Disusun oleh :
Rizka Nur Amalia (1706.17.022)
Rizky Arliyati (1706.17.023)
Siti Warda (1706.17.027)
Wulan Anggun Lestari (1706.17.029)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
Kesimpulan ...............................................................................................................
Saran .........................................................................................................................
Sebagai insan yang percaya pada sang pencipta, marilah kita bermunajah pada Allah
SWT,karena atas karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
meskipun banyak hambatan dan halangan yang kami alami dalam proses penyusunan
makalah ini. Namun akhirnya dapat selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam –dalamya kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi berupa bantuan terhadap proses penyusunan
makalah ini, Baik kepada ibu dosen mata kuliah atau rekan rekan sekalian yang telah
memberikan bantuannya kepada kami.
Kami menyadari sungguh bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini kedepannya . Kami berharap
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Kelompok V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesejahteraan bangsa. Ibu
sehat akan melahirkan anak-anak yang sehat, menuju keluarga yang sehat dan
bahagia. Mengingat anak anak adalah salah satu aset bangsa, maka masalah
kesehatan anak akan memerlukan prioritas yang cukup tinggi. Sekitar 37,3
juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, 5 juta balita
berstatus gizi kurang. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen
untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG's) untuk
mengurangi jumlah penduduk yang miskin dan kelaparan serta menurunkan
angka kematian balita. Sumber daya manusai terbukti sangat menentukan
kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara. Terbentuknya sumber
daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat,
cerdas, dan produktif.
Anak merupakan harapan masa depan. oleh karena itu mereka perlu
dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,sehat
dan cerdas. Program kesehatan anak merupakan salah satu kegiatan dari
penyelenggaraan perlindungan anak di bidang kesehatan, yang dimulai sejak
bayi berada di dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah dan remaja.
Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi baru
lahir , memelihara dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh
kembangnya, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak yang akan
menjadi sumber daya pembangunan bangsa di masa mendatang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana SPM, alat, dan tempat standar pelayanan bayi balita ?
2. Kapan saja Jadwal Kunjungan pada Bayi Balita ?
3. Bagaimana Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan/Deteksi dini
pada bayi dan balita ?
4. Bagaimana Program Imunisasi bagi bayi Balita ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui SPM, alat dan tempat, Standar
pelayanan bayi balita
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Kapan Jadwal kunjungan bayi balita
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
Dan Balita Atau Deteksi Dini.
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Tentang Imunisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa pasca neonatal yaitu usia 29 hari – 1 tahun. Bayi merupakan manusia yang baru
lahir sampai umur 1 tahun, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia
sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi
dibagi menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-
natal (setelah 27 hari).
Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia
dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu
usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan
berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan
dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
disebut golden age atau masa keemasan.
tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.
Ada tiga jenis deteksi dini tubuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,meliputi:
a) Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB)
b) Pengukuran lingkar kepala
2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, meliputi:
a) Skrining / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
b) Tes daya dengar
c) Tes daya lihat
3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan /
emosional, autism dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
penyimpangan mental emosional terlambat diketahui, maka intervensinya
akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak
a. Kegunaan deteksi disni tumbuh kembang Balita, Kegunaannya adalah untuk
mengetahui penyimpangan tumbuh kembang balita secara dini, sehingga
upaya pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan
dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa
kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan
umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh
kembang yang optimal.
b. Pelaksanaan deteksi dini, Adalah upaya deteksi dini dilaksanakan oleh tenaga
professional, kader dan orang tua atau anggota keluarga lainnya yang mampu
dan terampil dalam melakasanakan deteksi dini.
Kegiatan ini dapat dilakukan di pusat-pusat pelayanan kesehatan, di posyandu,
di sekolah-sekolah dan dilingkungan rumah tangga
c. Alat untuk melakukan deteksi dini
Alat untuk deteksi dini berupa tes skrining yang telah distandardisasi untuk
menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang norma;
Macam-macam tes skrining yang digunakan adalah :
1. Berat badan menurut umur
2. Pengukuran lingkaran kepala anak
3. Denver Development stress test (DDST)
4. Kuisioner perilaku Anak Prasekolah (KPAP)
5. Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur.
1. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan
suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkankematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang
dapat di hindari denganimunisasi yaitu: Hepatitis, Campak, Polio,
Difteri,Tetanus, Batuk Rejan, Gondongan, Cacar air, TBC
a. Imunisasi Aktif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang
secara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio atau
campak. Imunisasi aktif juga dapat di bagi 2 macam:
1) Imunisasi aktif alamiah Adalah kekebalan tubuh yang secara
ototmatis di peroleh sembuh dari suatu penyakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan Kesehatan Bayi adalah sebuah subjek mendasar yang harus
diketahui oleh orang tua. Selain itu, orang tua harus mengetahui tanda bayi sehat
dan tanda bahaya pada bayi.
Perawatan Kesehatan Anak Balita tentu saja harus diperhatikan dengan sangat
baik oleh para orang tua. Untuk mengetahui hal apa saja yang sangat penting
dalam perawatan kesehatan tersebut, diperlukan pengetahuan yang jelas terhadap
pilar-pilar penting yang erat kaitannya dengan kebutuhan balita Adapun pilar
tersebut yaitu : nutrisi dan makanan anak, kecerdasan anak, psikologi anak.
B. Saran
Dengan di buatnya makalah ini diharapkn mahasiswa khususnya D III
kebidanan dapatmengerti dan lebih memahami tentang arti kebidanan komunitas
serta tugas-tugasnya diwilayah kerja mengenai,perawatan kesehatanak balita,
pemantauan tumbuh kembang dan deteksi dini bayi dan balita, imunisasi. Dan
lebih diharapkan makalah ini dapat memotivasi bidan dimasa depan untuk lebih
aktif, kreatif dan inovatif dalam memajukan pelayanan bidan komunitas sehingga
tercipta pelayanan yang berkualitas untuk menuju indonesia sehat.
Daftar Pustaka