833-Article Text-1661-1-10-20130701 PDF
833-Article Text-1661-1-10-20130701 PDF
833-Article Text-1661-1-10-20130701 PDF
Daftar Isi
Abstrak
Tujuan penelitian: (1) mengetahui model Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di
daerah penelitian, (2) mengetahui tingkat kesejahteraan petani peserta Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP), dan (3) mengetahui pengaruh Program Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP) di daerah penelitian terhadap kesejahteraan petani. Desain
penelitian adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Tunas Mudo, Pematang Pulai, dan
Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Responden atau unit usaha
agribisnis (gapoktan) diambil secara acak sederhana (simple random sampling) pada masing-
masing gapoktan dengan jumlah gapoktan 1 dan responden sebanyak 40 orang sehingga total
responden sebanyak 120 orang. Waktu penelitian diperlukan selama selama 3 (tiga) bulan
kalender. Variabel penelitian yaitu sosio-demografi, usaha agribisnis, manajemen sumberdaya
kelompok dan variabel kesejahteraan ekonomi petani. Data penelitian ini bersumber dari data
primer dan sekunder. Untuk mengetahui pengaruh faktor program PUAP terhadap kesejahteraan
ekonomi petani di daerah penelitian di analisis melalui model Structural Equation Model (SEM)
dengan program Linear Structural Releationship (LISREL). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pelaksanaan program PUAP di daerah penelitian memberikan peran penting untuk
kemajuan pembangunan pertanian terutama bantuan modal kepada petani, bimbingan dan
pelatihan bagi petani yang belum terampil. Namun model yang dikembangkan di daerah penelitian
periode 2009-2010 masih belum mampu mengentaskan kemiskinan penduduk, dan pengangguran.
Pelaksanaan Program PUAP di daerah penelitian dapat meningkatkan kesempatan kerja dan
penghasilan anggota kelompok, namun belum mampu mengembangkan lembaga Keuangan Mikro
dan Jejaring Mitra Kerja petani. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel program PUAP
melalui manajemen sumberdaya gapoktan berpengaruh positif sangat nyata terhadap peningkatan
kesejahteraan petani. Hal ini mengindikasikan bahwa program PUAP sangat berperan terhadap
peningkatan kesejahteraan petani namun perlu dikelola secara intensif dan profesional berbasis
sumberdaya lokal.
Kata kunci : Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, usahatani padi sawah, Sosio-demografi,
manajemen sumberdaya kelompok, dan kesejahteraan ekonomi petani.
25
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora
2010) yaitu sebesar 2,55 persen. Laju bulan kalender. Jenis atau variabel penelitian
pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu:
Kabupaten Muaro Jambi yaitu mencapai 3,86 sosio-demografi, usaha agribisnis,
persen, sedangkan pertumbuhan penduduk manajemen sumberdaya keluarga dan variabel
terendah adalah Kabupaten Kerinci dan kesejahteraan (objektif dan subjektif). Aspek
Sungai Penuh hanya 0,53 persen (BPS karakteristik anggota kelompok, variabel yang
provinsi Jambi, 2010). Tingginya tingkat diteliti meliputi: (1) umur, (2) tingkat
pertumbuhan penduduk Provinsi Jambi (2000- pendidikan formal, (3) jumlah anggota
2010) berdampak buruk terhadap keluarga, (4) mata pencaharian utama, dan (5)
pembangunan, antara lain kemiskinan. Data pendidikan non formal. Aspek Usaha
statistik menunjukkan bahwa pada tahun agribisnis, variabel yang diteliti yaitu usaha
2005, terdapat sebanyak 317,8 ribu jiwa atau agribisnis tanaman padi sawah. Aspek
sebesar 11,88 persen dari jumlah penduduk manajemen sumberdaya keluarga, variabel
keseluruhan dengan perincian, di wilayah yang diteliti, meliputi: (1) manajemen waktu,
perkotaan sebanyak 130,80 ribu jiwa dan (2) manajemen anggota kelompok, dan (3)
wilayah perdesaan 194,30 ribu jiwa. manajemen keuangan. Aspek kesejahteraan
Kemudian, pada tahun 2008 dan 2009 jumlah ekonomi keluarga anggota kelompok.
penduduk miskin di Provinsi Jambi Variabel kesejahteraan ekonomi keluarga
mengalami penurunan masing-masing 9,28 anggota kelompok, meliputi: (1) kebutuhan
dan 8,55 persen. Artinya, pada tahun 2009 pangan, (2) kebutuhan non pangan, dan (3)
masih terdapat sebanyak 245,0 ribu jiwa kebutuhan investasi sumberdaya manusia,
penduduk berstatus miskin di Provinsi Jambi. Data penelitian ini bersumber dari data
Walaupun penduduk miskin dari tahun ke primer dan sekunder. Data primer diperoleh
tahun mengalami penurunan, namun dilihat langsung dari rumahtangga sasaran penelitian
angka kemiskinan secara absolute masih melalui metode wawancara dengan dipandu
tergolong tinggi sehingga beban pemerintah daftar pertanyaan (kuesioner) dan pedoman
masih besar. Oleh karena itu perlu ada wawancara yang telah dipersiapkan terlebih
terobosan untuk mengatasi hal tersebut. dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh
Permasalahan mendasar yang dihadapi petani dari instansi dan lembaga terkait disamping
adalah kurangnya akses kepada sumber dari laporan hasil penelitian, journal maupun
permodalan, pasar dan teknologi, serta majalah yang memuat tentang masalah
organisasi tani yang masih lemah. Untuk perlindungan anak. Metode pengumpulan data
mengatasi dan menyelesaikan permasalahan dilakukan dengan cara survai melalui daftar
tersebut Pemerintah menetapkan Program pertanyaan (kuesioner) dan daftar wawancara.
Jangka Menengah (2005-2009) yang fokus Untuk mendapatkan data lebih mendalam,
pada pembangunan pertanian perdesaan. pengumpulan data dilanjutkan dengan metoda
Salah satunya ditempuh melalui pendekatan Indepth Interview terhadap beberapa
mengembangkan usaha agrbisnis dan responden terpilih, dan FGD. Daerah
memperkuat kelembagaan pertanian di penelitian ditentukan dengan metode
perdesaan. purposive sampling yaitu dengan cara
membagi daerah berdasarkan komoditas yang
METODE PENELITIAN diusahakan, sedangkan responden atau unit
usaha agribisnis (gapoktan) diambil secara
Desain penelitian adalah cross sectional. acak sederhana (simple random sampling)
Penelitian dilakukan di Desa Tunas Mudo, pada masing-masing desa dengan jumlah
Pematang Pulai, dan Desa Berembang gapoktan 1 dan responden sebanyak 40 orang
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro sehingga total responden sebanyak 120 orang.
Jambi. Waktu dibutuhkan selama pelaksanaan Analisis data dimulai dari melakukan
penelitian mulai dari persiapan, pengumpulan sortasi, dan “coding”. Kemudian dilanjutkan
data dan pelaporan penelitian selama 3 (tiga) analisis data secara deskriptif dengan
26
Suandi, dkk.: Model Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan pada Usahatani Padi
Sawah di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi
menggunakan tabel frekuensi tunggal untuk jumlah petani miskin per tahun 2009
data sosio-demografi, manajemen sumberdaya sebanyak 18.200 jiwa. Apabila dikaitkan
keluarga, usaha agribisnis dan tingkat dengan jumlah anggota rumahtangga, ternyata
kesejahteraan ekonomi keluarga petani. Untuk pada rata-rata jumlah rumahtangga di
mengetahui pengaruh faktor program PUAP Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 3.460
terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga rumahtangga (rata-rata per keluarga terdapat
(objektif dan subjektif) di daerah penelitian di sebanyak 5 orang anggota keluarga). Artinya,
analisis melalui model Structural Equation jumlah peserta program PUAP di Kabupaten
Model (SEM) dengan program Linear Muaro Jambi per tahun 2009 sebesar 23
Structural Releationship (LISREL) versi 8.8 persen dari rumahtangga miskin.
(Bollen: Freund, dan Carneli. 2004). Data sampel diperoleh temuan bahwa dari
tiga gapoktan, yakni Gapoktan Tani Mandiri
HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Tunas Mudo yang terdiri dari kelompok
tani: petani jaya, jaya bersama, dan kelompok
Program Pengembangan Usaha Agribisnis tani berkah tani dengan jumlah anggota
Perdesaan (PUAP) sebanyak 50 orang. Adapun kegiatan usaha
Menurut laporan dari Balai Pengkajian terdiri dari kegiatan pengembangan usaha
Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jambi tanaman palawija termasuk usahatani padi
tahun 2010 bahwa pelaksanaan kegiatan sawah, hortikultura, bakulan, dan usaha
PUAP oleh Gapoktan secara umum industri kecil. Gapoktan Klopak Meranti Desa
menunjukkan perkembangan dan memberikan Pematang Pulai yang terdiri dari kelompok
manfaat yang signifikan baik dari aspek tani pematang kepayang, usaha sepakat, dan
ekonomis, teknis maupun sosial. Adanya dana kelompok tani mekar sari dengan jumlah
BLM-PUAP yang telah disalurkan melalui anggota sebanyak 89 orang. Adapun kegiatan
Gapoktan telah banyak membantu para petani. usaha yaitu pengembangan usahatani padi
Berdasarkan pengamatan dan laporan dari sawah dan usaha bakulan, sedangkan
tingkat lapangan, beberapa manfaat yang Gapoktan Sumber Rezeki Desa Berembang
diperoleh petani dengan program PUAP memiliki kegiatan usaha pengembangan
adalah sebagai berikut: (1) membantu usahatani padi sawah, hortikultura, dan usaha
mengatasi masalah permodalan petani; (2) bakulan. Masing-masing gapoktan di daerah
menghilangkan/ mengurangi ketergantungan penelitian memperoleh bantuan sebanyak
petani kepada tengkulak/rentenir; (3) tingkat Rp.100.000.000,-. Dari jumlah dana tersebut
kerjasama petani semakin kuat dalam wadah digunakan secara berkelompok pada masing-
Gapoktan; (4) petani semakin mudah dalam masing gapoktan sesuai dengan unit usaha
memperoleh pupuk bersubsidi; (5) Gapoktan yang dikembangkan terutama usaha potensial
PUAP dijadikan sebagai tempat studi banding masyarakat.
bagi petani yang lain; (6) usaha agribisnis Hasil wawancara dengan anggota
semakin berkembang di lokasi desa PUAP; kelompok menunjukkan bahwa tujuan dari
dan (7) beberapa Gapoktan telah berhasil Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
dalam menumbuhkan Lembaga Keuangan (PUAP) di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi
Mikro Agribisnis. Jambi hanya baru terbatas pada peningkatan
Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu kesempatan kerja dan peningkatan
kabupaten sasaran program PUAP. Data penghasilan anggota kelompok, dan belum
menunjukkan bahwa program PUAP baru sampai kepada usaha pengembangan lembaga
terdapat sebanyak 29 kelompok dari tahun Keuangan Mikro apalagi dapat membangun
2008 dan tahun 2009. Kalau dikaitkan dengan Jejaring Mitra Kerja. Data lain membuktikan
jumlah rata-rata anggota kelompok yang bahwa pelaksanaan program PUAP di
disyaratkan yaitu sebanyak 30 orang, maka Kabupaten Muaro Jambi masih terbatasnya
jumlah anggota kelompok yang terlibat dalam waktu sosialisasi kepada masyarakat
program PUAP di Kabupaten Muaro Jambi khususnya petani, kurang melibatkan
sebanyak 870 orang atau petani, sedangkan kelompok masyarakat dalam pelaksanaan
27
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora
28
Suandi, dkk.: Model Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan pada Usahatani Padi
Sawah di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi
29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora
pengaruh program PUAP terhadap juga ditunjukkan oleh item loadings pada
kesejahteraan anggota gapoktan di daerah variabel laten program PUAP, dan
penelitian cukup valid. Artinya, model-model kesejahteraan anggota gapoktan semuanya
yang disusun dalam rancangan penelitian menunjukkan nilai (λ ) yang signifikan.
cocok atau fit dengan data yang dikumpulkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
Kecocokan atau kehandalan rancangan variabel program PUAP melalui manajemen
penelitian dan data yang dijaring ditandai oleh sumberdaya gapoktan berpengaruh positif
nilai-nilai alat uji yang digunakan. Nilai hasil sangat nyata terhadap peningkatan
pengujian model mendekati dan melebihi dari kesejahteraan ekonomi anggota kelompok.
cut-off value yang dikehendaki (Tabel 3). Hal ini mengindikasikan bahwa program
PUAP sangat berdampak terhadap
Tabel 3. Goodness of Fit Index Pengaruh Program peningkatan kesejahteraan anggota kelompok
PUAP terhadap Kesejahteraan Petani di namun perlu dikelola secara intensif dan
Daerah Penelitian, 2012 profesional. Hasil FGD menunjukkan bahwa
Cut- Hasil bantuan program PUAP tanpa dikelola dengan
No Goodness of Fit Index off Pengujian baik oleh pengurus gapoktan maka tingkat
Value
penggunaan dana tersebut banyak tidak sesuai
1 X2 (Chi – Square) = no 0,00 0,00
dengan tujuan dari program PUAP bahkan
sign atau lebih kecil
RMSEA (Root Mean < ada diantara anggota gapoktan memanfaatkan
2 0,06
Square Error of 0,08 dana ini untuk kebutuhan konsumtif
Approximation) rumahtangga petani. Hal ini membuktikan
3 GFI (Goodness of Fit > 0,91 hipotesis yang dibangun sebelumnya bahwa
Index) 0,90 program PUAP secara kausalitas dapat
4 CFI (Comparative Fit > 0,96 mempengaruhi tingkat kesejahteraan ekonomi
Index) 0,94 petani. Artinya, semakin besar peran program
Sumber: Joreskog & Sorbom (Freund, dan PUAP yang dikelola oleh anggota gapoktan
Carneli, 2004:104) maka semakin baik pula tingkat kesejahteraan
ekonomi anggota kelompok sehingga pada
Menurut Joreskog dan Sorbom (Freund, gilirannya dapat menurunakn kemiskinan dan
dan Carneli, 2004:104) bahwa ada 31 alat uji pengangguran.
yang digunakan dalam menguji model. Sesuai dengan potensi alam dan mata
Namun, uji yang sering digunakan dan pencaharian utama masyarakat, program
relevan yaitu mengukur nilai Chi-Square (X2), PUAP ini cukup berkembang walaupun belum
Root Mean Square Error of Approximation merata pada setiap desa. Sebagian besar
(RMSEA), Goodness of Fit Index (GFI) dan program PUAP yang berhasil dan lebih maju
nilai Comparative Fit Index (CFI) (Baker, et terdapat pada gapoktan yang memiliki
al., 2005;9). Melalui hasil pengujian model keanggotaan dalam satu kelompok
ternyata item loadings untuk variabel-variabel kalbu/paguyuban. Kelompok ini memegang
laten dalam model juga menunjukkan peranan penting dalam meningkatkan
konsistensi internal (reliabilitas) sangat pendapatan masyarakat khususnya produksi
signifikan. Seperti terlihat pada Gambar 2, usahatani dan produktivitas kerja. Kondisi ini
variabel laten karakteristik petani anggota di dukung budaya yang dianut di daerah
gapoktan misalnya yang terdiri dari tiga penelitian dalam sistem pengelolaan usahatani
dimensi yakni: umur petani, jumlah anggota yang disebut sistem ”kekeluargaan atau
gapoktan, dan keterampilan petani memiliki sistem kalbu.” Sistem kalbu ini sangat
nilai loading yang cukup signifikan. Melalui memudahkan dalam membangun kerja
model diketahui item loadings (X1) umur bersama. Keakraban dan latar belakang
petani (λ = 0,74), (X2) jumlah anggota budaya yang sama menguntungkan dalam
gapoktan (λ = 0,72), dan (X3) tingkat pemanfaatan fasilitas bersama karena
keterampilan petani (λ = 0,74). Hal yang sama memiliki tingkat emosional yang tinggi untuk
30
Suandi, dkk.: Model Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan pada Usahatani Padi
Sawah di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi
X1 Y1
0,72 4,24** Y2
X2 K-Resp MSDK
0,74
Y3
X3 2,25**
4,21**
2,32**
X4 Y4
0,76
0,79 Welfare
X5 PUAP Y5
3,62**
0,73
X6 Y6
(**) Alpha = 0,01, T-table > 2,24
Keterangan:
K-Resp (Karakteristik Responden): (X1) Umur, (X2) Jumlah Anggota Kelompok, dan (X3) Tingkat Keterampilan Petani.
PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan): (X4) Kesejahteraan petani (X5) Kesempatan kerja, dan (X6)
Keuangan Ekonomi Mikro. MSDK (Manajemen Sumberdaya Kelompok): (Y1) Manajemen Sumberdaya Waktu, (Y2)
Anggota Kelompok, dan (Y3) Manajemen Sumberdaya Keuangan. Welfare (Kesejahteraan Petani): (Y4) Kebutuhan
pangan, (Y5) Non pangan, dan (Y6) Kebutuhan Investasi.
31
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora
32