Kepala Rumah Sakit TK III Brawijaya Nopember 2014 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Dwi Ana Wahyuningrum Letkol Ckm (K)1910054950266
Komunikasi efektif adalah suatu usaha atau kegiatan antar
PENGERTIAN dokter,perawat/petugas kesehatan untuk menyampaikan dan menerima berita/perintah secara lisan, tertulis maupun via telepon. komunikasi efektif juga dilakukan untuk mengurangi kesalahan pada saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis dan hasil laboratorium klinik cito.
1. Menjamin penyampaian dan penerimaan berita/perintah tepat
waktu,akurat,lengkap,jelas dan dipahami oleh pihak-pihak terkait dalam rangka peningkatan keselamatan pasien. 2. Menunjang pelaksanaan administrasi pasien dengan benar. TUJUAN 3. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan yang benar. 4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian yang tidak diharapkan pada pasien (pasien savety).
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor Kep / I / 2014
tentang Kebijakan sasaran keselamatan pasien Rumkit TK III Brawijaya Surabaya
1. Setiap instruksi lisan via telepon harus dicatat, baca dan
KEBIJAKAN konfirmasi ulang. 2. Petugas kesehatan dan dokter harus menguasai SBAR KOMUNIKASI LISAN VIA TELEPON
RUMAH SAKIT TK III No. Dokumen No. Revisi Halaman
BRAWIJAYA SPO / XI/ SKP/ 2014 0 2 dari 2
1. Lakukan verifikasi terhadap komunikasi lisan/via telepon
dengan Catat, Baca dan Konfirmasi
2. Catat lengkap perintah lisan / via telepon pada rekam
medis - Isi Perintah - Nama pemberi perintah - Nama penerima perintah - Tanggal dan jam
3. Bacakan isi perintah lisan / via telepon dan laporan hasil
pemeriksaan penunjang diagnostik di baca ulang dan di PROSEDUR eja,waspadai nama-nama obat yang NORUM/LASA.
4. Konfirmasi ulang perintah lisan / via telepon atau hasil
pemeriksaan kepada pemberi perintah.
5. Laporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR
- Situasi - Back ground - Asessment - Rekomendasi
6. Dokumentasikan perintah lisan/via telepon di Rekam medis
dengan cap Konfirmasi (READ BACK)
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat 4. Instalasi penunjang Diagnostik 5. Seluruh unit pelayanan