Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. S.

F
DENGAN DHF GRADE II DIRUANG BOGENVIL 2
RUMAH SAKIT UMUM dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Anak

Disusun Oleh :

SUKARI ( N520184356 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S.F


DENGAN DHF GRADE II DI RUANG BOGENVIL 2
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

A. PENGKAJIAN
Nama mahasiswa : SUKARI
Tempat praktek : RUANG BOGENVIL 2 RSUD dr. LOEKMONO HADI
KUDUS
Tanggal Pengkajian : 23 APRIL 2019

1. Identitas
Nama : An. S.F
Umur : 2 Tahun 7 Bulan
Alamat : Karang Rejo RT 03 RW 05 Wonosalam Demak
Agama : islam
Nama Ibu : Ny. I
Pendidikan : SMP
Nama Ayah : Tn R
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Pabrik Kertas
Diagnosa Medik : DHF Grade II
II. Keluhan Utama :
Panas 1 minggu
III. Riwayat penyakit sekarang :
Panas sudah mulai 4 hari yang lalu. Sudah periksa ke dokter keluarga,dapat
paracetamol syrup dan puyer. Tanggal 23 april ( selasa ) kembali ke dokter keluarga
dan dilakukan pemeriksaan laborat darah rutin karena keluhan panas, pusing, mual,
muntah, tidak ada tanda-tanda perdarahan. Hasil laborat jadi, pasien dirujuk ke
IGD RSUD dr. Loekmono hadi Kudus. . di UGD dilakukan tindakan pasang infus,
pemeriksaan laboratorium, dan TTV.nadi 120 x/menit.RR 20x/menit, suhu 39,70c dan spo2
98.terapi di IGD infus RL 20 tpm,injeksi ranitidine 2x ½ ampul,ekstra injeksi
ondancentron 1 ampul,injeksi norages 2 x 400 mg dan paracetamol 3x500 mg. Lalu jam
14.00 WIB pasien dipindahkan ke ruang Bougenville 2 untuk mendapatkan tindakan medis
selanjutnya.
IV. Riwayat penyakit dahulu
1. Penyakit pada waktu kecil
Pasien biasa sakit batuk pilek dan demam
2. Pernah dirawat di RS
Pasien pernah dirawat di RSUD dr.Loekmono hadi Kudus dengan diare dan
muntah.
3. Obat-obatan yang digunakan
Paracetamol syrup, puyer 3 x 1 bungkus
4. Tindakan (operasi)
ibu pasian mengatakan anaknya belum pernah dioperasi
5. Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar sdh lengkap sampai dengan umur 9 bulan. Untuk imunisasi
ulang, tidak dilakukan
6. Alergi
Pasien dan keluarga tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan
7. Kecelakaan
Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan ataupun jatuh dari ketinggian

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1. Kemandirian dan bergaul


Ibu pasien mengatakan bahwa Pasien sudah mampu memanggil nama teman-
temannya. Mampu mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
2. Motorik halus
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mampu meniru garis vertikal
3. Kognitif dan bahasa
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah mampumenyebut warna, gambar.
Pasien bisa melakukan komunikasi aktif, hanya saja dengan orang yang tidak
dikenal, merasa takut.
4. Motorik kasar
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah mampu melompat, menendang bola.

Kesimpulan perkembangan anak :


normal tidak ada keterlambatan pada personal sosial,motorik halus,motorik kasar
dan bahasa

VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA ( DISERTAI GENOGRAM )


Keterangan :

Laki- laki Pasien

Perempuan Tinggal serumah

VII. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON

1. Pola persepsi kesehatan- manajemen (Pemeliharaan Kesehatan)


Ibu pasien mengatakan, jika anaknya sakit maka segera dibawa ke dokter keluarga
2. Pola metabolism nutrisi
Ibu pasien mengatakan selama sakit, anaknya tampak lemah dan tidak nafsu makan.
Makan hanya 4 -5 sendok. Makan disuapi oleh ibu atau neneknya.

3. Pola eliminasi
Saat dikaji pasien sudah bak dan bab normal

4. Pola aktifitas latihan


Selama sakit pasien tampak lemas dan tidak bergairah, hanya digendong ibunya atau duduk
bersandar dipangkuan ibunya diatas tempat tidur.
5. Pola istirahat tidur
Saat dikaji pasien dapat tidur dengan nyenyak dengan kuantitas tidur 10 jam perhari dan
sering terbangun karena panas.

6. Pola persepsi kognitif


Pasien merespon ketika kita ajak bicara

7. Pola persepsi diri


Pasien murung, diam dan takut terhadap perawat yang membawa jarum suntik.
8. Pola hubungan social
Pasien tampak tergantung dengan ibu dan neneknya. Tidak ada keinginan untuk bermain,
karena kondisi tubuhnya yang lemas.

9. Pola seksual
Pasien berjenis kelamin laki laki,usia 2 tahun 7 bulan dan tidak ada kelainan kongenital

10. Pola pemecahan masalah mengatasi stress


Pasien tampak cemas dan takut.

11. Sistem kepercayaan nilai-nilai


Pasien beragama islam,pasien sering belajar berdoa kepada Allah

II. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medik
DHF Grade II
2. Tindakan operasi
Tidak ada
3. Status nutrisi
A : Selama sakit Berat Badan 45 kg
Sebelum sakit Berat Badan 47 kg
B : Hb : 15,2 gr/dl
Ht : 43,6 %
Trombosit : 36.000 /ul
C : rambut hitam, tidak mudah dicabut, konjungtiva tidak anemis, turgor kulit baik
D : makan sehari 3 kali dengan hanya menghabiskan ½ porsi yang disediakan oleh
RS, muntah setiap habis makan, nafsu makan menurun.

4. Status cairan
Balance cairan klien= intake-output
Intake :
Infuse : 1500 cc/hari
Injeksi : 6 cc/hari
Makan: 150 cc/hari
Minum: 500cc/hari
Jumlah : 2156 cc/ hari
Output :
BAB : 150 cc/hari
BAK : 1500 cc/hari
Muntah : 600cc/hari
IWL : 13 cc/hari
Jumlah : 2263 cc/hari
Jadi balance cairan:
Intake-output = 2156-2263= - 107
5. Obat-obatan
injeksi ranitidine 2 x ½ ampul , PO : paracetamol 3x 1 tablet
injeksi norages 2 x 400 mg
6. Aktivitas
Selama sakit aktifitas pasien di bantu keluarga
7. Tindakan keperawatan
Monitor KU , TTV, kompres hangat
8. Hasil laboratorium
Laboratorium Hasil Nilai normal
Hb 15,2 11,5 – 15,5
Hematokrit 43,6 35-45
Trombosit 36.000 150.000 – 450.000
Leukosit 8500 4500 – 14500

9. Hasil rontgen
Tidak ada
10. Data tambahan
Tidak ada
III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Temperatur : 39
2. Denyut jantung/nadi : 100 x/menit
3. Respiratori rate : 28 x/menit
4. Tekanan darah : tidak dilakukan
5. Pertumbuhan : Pasien mengalami pertumbuhan yang normal
6. Keadaan umum : Lemah
7. Lingkar kepala : tidak diukur
8. Mata : isokor, reflek pupil simetris
9. Hidung : Simetris,bersih tidak ada lendir
10. Mulut : bibir kering, tonsil tidak melebar
11. Telinga : Simetris,bersih ,tidak ada serumen
12. Tengkuk : bersih
13. Dada : I : Simetris,
P : Tidak ada memar,tidak ada nyeri tekan
P : Sonor
A :Vesikuler
14. Jantung :I : Tidak tampak iktus kordis
P : iktus kordis teraba di ics 5 midclavikula sinistra
P : pekak
A : reguler
15. Paru : I : Bentuk Simetris
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Sonor
A : Vesikuler
16. Perut : I : Simetris
A : Bising Usus 8 x/menit.
P : Timpani
P : ada nyeri tekan
17. Punggung : Tidak ada luka dan nyeri tekan
18. Genetalia : Bersih
19. Ekstremitas : Tangan kiri terpasang infus,tidak ada oedem,Capilary rafil 2
detik
20. Kulit : Bersih,turgor kulit kurang.

B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. S : Klien mengatakan Proses infeksi virus dengue Peningkatan
badannya terasa panas,  suhu tubuh
pusing Viremia
O : Akral dingin 
TTV : S: 39 Nadi Thermoregulasi
100x/mnt, TD :- , RR
28x/mnt.

2. S : orang tua pasien Peningkatan suhu tubuh Kekurangan


mengatakan tidak suka Ektravasasi cairan volume cairan
minum dan perut terasa Intake kurang
kenyang minum terus. 
O : Turgor kulit kurang Volume plasma berkurang
Mukosa bibir kering 
Urine banyak warna Penurunan volume cairan
kuning pekat tubuh
Trombosit: 36000
N : 100 x/mnt
balance cairan:
Intake-output =
2156- 2263= - 107

S: orang tua pasien


menyatakan tidak mau

3. makan,mual dan muntah. Resiko kurang


Nafsu makan menurun
perut kembung dan nyeri Nutrisi

O : KU lemah
Intake nutrisi tidak adekuat
Makan pagi hanya mau 4 –

5 sendok
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Nyeri tekan pada abdomen
tubuh
A : Selama sakit Berat
Badan 45 kg
Sebelum sakit Berat
Badan 47 kg
B : Hb : 15,2 gr/dl
Ht : 43,6 %
Trombosit :
36.000 /ul
C : rambut hitam, tidak
mudah dicabut,
konjungtiva tidak
anemis, turgor kulit
baik
D : makan sehari 3 kali
dengan hanya
menghabiskan ½ porsi
yang disediakan oleh
RS, muntah setiap
habis makan, nafsu
makan menurun.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler
3. Resiko gangguan nutrisi kurang berhubungan dengan nafsu makan yang
menurun.

D. INTERVENSI
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal
Kriteria : TTV khususnya suhu dalam batas normal ( 36 – 37 )
Membran mukosa basah.
Rencana Intervensi ;
1. Observasi TTV setiap 1 jam
Rasional : Menentukan intervensi lanjutan bila terjadi perubahan
2. Berikan kompres air biasa / kran
Rasional : Kompres akan memberikan pengeluaran panas secara induksi.
3. Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 – 2000 ml
Rasional : Mengganti cairan tubuh yang keluar karena panas dan memacu
pengeluaran urine guna pembuangan panas lewt urine.
4. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyengat keringat.
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan memperbesar penguapan panas
5. Observasi intake dan out put
Rasional : Deteksi terjadinya kekurangan volume cairan tubuh.
6. Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
Rasional : Antipireik berguna bagi penurunan panas.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria : TD 100/70 mmHg, N: 80-120x/mnt
Pulsasi kuat
Akral hangat
Rencana Intervensi ;
1. Observasi Vital sign setiap jam atau lebih.
Rasional : Mengetahui kondisi dan mengidentifikasi fluktuasi cairan intra
vaskuler.
2. Observasi capillary refill
Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer.
3. Observasi intake dan output, catat jumlah, warna / konsentrasi urine.
Rasional : Penurunan haluaran urine / urine yang pekat dengan peningkatan BJ
diduga dehidrasi.
4. Anjurkan anak untuk banyak minum 1500-2000 mL
Rasional : Untuk pemenuhan kebutuhan ciran tubuh
5. Kolaborasi pemberian cairan intra vena atau plasma atau darah.
Rasional : Meningkatkan jumlah cairan tubuh untuk mencegah terjadinya
hipovolemik syok.

3. Resiko gangguan nutrisi kurang berhubungan dengan nafsu makan yang


menurun.
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Kriteria : Nafsu makan meningkat
Porsi makan dihabiskan
Rencana Intervensi :
1. Kaji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makan
Rasional : Menentukan intervensi selanjutnya.
2. Berikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
Rasional : Mengurangi kelelahan klien dan mencegah perdarahan
gastrointestinal.
3. Berikan makanan porsi kecil tapi sering.
Rasional : Menghindari mual dan muntah
4. Hindari makanan yang merangsang : pedas, asam.
Rasional : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat
menstimulasi muntah.
5. Beri makanan kesukaan klien
Rasional : Memungkinkan pemasukan yang lebih banyak
6. Kolaborasi pemberian cairan parenteral
Rasional : Nutrisi parenteral sangat diperlukan jika intake peroral sangat kurang

E. IMPLEMENTASI

F. No Dx Tgl/jam Implementasi Respon Paraf


Keperawatan
1. II 23 april Menggantikan cairan DS : -
2019 DO:
15.00 infuse SK
Cairan infus
terpasang,RL 20
tpm
2. I 23 april Monitor TTV DS : pasien
2019 kooperatif
15.00 DO : SK
S: 38,5OC,
N:100 tpm
RR:28 tpm

3 II 23 april Memberikan minum DS : pasien mau


2019 minum SK
16.00 DO : An. A minum
100cc
4 III 23 april Menganjurkan makan DS :pasien mau
2019 makan1/2 porsi SK
16.30 sedikit tapi sering
DO:ibu klien
mengangguk
kepala
5 I 23 april Memberikan DS : pasien mau
2019 minum obat
17.00 paracetamol 3x 1 tablet SK
DO: obat berhasil
masuk,alergi negatif
6 I 23 april Memberikan kompres DS : Klien SK
2019 kooperatif
17.00 hangat
DO : klien tampak
nyaman
7 II,III 23 april Monitor intake dan DS : klien SK
2019 output cairan mengatakan
17.15 muntah
2x,mual
berkurang,mak
an habis ½
porsi
DO: infuse RL
30tpm
8 II 23 april Monitor tanda-tanda DO : pasien
2019 mengatakan ba-
17.40 dehidrasi SK
dan lebih segar
DS: turgor kulit
membaik
mukosa bibir
lembab
9 I,II, 23 april Memberikan informasi DS : klien kooperatif
2019 pentingnya berikan DO: ibu pasien SK
18.00 minum yang banyak mengangguk
jika panas an kepala
10 I,II 24 april Menggantikan cairan DS : -
2019 DO:
15.00 infuse SK
Cairan infus
terpasang,RL
30tpm
11 I 24 april Monitor TTV DS : pasien
2019 kooperatif
15.00 DO : SK
S: 37,5OC,
N:100 tpm
RR:28 tpm

12 II 24 april Memberikan minum DS : pasien mau


2019 minum SK
16.00 DO : An. A minum
100cc
13 III 24 april Menganjurkan makan DS :pasien mau
2019 makan1/2 porsi
16.30 sedikit tapi sering SK
DO:ibu klien
mengangguk
kepala
14 I 24 april Memberikan DS : pasien mau SK
2019 minum obat
17.00
- paracetamol 3x 1 DO: obat berhasil
masuk,alergi negatif
table
15 I 24 april Memberikan kompres DS : Klien
2019 kooperatif SK
17.00 hangat
DO : klien tampak
nyaman
16 II 24 april Monitor intake dan DS : klien
2019 output cairan mengatakan
17.15 muntah SK
2x,mual
berkurang,mak
an habis ½
porsi
DO: infuse RL
30tpm
17 II 24 april Monitor tanda-tanda DO : pasien SK
2019 mengatakan ba-
17.40 dehidrasi
dan lebih segar
DS: turgor kulit
membaik
mukosa bibir
lembab
18 I,II 24 april Memberikan informasi DS : klien kooperatif
2019 pentingnya berikan DO: ibu pasien SK
18.00 minum yang banyak mengangguk
jika panas an kepala
19 I,II 25 april Menggantikan cairan DS : -
2019 infuse DO:
15.00 Cairan infus SK

terpasang,RL
30tpm
20 I 25 april Monitor TTV DS : pasien SK
2019
15.00 kooperatif
DO :
S: 36,6OC,
N:100 tpm
RR:28 tpm

21 II 25 april Memberikan minum DS : pasien mau SK


2019
16.00 minum
DO : An. A minum
100cc
22 III 25 april Menganjurkan makan DS :pasien mau SK
2019 sedikit tapi sering
16.30 makan1/2 porsi
DO:ibu klien
mengangguk
kepala
23 I 25 april Memberikan DS : pasien mau
2019
17.00 - paracetamol 3x 1 minum obat SK
table DO: obat berhasil
masuk,alergi
negatif
24 I 25 april Memberikan kompres DS : Klien
2019 hangat SK
17.00 kooperatif
DO : klien tampak
nyaman
25 II 25 april Monitor intake dan DS : klien
2019 output cairan
17.15 mengatakan SK
muntah
2x,mual
berkurang,mak
an habis ½
porsi
DO: infuse RL
30tpm
26 II 25 april Monitor tanda-tanda DO : pasien
2019 dehidrasi SK
17.40 mengatakan ba-
dan lebih segar
DS: turgor kulit
membaik
mukosa bibir
lembab
27 I,II 25 april Memberikan informasi DS : klien kooperatif
2019 pentingnya berikan DO: ibu pasien SK
18.00 minum yang banyak
mengangguk
jika panas
an kepala
G. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tgl/jam Diagnosa Evaluasi Ttd


Keperawatan

1. Kamis, Peningkatan suhu S : Pasien mengatakan


23-04-2019 SK
tubuh berhubungan badannya masih panas,
Jam 18.00
dengan proses O : Suhu pasien 38,5°C
WIB
infeksi virus dengue A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Awasi KU pasien
 Monitor vital sign pasien
,N,RR dan suhu pasien
 Kompres dengan air
hangat
2. Kamis, Kekurangan S :pasien kooperatif,ibu pasien
23-04-2019
volume cairan mengatakan mual muntah SK
Jam 18.00 berkurang
berhubungan
WIB
dengan output O :pasien sudah mulai mau
minum dan makan,mual dan
yang berlebihan
muntah berkurang,turgor
membaik.mukosa bibir
lembab

A : Masalah belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi

- Monitor intake dan


output cairan
- Monitor tanda-tanda
dehidrasi
- Anjurkan untuk minum
banyak
- Observasi tanda-tanda
syok
3. Kamis, Resiko gangguan S : pasien mengatakan mau
23-04-2019 SK
nutrisi kurang makan sedikit tapi sering
Jam 18.00
berhubungan O : Pasien makan ½ porsi
WIB
dengan nafsu A : Masalah belum teratasi
makan yang P : lanjutkan intervensi
menurun

1. Jum’at Peningkatan suhu S : Pasien mengatakan


24-04-2019 SK
tubuh berhubungan badannya masih panas,
Jam 18.00
dengan proses O : Suhu pasien 37,5°C
WIB
infeksi virus dengue A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Awasi KU pasien
 Monitor vital sign pasien
,N,RR dan suhu pasien
 Kompres dengan air
hangat
2. Jum’at Kekurangan S :pasien kooperatif,ibu pasien
24-04-2019 mengatakan mual muntah SK
volume cairan
Jam 18.00 berkurang
berhubungan
WIB
dengan output O :pasien sudah mulai mau
minum dan makan,mual dan
yang berlebihan
muntah berkurang,turgor
membaik.mukosa bibir
lembab

A : Masalah belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi

- Monitor intake dan


output cairan
- Monitor tanda-tanda
dehidrasi
- Anjurkan untuk minum
banyak
- Observasi tanda-tanda
syok

3. Jum’at Resiko gangguan S : pasien mengatakan mau


24-04-2019 nutrisi kurang makan sedikit tapi sering SK
Jam 18.00
berhubungan O : Pasien makan ½ porsi
WIB
dengan nafsu A : Masalah belum teratasi
makan yang P : lanjutkan intervensi
menurun

1. Sabtu, Peningkatan suhu S : Pasien mengatakan


25- 04-2019 SK
tubuh berhubungan badannya masih panas,
Jam 18.00
dengan proses O : Suhu pasien 36.6°C
WIB
infeksi virus dengue A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

2. Sabtu, Kekurangan S :pasien kooperatif,ibu pasien


25- 04-2019 mengatakan tidak mual muntah SK
volume cairan
Jam 18.00
berhubungan O :pasien sudah mulai mau
WIB
dengan output minum dan makan,turgor
membaik.mukosa bibir
yang berlebihan
lembab

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

3. Sabtu, Resiko gangguan S : pasien mengatakan mau


25- 04-2019 SK
nutrisi kurang makan sedikit tapi sering
Jam 18.00
berhubungan O : Pasien makan 1 porsi
WIB
dengan nafsu hampir habis
makan yang A : Masalah teratasi
menurun P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai