PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Interpersonal adalah adanya komunikasi secara langsung atau face to face
communication pada waktu dan tempat yang sama. Serta dapat dikatakan
komunikasi antar pribadi, pada komunikasi tersebut diharapkan dapat menangkap
reaksi secara langsung baik verbal maupun nonverbal.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi
wajah,suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon
secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke
dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan,sikap orang
lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Kecerdasan interpersonal juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai
suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya. Kecerdasan
interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan
orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang
lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
1
Salovey &mayermendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering disebut
emotional intelligence (EL) sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang
melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan
pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi
oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dan dapat berubah-ubah setiap saat.
Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat
mempengaruhi dalam pembentukkan kecerdasan emosi (Shapiro, 1998)
2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui tugas penting seorang guru matematika dalam
mengerjakan matematika.
2. Untuk mengetahui kriteria kebenaran matematika.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemoohan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pengaruh penerimaan
5. Untuk mengetahui manfaat dari diskusi
6. Untuk mengetahui bagaimana sikap dalam berdiskusi
7. Untuk mengetahui peran guru sebagai pemimpin diskusi
8. Untuk mengetahui penyebab kecemasan
9. Untuk mengetahui penyebab timbulnya motivasi belajar
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Apakah sebenarnya kriteria kebenaran matematika? Penyelesaian sebuah
persamaan, bukti dari suatu teorema ataukah jawaban dari masalah mekanik?
Kriteria akhir dalam matematika adalah kekonsistenan, dimana
kekonsistenan merupakan kesepakatan antara ahli matematika dan ahli lain, antara
guru dan murid. Jika guru melakukan kesalahan di papan tulis dan anggota dari
kelas dapat menunjukkannya maka guru harus mengkoreksi tulisannya.
5
Metode ini cukup cepat jika yang diinginkan adalah agar dapat menyelesaikan
persamaan dengan cepat dan efisien. Tetapi jika ada kepentingan lain untuk
memahami apa yang dikerjakan maka metode ini tidak cukup.
6
2.5 Sikap dalam berdikusi
Manfaat dari diskusi sangat tergantung pada persahabatan dan hubungan
antar pribadi yang baik. Seperti kerelaan untuk bergiliran berpendapat,
mendengarkan, memperhatikan sudut pandang orang lain. Jika dijumpai anggota
kelompok yang tidak disukai, maka hal tersebut diatas tidak akan mungkin terjadi.
Suatu kesalahan yang sering muncul dalam diskusi kelompok adalah memaksakan
anggota kelompok menyesuaikan dengan cara berpikir kita atau mengisolasi diri
dari teman-teman lain dalam kelompok tersebut. Oleh karena itu harus diadakan
diskusi secara rasional dan tidak bereaksi berlebihan terhadap pendapat teman
diskusi, dan pada akhirnya setiap anggota kelompok harus setuju dengan hasil
akhir diskusi.
7
tetapi mereka juga bersungguh-sungguh mencoba membantu teman yang
mengalami kesulitan dengan cara masing-masing.
2.7 Kecemasan dan aktivitas mental yang tinggi
Hubungan interpersonal sangat penting dalam memahami matematika
karena kecemasan sendiri mungkin meningkat secara subyektif dan sulit
dipahami. Semakin gelisah seorang siswa, semakin keras dia berusaha, tetapi
semakin buruk, dia mampu untuk memahami, sehingga dia akan menjadi semakin
gelisah lagi. Memori jangka panjang dan jangka pendek memberikan banyak
pengalaman bagi siswa, seperti situasi dari pengajar matematika menjadi stimulus
kecemasan sehingga siswa memulai setiap pelajaran dengan perasaan sudah gagal
sebagian.
Hukum Yerkes-Dodson yang mendukung bahwa kecemasan mengurangi
efisiensi berpikir matematika. Hukum ini mengatakan bahwa semakin kompleks
suatu tugas, semakin rendah tingkat motivasi dan sebaliknya.
Aktivitas mental yang tinggi diakibatkan oleh situasi kecemasan. Banyak
guru mengetahui bahwa ujian adalah situasi stress sehingga dengan cara yang
serupa guru memberikan tugas pada muridnya secara rutin karena penambahan
tugas rutin akan mengurangi kecemasan. Jika yang dihadapi bukanlah sesuatu
yang rutin meskipun kontinu maka berlaku semakin buruk performa seseorang,
akan semakin keras mereka berusaha dan semakin buruk lagi performa mereka
dengan konsekuensi menggunungnya kecemasan.
8
a. Matematika menjadi lebih tinggi dan kompleks, sehingga jumlah rutinitas
berbeda yang harus dihafal memaksa dan membebankan memori.
b. rutinitas hanya bekerja pada daerah permasalahan yang terbatas dan tidak bisa
di adaptasi oleh pebelajar lain untuk masalah lain.
9
adalah motivasi yang muncul karena kita tahu bahwa sesuatu itu berguna.
Seberapa efektif motivasi intrinsic untuk belajar matematika bisa jadi
sesuatu yang oleh banyak guru tidak disadari. Pada satu kesempatan, guru-
guru menemukan bahwa sebenarnya anak-anak menyukai matematika.
ketika matematika diajarkan dan dipelajari dengan cerdas
2. motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang datang kemudian karena membawa hasil dengan
segera, pujian dengan segera atau pengurangan kecemasan dengan segera
sampai sekarang motivasi intrinsik lebih baik dipahami dan
diterapkan untuk bekerja, matematika akan ada untuk banyak subjek
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. guru mempunyai tugas penting dalam mengajarkan matematika, yaitu 1)
menganalisis konsep materi yang akan disajikan kemudian membuat
perencanaan dan 2) bertanggung jawab atas pelaksanaan KBM.
2. Kebenaran matematika adalah sifat kekonsistenan, yaitu kesepakatan
antara ahli matematika dan ahli lain, antara guru dan murid.
3. Istilah “pencemoohan” diartikan sebagai sesuatu yang merugikan organism
lain (siswa) dan pencemohan kecerdasan membuat siswa kurang
memahami apa yang disampaikan guru sehingga merusak skema yang
telah dimiliki oleh siswa.
4. Jenis-jenis pengaruh: pengaruh seseorang yang harus dihormati dan ditaati
sebagai hasil dari status atau fungsinya dan pengaruh sebagai hasil dari
pengetahuan yang lebih. Untuk mendukung KBM guru harus melatih
kedua jenis pengaruh ini.
5. manfaat dari diskusi: menghubungkan ide kita dengan ide-ide dari teman
yang lain, mendorong munculnya ide baru, pembuahan ide-ide.
6. Kesalahan yang sering muncul dalam diskusi kelompok adalah
memaksakan anggota kelompok menyesuaikan dengan cara berpikir kita
atau mengisolasi diri dari teman-teman lain dalam kelompok tersebut.
Oleh karena itu harus diadakan diskusi secara rasional dan tidak bereaksi
brlebihan terhadap pendapat teman diskusi, dan pada akhirnya setiap
anggota kelompok harus setuju dengan hasil akhir diskusi.
7. Kepemimpinan dan besar kelompok merupakan faktor-faktor dalam
diskusi yang secara tidak sadar mempengaruhi jalannya diskusi.. Semakin
besar sebuah kelompok semakin besar konflik yang terjadi. Oleh karena
11
itu, ibarat seorang mayor dalam militer dan konduktor dalam orkestra,
seperti itulah guru harus berperan.
8. Salah satu penyebab awal dari kecemasan adalah guru otoriter tetapi dalam
jumlah tertentu, kecemasan dapat menjadi stimulus yang bermanfaat
(adaptasi kecemasan).
9. Motivasi adalah sebuah deskripsi tingkah laku yang kita terapkan untuk
membimbing kita kearah kepuasan akan kebutuhan.
Jenis-jenis motivasi berdasarkan rentang waktu:
a. Motivasi jangka pendek
b. Motivasi jangka panjang
Penyebab motivasi berdasarkan asal timbulnya:
a. Motivasi intrinsik
b. Motivasi ekstrinsik
12
13