Anda di halaman 1dari 9

Tugas 01 Sebelum Ujian Tengah Semester

Hubungan Internasional Kejahatan Transnasional R.01

MAKALAH

“Kejahatan Transnasional terkait Pembunuhan Kim Jong Nam di Malaysia”

Dosen Pengampu :Dr. Robi Nurhadi

LOGO

Disusun Oleh :

Nama : Nurul Athiya Ishqila

NPM : 20350751611

Prodi : Hubungan Internasional

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita pikiran dan
Kesehatan sehingga saya mampu menyelesaikan penulisan makalah dengan judul “Kejahatan
Transnasional terkait Pembunuhan Kim Jong Nam di Malaysia”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kejahatan Transnasional. Dalam
makalah ini dijelaskan mengenai bagaimana caranya menangani kasus yang terjadi dan
bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat kasus ini pada dua atau tiga belah pihak negara
yang terlibat.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak
banyak. Selain itu, mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam pemilihan kata.

Jakarta, 14 Mei 2023

Nurul Athiya Ishqila


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, data dan informasi yang dikumpulkan untuk mendukung
makalah adalah dengan melakukan pencarian sumber-sumber yang relevan dan terpercaya
melalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu situs berita yang terpercaya,
jurnal, dan beberapa pustaka relevan yang tersedia di situs internet. Adapun Teknik
pengumpulan data yang dilakukan yaitu :

1. Sebelum kajian data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi Pustaka yang
menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis konsep-
konsep yang tercakup dalam penulisan.
2. Untuk melakukan pembahasan kajian, diperlukan data referensi yang digunakan
sebagai tumpuan atau acuan, dimana data tersebut dapat dikembangkan untuk
dapat mencari kesatuan materi sehingga diperoleh suatu kesimpulan.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa acara yang dilakukan negara Malaysia dalam menangani kasus pembunuhan
Kim Jong Nam di negaranya?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dalam kasus pembunuhan Kim Jong Nam?

1.4 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami cara yang dilakukan tiap negara berbeda dalam menangani kasus
kejahatan transnasional di negaranya.
2. Mengetahui dampak yang diakibatkan dalam kasus kejahatan transnasional yang
melibatkan dua atau tiga negara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KEJAHATAN TRANSNASIONAL


Menurut United Nations Convention against Transnational Organized Crime atau UNTOC,
kejahatan transnasional merupakan kejahatan terorganisir yang mengancam perdamaian dan
keamanan manusia , melanggar hak asasi manusia dan merusak perkembangan ekonomi,
sosial budaya, politik, dan sipil orang-orang di seluruh dunia. Kejahatan transnasional sendiri
memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk, seperti perdagangan narkoba atau senjata
api dan manusia. Sifat transnasional berarti jaringan criminal menciptakan koneksi lintas
batas dan mengatasi perbedaan budaya dan bahasa dalam kejahatan.

Kejahatan transnasional dapat menyebabkan ketidakstabilan di suatu negara dan hal ini dapat
menyebabkan perbedaan antarnegara. Oleh karena itu, dikemukakan bahwa kejahatan
transnasional merupakan ancaman yang dapat mengancam keamanan nasional. Sistem
pemerintahan yang tidak stabil dapat dengan mudah menjadi korban dari kejahatan ini dan
mudah bagi kelompok kriminal transnasional untuk masuk ke negara tersebut. Untuk
memerangi penjahat transnasional, Lembaga penegak hukum telah mengembangkan
sejumlah cara yang efektif untuk menargetkan dan memerangi kejahatan transnasional.

Bentuk-bentuk kejahatan transnasional di era globalisasi saat ini, disertai dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang telah mendekatkan hubungan
antar negara, komunitas, dan individu membentuk dunia tanpa adanya batas yang tercipta
sebagai hasil dari saling ketergantungan dan pengaruh timbal balik manusia. Kebutuhan akan
informasi dirasakan sebagai hal esensial yang dibutuhkan manusia di dunia. Peningkatan
permintaan ini telah menyebabkan perkembangan yang luar biasa di bidang teknologi
informasi, yang terdiri dari teknologi elektronik, teknologi informasi, teknologi
telekomunikasi, dan teknologi penyiaran. Berikut merupakan bentuk-bentuk dari kejahatan
transnasional sebagai berikut :

1. Perdagangan Orang dan Penyelundupan Manusia

Migrasi illegal dapat mencakup perdagangan manusia dan perdagangan manusia.


Imigrasi illegal terus menjadi isu sentral di dunia, tidak hanya dalam hal perdagangan
manusia dan penyelundupan manusia, tetapi juga masalah pengungsi dan pencari
suaka. Indonesia juga tidak luput dari migrasi illegal. Menurut Kantor Komisariat
Tinggi PBB untuk Pengungsi, pada tahun 2018 terdapat sekitar 14.000 pengungsi dan
migran gelap di Indonesia, sebagian besar dari Asia Tengah dalam upaya untuk
mencapai negara tujuan. Bagi Indonesia, imigran illegal jelas merupakan isu
transnasional. Tidak ada negara yang bisa menyelesaikan ini sendiri. Negara tidak
dapat membagi beban ke negara lain dan tanggung jawab bersama, yaitu tanggung
jawab dibagi antara negara asal, transit dan tujuan dalam menangani masalah imigrasi
illegal.

2. Kejahatan Korupsi

Pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi prioritas pemerintah Republik


Indonesia yang dilaksanakan di tingkat nasional dan global. Indonesia selalu berupaya
menjalin Kerjasama internasional untuk kepentingan nasional, terutama meningkatkan
kapasitas apparat penegak hukum untuk mencegah dan memberantas korupsi.
Kerjasama internasional berkontribusi terhadap keberhasilan KPK memulihkan
kerugian negara akibat korupsi sebesar Rp 1,9 triliun antara tahun 2005 dan 2017.
Untuk menunjukkan kepemimpinannya dalam forum antikorupsi multilateral,
Indonesia menandatangani United Nations Convention Against Corruption (UNCAC).
Selain menjadi bagian dari UNCAC, Indonesia juga aktif dalam G20 Anti-Corruption
Working Group yang diadakan tiga kali dalam setahun, dimana dibahas berbagai
kemajuan dan tantangan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di negara-
negara G20.

3. Kejahatan Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang

Kejahatan narkotika dan penyalahgunaan narkoba biasanya bersifat transnasional,


karena produsen, kurir, dan korban dapat berasal dari negara yang berbeda. Untuk itu
diperlukan kerjasama internasional, karena negara sendiri tidak dapat melakukannya.
Kepentingan utama Indonesia dalam memerangi perdagangan narkoba dan
perdagangan illegal adalah untuk mencegah masuk dan keluarnya narkoba dan
prekursornya. Indonesia mengikuti pendekatan yang berimbang antara “supply and
demand reduction”, penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia, serta
manajemen yang komprehensif dan terintegrasi. Indonesia juga mendukung salah satu
prakarsa yang lahir di forum internasional, yakni pemberantasan narkoba melalui
model pembangunan alternatif.
4. Kejahatan Perikanan

Indonesia memandang bahwa kejahatan penangkapan ikan merupakan salah satu


bentuk kejahatan yang membutuhkan kerjasama internasinal dan strategi untuk
memperlakukannya sebagai kejahatan internasional. Kejahatan penangkapan ikan
seringkali terkait erat dengan kejahatan lainnya, seperti perdagangan manusia dan
perdagangan obat-obatan terlarang, korupsi dan pencucian uang. Oleh karena itu,
Indonesia telah berulang kali menggunakan keterkaitan antara kejahatan perikanan
dan kejahatan internasional lainnya sebagai titik awal pembahasan pengenalan
kejahatan perikanan agar lebih dapat diterima oleh negara lain.

5. Kejahatan Pembunuhan

Tindak pidana pembunuhan dapat dikatakan sebagai tindak pidana internasional


apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh lebih dari satu pelaku dan berasal dari
negara lain. Pembunuhan bisa terjadi karena factor-faktor tertentu yang berusaha
menguasai, menghapus jejak dan kemarahan baik pada tataran pribadi maupun politik.
Pembunuhan Kim Jong Nam yang berada di Malaysia merupakan kejahatan
internasional karena lebih dari satu negara terlibat dalam pembunuhan tersebut.

2.2 KRONOLOGI TERJADINYA KASUS PEMBUNUHAN KIM JONG NAM


Kim Jong Nam yang merupakan kelahiran Mei tahun 1971 di Pyeongyang adalah salah
satu warga negara Korea Utara dan putra sulung dari pemimpin Korea Utara saat itu, Kim
Jong Il. Sedangkan, Kim Jong Un merupakan saudara tiri Kim Jong Nam yang juga sosok
yang berpengaruh dalam pemerintah Korea Utara. Sebelumnya, dikabarkan Kim Jong Nam
akan menjadi pemimpin Korea Utara berikutnya setelah meninggalnya Kim Jong Il. Namun,
dikarenakan adanya kasus pada tahun 2001, yaitu dimana ia ditangkap di Bandara Narita,
Tokyo, Jepang dengan menggunakan paspor palsu kewarganegaraan Republik Dominika. Hal
tersebut mengakibatknya, ia dibatalkan menjadi pemimpin berikutnya dan diusir Kim Jong Il
selaku ayahnya dan memilih tinggal di Makau, Hongkong hingga tahun 2011 dimana Kim
Jong Il wafat. Selama Kim Jong Nam hidup, ia lebih memilih untuk hidup secara tersembunyi
karena khawatir saudara tirinya, Kim Jong Un memandang ia sebagai ancaman.

Kronologi pembunuhan diawali pada hari Senin tanggal 13 Februari 2017 dimana Kim Jong
Nam berada di Kuala Lumpur International Airport dengan pesawat tujuan menuju Makau
dimana ia tinggal. Pesawat tersebut dijadwalkan akan lepas landas pada jam 10.50 pagi dan
sebelum keberangkatan tercatat bahwa Kim Jong Nam melaporkan kepada petugas medis
bandara bahwa ia telah diserang oleh orang tidak dikenal dari belakang. Pada hari Selasa 14
Februari 2017 jam 23.35 malam, pemerintah Amerika Serikat meyakini bahwa kematian Kim
Jong Nam diakibatkan karena pembunuhan oleh agen rahasia dari negaranya sendiri, yaitu
Korea Utara dan untuk keterangan penyebab kematian belum ada informasi lebih lanjut.

Pada hari Rabu 15 Februari 2017 jam 08.49 pagi

2.3 PENYELESAIAN KASUS PEMBUNUHAN KIM JONG NAM


2.4 DAMPAK YANG DITIMBULKAN
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai