STATISTIKA MATEMATIKA I
Oleh :
N I M : 15 504 060
Kelas : VA
JURUSAN MATEMATIKA
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Ekspektasi Matematika”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Statistika Matematika
I”. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca dan memberikan gambaran mengenai materi terkait yaitu Ekspektasi
Matematika.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun bahasanya, maka saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang menjadikan makalah ini sebagai bahan literatur mengenai materi
terkait.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................
PENGANTAR...................................................
............................................
.......................................i
.................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Nilai Ekspektasi………………………………………….………….
Ekspektasi………………………………………….…………. 4
3. Rataan…………………………………………………….………...
Rataan…………………………………………………….………... 7
4. Varians………………………………………………….…………..
Varians………………………………………………….………….. 9
5. Momen………………………………………………….…………..
Momen………………………………………………….………….. 11
7. Pertidaksamaan Chebyshev………………..…………..…………...
Chebyshev………………..…………..…………... 15
2. Ekspektasi Bersyarat………………………………………………. 19
3. Rataan Bersyarat…………………………………………………… 23
ii
3
5. Kovarians………………………………………………………….. 29
6. Varians Bersyarat…………………………………………………. 33
7. Fungsi Pembangkit
Pembangkit Momen Gabungan………………………….... 34
8. Koefisien Korelasi………………………………………………… 35
A. Kesimpulan ............................................
...................................................................
..............................................
....................... 37
B. Saran ...............................................
.......................................................................
...............................................
.............................
...... 37
iii
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
5
11. Bagaimana rumus untuk menghitung perkalian dua momen?
15. Bagaimana menentukan derajat hubungan linear antara dua buah peubah
acak?
16. Apa saja akibat kebebasan stokastik dari dua peubah acak?
Tujuan Penulisan
6
13. Untuk mengetahui bagaimana rumus untuk menentukan varians
bersyarat
16. Untuk mengetahui apa saja akibat kebebasan stokasti k dari dua peubah
acak
7
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nilai Ekspektasi
D efinisi
fi nisi (Ni
( Ni lai
lai E kspe
kspektasi
ktasi Diskr
D iskrii t
Jika X adalah peubah acak diskrit dengan nilai fungsi peluangnya di x adalah p (x)
dan u (X) adalah fungsi dari X, maka nilai ekspektasi dari u (X), dinotasikan dengan
E [u(X)], didefinisikan sebagai :
Contoh 1 :
Hitung
a. E( 1
b. E[X(X + 1)]
)
Penyelesaian :
1
E( ) = 1 .
(
= ∑== 1 .
x
= ( 1 –
1 – 1)
1) 4 1 9 1 161
1 61
+251
8
0
=
1 14
E( ) =
= (1)(1 + 1) ( ) + (2)(2+1) +
+ (3)(3+1)
+ (4)(4+1)
(5)(5+1)( )
= + +
E[X(X + 1)] =
D efinisi
fi nisi (N ilai
ilai E kspe
kspekta
ktasi K ontinu)
ntinu)
Jika X
Jika X adalah peubah acak kontinu dengan nilai fungsi densitasn ya
di x
di x adalah f
adalah f ( x)
x) dan u( X
X ) adalah fungsi dari X , maka nilai ekspektasi dari
u( X
X ),
), dinotasikan dengan E
dengan E [u( X
X )],
)], didefinisikan
sebagai:
E [u( X
X )]
)] = ∫ .
Contoh 2:
Misalkan fungsi densitas dari peubah acak X
acak X berbentuk
berbentuk :
f ( x)
x) = 2(1 − x
− x)) ; 0 < x < 1
=0 ; x lainnya
Tentukan :
a. E [ − 1]
b. E[X(X+1)]
9
Penyelesaian :
E [ − 1]∫∫−−11.. ∫ 1. ∫
=
1. =
=2(
)
=2(
1 )
E [ − 1] =
b. Berdasarkan definisi nilai ekspektasi kontinu,maka :
=
=0+2 ∫ 0
+
0 +
=2.(
)
=2
E[X(X+1)] =
2. Sifat-sifat Nilai Ekspektasi (Dalil 1)
c. Jika
E [c · u( X
X )]
)] = c · E [u( X
X )]
)]
adalah dua buah konstanta dan ( X X ) dan ( X X ) adalah
dua buah fungsi dari X
E [ · ( X
dari X , maka:
X ) + · ( X X )]
)] = · E
· E [ ( X
X )]
)] + · E
· E [ ( X
X )]
)]
10
Hitung E( 1
Contoh 3 :
ekspektasi.
) dan E[X(X + 1)] dengan menggunakan sifat-sifat nilai
Penyelesaian :
1 1
a. E( ) = E(
1
= E(
= . 1
182764125}…1
={
1
=
= 15 –
15 – 1
1
1
E( )
= E(
= 15 + .
151491625
=
15
=
E[X(X + 1)] =
3. Rataan
D efinisi
fi nisi (R
( R ataan Diskri
Di skritt)
Jika X
Jika X adalah peubah acak diskrit dengan nilai fungsi peluang dari X
dari X di x
di x
adalah p
adalah p(( x),
x), maka rataan dari peubah acak X
acak X didefinisikan sebagai:
E(X) = x . p(x)
x
11
Pemahaman penggunaan rumus rataan diperjelas melalui contoh di bawah
ini :
Contoh 4 :
Jika Sandy mengundi sebuah dadu yang seimbang, maka tentukan rataan
dari munculnya angka pada mata dadu itu.
Penyelesaian :
Jadi nilai-nilai yang mungkin dari X adalah { x : x = 1,2,3,4,5,6}, dengan masing-
masing nilai mempunyai peluang yang sama yaitu .
Jadi :
E(X) = x . P(x)
= ∑123455
== ..
x
E(X)
=
=
3, 5
Sehingga apabila dadu yang seimbang itu diundi terus-menerus, maka diharapkan
rataan angka pada mata dadu yang akan muncul adalah 3,5.
D efinisi
fi nisi (R ataan Ko
K onti
nti nu)
Jika X
Jika X adalah peubah acak kontinu dengan nilai fungsi densitas
dari X
dari X di x
di x adalah f
adalah f ( x),
x), maka rataan dari peubah acak X
acak X
didefinisikan sebagai:
E [ X
X ] = ∫− .
Contoh 5 :
=
; 0<<10 ; x lainnya
Hitung E(X)!
Penyelesaian :
12
= 2020
=
E(X) =
Rataan dari sebuah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu biasanya
dinotasikan dengan (dibaca “mu”), sehingga apabila peubah acaknya X maka
Nilai rataan dari sebuah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu tidak
selalu ada, artinya nilai rataan tersebut bisa mempunyai nilai dan bisa juga tidak
mempunyai nilai. Nilai rataan dari sebuah peubah acak itu ada, jika hasil
penjumlahannya atau pengintegralannya ada. Sebaliknya, nilai rataan dari sebuah
s ebuah
peubah acak tidak ada, jika hasil penjumlahannya
penjumlahannya atau pengintegralannya tidak ada.
4. Varians
Berikut ini akan dijelaskan definisi varians dari sebuah peubah acak yang
berlaku bagi peubah acak diskrit maupun kontinu.
Defi
Definisi
nisi (V aria
ri ans)
ns)
Misalnya X
Misalnya X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu.
Varians dari X
Var ( X X – E ]
dari X didefinisikan sebagai :
X ) = E
= E [ X – E ( X
X ) Atau Var ( X
X ) = E
= E ( X
X − μ
Defi
Definisi
nisi (V aria
ri ans D iskri t)
Jika X
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p
dan p(( x)
x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x
di x,, maka Varians dari X
Var ( X
x
dari X didefinisikan sebagai:
X ) = ( x
x − μ · p( p( x)
x)
Contoh 6 :
Misalnya distribusi peluang dari peubah acak X adalah sebagai berikut :
X 1 2 3
p(x) 12 13 16
Hitung Var (X).
13
Penyelesaian :
Dengan μ
= ( x
Dengan μ = E(X) =
x − μ · p(
x
p( x)
x)
∑== ..
= 11.1 22.233.3
=
μ
Jadi : Var (X) = ∑1== . 1. 2
= E(X) =
. 2 3 .
=
=
Var (X)
=
=
D efinisi
fi nisi (V ari ans Kont
Kontinu)
inu)
Jika X
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f
dan f ( x)
x) adalah nilai fungsi
densitas dari X
dari X di x
di x,, maka Varians dari X
Var ( X
X ) = ∫− .
dari X didefinisikan sebagai:
Contoh 7 :
−;>0
Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
= 0 ; x lainnya
Hitung Var (X)!
Penyelesaian :
→ =
14
= l→liimm ..−− 1
1lim −
−
=
→
= 0 + 1 – 0
0 = 1
→
Jadi :
Var (X) = ∫∫−− 11..
∫ 1.
=
= ∫− ∫121 .0 ∫− 1. −
+
+
=0+
= l→liimm ∫∫. 21
21
− 2. .
l
−
im ∫ .. −
=
→
l→im ∫ − →
= 2 –
2 – (2)
(2) (1) + 1
=1
Dalil 2 :
Jika C adalah sebuah konstanta, maka Var (c) = 0
Dalil 3 :
Jika X adalah peubah
peubah acak dan c adalah
adalah sebuah konstanta, maka
Var (X + c) = Var (X)
Dalil 4 :
5. Momen
D efinisi
fi nisi ( M omen)
Jika X
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka momen ke- k
(dinotasikan dengan μ‘k
.
dengan μ‘k )didefinisikan sebagai :
k
k = 1 , 2 , 3 , · · ·
15
D efinisi
fi nisi (M
( M omen Di skrit
skri t)
Jika X
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p
dan p(( x)
x) adalah nilai fungsi
peluang dari X
dari X di x
di x,, maka momen ke-k
ke- k (dinotasikan μ’
(dinotasikan μ’ k )
didefinisikan sebagai :
X 1 2 3 4
P(x) 14 18 18 12
Hitung nilai
Penyelesaian :
′.
Berdasarkan definisi momen diskrit, maka :
1
=
′ =
D efinisi
fi nisi (M omen Ko
K onti
nti nu)
Jika X
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f
dan f ( x)
x) adalah nilai fungsi
densitas dari X
dari X di x
di x,, maka momen ke-k
ke-k (dinotasikan μ’k
(dinotasikan μ’k )
didefinisikan sebagai :
Penyelesaian :
′′ −.
=∫− . ∫ . ∫ .
+ +
=0+
′′ 6215
D efinisi
fi nisi ( M omen Seki
Sekittar R ataan Di
D i skri
skr i t)
Jika X
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p
dan p(( x)
x) adalah nilai fungsi
peluang dari X
dari X di x
(dinotasikan dengan
=
di x,, maka momen sekitar rataan ke-k
∑ ..
) didefinisikan sebagai:
ke-k
D efi nisi
ni si ( M omen Seki
Seki tar R ataan Ko
K onti
nti nu)
Jika X
Jika X adalah peubah acak kontinu dan p
dan p(( x)
x) adalah nilai fungsi
densitas dari X
dari X di x
(dinotasikan dengan
=
di x,, maka momen sekitar rataan ke-k
∫− · fxx
) didefinisikan sebagai:
ke- k
17
D efinisi
fi nisi ( F ungsi Pe
Pem
mbangki
ngk i t Mom
Momen)
Jika X
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka
fungsi pembangkit momen dari X
dari X (dinotasikan dengan Mx
dengan Mx (t ))
))
didefinisikan sebagai:
untuk −h
Mx (t ) = E
−h < t < h dan h > 0
= E
D efinisi
fi nisi (F ungsi Pe
P embangki t M omen Diskr
Di skrii t)
Jika X
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p
dan p(( x)
x) adalah fungsi peluang
dari X
dari X di x
di x,, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan
sebagai:
Mx (t ) = ∑ .
D efinisi
fi nisi (F ungsi Pe
Pem
mbangki
ngk i t Mome
Momen K ontinu)
ntinu)
Jika X
Jika X adalah peubah acak diskrit dan f
dan f ( x)
x) adalah fungsi densitas
dari X
dari X di x
di x,, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan
sebagai:
Mx (t ) = ∫− .
Contoh 10 :
Penyelesaian:
Dari definisi diperoleh
dt
1 np dan 2 np[(n 1) p 1]. Jadi, 1 np dan
2 1 2
2 np(n 1) npq
18
Dalil 5 :
Jika X
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu dan (t ) adalah
fungsi pembangkit momennya, maka :
Dalil 6 :
′ =
Dalil 7 :
Jika X adalah peubah acak dan c adalah sebuah konstanta, maka :
Dalil 8 :
− .
Jika X adalah peubah acak, sedangkan a dan b adalah dua buah konstanta,
Jika
masing-masing merupakan rataan dan simpangan baku dari
ditulis:
peubah acak X, maka untuk setiap bilangan positif k peluang dari peubah acak X
yang bernilai antara paling sedikit sebesar 1 ,, dan
dan
|< ≥ 1
P (|x )
Nilai peluang di atas merupakan batas bawah peluang dari peubah acak X
yang berharga tertentu.
19
2
E ( X ) ( x ) 2 f ( x)dx
2
2
k k k
( ) f ( x)dx ( x ) f ( x)dx ( x ) f ( x)dx ( x ) f ( x)dx ( x )
2 2 2 2 2
f ( x)dx
k k k
2
k
dengan x k atau x k dengan ( X ) 2 k 2 2 dalam kedua
k
k f ( x)dx f ( x)dx .
2 2 2 2
integral lainnya, maka Jika ruas
k
k
1
f ( x) f ( x)dx
2 2
kanan dibagi dengan k , maka diperoleh
k
k 2
sehingga
k
1
p( k X k )
k
f ( x)dx 1
k 2
Contoh 11 :
2
Suatu peubah acak X
acak X mempunyai
mempunyai rataan 8, variansi 9, sedangkan
distribusinya tidak diketahui. Hitunglah:
a. P (-4<
(-4< X <20),
<20), dan
b. P ( X 8
b. b. P 6.
Penyelesaian:
2
a. Telah diketahui, bahwa 8, variansi 9, sehingga 9 9.
k
8 k 3 4
20
Kerena diketahui , bahwa simpangan baku = 3, maka 3k = 6 k = 2,
sehingga : P ( X 8 6) 1 P (8 (2)(3) X 8 (2)(3) 1
4
D efinisi
fi nisi (N ilai
ilai E kspe
kspektasi
ktasi G abungan
ungan Di
D i skrit
skri t )
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p (x , y) adalah nilai
fungsi peluang gabungan dari (X,Y) di (x,y) dan v(X,Y) adalah fungsi
dari peubah acak X dan Y; maka nilai ekspektasi gabungan dari v(X,Y)
(dinotasikan dengan E[v(X,Y)]) dirumuskan sebagai :
Contoh 12 :
21
[110 112 114 116 111
=
35315387115317175751232132735349] 15156
0246133511921290280
=
325161477
22 1 118472
D efinisi
fi nisi (N i lai
lai E kspe
kspektasi
ktasi G abungan
ungan Ko
K onti
nti nu)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, f(x,y) adalah nilai fungsi
densitas gabungan dari (X,Y) di (x,y), dan v(X,Y) adalah fungsi dari peubah acak
X dan Y; maka nilai ekspektasi gabungan dari v(X,Y) (dinotasikan dengan
E[v(X,Y)]) dirumuskan sebagai:
sebagai:
Contoh 13 :
Hitung 2 1
Penyelesaian :
.
22
∫ 12
=
=
=
2 1 =
2. Ekspektasi Bersyarat
D efinisi
fi nisi (E kspe
kspektasi
ktasi B er sya
syarat D iskr it)
||
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p’(x y) dalah nilai fungsi
peluang bersyarat dari X diberikan Y = y di x, dan p’’(y x) adalah nilai fungsi
peluang bersyarat dari Y diberikan X = x di y, maka ekspektasi
ekspektasi bersyarat dari u(X)
diberikan Y = y dirumuskan sebagai berikut:
[|] |
v y .
x
Contoh 14 :
23
Jadi, ; 1, 2
Fungsi peluang bersyarat dari X diberikan Y = y adalah :
2|12 . | 1
Fungsi peluang
peluang marginal dari X adalah :
22| 1 2 . 3
=
= 1 8
24
22| 1 6
D efinisi
fi nisi (E kspe
kspektasi
ktasi B er sya
syar at Ko
K onti
nti nu)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, g(x y) | |
y) adalah nilai
fungsi densitas bersyarat dari X diberikan Y = y di x, dan h(y x) adalah
nilai fungsi densitas bersyarat dari Y diberikan X = x di y, maka ekspektasi
a.
b.
3| 1
2|1
Penyelesaian :
∫− 0 ∫ ∫ 0
=
0
= +
+ 0
25
=
Jadi,
= 0 ; x lainnya
Maka :
3|3| 3.
− |
3.
| 3.
|
1
−3. 0 3. 2 3.
0
= 0 0
3|3| 433| 14
Sehingga :
∫− 0 ∫ ∫ 0
=
26
0141 0
12
Jadi : ; 0<
0 < <2
= 0 ; x lainnya
Maka :
=0 0
22|
=
=
Sehingga : 22 | 1 =
=
3. Rataan Bersyarat
D efinisi
fi nisi (R ataan Be
B er sya
syar at D i skri
skr i t)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p’(x y) | |
y) adalah nilai fungsi
peluang bersyarat dari X diberikan Y = y di x, dan p’’(y x) adalah nilai fungsi
peluang bersyarat
bers yarat dari Y diberikan X = x di y, maka ekspektasi bersyarat dari X
diberikan Y = y dirumuskan sebagai berikut:
27
| ∑ .′|
dan ekspektasi bersyarat dariY diberikan X = x dirumuskan sebagai ber ikut:
Contoh 16 :
a. E (
b. E
||21
)
Penyelesaian :
E( | ∑ .|
)=
,
∑= 2
= 2
[2 12
[2
= 1 2 22
2 2 32
3 2]
68
=
| ,,
28
= +
+
=
Sehingga :
E( | 1 )=
,
=∑== 2
2
= [ 2 4 6]
=412
Jadi, 412
=
= 412;0,1,2,3
Berdasarkan definisi fungsi peluang bersyarat, maka :
′| ,,
=
+
+
29
′| ++; x = 0,1,2,3 dan y = 0,1,2,3
Sehingga
E( | ∑==++
)= )
+
=
+
[ 0 1 2 2 4 3 6 ]
+
=
E( | ++
)=
Sehingga :
E( |2 )=2
,, ;0<<<∞
= 0 ; x,y lainnya
Tentukan E(X|y).
Penyelesaian :
30
y
0 x
− ,,
∫− ,, ∫− ,, ∫ ,,
=
=0+ .− + 0
Jadi,
=y.
−
=
−
= y . ;y>0
=0 ; y lainnya
| .
| ;0<<<∞
Jadi, g
31
= 0 ; x,y lainnya
E(X|y) =
;>0
Jika kita akan menghitung |2 | 2 1
, maka
D alil
li l 10: E kspekta
kspektasi
si R ataan B er syar
syar at
D alil 11:
Misalnya kita mempunyai dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu.
Kemudian kita bisa menghitung momen dari masing-masing peubah acak, baik
momen sekitar pusat maupun momen sekitar rataan. Selain itu, kita sebenarnya bisa
juga menentukan perkalian dua momen, yaitu perkalian dua momen sekitar pusat
dan perkalian dua momen sekitar rataan.
Penentuan perkalian dua momen sekitar pusat dan sekitar rataan dari peubah
acak diskrit ditentukan berdasarkan definisi berikut.
D efinisi
fi nisi (Pe
(P er kali
kali an Dua M omen Diskr
Di skrii t)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p(x,y) adalah nilai fungsi peluang
gabungan dari X dan Y di (x,y), x adalah rataan dari X, dan y adalah rataan dari Y,
maka perkalian momen sekitar pusat ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan dengan
’r,s) dirumuskan sebagai berikut:
r,s =
E[(X - x (Y - ]
dengan r = 0, 1, 2, 3, … dan s = 0, 1, 2, 3, ….
5. Kovarians
Berikut ini akan dijelaskan sebuah ukuran yang merupakan hal khusus dari
perkalian dua momen, yaitu kovarians.
D efinisi
fi nisi (K ovari ans)
Jika X
Jika X dan
dan Y dua
dua peubah acak bebas dengan rataan x dan y , maka
2
kovarians peubah acak
acak X
X dan
dan Y didefinisikan
didefinisikan sebagai XY E [( X x )(Y y )]
E [( X )( Y )]
XY X Y
(x X )( y Y ) f (x, y)
x y
33
b. untuk kasus X dan Y kontinu
E [( X X )( Y Y )]
XY
(x X
)( y
Y
)f ( x, y ) dxdy
Bukti :
( x x )( y y ) f ( x, y )
XY
x y
( xy y x x y ) f ( x, y )
X Y
x y
xyf ( x, y) X yf ( x, y) Y xf ( x, y)
x y x y x y
x y f(x,y)
x y
x xf ( x, y ); y y f ( x, y ); dan f ( x, y ) 1
Karena : x y x y x y
Maka diperoleh :
E ( XY) xy x y x y E( XY ) x y
XY
34
XY
(x )(y )f(x, y)y)dxdy
x y
(xy X
y x x y )f ( x, y )dxdy
Y
XY
xyf (x(x, y)y)dxdy X
y f (x
(x, y)
y)dxdy
Y
y)dxdy x y
xf ( x, y)
f (x, y)y)dxdy
karena : x
xf(x, y)dxdy ; yf(x, y)dxdy;
y
dan
f (x(x, y)y)dxdy 1
Maka diperoleh E( XY
XY ) x y x y x y
XY
E(XY) x y
Contoh 18:
Dimas mengambil 2 buah pensil secara acak dari sebuah kotak yang berisi
tiga pensil warna biru, dua warna merah dan tiga warna kuning. Jika X
menyatakan pensil warna biru dan Y warna
warna yang diambil, hitunglah kovariansi
dua peubah tersebut!
Penyelesaian:
X 0 1 2
0 3 9 3
28 28 28
1 6 6
28 28
35
1
2 28
2 2
3
Sehingga E XY xyf ( x, y) (lihat nilai harapan peubah acak
x 0 y 0 14
gabungan X dan Y)
2 2 2
10 15 3 3
x E X xf ( x, y ) xg ( x ) (0)( ) (1)( ) (2)( )
x 0 x 0 x 0 28 28 2 4
2 2 2
15 12 1 1
y E Y yf ( x, y ) yh( y ) (0)( ) (1)( ) ( 2)( )
x 0 y 0 x 0 28 28 28 2
3 3 1 9
Jadi xy E ( XY ) x y ( )( )
14 4 2 56
C ontoh
ntoh 19:
Tentukan kovariansi peubah acak X dan Y yang fungsi padat peluang
gabungannya dinyatakan sebagai
4 0 x y;0 y 1
f ( x, y)
0 x lainnya
Penyelesaian :
1 y 1 y
1 1
x E ( X ) 4 ydxdy dan E ( XY ) 4 xydxdy
00 4 00 2
1 2 4 10
sehingga xy E ( Xy ) x y ( )( )
2 3 3 9
Dalil 12 (Perumusan
(Perumusan Kovarians Umum)
36
6. Varians Bersyarat
D efinisi
fi nisi ( V ar i ans B er sya
syar at Umum
Umum))
Jika X dan Y adalah dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka
}
varians bersyarat dari X diberikan Y = y didefinisikan sebagai:
Var(X | y) = E[{X - E(X | y) y]
atau
]
Var(X | y) = E( | y) - [E(X | y)
}
dan varians bersyarat dari Y diberikan X = x didefinisikan sebagai:
Var(Y | x) = E[{Y - E(Y | x) x]
atau
]
Var(Y | x) = E( | x) - [E(Y | x)
D efinisi
fi nisi (V ari ans Bersya
Bersyarr at D iskri
iskr i t)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p’(x | y) adalah nila i fungsi peluang
bersyarat dari X diberikan
diberikan Y = y di x, dan p’’(y | x) adalah
adalah nilai fungsi
fungsi peluang bersyarat
dari Y diberikan X = x di y, maka varians bersyarat dari X diberikan Y = y dirumuskan
sebagai berikut:
Var(X | y) = ∑[ ].′|
X | y)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, g(x | y) adalah nilai fungsi
densitas bersyarat dari X diberikan Y = y di x, dan h(y | x) adalah nilai fungsi
densitas bersyarat dari Y diberikan X = x di y, maka varians bersyarat dari X
37
7. Fungsi Pembangkit Momen
Jika X dan y adalah dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka fungsi
pembangkit momen gabungan dari X dan Y (dinotasikan dengan M(t1,t2))
didefinisikan sebagai:
M(t1,t2) = E[exp(t1X + t2Y)]
untuk -h1 < t1 < h1 , -h2 < t2 < h2 , h1 > 0 , h2 > 0.
D efinisi
fi nisi (F ungsi pembangki
ngk i t Mome
Momen G abungan
ungan Di
D i skri
skr i t)
Jika X dan Y adalah peubah acak diskrit dengan p(x,y) adalah nilai fungsi
peluang gabungan
gabungan dari X dan Y di (x,y), maka fungsi
fungsi pembangkit momen
D efini
fi nisi
si (F
( F ungsi P embangki
ngk i t M omen Ga
G abungan K onti
nti nu)
Jika X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan f(x,y) adalah nilai fungsi
densitas gabungan dari X dan Y di (x,y), maka fungsi pembangkit momen
38
Fungsi pembangkit momen marginal dari X diperoleh dari fungsi pembangkit
momen gabungan dengan mensubstitusikan t2 = 0, sehingga:
M(t1,0) = M(t1) = E[exp(t1X)]
8. Koefisien Korelasi
Penentuan derajat hubungan linier antara dua buah peubah acak digunakan
koefi
koefi sie
si en ko
k or elasi
lasi .
Rumus yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan linier tersebut
bisa dilihat dalam definisi berikut.
ρ
Jika X dan Y adalah dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka
koefisien korelasi (dinotasikan dengan ) didefinisikan sebagai:
√{{−[]{−]}
−−.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dua peubah acak dikatakan saling bebas,
jika distribusi gabungannya
gabungannya sama dengan perkalian
perkalian dari distribusi marginal masing-
masing-
masing peubah acaknya.
Beberapa akibat kebebasan stokastik dari dua peubah acak bisa dilihat
dalam dalil-dalil berikut ini.
li l 12 Aki
D alil A
( kib
bat Pe
Perta
rtam
ma K ebebasan
san Stoka
Stokast
stii k)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka:
E(XY) = E(X).E(Y)
39
D alil 13 (
Aki
A kib
bat K edua K ebebasan
san Stoka
Stokast
stii k )
Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka:
E[(u(X).v(Y)] = E[u(X)].E[v(Y)]
D alil
li l 14 (Ak
(A k i bat K etiga
tig a K ebebasan
san Stokast
Stokastii k)
D alil
alil 15 (A
( A k i bat K eempat
Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka:
M( , ) = MX( ).MY( )
pat Ke
K ebe
beb
basan
asan Sto
S tokkastik
sti k)
Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka:
Kov(X,Y) = 0
D alil
li l 16 (A
( A k i bat Ke
K elim
li ma K ebebasan
san Sto
S tokk astik)
stik )
ρ
Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka:
= 0
ρ
Dalam hal ini, hubungan antara kebebasan stokastik dua peubah acak dan
koefisien korelasinya = 0 sebagai berikut:
1. Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka = 0. ρ
2. Jika ρ = 0, maka X dan Y adalah dua peubah acak yang belum tentu saling bebas.
D alil
li l 17 (A
( A k i bat Ke
K eenam
nam Ke
K ebebasan
san Sto
S tokk astik)
stik )
Jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas, maka:
’ r,s = ’ r. ’ s
40
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
41
Daftar Pustaka
http://chandra-novtiar.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2017/04/Pertemuan_5.pdf
http://chandra-novtiar.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2017/04/Pertemuan_6.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1961061819
87031NAR_HERRHYANTO/FILE_12
87031NAR_HERRHYANTO/FILE_12_PERTEMUAN_KESEMBIL
_PERTEMUAN_KESEMBILAN_STAT
AN_STAT
MAT_1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1961061819
87031NAR_HERRHYANTO/FILE_11_
87031NAR_HERRHYANTO/FILE_11_PERTEMUAN_KETU
PERTEMUAN_KETUJUH_STATMAT
JUH_STATMAT
_1.pdf
42