NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
1. PRELAB
1.1 Sebutkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja apa saja yang terdapat
pada laboratorium.
1) Membaca petunjuk praktikum terlebih dahulu untuk mengetahui segala hal
yang harus dihindari dalam praktikum.
2) Mengenali semua alat laboratorium, sifat bahan larutan, cara pemakaian,
dan kegunaan masing-masing alat tersebut.
3) Mengenakan alat pelindung diri (Jaz praktikum berlengan panjang, tidak
menggunakan kaso, menggunakan sepatu tertutup, dan memakai masker).
4) Mengambil alat laboratorium secara hati-hati dan mengingat tempat
asalnya.
5) Tidak makan, minum, merokok, dan bersenda gurau saat melakukan
praktikum.
6) Menjauhkan alat elektronik dari alat dan bahan pada meja laboratorium.
7) Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia seperti menghirup,
mencium, dan mencicipinya karena dapat berbahaya dan membuat iritasi.
8) Memperhatikan setiap prosedur dalam laboratorium
9) Membuang limbah pada tempatnya agar lingkungan tidak tercemar
10)Mencuci peralatan dengan hati-hati setelah digunakan dan mencuci tangan
menggunakan sabun. (Hartutik,2012)
1.2 Berikan contoh bahan kimia pada simbol berbahaya masing-masing 2 beserta
gambar simbol bahayanya
Harmful
Harmful adalah bahan berbahaya baik berupa
padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak fisik
dapat membahayakan kesehatan sampai tingkat tertentu.
Contohnya seperti etilen glikol, dan diklorometan
(Rachmawati, 2017).
(Rachmawati, 2017).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
Toxic
(Rachmawati, 2017).
Explosive
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat
meledak dan menimbulkan kebakaran. Melalui reaksi
kimia atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu
dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan di sekitarnya. Contohnya seperti KCLO3, dan
NH4NO3 (Rachmawati, 2017).
(Rachmawati, 2017).
Corrosive
(Rachmawati, 2017).
Highly Flammable
(Rachmawati, 2017).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
1.3 Carilah MSDS (Material Safety Data Sheet) pada bahan kimia yang anda
disebutkan di atas.
1) Etilen Glikol
2) Diklorometan
Sifat: Cair, berbahaya.
Bahaya:
Batuk, pusing, kantuk, sakit kepala, mual, sakit tenggorokan, ketidaksadaran.
Pencegahan:
Ventilasi terbuka, memakai sarung tangan dan masker, tidak makan, minum dan
merokok.
Pertolongan pertama:
Setelah terhirup: memberi udara segar. Jika ragu, atau bila gejala tetap
berlanjut me minta nasihat medis.
Setelah kontak dengan kulit: Cuci kulit dengan air/pancuran. Jika terjadi iritasi
pada kulit, segera berkonsultasi dengan dokter.
Setelah kontak dengan mata: Alirkan air tawar bersih yang banyak selama
minimal 10 menit sembari membuka kelopak mata. Jika terjadi iritasi mata,
konsultasikan pada dokter mata.
Setelah tertelan: Bilas mulut dengan air (hanya apabila orangnya dalam kondis
sadar). Segera temui dokter jika terjadi kecelakaan atau sakit (jika mungkin,
tunjukkan lembar petunjuk penggunaan dan keamanan), menghubungi dokter
(Administrator,2014).
3) Benzena
Sifat: mudah terbakar dan beracun.
Bahaya:
Jika terhirup kepala akan pusing, kantuk, sakit kepala, mual, sesak napas, dan
Kejang.
Jika terkena kulit; kulit akan mengering.
ika terkena mata: mata akan sakit dan memerah.
Pencegahan: Menjauhkan dari api, ventilasi terbuka, memakai sarung tangan
dan masker, tidak makan, minum dan merokok
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
Pertolongan pertama:
1) Menghirup udara segardengan berada di tempat yang terbuka lalu
beristirahat. Jika tidak ada tempat respirasi buatan mungkin diperlukan.
Kemudian meminta rujukan untuk mendapatkan perawatan medis.
2) Jika terkena kulit melepas pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan
air yang cukup dengan banyak air selama beberapa menit atau mandi. Rujuk
untuk mendapatkan perawatan medis (Administrator, 2014).
4) Metanol
Metanol tidak disimpan dalam tubuh manusia karena dihilangkan hanya secara
perlahan, ada risiko akumulasi diambil namun juga harus diperhatikan karena
dapat mematikan
Bahaya:
1) Setelah kontak mata: Merah pada konjungtiva mata, Edema konjungtiva
(kemosis) mata, Konjungtivitis (mata merah).
2) Jika bersentuhan kulit: Merah lokal.
3) Setelah proses pencernaan: Tidak enak badan, pusing, muntah-muntah, efek
narkotik, dosis besar dapat berakibat pada koma dan kematian, sakit kepala
dan pusing bisa terjadi dan berlanjut dengan pingsan atau tidak sadar yang
dapat berisiko kebutaan.
4) Setelah terhirup: Batuk
Keamanan: Menghindari kontak secara langsung (Clary, 2013).
5) NH4NO3
6) HCL (Corrosive)
7) H2SO4
Sifat: Tidak mudah terbakar. Korosif yang dapat merusak jaringan tubuh
manusia.
Bahaya: Korosif, sensasi terbakar, luka bakar dalam yang parah, sakit
tenggorokan, batuk, dan sesak napas.
Pencegahan: Ventilasi terbuka, memakai sarung tangan dan masker, tidak
makan, minum dan merokok.
Pertolongan Pertama:
1)Menghirup udara segar lalu istiraha, respirasi buatan mungkin diperlukan.
Rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
2)Melepas pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air yang cukup atau
mandi. Rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
3)Membilas dengan banyak air selama beberapa menit (lepaskan lensa kontak
jika mungkin), lalu bawa ke dokter.
4)Membilas mulut. Jangan memaksakan muntah. Rujuk untuk mendapatkan
perawatan medis (Administrator,2014).
8) KCLO 3
9) Etanol
Sifat: Mudah terbakar yang meliputi zat terbakar langsung, gas amat
berbahaya, gas yang dapat terbakar sekalipun di air.
Bahaya: Batuk, mata merah, dan jika terkena kulit akan kering
Pencegahan: Menghindari campuran dengan udara langsung, dan menghindari
dari sumber api dan loncatan bunga api.
Perlindungan pertama:
1)Menghirup udara segar lalu istiraha, respirasi buatan mungkin diperlukan.
Rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
2)Melepas pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air yang cukup atau
mandi. Rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
3)Membilas dengan banyak air selama beberapa menit (lepaskan lensa kontak
jika mungkin), lalu bawa ke dokter.
4)Membilas mulut. Jangan memaksakan muntah. Rujuk untuk mendapatkan
perawatan medis (Administrator,2014).
10) aseton
Sifat: Mudah terbakar yang meliputi zat terbakar langsung, gas amat
berbahaya, gas yang dapat terbakar sekalipun di air.
Bahaya: Sakit tenggorokan, batuk, kebingungan, sakit kepala, pusing, kantuk,
ketidaksadaran.
kemerahan rasa sakit, penglihatan kabur, kerusakan kornea , mual, dan muntah.
Pencegahan: Menghindari campuran dengan udara langsung, dan menghindari
dari sumber api dan loncatan bunga api.
Perlindungan pertama:
1)Menghirup udara segar lalu istiraha, respirasi buatan mungkin diperlukan.
Rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
2)Melepas pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air yang cukup atau
mandi. Rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
3)Membilas dengan banyak air selama beberapa menit (lepaskan lensa kontak
jika mungkin), lalu bawa ke dokter.
4)Membilas mulut. Jangan memaksakan muntah. Rujuk untuk mendapatkan
perawatan medis (Administrator,2014).
2. TINJAUAN PUSTAKA
(Lubis,2013).
(Lubis, 2013)
Merupakan gelas kimia yang terbuat dari kaca dan terdiri dari skala.
Ukurannya bervariasi mulai dari 100ml, 250ml, dan 1liter. Fungsinya untuk
mencampur dan memanaskan larutan kimia serta memekatkan pelarut (Lubis,
2013).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
(Melani, 2013).
(Hartutik, 2012)
Merupakan wadah yang terbuat dari kaca untuk tempat bahan kimia
berupa padatan, serbuk dan kristal pada saat menimbang, mengeringkan
bahan, dll. Sebelum zat itu ditimbang, gelas arloji harus ditimbang terlebih
dahulu dalam keadaan kosong sehingga berat zat padat dapat diketahui
dengan mengurangi berat total dengan berat gelas arloji (Lubis, 2013).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
(Lubis, 2013).
Merupakan gelas yang terbuat dari kaca yang berisikan skala untuk
mengukur volume larutan. Ukurannya bervariasi mulai dari 10 ml, 100 ml,
bahkan 500 ml. Namun, jika menggunakan alat ini larutan dalam keadaan
panas tidak boleh langsung dimasukkan (Lubis, 2013).
(Hartutik, 2012)
(Hartutik, 2012)
Spektrofotometer merupakan alat untuk mengukur transmitans atau
abosrbans (Hartutik, 2012).
(Lubis, 2013)
Timbangan analitik sama seperti timbangan lainnya hanya saja
timbangan analitik menimbang massa suatu zat dengan skala yang kecil(Lubis,
2013).
(Hartutik, 2012)
(Lubis, 2013).
Erlenmeyer bukan alat untuk mengukur karena memiliki skala ada gelas
itu, fungsinya hanya untuk menampung bahan kimia yang akan digunakan untuk
titrasi (Lubis, 2013).
(Lubis, 2013)
Biuret merupakan alat yang terbuat dari kaca dengan skala dan kran
pada bagian bawah, yang digunakan untuk melakukan titrasi dan pada saat
tertentu digunakan untuk menghitung volume. Caranyadengan membuka
sedikitdemi sedikit melalui kran. Sedangkan statif dan klem untuk menompang
buret agar tetap tegak (Lubis, 2013).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
(Hartutik, 2012)
(Moini, 2010)
Spatula tersedia dalam bahan stainless steel, plastik, atau karet keras.
Spatula digunakan untuk mengambil sampel kimia dalam sebuah percobaan
praktikum dandapat mencampurkan bahan kimia seperti bubuk pada zat cair
(Moini, 2010).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
(Lubis, 2013)
Pipet Ukur adalah pipet yang memiliki skala untuk menentukan volume
larutan dan mengambil larutan dengan volume tertentu. Cara menggunakannya
dengan menyedot larutan menggunakan karet penghisab (Lubis, 2013)
(Lubis, 2013).
Pipet Volum adalah pipet yang terbuat dari kaca yangterdapat label
skala/volumepada bagian yang menggelembung (gondok) di tengah pipet.
Fungsinya untuk mengambil larutan dengan volume pada label tersebut dan
mengambil larutan berbahaya dengan bantuan bulb dan pipet pump (Lubis,
2013).
(Lubis, 2013).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
Pipet yang berupa pipa kecil dari plastik atau kaca dengan ujung
bawahnya meruncing dan ujung atasnya ditutupi karet. Fungsinya untuk
mengambil atau meneteskan larutan dalam skala tetesan kecil(Lubis, 2013).
(Lubis, 2013).
Labu ukur atau biasa disebut labu takar digunakan untukmenakar volume
zat kimiadan dalam cair pada proses preperasi larutan (Lubis, 2013).
(Lubis, 2013)
Tabung reaksi sebagai wadah satu atau dua zat dalam skala kecil dan
dapat digunakansebagai wadah untuk perkembangbiakan mikroba (Lubis,
2013).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS A
KELOMPOK A3
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, Ananda, dkk. 2017. ‘Bahan Beracun dan Berbahaya dan Alat
Laboratorium’. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sriwijaya.
Widhy, Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Yogyakarta:
SMA Gamping Sleman.
Padmaningrum, Regina T.. 2010. Pengelolaan Bahan Dan Limbah Kimia. Yogyakarta:
UNY.
Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.