulan struktur tanahnya rawan bisa dihindari, karena daerah daratan
jenis ini juga mengandung potensi bencana longsor.
Geoteknik berguna untuk kepentingan manusia dalam mencapai
keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur yang kuat dan aman dari ancaman
kerusakan. Setiap perubahan roman muka bumi untuk keperluan infrastruktur,
selalu melibatkan kajian keamanan dan antisipasi agar infrastruktur tersebut kuat
dan aman. Untuk mendapatkan kondisi infrastruktur tersebut diatas, maka
pendekatannya dilakukan melalui geoteknik. Yang dimaksud dengan infrastruktur
adalah semua jenis dan konstruksi suatu bangunan. Infrastruktur dapat berupa :
14
k. Terowongan (untuk keperluan teknik sipil secara umum maupun teknik
pertambangan).
Maka dari itu, aplikasi geoteknik dapat digunakan dalam bidang
pembangunan dan untuk identifikasi nya salah satu nya menggunakan metode
geofisika.
Salah satu contoh aplikasi geoteknik dalam geofisika adalah
penerapan peralatan georadar sebagai teknologi pendukung pemantau
an perilaku bendungan studi kasus: bendungan cacaban, Jawa Tengah.
Bendungan merupakan bangunan sipil yang cukup kompleks dan sangat
berisiko jika terjadi keruntuhan atau kerusakan. Pada setiap bendungan
harus dilakukan pemantauan perilaku bendungan secara kontinu. Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan
pendukung penyelidikan terhadap kinerja bangunan air. Adanya
rongga-rongga yang dapat mengarah ke terjadinya bocoran, dapat dideteksi
secara dini. Kerusakan bendungan-bendungan yang mengalami rembesan
dan berumur tua akan dapat dideteksi dengan peralatan seperti georadar.
Pada bulan Agustus 2010 telah dilakukan pengkajian penerapan georadar di
Bendungan Cacaban, Jawa Tengah. Terdapat dugaan bahwa terjadi
rembesan pada tubuh bendungan tersebut. Lintasan pengukuran yang
digunakan pada tubuh bendungan adalah 6 lintasan memanjang dan 4
lintasan melintang di pelimpah. Hasil pengukuran georadar memperlihatkan
bahwa tubuh bendungan terbagi dalam 2 perlapisan, lapisan atas
menunjukkan variasi sementara lapisan bawahnya lebih homogen. Pelimpah
terbagi dalam 3 perlapisan, lapisan atas dan tengah menunjukkan
variasi, di mana lapisan tengah lebih kontras dan bervariasi sedangkan lapisan ba
wah homogen. Ditemukan pula deviasi hubungan garis freatik teoritis, garis
freatik dari pisometer dan garis freatik pada lintasan deret-deret pisometer
dari pengukuran georadar dengan pembacaan instrumentasi. Deviasi yang
muncul disebabkan adanya reflektor nilai amplitudo dan tingkat kepadatan
yang berbeda pada perlapisan bendungan urugan.
15
Gambar 7. Beberapa hasil radargram Bendungan Cacaban
16
Gambar 9. Penampang memanjang tubuh Bendungan Cacaban
17
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Zakaria Z. & Jihadi L.H.. 2016. Peran Ilmu Dasar dalam Geoteknik untuk
Menunjang Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan
Lingkungan. Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3.
Universitas Padjadjaran.
18