Anda di halaman 1dari 2

Salsabila Nadhifa

11171130000078
Ilmu hubungan Internasional/5C

Review Film “Hotel Mumbai” dan Korelasinya dengan Keamanan Internasional

Film ini bercerita tentang serangan teroris yang terjadi pada tahun 2008 lalu di Taj Hotel
di Mumbai, India. Hotel Mumbai menceritakan kejadian yang persis dialami oleh para korban
beberapa waktu yang lalu, namun dengan beberapa tokoh tambahan yang karakternya diambil dari
orang-orang yang berjasa dalam tragedi Hotel Mumbai. Film ini bisa menambah wawasan kita
tentang bagaimana dunia saat ini melihat terorisme sebagai basis gerakan penyerangan Hotel
Mumbai juga sebagai kajian keamanan internasional.

Cerita dimulai dengan adegan sekelompok laki-laki muda yang sedang menaiki perahu
karet lengkap dengan earphone di telinga masing-masing. Mereka mendengarkan seseorang yang
diketahui bernama The Bull melalui sambungan telepon yang mendoktrin untuk melakukan sebuah
tindakan yang mengataskan agama. Ia juga merupakan dalang dari peristiwa tersebut dan disebut
berasal dari Pakistan. Ketika sampai di Mumbai, sepuluh orang tersebut mulai berpencar dan
melaksanakan aksi penembakan di tempat-tempat publik seperti stasiun kereta, restoran dan yang
paling terakhir adalah Hotel Taj, sebuah hotel mewah yang sengaja membuka pintunya untuk
mengamankan warga lokal, sialnya malah mengundang kelompok teroris untuk masuk ke sana.
Teror terus berlanjut di hotel tersebut dengan aksi penembakan kepada beberapa tamu dan staff
hotel. Polisi Mumbai kesulitan untuk menangani hal ini dan terpaksa untuk menunggu pasukan
khusus penanggulangan teror yang dikirim dari ibukota India, Delhi.

Melihat dari sudut pandang Keamanan Internasional, terorisme merupakan ancaman yang
dikategorikan sebagai ancaman yang berasal dari aktor non negara. Ancaman tersebut mulai
muncul pasca peristiwa 9/11 yang terjadi pada tahun 2001 silam. Menurut saya, apa yang terjadi
di dalam film Hotel Mumbai dilatarbelakangi oleh adanya kebencian atas kaum yang berasal dari
kalangan atas terutama orang-orang barat yang banyak menjadi korban dalam penyerangan
tersebut. Aktor non-negara menjadi sangat penting dibahas karena luput dari perhatian dunia
internasional yang lebih berfokus kepada aktor negara sebagai kajian utamanya, perang dunia
pertama, kedua, perang dingin dan lain sebagainya. Namun, yang turut menjadi perhatian di dalam
film ini adalah lemahnya pengamanan di sekitar kota Mumbai. Polisi sekitar bahkan tidak mampu
melawan teroris dan mengandalkan pasukan khusus yang baru berangkat dari ibu kota pada saat
kejadian penyerangan sudah terjadi. Karena hal itu, pemerintah terkesan sangat lambat dalam
menangani penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok teroris tersebut. Terorisme harusnya
sudah ter-sekuritisasi sejak kejadian 9/11 sehingga negara-negara dan bisa menjadi pelajaran yang
patut diambil oleh negara-negara. Isu terorisme kini menjadi satu-satunya isu yang termasuk
kepada high politics yang masih berkesinambungan dengan senjata dan sebagainya. Maka teror di
Hotel Mumbai ini sedikit menggugah kembali perhatian dunia bahwa terorisme adalah sebuah
ancaman yang nyata dan harus diperhitungkan dalam kajian keamanan internasional.

Anda mungkin juga menyukai