PROPOSAL PENELITIAN

”PENGARUH TAK TERHADAP PENGENDALIAN HALUSINASI “

PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJ

Disusun Oleh :

SARAH SARIZAN YUNAM

P201601140

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Halusinasi merupakan bentuk gangguan persepsi dimana individu mengalami kehilangan

kemampuan dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar).
Klien dengan diagnosa skizofrenia, 70% mengalami halusinasi dan 30% mengalami waham. Dari
klien yang mengalami waham ditemukan 35%-nya mengalami halusinasi. Klien skizofrenia dan
psikotik lain, 20% mengalami campuran halusinasi pendengaran dan pengelihatan (Stuart & Sundeen,
1995).
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi halusinasi dengar antara lain dengan terapi
psikofarmaka, terapi somatik (elektro convulsi therapy), terapi lingkungan, terapi bermain, terapi
okupasi dan terapi aktifitas kelompok yang bertujuan untuk mengorientasikan klien pada realita.
Orientasi pada realitas akan mengurangi persepsi sensorik yang salah dan meningkatkan rasa makna
diri dan keluhuran pribadi klien (Townsend, 1998).

Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi bertujuan agar pasien dapat mempersepsikan
stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari
stimulus yang dialami dan dapat membantu pasien mengenali dan mengontrol gangguan halusinasi yang
dialaminya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Pengaruh TAK terhadap pengendalian halusinasi pada pasien
skizofrenia di rsj ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah Pengaruh TAK terhadap pengendalian halusinasi pada
pasien skizofrenia di rsj.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu ilmiah bagi perkembangan pengaruh TAK
terhadap pengendalian halusinasi pada pasien skizofrenia di RSJ

2. Manfaat Praktis

Bagi penderita khususnya yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat menambah
wawasan untuk menangani gangguan kesehatan jiwa jika dibiarkan akan menyebabkan
skizofrenia di RSJ.
E. Keaslian Penelitian

1. Terapi aktifitas kelompok (TAK): stimulasi persepsi modifikasi sebagai alternatif

pengendalian halusinasi dengar pada klien skizofrenia

a. Penulis : Ah. Yusuf .Rizki f. Nursalam.Iskandar

b. Metode :Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan

pendekatan (non-equaivalen control group atau non randomized control group
pretest-posttest design).

c.Sampel : Klien halusinasi yang menjalani rawat nginap di rumah sakit

jiwa surabaya.

d.Kesimpulan :Pada kelompok kontrol hanya terjadi perubahan yang tidak

terlalu singnitifkan yaitu 10% (1 Orang),keadaan ini disebabkan oleh karena: 1)
perbedaan mekanisme koping antar individu dalam kemampuannya untuk
mengendalikan halusinasi dengar yang mempengaruhi percepatan klien dalam
mengontrol halusinasi, 2) perbedaan terapi yang diterima klien yaitu adanya
pemberian elektro convulsi therapy (ECT).

2.Pengaruh terapiaktivitas kelompok stimulasi persepsi sesi 1-2 terhadap

kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasie skizofrenia diruang
flamboyan rumah sakit jiwa menur surabaya.

a.Penulis :Aristina Halawa

b.Metode :Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen

dengan menggunakan one group pre-post test design yang bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat satu kelompok subjek yang akan
diobservasi sebelum dilakukan intervensi ,kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi.

c.Sampel :Pasien dengan halusinasi pendengaran sampai tahap 4 dan

memiliki kemampuan verbal baik dan mampu berkomunikasi dengan baik serta
masih dapat sharing (bertukar pendapat) serta bersedia untuk diteliti.
d.Kesimpulan : Kemampuan pasien skizofrenia dalam mengontrol halusinasi
pendengaran sebelum pemberian terapi aktivitas kelompok:Stimulasi persepsi
sesi 1-2 didapatkan bahwa pasien yang mampu mengontrol halusinasi
sebanyak 3 orang (33.3%).

Kemampuan pasien skizofrenia dalam mengontrol halusinasi pendengaran

setelah pemberian terapi aktivitas kelompok : stimulasi persepsi sesi 1-2
didapatkan sebagian besar responden mampu mengontrol halusinasi sebanyak
8 orang (88.9%).

Ada pengaruh terapi aktivitas kelompok:stimulasi persepsi sesi 1-2 terhadap

kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.
 BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pikir Peneliti

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.

Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau
waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut
merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan
membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Hubungan gangguan tidur dan gangguan mental cukup erat. Gangguan tidur
dapat menyebabkan gangguan mental, jika tidur tidak cukup maka dapat
mempengaruhi mood seseorang. Gangguan mental juga menyebabkan gangguan
tidur, misalnya pada Orang dengan Skizofrenia (ODS) atau Orang dengan
Bipolar (OBD) akan cenderung sulit tidur atau tidur berlebih karena mengalami
fase depresi.

Terdapat beberapa jenis obat bagi ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan)
yang mempengaruhi waktu tidur, oleh karena itu penting untuk evaluasi
penyebab gangguan tidur, apakah karena efek samping obat atau karena efek
gangguan jiwa itu sendiri. Kondisi setiap orang berbeda-beda sehingga ODMK
disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter agar mendapatkan penanganan
yang tepat dan sesuai kebutuhan.

B. Kerangka Konsep