Anda di halaman 1dari 6

KELENGKAPAN PRAKTEK MANAJEMEN KERAWATAN

PROFESI NERS 2019

NO JENIS FORM/KEBUTUHAN JUMLAH


1 Map untuk Status pasien 10
2 Format asuhan keperawatan Sesuai jumlah pasien kelolaan selama
praktek
3 Format penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan Minimal 25 lbr
4 Kuisioner kepuasan pasien dan keluarga Sesuai jumlah pasien pulang
5 Map Kepala ruang 1
6 Papan steroform Ukuran sesuai kebutuhan
7 Struktur organisasi dan foto tiap mahasiswa (dibuat Sesuai penilaian di panduam praktek
Banner ukuran menyesuaikan Ners Station hal 29
8 Jadwal dinas dan jadwal peran Sesuai penilaian di panduam praktek
hal 29
9 POA/Ganchart role play peran Sesuai penilaian di panduam praktek
hal 29
10 ATK (Alat tulis kantor) Sesuai kebutuhan
Rumus BOR AVLOS TOI BTO GDR NDR
(Indikator Pelayanan Rawat Inap)
Kategori : Rekam Medis, Rumah Sakit
Salah satu bagian dari statistik rumah sakit adalah indikator pelayanan rawat
inap rumah sakit. Indikator ini merupakan gambaran untuk mengetahui
tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rawat inap di rumah
sakit. Indikator-indikator pelayanan rawat inap ini sumber data diambil dari
sensus harian rawat inap. Berikut ini rumus indikator pelayanan rawat inap
di rumah sakit :

BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur


BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in
a period under consideration(Huffman. 1994)•.
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
(Depkes RI. 2005).

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan


tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85% (Depkes RI. 2005).

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x
Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien


Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
TOI (Turn Over Interval) = Tenggang perputaran tempat tidur
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat
terisi berikutnya (Depkes RI. 2005).

Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.


Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup + mati)

BTO (Bed Turn Over) = Angka perputaran tempat tidur


BTO adalah the net effect of changed in occupancy rate and length of stay (Huffman.
1994)•.
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat
tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI. 2005).

Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

NDR (Net Death Rate)


NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar (Depkes RI. 2005). Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
rumah sakit.

Rumus NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X
1000 permil

GDR (Gross Death Rate)


GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar (Depkes RI.
2005).

Rumus GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati))
X 1000 permil
Perbedaan Lama Dirawat dengan Hari
Perawatan dalam Perhitungan Indikator
Pelayanan Rumah Sakit
Kategori : Rekam Medis
Dalam penghitungan statistik pelayanan rawat inap di rumah sakit terdapat istilah
Lama Dirawat (Lama Rawat) dan Hari Perawatan. Istilah ini masih sering rancu dalam
penggunaannya. Dua istilah tersebut memiliki cara pencatatan, penghitungan, dan
penggunaan yang berbeda. Istilah tersebut digunalan dalam rumus berikut :

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah
hari dalam satu periode)) X 100%

Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien
keluar (hidup + mati)

LAMA DIRAWAT/LAMA RAWAT


Lama dirawat atau kadang disebut lama rawat adalah istilah yang menunjukkan
berapa hari seorang pasien dirawat pada satu episode rawat inap.

Satuan untuk lama dirawat menggunakan hari. Cara menghitungnya yaitu dengan
menghitung selisih antara tanggal pulang (tanggal keluar rumah sakit, baik hidup
maupun mati) dengan tanggal masuk rawat inap setiap pasien. Khusus pasien yang
masuk dan keluar pada hari yang sama maka lama dirawat dihitung sebagai 1 hari.

Total lama dirawat menunjukkan total lama dirawat dari seluruh pasien yang dihitung
dalam periode tertentu yang dipilih.
Rerata lama dirawat dikenal dengan istilah AvLOS / ALOS (average Length of Stay)
yang merupakan satu parameter dalam penghitungan efisiensi penggunaan tempat
tidur (TT).

HARI PERAWATAN
Hari Perawatan menunjukkan banyaknya beban merawat pasien dalam suatu periode.
Dalam kata lain merupakan jumlah pasien yang dirawat pada suatu periode. Hari
perawatan menggunakan satuan hari pasien.

Hari perawatan dihitung dengan cara mengambil data dalam Formulir Sensus Harian
Rawat Inap (SHRI). Sensus harian rawat inap adalah kegiatan pencacahan atau
penghitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat
inap. Sensus harian berisi tentang mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam mulai
dari pukul 00.00 s/d 24.00. Tujuannya adalah untuk mengetahui memperoleh
informasi semua pasien yang masuk dan keluar rumah sakit selama 24 jam (Depkes RI,
1994).

Data yang diambil untuk menghitung hari perawatan dari sensus harian rawat inap
adalah jumlah pasien sisa yang masih dirawat pada saat dilakukan penghitungan SHRI,
dan data jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama meskipun saat
dilakukan sensus, pasien tersebut sudah tidak ada.

KESIMPULAN
Lama dirawat dihitung dari selisih tanggal keluar dengan tanggal masuk, sedangkan
hari perawatan merupakan jumlah pasien yang dirawat dalam suatu periode (periode
hari/bulan/tahun).
Rumus BOR AVLOS TOI BTO GDR NDR
(Indikator Pelayanan Rawat Inap)
Kategori : Rekam Medis, Rumah Sakit
Salah satu bagian dari statistik rumah sakit adalah indikator pelayanan rawat
inap rumah sakit. Indikator ini merupakan gambaran untuk mengetahui
tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rawat inap di rumah
sakit. Indikator-indikator pelayanan rawat inap ini sumber data diambil dari
sensus harian rawat inap. Berikut ini rumus indikator pelayanan rawat inap
di rumah sakit :

BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur


BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in
a period under consideration(Huffman. 1994)•.
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
(Depkes RI. 2005).

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan


tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85% (Depkes RI. 2005).

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x
Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

Anda mungkin juga menyukai