KELAS : II D
A. DISKUSI
Diskusi Secara Umum
Diskusi adalah terjadinya interaksi antara 2 orang atau lebih, dalam bentuk pengetahuan,
musyawarah, ataupun ilmu tertentu yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar.
Dalam sebuah diskusi biasanya ada tema atau topik yang dibahas oleh orang-orang yang terlibat
di dalamnya. Biasanya hasil dari topik yang dibahas tersebut yaitu adanya pemahaman mengenai
topik yang telah dibicarakan bersama. Diskusi juga bisa dianggap sebagai cara untuk bertukar
pikiran demi meraih adanya kesepakatan untuk bersama.
Kebanyakan diskusi dilakukan secara berkelompok, ingatkah anda ketika masa sekolah
dulu sering berdiskusi dengan teman dan berkelompok untuk membahas suatu mata pelajaran
tertentu? Lalu setelah diskusi itu selesai akan ada laporan dari setiap kelompok tentang hasil dari
diskusi tersebut. Berikut kita bahasa lebih lanjut mengenai pengertian diskusi secara luas.
B. DISKUSI PANEL
B. Pengertian
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di
depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang
dipimpin oleh seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti
pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu
pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu
guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus
dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan
persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah
orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang
penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali
menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi
persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan.
Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar
untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi,
melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi
selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut.
Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan
pandangan.
Penggunaan Panel
Anda dapat menggunakan panel kalau :
1. Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.
2. Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3. Ada panelis yang memenuhi syarat.
4. Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.
5. Ingin mengajak pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara
verbal.
6. Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang
dibicarakan.
b. Kelebihan :
1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
4. Cenderung menjadi serial pidato pendek.
5. Membutuhkan persiapan yang cukup masak.
C. SEMINAR
A. Pengertian
Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas
adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu
pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-
keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi
atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun
sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta
oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi
menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat
dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga
tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub
pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di
bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu
perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang
ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah.
Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan
untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan kelompok yang
menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah.
Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan
sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
B. Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6. Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.
7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
b. Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
D. KONVERENSI
Pengertian konversi adalah suatu proses perubahan dari satu sistem ke sistem lainnya
yang lebih baik. Pengertian konversi sebenarnya cukup banyak, apalagi jika kata ini ditambahkan
dengan kata lainnya. Banyak hal yang menggunakan istilah konversi, bukan hanya dalam dunia
pendidikan, namun kita pastinya pernah mendengar tentang hutan konversi, ada kata konversinya
juga, bukan? Konversi juga sering digunakan dalam nilai tukar uang suatu negara.
Pengertian konversi mata uang adalah suatu perubahan yang terjadi pada nilai tukar mata
uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Istilah konversi dalam dunia ekonomi dan
bisnis sangat banyak sekali digunakan seperti untuk menyatakan perubahan mata uang,
menyatakan perubahan surat berharga, perubahan obligasi menjadi saham dsb. Arti konversi juga
bermakna suatu perubahan terhadap harga suatu barang.
Konversi adalah perubahan dari satu hal awal menjadi hal baru. Perubahan atau konversi
tersebut sering diucapkan oleh masyarakat, tapi kebanyakan mereka kurang faham apa yang
dimaksud dengan kata konversi. Jika dalam dunia perbankan, kata konversi memiliki arti sebagai
perubahan bentuk hukum pada sebuah bank ataupun lembaga keuangan menjadi bentuk badan
hukum lainnya. Untuk bidang ilmu pengetahuan maka pengertian konversi adalah perubahan dari
satu bentuk atau rupa ke bentuk atau rupa lainnya.
E. SIMPOSIUM
A. Pengertian
Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin.
Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek
pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi
atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari
berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah
(pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan
pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat
disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-
pandangan umum yang dianggap perlu saja.
B. Penggunaan Simposium
Simposium dapat digunakan :
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang
tepat.
9. Cenderung dipakai secara berlebihan.
F. BRAINSTORMING
Brainstorming adalah teknik yang sangat berguna untuk mengembangkan solusi kreatif
dalam menghadapi sebuah permasalahan. Teknik ini cukup populer dan sering digunakan dalam
pekerjaan di kantor, juga dalam aktivitas keseharian lainnya.
Brainstorming sangat berguna ketika Anda perlu keluar dari sesuatu yang telah usang
atau pola berpikir yang mapan, sehingga Anda dapat mengembangkan cara-cara baru dalam
memandang sesuatu. Hal ini dapat dilakukan ketika Anda perlu mengembangkan peluang baru,
saat Anda ingin meningkatkan layanan yang Anda tawarkan, atau ketika pendekatan yang ada
tidak lagi memberikan hasil yang Anda inginkan.
Brainstorming adalah proses berpikir lateral, mengajak setiap orang datang dengan ide-
ide dan pemikiran yang terkesan gila dan tidak masuk akal pada awalnya. Namun, kemudian ide
“gila” ini harus mampu diubah atau diperbaiki menjadi ide-ide yang bermanfaat.
Selama sesi brainstorming tidak boleh ada pihak yang mengkritik ide pihak lain. Hal
tersebut sangat dikeramatkan karena sesi ini bertujuan membuka segala kemungkinan dan
memecah anggapan yang keliru soal batasan masalah. Jika ide mulai “mengering”, Anda dapat
memancingnya dengan “kata acak”.
Ide-ide yang muncul hanya dievaluasi pada akhir sesi. Anda lalu dapat mencari
pemecahan masalah yang lebih lanjut dengan menggunakan pendekatan konvensional.
Individual Brainstorming
Ketika melakukan brainstorming seorang diri (individual brainstorming), Anda
cenderung menghasilkan banyak gagasan dibandingkan group brainstorming. Anda tidak perlu
khawatir dengan ego ataupun pendapat orang lain, sebab itu Anda bisa lebih leluasa berkreasi
dan berfantasi. Saat brainstorming sendiri, peta pikiran Anda dapat membantu mengatur dan
mengembangkan ide-ide.
Group Brainstorming
Brainstorming secara berkelompok dapat menjadi sangat efektif karena menggunakan
pengalaman dan kreativitas semua anggota kelompok. Ketika salah satu anggota mencapai batas
idenya, kreativitas dan pengalaman anggota yang lain dapat melanjutkan dan membawa ke tahap
berikut. Group brainstorming cenderung bermanfaat untuk menggali ide-ide secara mendalam
daripada individual brainstorming.
Brainstorming dalam kelompok dapat berisiko bagi setiap individu. Ide yang berharga
tapi aneh mungkin terdengar “bodoh” pada awalnya. Karena itu, Anda perlu sesi awal yang lebih
intensif agar orang-orang yang sulit menerima ide-ide “di luar kotak” tidak merusak
sesi brainstorming dan meninggalkan kesan memalukan bagi anggota kelompok lain di akhir
sesi. Untuk menjalankan sesi group brainstorming secara efektif, lakukanlah hal-hal berikut:
tentukan secara jelas masalah yang ingin dipecahkan, dapat juga ditambah beberapa
kriteria yang harus dipenuhi;
arahkan setiap diskusi dan pendapat terpusat pada masalah yang hendak dibedah;
pastikan tidak ada pihak yang mengkritik atau mengevaluasi ide-ide pihak lain selama
sesi berlangsung. Kritik dapat menghambat seseorang untuk menyampaikan ide dan
sarannya sehingga menghambat kreativitas dan melumpuhkan sesi brainstorming yang
baik;
mendorong antusiasme dengan cara mengajak semua orang berkontribusi dan
mengembangkan ide, termasuk anggota yang paling diam di kelompok;
ciptakan suasana menyenangkan pada sesi brainstorming. Dorong setiap anggota untuk
datang dengan ide dan saran sebanyak mungkin. Mulai dari ide dan saran yang bersifat
praktis maupun tidak, bahkan ide yang paling “liar” sekalipun;
pastikan juga tidak ada rangkaian ide yang diikuti terlalu lama. Hal ini dapat membatasi
ide dan kreativitas;
mendorong anggota mengembangkan ide anggota lainnya, atau menggunakan ide-ide lain
untuk menciptakan ide-ide baru;
menunjuk satu orang untuk mencatat ide-ide yang keluar saat sesi berlangsung—cara
yang baik adalah dengan menggunakan flip chart. Hal ini dapat dipelajari dan dievaluasi
setelah sesi brainstorming berakhir.
Bila memungkinkan, peserta yang hadir variatif dan berasal dari berbagai disiplin ilmu. Hal
ini akan membawa berbagai pengalaman dan membantu membuat sesi ini menjadi lebih
berwarna dan kreatif.
Kesimpulannya, brainstorming adalah cara yang bagus untuk menghasilkan ide-ide radikal
dan solusi-solusi “di luar kotak”. Selama proses berlangsung tidak boleh ada kritik terhadap
gagasan yang dilontarkan oleh setiap anggota. Hal ini akan membuat sesi group
brainstormingmenyenangkan dan menciptakan semangat kebersamaan yang lebih kuat di dalam
tim.
Individual brainstorming adalah sesi yang baik untuk menghasilkan banyak ide, tapi cenderung
kurang efektif untuk dikembangkan karena hanya terpaku oleh satu kepala. Group
brainstorming cenderung membahas ide yang lebih sedikit, tetapi setiap ide yang dibahas sangat
mudah untuk dikembangkan karena banyak kepala yang ikut terlibat memikirkannya. Group
brainstorming membutuhkan aturan formal dan kesepakatan bersama di awal sesi untuk
kelancaran diskusi dan hasil yang optimal.
G. KOLOKIUM
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar
mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak
mengajukan (makalah) prasaran.
Tujuan nya
untuk mendapatkan hasil diskusi yang lebih memuaskan dengan diundangnya para ahli untuk
menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh para penanya tersebut, jika dalam acara diskusi
yang lain tidak dapat mencapai mufakat secara benar dan kongkrit.
Kolokium merupakan gabungan dari Seminar, Kongres, Rapat kerja, dan Simposium Sehingga,
kegiatan tersebut bersifat tertutup dan sangat penting dikarenakan mengundang para ahli khusus
untuk memberi jawaban yang sulit di bahas.
H. WORKSHOP
Pengertian Workshop
Workshop, atau yang tidak jarang disebut dengan istilah lokakarya, berasal dari kata “work”
yang dengan kata lain kerja, dan “shop” yang dengan kata lain toko. Dengan demikian,
workshop adalahtempat berkumpulnya para pribadi yang sehubungan dan berinteraksi satu sama
beda dengan memaparkan usulan yang mereka miliki, supaya mereka dapat menyelesaikan
sebuah permasalahan.
Kata workshop juga dapat diartikan sebagai lokasi berkumpulnya sebanyak orang yang
mempunyai latar belakang yang sama, yang bertukar pikiran tentang suatu persoalan dengan
teknik memberi usulan / pendapat mengenai masalah tersebut.
Sedangkan menurut keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, workshop adalahpertemuan
yang dilaksanakan untuk saling bertukar ilmu pengetahuan dan pengalaman salah satu para
peserta yang mempunyai profesi atau kemahiran yang sama. Workshop bermanfaat untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan atau mendapatkan penyelesaian terbaik atas persoalan tertentu.
Ciri-Ciri Workshop
Berikut ini adalah beberapa ciri workshop yang perlu kamu ketahui:
Workshop Mengikat
Hasil dari workshop ini bisa mengikat seluruh peserta yang hadir di dalamnya. Contoh dari
workshop mengikat adalah standarisasi ISO.
Hasil dari workshop ini tidak bisa mengikat seluruh peserta yang hadir di dalamnya. Peserta
tidak diwajibkan untuk mengikuti hasil yang diperoleh dari workshop tersebut. Contoh workshop
tidak mengikat adalah workshop mengenai zat kimia yang terkandung dalam asap kendaraan.
Workshop Beruntun
Workshop beruntun merupakan jenis workshop yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Misalnya dilakukan selama tiga hari berturut-turut.
Workshop Berkala
Workshop berkala merupakan jenis workshop yang dilakukan dalam jangka waktu berkala
seperti perminggu atau perbulan.
Kelebihan Workshop
Peserta workshop memperoleh informasi atau keterangan teoritis yang mendalam tentang
permasalahan tertentu.
Peserta workshop memperoleh berbagai petunjuk praktis guna melaksanakan tugasnya.
Peserta workshop dilatih untuk bersikap dan berpikir secara ilmiah.
Peserta workshop dilatih agar mampu bekerjasama dengan orang lain.
Kekurangan Workshop
Tujuan Workshop
Tujuan dari workshop ialah untuk memperoleh informasi melalui pengalaman langsung dan
saling menyampaikan informasi.
Fungsi Workshop Lokakarya