Anda di halaman 1dari 3

PELAPORAN HASIL NILAI KRITIS ABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


026/D/01/RSPM/X/2018 00 1/2

Jl. Lintas Timur Sumatera, Desa Agung


Dalam RT 03 / RW 02, Kec. Banjar
Margo, Kab. Tulang Bawang
Telp (0726) 7570122
HP 0853 8133 3002

Direktur
Tanggal Terbit

SPO 13 – 10 - 2018

dr. Sabasdin Harahap, Sp.B.,FICS


N.I.K : 197102061311017
Hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis atau angka kritis atau
angka panik adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang secara
Pengertian signifikan diluar rentang nilai hasil yang seharusnya sehingga
memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam jiwa
pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah menangani hasil kriitis
Tujuan dan membuat laporan hasil kritis
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Penawar Medika No
Kebijakan 007/A/01/RSPM/X/2018 tentang Kebijakan Pelaporan Nilai Kritis di
Rumah Sakit Penawar Medika
1. Undang-undang Praktek Kedokteran no.29 pasal 45 ayat (3)
Referensi tahun 2008 tentang panduan pemberian informasi dalam rangka
persetujuan tindakan kedokteran
2. Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam medis
3. Pedoman Nasional keselamatan pasien Rumah sakit (patient
Safety)
4. Buku Panduan Nomor 003/C/01/RSPM/X/2018 Tentang
Pelaporan Nilai Kritis di Rumah Sakit Penawar Medika
1. Rekam Medis Pasien
Alat dan Bahan 2. Hasil pemeriksaan Laboratorium
3. Alat tulis
1. Hasil pemeriksaan dilakukan validasi oleh petugas laboratorium
2. Petugas laboratorium secara tanggap dan cepat melakukan
validasi hasil jika menemukan hasil pemeriksaan yang masuk
dalam hasil kritis
3. Petugas laboratorium segera menginformasikan atau melaporkan
kepada dokter DPJP laboratorium tenttang hasil Kritis tersebut
dan dicatat di buku sebagai bukti pelaporan
Prosedur 4. Jika dokter DPJP Laboratorium memperbolehkan mengeluarkan
hasil kritis tersebut maka petugas Laboratorium memberi tahu
petugas di perawatan pasien tentang hasil kritis tersebut
5. Petugas laboratorium mendokumentasikan di buku sebagai bukti
bahwa angka kritis tersebut telah dilaporkan ke dokter atau ke
ruangan yang meminta pemeriksaan tersebut.
6. Perawat yang menerima hasil dari Laboratorium segera
melaporkan kepada dokter jaga ruangan atau IGD.
7. Dokter ruangan / IGD segera menghubungi DPJP pasien
mengenail hasil kritis laboratorium via telepon dengan
menggunakan tehnik SBAR dan didokumentasikan di Rekam
Medis Pasien
8. Segera lakukan perintah yang diberikan DPJP Pasien dan
lakukan monitoring dan terhadap kondisi pasien.

Hasil pemeriksaan dilakukan validasi oleh petugas


laboratorium

Petugas laboratorium segera menginformasikan atau


melaporkan kepada dokter DPJP laboratorium tenttang hasil
Kritis tersebut dan dicatat di buku sebagai bukti pelaporan

petugas Laboratorium memberi tahu petugas di perawatan


pasien tentang hasil kritis tersebut

Diagram / Bagan
Alir
Perawat yang menerima hasil dari Laboratorium segera
melaporkan kepada dokter jaga Ruangan atau IGD.

Dokter ruangan / IGD segera menghubungi DPJP pasien


mengenail hasil kritis laboratorium via telepon dengan
menggunakan tehnik SBAR dan didokumentasikan di Rekam
Medis Pasien

lakukan perintah yang diberikan DPJP Pasien dan lakukan


monitoring dan terhadap kondisi pasien.

Setiap pelaporan kepada DPJP yang dilakukan melalui Telepon


Hal yang perlu harus menggunakan tehnik SBAR dan di dokumentasikan di Rekam
diperhatikan Medis pasien.

1. Instalasi Rawat Jalan.


Unit Terkait 2. Instalasi rawat Inap.
3. Instalasi Gawat Darurat.
Dokumen Terkait 1. SPO Komunikasi vis Telepon

Riwayat No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


Perubahan diberlakukan
Dokumen

2|3
3|3

Anda mungkin juga menyukai