Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan komputer dalam bekerja sangat membantu dan

memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penggunaan

komputer sudah merambah semua lapisan masyarakat baik komputer desktop

maupun laptop.

Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu

ke waktu. Pemakaian komputer biasanya menghabiskan waktu berjam-jam,

terutama bagi mahasiswa yang menggunakan komputer sebagai alat bantu kerja

utama. Berdasarkan suatu survei di Amerika Serikat, rata-rata waktu yang

digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8

jam kerja (Wasisto, 2005). Kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi

manusia. Tetapi kadang dampak negatif penggunaan komputer sering tidak

diperhatikan oleh mahasiswa. Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah

dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya. Secara luas, memang

dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian

komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Computer Vision

Sindrome (CVS), dan Medan Elektromagnetik. Computer Vision Sindrome (CVS)

sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala,

penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam,

dan berbagai masalah penglihatan lainnya (Yanuar, 2009).

CVS tentunya dapat mengurangi produktivitas dan efisiensi kerja bagi

mahasiswa. (Adriono, 2009). CVS di masa mendatang akan menjadi


1
permasalahan yang mengkhawatirkan. Menurut Pascarelli (2004), dikatakan

bahwa 60 juta orang menderita masalah mata dan yang jumlahnya meningkat 1

juta per tahun. Sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mata pada saat

menggunakan komputer. Sehingga sebagian CVS terjadi karena gambar di layar

komputer terus-menerus kembali diproyeksikan pada frekuensi cepat (refresh

rate).

Dalam dunia nyata, mata selalu digunakan untuk melihat semua bentuk tiga

dimensi. Dalam sistem komputer yang menggunakan layar dua dimensi, mata kita

“dipaksa’ untuk dapat mengerti bahwa objek pada layar tampilan yang

sesungguhnya berupa objek dua dimensi harus dipahami sebagai objek tiga

dimensi dengan teknik-teknik tertentu (Santoso, 2009).

Jarak antara mata dan monitor komputer yang terlalu dekat sering

mengakibatkan munculnya beragam penyakit mata. Sebuah penelitian survei

menyebutkan bahwa tak jarang pengguna komputer mengalami kelelahan mata

akibat terlalu lama di depan komputer dan gelombang elektromagnetik yang

dihasilkan monitor komputer menyebabkan radiasi dan bisa mengganggu

kesehatan mata. Radiasi komputer dapat menyebabkan kelelahan mata dan

gangguan mata lainnya, dan masalah visual lainya yang timbul adalah soal

gangguan sakit kepala dan sakit leher atau bahu. Selain itu, disebutkan pula

bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang mengedipkan mata. Padahal

kedipan mata sangat penting untuk mengurangi risiko mata kering. Semakin lama

mata terbuka, semakin tinggi kemungkinan kornea mata mengalami dehidrasi,

merasa panas dan sakit, atau seperti ada pasir di kelopak mata hingga terasa

berat (Kangarul, 2009).

2
Selain itu, menurut Soewarno (1992) dalam (Ariyanti, 2006) menyebutkan

bahwa penerangan ruang kerja yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan mata

(Astenopia) dan sebaliknya, penerangan yang terlalu kuat dapat menyebabkan

kesilauan. Untuk itu, dibutuhkan penerangan yang memadai agar bisa mencegah

terjadinya kelelahan mata. Menurut Budiono (2008) pengguna komputer yang

mengoperasikan komputer dengan pencahayaan kurang dari 300 lux, berisiko

sebesar 10,7 kali mengalami kelelahan mata dibanding pengguna komputer

dengan pencahayaan lebih atau sama dengan 300 lux. Pada pekerjaan yang

memerlukan ketelitian tanpa penerangan yang memadai, maka dampaknya akan

sangat terasa pada kelelahan mata. Terjadinya kelelahan otot mata dan kelelahan

saraf mata sebagai akibat tegangan yang terus menerus pada mata, walaupun

tidak menyebabkan kerusakan mata secara permanen, tetapi dapat menambah

beban kerja, mempercepat lelah, sering istirahat, kehilangan jam kerja dan

mengurangi kepuasan kerja, penurunan mutu produksi, meningkatkan frekuensi

kesalahan, mengganggu konsentrasi dan menurunkan produktivitas kerja

(Pheasant, 1991).

Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Optometri Amerika pada tahun 2004

menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya

kelelahan mata, yaitu jenis atau karakteristik monitor komputer, serta adanya

kelainan refraksi atau pembiasan pada pengguna. Kemudahan seseorang untuk

dapat melihat suatu objek kerja di lingkungan kerja, menurut Pheasant (1991)

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat pencahayaan (illumination

levels), ukuran objek kerja, bentuk objek kerja, kekontrasan, lama waktu untuk

melihat objek kerja, dan jarak melihat objek kerja. Menurut Santoso (2009) faktor

3
yang dapat mempengaruhi kelelahan mata diantaranya adalah faktor

pencahayaan, suhu, kelembaban, dan istirahat mata.

Dalam penelitian menunjukkan bahwa 73,3% dari 30 responden merasakan

keluhan pada mata. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh responden akibat

kelelahan mata sebagian besar terjadi pada saat bekerja sebanyak 60,8% dan

setelah bekerja sebanyak 40,2%.

Hasil studi pendahuluan menunjukkan lebih dari sebagian responden

mengeluhkan adanya gejala kelelahan mata. Berdasarkan National Institute for

Occupational Safety and Health (NIOSH) (1999), gejala keluhan kelelahan mata

ditandai dengan mata merah, berair, perih, gatal/kering, mengantuk, tegang,

pandangan kabur, penglihatan rangkap, sakit kepala, dan kesulitan fokus. Adanya

gejala kelelahan mata dapat mengganggu kesehatan mata terutama pada pekerja

kantor yang banyak melakukan aktifitas di depan komputer. Kemajuan teknologi

saat ini sangat berkembang pesat dan membantu manusia untuk berinteraksi satu

sama lain, tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Kemudahan yang diberikan oleh

teknologi tersebut mencakup banyak hal serta menambah berbagai aspek

kehidupan, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Pada prinsip–prinsip teknologi ini

berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam

kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu.

Namun dari segala efek positif yang diterima oleh manusia terdapat pula

berbagai efek negatif, baik secara fisik dan mental. (Anonim, 2009)

Teknologi memang tak bisa terlepas dari dampaknya terhadap kesehatan.

Ada yang baik dan ada yang buruk, dan masih banyak juga faktor lain yang

4
mempengaruhinya. Penggunaan komputer sendiri di masa sekarang kian

menjamur, baik di kantor-kantor hingga menambah dunia pendidikan bahkan

rumah-rumah pribadi. Berbicara mengenai radiasi agaknya masih terlampau jauh

karena beberapa penelitian yang sudah dilakukan para ahli belum memberikan

bukti-bukti jelas untuk terlalu takut akan hal ini, dan sejauh ini sebagian besar riset

membuktikan bahwa radiasi dari monitor komputer masih berada dalam batas

yang aman-aman saja bila penggunaannya tidak terlalu berlebihan. Namun yang

paling sering terdeteksi adalah adanya gangguan yang berhubungan dengan mata

seperti mata lelah, pegal, mata kering, kesulitan menangkap objek hingga kepala

yang bisa disebabkan akibat gangguan tersebut. (Kismawadi, 2009)

Mata merupakan salah satu organ tubuh yang amat vital bagi manusia

untuk penglihatan yang mendeteksi cahaya. “Eye floaters” atau gangguan mata

adalah endapan atau kondensasi (pengembunan) di dalam selai mata yang

seperti kaca mata merupakan organ tubuh yang paling mudah mengalami

penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar

monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas

seperti warna merah kuning, ungu, orange, akan lebih mempercepat kelelahan

pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya pada sebagainya, akan menambah

beban mata. Pemakaian layar monitor komputer yang tidak ergonomis dapat

menyebabkan keluhan pada mata. (Kompas, 2004)

Pengaruh monitor terhadap kesehatan mata, masih menjadi perdebatan.

Pemakaian video display unit (VDU) pada umumnya mengeluhkan tekanan pada

mata, nyeri otot, leher, sakit pundak dan pinggang. Berdasarkan hasil penelitian,

77% para pemakai layar komputer akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari

5
rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi

mata bahkan kemungkinan katarak mata, tapi berdasarkan penelitian di Inggris,

tidak ada kerusakan permanen diterima dari sumber lain. (Kompas, 2004)

Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang diperoleh dan

dikemukakan sebelumnya tentang pengaruh layar monitor komputer, maka

peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Pengaruh Radiasi Monitor

Komputer terhadap Gejala Gangguan Kesehatan Mata Mahasiswa di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Pengaruh Radiasi Monitor Komputer

terhadap Gejala Gangguan Kesehatan Mata Mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Mandala Waluya Kendari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh radiasi

monitor Komputer terhadap Gejala Gangguan Kesehatan Mata Mahasiswa di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari.

6
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan proses belajar dan suatu pengalaman

yang berharga untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah

dan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi di Program Studi

Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya

Kendari..

b. Bagi Institusi

Sebagai bahan pustaka di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Mandala Waluya Kendari. untuk bahan bacaan ilmiah,

sebagai referensi bagi yang membutuhkan.

c. Bagi Mahasiswa

Bagi maahasiwa terutama mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Mandala Waluya Kendari, penelitian ini dapat menambah

pengetahuan terutama bagi tenaga kesehatan yang memberikan

pelayanan pada penderita gangguan kesehatan mata.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintahan

Bagi pemerintahan merupakan sumber informasi tentang

pentingnya pencegahan pada penderita gangguan kesehatan mata.

b. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa yang khususnya menjadi responden dalam

penelitian ini dapat menambah wawasan untuk menanggani gangguan

kesehatan mata, yang jika dibiarkan akan menyebabkan kebutaan.

7
E. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu

yang mempunyai karekteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian,

meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel

penelitian atau metode analisis yang digunakan. Penenlitian yang akan

dilakukan mengenai Pengaruh Radiasi Monitor Komputer Terhadap Gejala

Gangguan Kesehatan Mata Mahasiswa di Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan

Mandala Waluya Kendari. Penelitian terkait dan hampir sama dengan Tingkat

Radiasi Elektromagnetik Beberapa Laptop dan Pengaruhnya Terhadap

Keluhan Kesehatan, peneltian ini menyimpulkan semakin sering mata terpapar

radiasi layar monitor komputer/laptop maka semakin besar gejala gangguan

kesehatan mata mahasiswa.

Kesamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian yang

peneliti lakukan adalah sama-sama menjelaskan tentang pengaruh radiasi

monitor komputer/laptop, sedangkan perbedaanya yaitu terdapat pada variabel

terikatnya, penulis mengguakan variabel terikatnya adalah gejala gangguan

kesehatan mata mahasiswa, sedangkan peneliti menjadikan motivasi

menyelesaiakan skripsi sebagai variabel terikatnya.

Penelitian lain yaitu Hubungan Waktu Penggunaan Laptop Dengan

Keluhan Penglihatan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam

Ratulangi, penelitian ini menyimpulkan semakin lama waktu penggunaan

laptop, maka semakin besar dampak dar gejala gangguan kesehatan mata

mahasiswa. Kesamaan peneliti ini dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah sama-sama motivasi menyelesaikan skripsi sebagai variabel terikatnya

dan subjek yang diteliti sama-sama mahasiswa. Sedangkan perbedaanya

8
terdapat pada variable bebasnya, dalam penelitian ini menggunakan radiasi

layar monitor/laptop sebagai variable bebasnya, sedangkan Debhy

menggunakan waktu penggunaan laptop sebagai variable bebasnya.

Sedangkan penelitian lain yaitu Analisis Pengaruh Penggunaan Laptop

Terhadap Kesehatan Mahasiswa FMIPA Universitas Islam Indonesia dengan

Regresi Ordinal Logistik, penelitian ini menyimpulkan perilaku penggunaan

laptop yang diletakkan di atas paha dan mengalihkan pandangan sejauh

kurang lebih 6 meter, maka semakin besar dampak dari gejala gangguan

kesehatan mata mahasiswa. Kesamaan peneliti ini dengan penelitian yang

peneliti lakukan adalah sama-sama motivasi menyelesaikan skripsi sebagai

variabel terikatnya dan subjek yang diteliti sama-sama mahasiswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka walau telah ada penelitian

sebelumnya baik berkaitan tingkat radiasi elektromagnetik dalam

menyelesaikan skripsi maupun terkait hubungan waktu penggunaan laptop dan

analisis pengaruh penggunaan laptop, namun tetap berbeda dengan penelitian

yang peneliti lakukan. Dengan demikian, maka topik penelitian yang peneliti

lakukan ini benar-benar asli.

9
BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pikir Peneliti

Kerangka konsep pada penelitian ini bersumber pada beberapa

kerangka teori yang menyebutkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi

kelelahan mata diantaranya adalah faktor pencahayaan, suhu dan

kelembaban, dan istirahat mata (Santoso, 2009), usia (Guyton, 1993), kelainan

refraksi (Asosiasi Optometri Amerika, 2004), jarak melihat monitor (Pheasant

1991). Selain itu, faktor durasi penggunaan komputer, beban kerja dan posisi

pandang juga berhubungan dengan keluhan kelelahan mata (Suswanto (1993)

dalam Aryanti (2006)).

Untuk faktor suhu dan kelembaban udara tidak dimasukkan karena

suhu udara menggunakan Air Conditioner (AC) yang diatur secara sentral

dengan suhu 21°C-23°C sehingga suhu dan kelembaban di setiap ruangan

relatif sama. Faktor beban kerja dan posisi pandang juga tidak ikut dimasukkan

karena desain kerja yang menempatkan monitorkomputer di posisi depan

sehingga pekerja hanya memandang ke arah depan

10
B. Bagan Kerangka Konsep Peneliti

Berdasarkan hal tersebut maka kerangka konsep penelitian disusun dan

digambarkan sebagai berikut :

Faktor Pekerja
- Usia
- Istirahat mata
- Kelainan refraksi
mata

Faktor Lingkungan
Kerja Gejala Gangguan
- Tingkat pencahayaan
kesehatan mata

Faktor Pekerjaan
- Jarak monitor
- Radiasi layar monitor
kompoter
- Durasi penggunaan
komputer

Variabel yang di teliti

Variabel yang ti
dak di teliti

11
C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya mempengaruhi

variabel dependen (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yaitu pengaruh

radiasi monitor komputer.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel

independen (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat yaitu gejala gangguan

kesehatan mata.

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Pendidikan Kesehatan

a. Definisi Operasional

Pengaruh radiasi minitor computer merupakan salah satu peralatan

komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada

mata.

b. Kriteria Objektif

Menggunakan : Jika responden menggunakan komputer

Tidak Menggunakan :Jika responden tidak menggunakan

komputer

12
2. Gejala Gangguan Kesehatan Mata

a. Definisi Operasional

Kelelahan mata dan sakit kepala, merupakan keluhan yang

paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision

Sindrome ( CVS ) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat

mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan

silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah

penglihatan lainnya. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah

mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan

bola mata ke layar monitor. .( ayuwidya,2008 )

b. Kriteria Objektif

Mata mengalami gangguan : Apabila kesehatan terganggu

Mata tidak mengalami gangguan : Apabila kesehatan mata tidak

terganggu

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah yaitu :

1. Hipotesis Nol (H0)

Tidak ada pengaruh radiasi monitor computer terhadap gejala gangguan

kesehatan mata.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh radiasi monitor computer terhadap gejala gangguan

kesehatan mata

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal Sarah
    Proposal Sarah
    Dokumen5 halaman
    Proposal Sarah
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • ManajemenBencanaLansia
    ManajemenBencanaLansia
    Dokumen23 halaman
    ManajemenBencanaLansia
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Influenza
    Influenza
    Dokumen8 halaman
    Influenza
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Bab 2. Sistem Pengambil Keputusan
    Bab 2. Sistem Pengambil Keputusan
    Dokumen25 halaman
    Bab 2. Sistem Pengambil Keputusan
    Imam Qulub
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Demensia
    Demensia
    Dokumen31 halaman
    Demensia
    Beatrix Saragih
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Filaria
    Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Filaria
    Dokumen22 halaman
    Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Filaria
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • LP DBD
    LP DBD
    Dokumen9 halaman
    LP DBD
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Askep Tetanus
    Askep Tetanus
    Dokumen15 halaman
    Askep Tetanus
    irwan
    Belum ada peringkat
  • Danu Kamajaya 22010110110028 BAB II
    Danu Kamajaya 22010110110028 BAB II
    Dokumen2 halaman
    Danu Kamajaya 22010110110028 BAB II
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Cover Sisil
    Cover Sisil
    Dokumen4 halaman
    Cover Sisil
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Ko B.J
    Ko B.J
    Dokumen1 halaman
    Ko B.J
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Cover Sisil
    Cover Sisil
    Dokumen1 halaman
    Cover Sisil
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Ode Katarak
    Tugas Bu Ode Katarak
    Dokumen23 halaman
    Tugas Bu Ode Katarak
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Ode Katarak
    Tugas Bu Ode Katarak
    Dokumen14 halaman
    Tugas Bu Ode Katarak
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Ablasio Retina
    Ablasio Retina
    Dokumen16 halaman
    Ablasio Retina
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Cover Tugas Pak Ti
    Cover Tugas Pak Ti
    Dokumen4 halaman
    Cover Tugas Pak Ti
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Tuti Buta Warna
    Tugas Bu Tuti Buta Warna
    Dokumen31 halaman
    Tugas Bu Tuti Buta Warna
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • LP Ikki 2
    LP Ikki 2
    Dokumen19 halaman
    LP Ikki 2
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Asri Sarah
    Tugas Bu Asri Sarah
    Dokumen7 halaman
    Tugas Bu Asri Sarah
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Beasiswa Prestasi Mahasiswa
    Beasiswa Prestasi Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Beasiswa Prestasi Mahasiswa
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Asri Sarah
    Tugas Bu Asri Sarah
    Dokumen7 halaman
    Tugas Bu Asri Sarah
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Ode Katarak
    Tugas Bu Ode Katarak
    Dokumen23 halaman
    Tugas Bu Ode Katarak
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat
  • Sap Menstruasi Ninda
    Sap Menstruasi Ninda
    Dokumen13 halaman
    Sap Menstruasi Ninda
    Laksmi Sri Wardana
    Belum ada peringkat