Anda di halaman 1dari 3

Nama: Farhan

Kelas: H.I C
NIM: 11171130000083

WHY AS STILL NEEDS UN


Dalam sejarah United Nation (UN) berdiri pasca Perang Dunia ke-2 yang dimana lembaga
ini bertaraf Internasional, awal mulanya lembaga ini dibentuk oleh beberapa negara hegemoni
termasuk Amerika, Cina, Rusia, Perancis dan Jerman. Dibentuknya PBB untuk dijadikan sebagai
tempat dimana negara-negara di dunia dapat mempermudah proses kerjasama bilateral maupun
multirateral untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan negara tersebut. Tidak hanya itu, PBB
juga didirikan atas bentuk sebuah nilai-nilai kedamaian yang diharapkan bisa melindungi Hak
Asasi Manusia (HAM) dan bertujuan untuk kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi saat ini United
Nation (UN) mulai tidak sejalur dengan fungsinya dan malah menjadi alat untuk negara-negara
hegemoni memenuhi national interestnya, dan dapat dikatakan juga UN saat ini menjadi lembaga
internasional yang suprer power.
Amerika adalah negara super power di dunia sejak hegemoninya di perang dunia yang
menyebabkan terpecahnya Uni Soviet. Setelah keberhasilan itu, banyak negara-negara yang ingin
menjalin sebuah kerjasama dengan Amerika demi mendapatkan keterjaminan internal negaranya
entah itu di bidang ekonomi, keamanan, sosial, tekhnoligi, dll. Dengan ini Amerika sebagai negara
super power bertujuan untuk menjadikan PBB sebagai aktor untuk menjalankan kepentingannya
sebagai bentuk pengakuannya. Dalam jurnalnya Shashi Tharoor menekankan bahwa PBB
bukanlah Amerika yang berdiri sendiri, lantas PBB seharusnya sebagai lembaga yang berkerja
untuk perwakilan seluruh negara di dunia. Seperti yang saya kutip sebagai berikut: “The United
States has already learned this lesson: for example, when it has tried to prompt countries to revise
and update their domestic security procedures or laws on terrorism, it has discovered that
governments are often happier to receive the same American expert as a UN adviser than as a
U.S. one.”
Kutipan tersebut merupakan salah satu alasan mengapa Amerika masih membutuhkan PBB
yaitu, untuk mendapatkan legitimasi dari negara-negara merdeka maka Amerika harus
mendapatkannya dari dumber legitimasi negara merdeka yaitu PBB.
Terdapat pula sebuah aturan mengenai intervensi hukum dimana tidak diperbolehkannya
hukum nasional di intervensi oleh negara lain, kecuali hal tersebut dibawa ke ranah internasional.
Maka amerika tidak bisa ikut campur, akan tetapi apabila Amerika memiliki kepentingan nasional
dalam hal ini, maka Amerika akan menggunakan PBB sebagai salah satu cara untuk
mengintervensi hukum tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan nasionalnya.
PBB adalah lembaga internasional yang didirikan untuk proses perdamaian dan kestabilan
kehidupan yang telah disepakati oleh negara-negara di dalamnya untuk membayar iuran-iuran
yang secara langsung itu membuat biaya lebih murah. Dan dalam hal ini keberadaan PBB dapat
membuat hubungan multilateral Amerika dengan negara lain yang menjadi lebih efisien dan hemat
biaya. Seperti hal nya untuk mejaga stabilitas keamanan serta perdamaian dibutuhkan biaya untuk
alusista dan tentara. Belum lagi salah satu program PBB yaitu, untuk menjadi alat penarik bagi
negara-negara non super power dan tentunya Amerika sebagai negara super power memanfaatkan
situasi yang ada untuk menebarkan paham demokrasinya ke negara-negara lain dibanding
menggunakan cara perang yang menghabiskan biaya yang cukup banyak.
Alasan terakhir yaitu, Amerika terbantu kesejahteraanya oleh PBB. Hal ini terjadi karena
PBB sebagai wada internasional yang memfasilitasi negara-negara yang ada di dalamnya untuk
mengutarakan sebuah ide atau pendapat mereka dalam forum.Dengan ini Amerika mudah untuk
menganalisa negara lain. Sama seperti Amerika mengintervesi mereka terhadap hukum negara
lain, atau bisa disebut tindakan awal untuk mengintervensi hukum tersebut. Dengan Amerika
mengetahui kelemahan serta struktur hukumnya, mereka dapat menyusun peraturannya yang
berkaitan dengan Hubungan Internasional. Dan oleh karena itu Amerika juga dapat mengambil
keuntungan dari kebijakan luar negerinya.
Dari beberapa penjelasan diastase, kita dapat menyimpulkan mengapa Amerika
membutuhkan PBB adalah untuk memenuhi kepentingan mereka. Karena tindakan PBB saat ini
merupakan interpretasi dari tindakan Amerika sekarang ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
telah menjelma sebagai lembaga internasional pro Amerika meskipun harus diakui memang
Amerika juga termasuk salah satu pemrakarsa atas terbentuknya lembaga tersebut dan pasti
memiliki keotoritasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara anggota lainnya.
Lalu,bagaimana untuk menimalisir intervensi yang terlalu dalam dari Amerika ini? cara yang
paling rasional untuk mengembalikan PBB sebagai lembaga yang netral tanpa campur tangan
kepentingan di dalamnya adalah dengan harus adanya intervensi pula dari negara prakarsa lainnya
karena mereka lah yang memegang otoritas tertinggi dalam PBB saat ini.
Penyelamatnya adalah Rusia, China, Prancis, dan Jerman sebagai sesame negara pionir
PBB harus segera mengambil tindakan meskipun dengan cara seperti ini pun terbilang cukup
mustahil karena keempat negara lainnya ini juga memiliki kepentingan yang berbeda-beda,
terlebih Prancis dan Jerman merupakan sahabat dari Amerika Serikat dan Amerika pun juga
memiliki hubungan sejarah dengan Prancis sebagai awal lahirnya kemerdekaan dan demokrasi di
Amerika Serikat. National Interest yang ingin dicapai secara global melalui PBB membuat rasa
haus Amerika akan pengakuan atas gelar super power terlihat menenggelamkan integritasnya
sebagai promotor demokrasi, menggelorakan perdamaian namun memberikan support yang
berkencenderungan dalam beberapa peperangan.
Dan hingga saat ini memang Amerika Serikat masih membutuhkan PBB, terutama sebagai
sarana dan media dalam mencapai tujun nasionalnya. Memberikan intervensi hokum melalui
kebijakan titipan, Memeroleh legitimasi atas negara-negara kecil yang tergabung dalam PBB,
melabeli diri sebagai negara superpower, menumbuhkembangkan kedigdayaan yang sudah kian
lama bersemi. Namun, apabila langkah penegasan kekuasaan Amerika Serikat atas dunia melalui
PBB akan menjadi bias karena konsepsi demokrasi yang melenceng setelah konsep tersebut
melampaui batas negara terutama pada sektor pola intervensi terhadap kebebasan actor-aktor yang
ada di dalam PBB.

Anda mungkin juga menyukai