Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Interpersonal adalah adanya komunikasi secara langsung atau face to face
communication pada waktu dan tempat yang sama. Serta dapat dikatakan
komunikasi antar pribadi, pada komunikasi tersebut diharapkan dapat menangkap
reaksi secara langsung baik verbal maupun nonverbal.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi
wajah,suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon
secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke
dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan,sikap orang
lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Kecerdasan interpersonal juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai
suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya. Kecerdasan
interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan
orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang
lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.

Istilah Kecerdasan emosi pertama kali berasal dari konsep kecerdasan


sosialyang dikemukakan oleh thorndike pada tahun 1920 dengan membagi dalam
3 bidang kecerdasan. Yaitu :
1. Kecerdasan abstrak, seperti kemampuan memahami dan memanipulasi
symbol verbal dan matematika
2. Kecerdasan kongkrit kemampuan dan memanipulasi objek
3. Kecerdasan sosial, yaitu kemampuan berhubungan dengan orang lain.
Selanjutnya istilah ‘’kecerdasan emosi’’ dilontarkan pada tahun 1990 oleh
psikolog peter salovey dari harvard university dan john mayer dari
universityof new Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosi
yangtampak penting bagi keberhasilan.

1
Salovey &mayermendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering disebut
emotional intelligence (EL) sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang
melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan
pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi
oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dan dapat berubah-ubah setiap saat.
Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat
mempengaruhi dalam pembentukkan kecerdasan emosi (Shapiro, 1998)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah tugas penting seorang guru matematika dalam mengerjakan
matematika?
2. Apakah sebenarnya kriteria kebenaran matematika?
3. Apakah yang dimaksud pencemoohan?
4. Apakah jenis-jenis pengaruh penerimaan?
5. Apakah manfaat dari diskusi?
6. Bagaimana sikap dalam berdiskusi?
7. Bagaimana peran guru sebagai pemimpin diskusi?
8. Apakah penyebab kecemasan?
9. Apakah yang menyebabkan timbulnya motivasi belajar?

2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui tugas penting seorang guru matematika dalam
mengerjakan matematika.
2. Untuk mengetahui kriteria kebenaran matematika.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemoohan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pengaruh penerimaan
5. Untuk mengetahui manfaat dari diskusi
6. Untuk mengetahui bagaimana sikap dalam berdiskusi
7. Untuk mengetahui peran guru sebagai pemimpin diskusi
8. Untuk mengetahui penyebab kecemasan
9. Untuk mengetahui penyebab timbulnya motivasi belajar

3
BAB II
PEMBAHASAN

Karya Skemp ini berbicara tentang bagaimana belajar matematika


dengan memahami bukan tentang bagaimana mengajarkannya. Seringkali rasa
tidak suka, kebingungan, dan keputus asaan dalam menghadapi matematika
muncul. Pada bab sebelumnya khususnya bab 2 dan 3, penekanan permasalahan
matematika adalah pada ketergantungan siswa terhadap pengajaran yang baik.
Sedangkan uraian pada bab ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kesalahan
bukan pada mereka seutuhnya melainkan pada guru mereka sendiri, misalnya guru
tersebut tidak dapat membangkitkan motivasi siswa selama proses pembelajaran
matematika berlangsung.
Guru matematika mempunyai dua tugas penting dalam mengajarkan
matematika, yaitu:
1. Sebelum pembelajaran berlangsung guru harus menganalisis konsep
materi yang akan disajikan kemudian membuat perencanaan dengan
cermat untuk mengembangkan skema siswa pada tingkat akomodasi
skema siswa.
2. Ketika proses belajar mengajar berlangsung, guru bertanggung jawab
untuk:
a. Membimbing siswa dalam bekerja
b. Menjelaskan dan mengoreksi kesalahan
c. Memberikan variasi pengayaan
d. Membangkitkan dan mempertahankan minat dan motivasi siswa
Dalam pembahasan ini istilah guru dibatasi pada guru yang mengajar
secara langsung (atau mungkin tutor korespondensi) yang secara langsung dan
terus menerus berkomuikasi dengan siswa. Kemudian, dalam makalah ini akan
dibahas interaksi antara guru dan siswa serta cara yang digunakan yang
berdampak pada belajar matematika berdasar pada pemahaman.

2.1 Kriteria Kebenaran dalam matematika

4
Apakah sebenarnya kriteria kebenaran matematika? Penyelesaian sebuah
persamaan, bukti dari suatu teorema ataukah jawaban dari masalah mekanik?
Kriteria akhir dalam matematika adalah kekonsistenan, dimana
kekonsistenan merupakan kesepakatan antara ahli matematika dan ahli lain, antara
guru dan murid. Jika guru melakukan kesalahan di papan tulis dan anggota dari
kelas dapat menunjukkannya maka guru harus mengkoreksi tulisannya.

2.2 Pencemoohan Kecerdasan


Belajar dan Mengajar matematika merupakan interaksi antara
kecerdasan, rasa saling menghargai satu sama lain antara guru dan murid. Istilah
“pencemoohan” diartikan sebagai sesuatu yang merugikan organisme lain (siswa).
Usaha untuk memahami sesuatu melibatkan proses akomodasi dan kemudian
assimilasi dari skema yang ada. Dengan adanya pencemoohan ini membuat siswa
kurang memahami apa yang disampaikan guru sehingga merusak skema yang
telah dimiliki oleh siswa. Berikut ini merupakan contoh cara menyelesaikan suatu
persamaan dengan aturan tanpa alasan:

kumpulkan pada satu ruas dengan memindahkan ke

ruas kiri dan mengubah tanda

pindahkan (-3) ke ruas kanan dan ubah tandanya

sederhanakan kedua ruas

pindahkan 5 dan ubah tandanya

5
Metode ini cukup cepat jika yang diinginkan adalah agar dapat menyelesaikan
persamaan dengan cepat dan efisien. Tetapi jika ada kepentingan lain untuk
memahami apa yang dikerjakan maka metode ini tidak cukup.

2.3 Jenis-jenis pengaruh


Penerimaan sebuah pernyataan bergantung pada penerimaan dari
pengaruh guru dan partisipasinya dari pada pemahaman. Sebaliknya, asimilasi
dari materi yang bermakna tergantung pada kemampuan penerimaan (kecerdasan)
siswa. Berikut ini adalah jenis pengaruh:
1. Pengaruh seseorang yang harus dihormati dan ditaati sebagai hasil dari
status atau fungsinya.
2. Pengaruh sebagai hasil dari pengetahuan yang lebih
Jenis pengaruh yang pertama erat hubungannya dengan penegakan dan
pemeliharaan disiplin yang meliputi disiplin tingkah laku dan kepatuhan pada
instruksi guru. Seorang guru harus melatih kedua jenis pengaruh dan
meningkatkan kedua jenis disiplin.

2.4 Manfaat dari Diskusi


Sejauh ini yang kita bahas adalah hubungan antara guru dan murid tetapi
pada kenyataannya diskusi dengan teman sebaya juga bisa memberi kontribusi
penting untuk belajar. Berikut ini adalah manfaat dari diskusi:
1. Menghubungkan ide kita dengan ide-ide dari teman yang lain.
Akomodasi dari skema kita terhadap skema mereka akan membuat kita dapat
mengasimilasi ide mereka dan penjelasan ide kita pada mereka akan membuat
mereka mampu mangsimilasi ide kita pada skema mereka
2. Mendorong munculnya ide baru
Diskusi bisa digunakan untuk menyederhanakn proses pengumpulan ide,
sehingga ide tersebut dapat diterima semua pihak. Contoh: Jig-saw
3. Pembuahan ide-ide
Mendengarkan pembicaraan orang lain (atau membaca tulisannya) mungkin
akan memunculkan ide-ide baru yang tidak disampaikan oleh orang lain tapi
tidak akan kita dapat tanpa komunikasi dari mereka

6
2.5 Sikap dalam berdikusi
Manfaat dari diskusi sangat tergantung pada persahabatan dan hubungan
antar pribadi yang baik. Seperti kerelaan untuk bergiliran berpendapat,
mendengarkan, memperhatikan sudut pandang orang lain. Jika dijumpai anggota
kelompok yang tidak disukai, maka hal tersebut diatas tidak akan mungkin terjadi.
Suatu kesalahan yang sering muncul dalam diskusi kelompok adalah memaksakan
anggota kelompok menyesuaikan dengan cara berpikir kita atau mengisolasi diri
dari teman-teman lain dalam kelompok tersebut. Oleh karena itu harus diadakan
diskusi secara rasional dan tidak bereaksi berlebihan terhadap pendapat teman
diskusi, dan pada akhirnya setiap anggota kelompok harus setuju dengan hasil
akhir diskusi.

2.6 Guru Sebagai Pemimpin diskusi


Kepemimpinan dan kelompok besar merupakan faktor-faktor dalam
diskusi yang secara tidak sadar mempengaruhi jalannya diskusi. Dalam
berdiskusi, anggota kelompok bisa menjadi semakin berkurang kreatifitasnya dan
bersifat merugikan bahkan kadang-kadang rasa kemanusiaan antar anggotapun
berkurang. Semakin besar sebuah kelompok semakin besar konflik yang terjadi.
Oleh karena itu, ibarat seorang mayor dalam militer dan konduktor dalam
orkestra, seperti itulah guru harus berperan.
Dalam suatu diskusi jika seorang anggota memberikan jawaban yang
salah. Gurunya menuliskan jawabannya di papan tulis. kemudian dengan
kemampuan bertanya yang handal, guru membimbing kelas secara menyeluruh
tidak hanya untuk menemukan jawaban yang benar tetapi untuk belajar lebih
banyak dari jawaban yang salah. Siswa yang menjawab salah tadi tidak dibuat
untuk merasa malu atau dipermalukan karena kesalahannya. Dengan cara ini, guru
juga dapat menciptakan kebersamaan kelompok ketika sebagian kelas telah
mengerti sedangkan yang sebagian lagi belum. Mereka yang sudah mengerti
nampak pada wajah mereka sebuah kesenangan mendapatkan pengetahuan baru,

7
tetapi mereka juga bersungguh-sungguh mencoba membantu teman yang
mengalami kesulitan dengan cara masing-masing.
2.7 Kecemasan dan aktivitas mental yang tinggi
Hubungan interpersonal sangat penting dalam memahami matematika
karena kecemasan sendiri mungkin meningkat secara subyektif dan sulit
dipahami. Semakin gelisah seorang siswa, semakin keras dia berusaha, tetapi
semakin buruk, dia mampu untuk memahami, sehingga dia akan menjadi semakin
gelisah lagi. Memori jangka panjang dan jangka pendek memberikan banyak
pengalaman bagi siswa, seperti situasi dari pengajar matematika menjadi stimulus
kecemasan sehingga siswa memulai setiap pelajaran dengan perasaan sudah gagal
sebagian.
Hukum Yerkes-Dodson yang mendukung bahwa kecemasan mengurangi
efisiensi berpikir matematika. Hukum ini mengatakan bahwa semakin kompleks
suatu tugas, semakin rendah tingkat motivasi dan sebaliknya.
Aktivitas mental yang tinggi diakibatkan oleh situasi kecemasan. Banyak
guru mengetahui bahwa ujian adalah situasi stress sehingga dengan cara yang
serupa guru memberikan tugas pada muridnya secara rutin karena penambahan
tugas rutin akan mengurangi kecemasan. Jika yang dihadapi bukanlah sesuatu
yang rutin meskipun kontinu maka berlaku semakin buruk performa seseorang,
akan semakin keras mereka berusaha dan semakin buruk lagi performa mereka
dengan konsekuensi menggunungnya kecemasan.

2.8 Penyebab Kecemasan


Salah satu penyebab awal dari kecemasan adalah guru otoriter, juga
termasuk pada disiplin yang ketat pada suatu sekolah. jika skema yang dibutuhkan
untuk pemahaman tidak disajikan, pembelajaran hanya berdasar pada sebuah
penerimaan, tepatnya penerimaan kemauan, maka pembelajaran dalam jenis ini
adalah belajar hafalan bukan belajar skematik. Pada awalnya tidak muncul
kecemasan bahkan mungkin kebalikannya. Tetapi lama-lama ini akan
menimbulkan kecemasan dengan dua alasan, yaitu:

8
a. Matematika menjadi lebih tinggi dan kompleks, sehingga jumlah rutinitas
berbeda yang harus dihafal memaksa dan membebankan memori.
b. rutinitas hanya bekerja pada daerah permasalahan yang terbatas dan tidak bisa
di adaptasi oleh pebelajar lain untuk masalah lain.

2.9 Adaptasi kecemasan


Dalam jumlah tertentu kecemasan dapat menjadi stimulus yang
bermanfaat. Ini yang kemudian kita sebut sebagi “adaptasi kecemasan”. Bagian
dari adaptasi ini menghasilkan teknik untuk menyelesaikan situasi kecemasan
yang menjengkelkan untuk menyelesaikan permasalahan atau lulus ujian.

2.10 Motivasi belajar


Mengapa setiap orang harus ingin belajar matematika? Pertanyaan ini
seharusnya datang pada awal inquiry karena tanpa motivasi maka tidak akan ada
alasan untuk mengharapkan seseorang melakukan usaha yang diperlukan. Dimana
motivasi adalah sebuah deskripsi tingkah laku yang kita terapkan untuk
membimbing kita kearah kepuasan akan kebutuhan. Lalu bagaimana orang belajar
membutuhkan matematika?
Matematika juga merupakan sesuatu yamg berharga dan mempunyai
teknik tujuan umum untuk memuaskan kebutuhan. Secara luas telah diketahui
bahwa matematika merupakan alat penting untuk science, teknologi, perdagangan
dan sebagai bahan untuk banyak profesi.
Untuk siswa dewasa, situasi belajar yang baik adalah dengan
memadukan motivasi jangka panjang dan jangka pendek. Motivasi jangka pendek
berupa kesenangan belajar dan mengerjakan matematika seperti keinginan untuk
menyenangkan guru. Sedangkan motivasi jangka panjang berupa tujuan pribadi,
praktis atau akademis yang dapat dicapai dengan bantuan pengetahuan
matematika.
Dilihat dari asalnya ada dua penyebab timbulnya motivasi yaitu:
1. motivasi intrinsik

9
adalah motivasi yang muncul karena kita tahu bahwa sesuatu itu berguna.
Seberapa efektif motivasi intrinsic untuk belajar matematika bisa jadi
sesuatu yang oleh banyak guru tidak disadari. Pada satu kesempatan, guru-
guru menemukan bahwa sebenarnya anak-anak menyukai matematika.
ketika matematika diajarkan dan dipelajari dengan cerdas
2. motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang datang kemudian karena membawa hasil dengan
segera, pujian dengan segera atau pengurangan kecemasan dengan segera
sampai sekarang motivasi intrinsik lebih baik dipahami dan
diterapkan untuk bekerja, matematika akan ada untuk banyak subjek

10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. guru mempunyai tugas penting dalam mengajarkan matematika, yaitu 1)
menganalisis konsep materi yang akan disajikan kemudian membuat
perencanaan dan 2) bertanggung jawab atas pelaksanaan KBM.
2. Kebenaran matematika adalah sifat kekonsistenan, yaitu kesepakatan
antara ahli matematika dan ahli lain, antara guru dan murid.
3. Istilah “pencemoohan” diartikan sebagai sesuatu yang merugikan organism
lain (siswa) dan pencemohan kecerdasan membuat siswa kurang
memahami apa yang disampaikan guru sehingga merusak skema yang
telah dimiliki oleh siswa.
4. Jenis-jenis pengaruh: pengaruh seseorang yang harus dihormati dan ditaati
sebagai hasil dari status atau fungsinya dan pengaruh sebagai hasil dari
pengetahuan yang lebih. Untuk mendukung KBM guru harus melatih
kedua jenis pengaruh ini.
5. manfaat dari diskusi: menghubungkan ide kita dengan ide-ide dari teman
yang lain, mendorong munculnya ide baru, pembuahan ide-ide.
6. Kesalahan yang sering muncul dalam diskusi kelompok adalah
memaksakan anggota kelompok menyesuaikan dengan cara berpikir kita
atau mengisolasi diri dari teman-teman lain dalam kelompok tersebut.
Oleh karena itu harus diadakan diskusi secara rasional dan tidak bereaksi
brlebihan terhadap pendapat teman diskusi, dan pada akhirnya setiap
anggota kelompok harus setuju dengan hasil akhir diskusi.
7. Kepemimpinan dan besar kelompok merupakan faktor-faktor dalam
diskusi yang secara tidak sadar mempengaruhi jalannya diskusi.. Semakin
besar sebuah kelompok semakin besar konflik yang terjadi. Oleh karena

11
itu, ibarat seorang mayor dalam militer dan konduktor dalam orkestra,
seperti itulah guru harus berperan.
8. Salah satu penyebab awal dari kecemasan adalah guru otoriter tetapi dalam
jumlah tertentu, kecemasan dapat menjadi stimulus yang bermanfaat
(adaptasi kecemasan).
9. Motivasi adalah sebuah deskripsi tingkah laku yang kita terapkan untuk
membimbing kita kearah kepuasan akan kebutuhan.
Jenis-jenis motivasi berdasarkan rentang waktu:
a. Motivasi jangka pendek
b. Motivasi jangka panjang
Penyebab motivasi berdasarkan asal timbulnya:
a. Motivasi intrinsik
b. Motivasi ekstrinsik

12
13

Anda mungkin juga menyukai