Anda di halaman 1dari 14

NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI

NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

BAB II METODOLOGI

2.1 Diagram Alir Percobaan Redoks

2.1.1 Reaksi logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1 M

10 ml CuSo40,1 M

Dimasukkan dalam botol kaca kecil


Logam Zn

Diamplas hingga bersih

Diamati perubahan larutan CuSO40,1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

2.1.2 Reaksi logam Cu dengan larutan AgNO3 0,1 M

10 ml AgNO30,1 M

Dimasukkan dalam botol kaca kecil


Logam Cu

Diamplas hingga bersih

Diamati perubahan larutan AgNO30,1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

3. PEMBAHASAN
3.1 DATA HASIL PRAKTIKUM
Jenis Logam: Zn

Warna Jenis Warna Hasil Pengamatan


No. Menit ke -
Logam Larutan Larutan Setelah Reaksi
Silver /
1 0 CuSO4 Biru -
perak

2 1 Hitam CuSO4 Biru -

Ada sedikit gelembung


3 3 Hitam CuSO4 Biru
kecil

Gelembung kecil
4 5 Hitam CuSO4 Biru
semakin banyak

Gelembung kecil
5 7 Hitam CuSO4 Biru
bertambah banyak

Gelembung hilang,
terbentuk endapan
6 10 Hitam CuSO4 Biru
hitam (seng
mengelupas)
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

Jenis Logam: Cu

Warna Jenis Warna Hasil Pengamatan


No. Menit ke -
Logam Larutan Larutan Setelah Reaksi

1 0 Emas AgNO3 Bening -

2 1 Hitam AgNO3 Bening Banyak Gelembung

Gelembung bertambah
3 3 Hitam AgNO3 Bening
banyak

Logam mulai
4 5 Perak AgNO3 Bening mengelupas, warna
logam memudar

Logam makin
5 7 Perak AgNO3 Bening
mengelupas

Terbentuk endapan
6 10 Perak AgNO3 Bening
berwarna perak
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

3.2 PERTANYAAN

1. Bahas dan bandingkan hasil pengamatan dari kedua logam dalam percobaan
reaksi reduksi oksidasi tersebut!
- Percobaan pada logam Zn dalam larutan CuSO4
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam enam tahap, yang dimulai dari 0
menit, 1 menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan pertama
logam Zn yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO4. Pada saat memulai mencelupkan
logam Zn dalam larutan mulai dari menit ke- 0, logam Zn tidak mengalami perubahan
warna dan perubahan reaksi. Warnanya tetap berwarna silver dan warna larutan
CuSO4 tetap berwarna biru. Saat menit pertama, mulai terjadi perubahan warna
logam Zn yaitu menjadi berwarna abu – abu kehitaman namun larutan CuSO4 tetap
berwarna biru dan tidak terjadi perubahan reaksi. Pada menit ketiga logam Zn
berubah menjadi warna hitam, warna larutan CuSO4 masih tetap berwarna biru dan
mulai muncul gelembung kecil disekitar logam Zn. Pada menit kelima warna logam
tetap berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru dan gelembung seperti serbuk
disekitar logam Zn semakin banyak. Pada menit ketujuh warna logam Zn semakin hitam
pekat, warna larutan masih tetap biru dan gelembung atau serbuk disekitar logam Zn
makin bertambah banyak dan logam mulai terkikis. Pada menit kesepuluh logam Zn
semakin berwarna hitam pekat, warna larutan semakin biru, ada banyak gelembung
atau serbuk disekitar logam karena semakin terkikis (mengelupas) dan terbentuk
endapan berwarna hitam. Hal ini memnunjukkan bahwa hasil percobaan kelompok
saya tidak sesuai dengan literatur Santoso (2011), yang menyatakan bahwa larutan
yang memudar dikarenakan kadar logam Zn yang semakin berkurang pada larutan
CuSO4, sedangkan logam Zn mengalami oksidasi sehingga mereduksi larutan.
Seharusnya warna larutan CuSO4 berwarna bening bukan tetap berwarna biru dan
endapan yang terbentuk seharusnya berwarna merah. Dari pengamatan kelompok
saya terjadi warna dari larutan CuSO4 masih berwarna biru dan endapannya
berwarna hitam. Hal ini dapat terjadi mungkin dikarenakan kurangnya kesabaran dan
keuletan dalam meng-amplas logam Zn sebelumnya (Santoso, 2011).

- Percobaan logam Cu dalam larutan AgNO3

Pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu dengan larutan AgNO3.


Percobaan ini dilakukan dalam enam tahap sama seperti percobaan Zn sebelumnya
dengan mencelupkan logam tersebut ke dalam larutan. Logam Cu berwarna emas dan
larutan AgNO3 berwarna bening. Pada saat memulai mencelupkan logam Cu dalam
larutan mulai dari menit ke- 0, tidak terjadi perubahan reaksi apapun. Lalu, pada
menit pertama logam Cu mulai bereaksi dengan larutan AgNO3 yang merubah
warnanya menjadi berwarna hitam, larutan AgNO3 tetap berwarna bening dan mulai
muncul sedikit gelembung di sekitar logam Cu. Pada menit ketiga warna logam tetap
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

menjadi hitam, larutannya pun tetap berwarna bening, dan gelembung yang
menempel pada logam Cu bertambah banyak. Pada menit kelima warna logam
berubah menjadi abu – abu, warna logam mulai memudar dan lapisan Cu mulai
terkelupas, namun warna larutan AgNO3 masih bening. Pada menit ketujuh logam Cu
masih berwarna abu – abu, warna larutan AgNO3 tetap bening, dan lapisan Cu
semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh logam Cu menjadi abu-
abu kehitaman, warna larutan menjadi biru pucat kehijauan dikarenakan adanya
luruhan logam Cu yang bercampur dengan larutan AgNO3 dan logam Cu mengelupas
sempurna sehingga terbentuk endapan berwarna perak. Selama direaksikan dengan
larutan AgNO3 dihasilkan perubahan warna pada logam Cu, yang awalnya warna
emas tembaga menjadi warna hitam pekat. Adanya gelembung saat percobaan,
meluruhnya logam Cu dalam larutan AgNO3. Perubahan warna larutan yang semula
bening menjadi kebiruan, dikarenakan tercampurnya endapan atau luruhan logam Cu
pada larutan. Logam Cu mengalami oksidasi dalam percobaan kali ini, sedangkan ion
Ag dalam larutan mengalami reaksi reduksi. Ketika logam Cu dimasukkan ke dalam
larutan perak nitrat, ion-ion tembaga dalam larutan AgNO3 direduksi menjadi logam
Ag sedangkan tembaganya akan teroksidasi menjadi ion Cu2+ atau logam Cu akan
larut. Hal ini terjadi reaksi langsung yang menghasilkan banyak gelembung dalam
larutan yang terlihat seperti larutan yang mendidih yang dilapisi oleh perak dan
larutan tak berwarna AgNO3 lama kelamaan berubah menjadi keruh biru pucat
kehijauan hingga akhirnya Cu habis bereaksi, logam Ag yang berwarna abu–abu
mengendap dan membentuk endapan berwarna perak. Reaksi ini berlangsung secara
spontan. Hasil dari kelompok saya sudah sesuai dengan literatur Becker (2008) yang
juga menyebutkan bahwa tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah
ion tembaga dan tiap ion perak akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah
atom perak. Elektron itu dibersihkan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga
terbentuk banyak gelembung, logam Cu mengelupas, larutan berwarna keruh biru
hijau kepucatan dan membentuk endapan berwarna perak (Becker, 2008).

2. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan!


Zn (s) + CuSO4 (aq)  ZnSO4 + Cu (S)
Cu (S) + 2AgNO3 (aq)  Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
(Cains, 2010).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

3. Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing-masing unsur pada reaksi-reaksi


tersebut dan jelaskan unsur mana yang mengalami oksidasi atau reduksi!

Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0 +2 +2 0

O = +2
R = -2

Mencari biloks (bilangan oksidasi) masing-masing:


Sebelum Reaksi : Setelah Reaksi :
Zn = 0 Zn + SO4 = 0
Karena tidak bermuatan Zn + (-2) = 0
Cu + SO4 = 0 Zn = +2
Cu + (-2) = 0 Cu = 0
Cu = +2
Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq)→ Zn2+(aq) + Cu(s)

Pada percobaan ini, Zn pada ZnSO4 sebagai reduktor karena mereduksi Cu


dan mengalami oksidasi yaitu adanya perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi
+2. Kemudian, Cu pada CuSO4 sebagai oksidator karena mengoksidasi unsur lain dan
mengalami reduksi yaitu perubahan biloks dari +2 menjadi 0 (Muchtaridi, 2008).

Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2+ 2Ag


0 +1 +2 0

O = +2
R = -1
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

Menghitung bilangan oksidasi masing-masing


Sebelum Reaksi : Setelah Reaksi :
Cu = 0 2Ag = 0
Karena tidak bermuatan Cu + 2(NO3) = 0
2Ag + 2NO3 = 0 Cu + 2(-1) = 0
2Ag + 2(-1) = 0 Cu = +2
2Ag = +2
Ag = +1

Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-


Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e-→ 2Ag(s)
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)

Pada percobaan kedua, Cu sebagai reduktor karena mereduksi Ag dan


mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2 . kemudian,
Ag pada AgNO3 sebagai oksidator karena mengoksidasi unsur lain dan mengalami
reduksi yaitu perubahan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0 (Muchtaridi, 2008).

3.3 ANALISA PROSEDUR

- Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 0,1 M


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan redoks antara logam Zn
dengan larutan CuSO4 yaitu larutan CuSO4 sebagai larutan yang akan diuji dalam
percobaan redoks, logam Zn (seng) yang berwarna putih keabu-abuan sebagai bahan
yang akan diuji dalam percobaan redoks, pipet ukur 10 ml beserta bulb untuk
mengambil larutan CuSO4, botol kaca kecil sebagai tempat untuk meletakkan larutan
CuSO4 beserta logam Zn dan sebagai tempat terjadinya proses redoks, stopwatch
sebagai alat untuk menghitung waktu yang diperlukan dalam percobaan redoks.
Langkah-langkahnya yaitu yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Kemudian, mengambil larutan CuSO4
0,1 M menggunakan pipet ukur sebanyak 10 ml lalu menuangkannya ke dalam botol
kaca kecil. Kemudian, menyiapkan sepotong logam seng(Zn) dan mengamplasnya
hingga bersih. Kemudian mencelupkan logam Zn ke dalam botol kaca kecil berisi
larutan CuSO4 sambil diwaktu menggunakan stopwatch pada menit ke-0, menit
pertama, menit ketiga, menit kelima, menit ketujuh , dan menit kesepuluh dengan
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

mencatat perubahannya dan mengambil foto tiap perubahan waktu. Hal yang perlu
diperhatikan adalah dalam mengamplas logam Zn harus sampai bersih karena dapat
mempengaruhi hasil data, larutan didalam botol kaca kecil jangan sampai tumpah,
dan hati-hati dalam mengambil dan meletakkan larutan.

- Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan redoks antara logam Cu
dengan larutan AgNO3 yaitu larutan AgNO3 sebagai larutan yang akan diuji dalam
percobaan redoks, Cu (tembaga) yang berwarna coklat sebagai bahan yang akan
diuji dalam percobaan redoks, pipet ukur 10 ml beserta bulb untuk mengambil larutan
AgNO3, botol kaca kecil sebagai tempat untuk meletakkan larutan AgNO3 beserta
logam Cu dan sebagai tempat terjadinya proses redoks, stopwatch sebagai alat untuk
menghitung waktu yang diperlukan dalam percobaan redoks. Langkah-langkahnya
yaitu yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum
reaksi reduksi oksidasi. Kemudian, mengambil larutan AgNO3 0,1 M menggunakan
pipet ukur sebanyak 10 ml lalu menuangkannya ke dalam botol kaca kecil. Kemudian,
menyiapkan sepotong logam Cu dan mengamplasnya hingga bersih. Kemudian
mencelupkan logam Cu ke dalam botol kaca kecil berisi larutan AgNO3 sambil diwaktu
menggunakan stopwatch pada menit ke-0, menit pertama, menit ketiga, menit kelima,
menit ketujuh , dan menit kesepuluh dengan mencatat perubahannya dan mengambil
foto tiap perubahan waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam mengamplas
logam Cu harus sampai bersih karena dapat mempengaruhi hasil data, larutan
didalam botol kaca kecil jangan sampai tumpah, dan hati-hati dalam mengambil dan
meletakkan larutan.

3.4 ANALISA HASIL

- Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M


Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam enam tahap, yang dimulai dari 0
menit, 1 menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan pertama
logam Zn yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO4. Pada saat memulai mencelupkan
logam Zn dalam larutan mulai dari menit ke- 0, logam Zn tidak mengalami perubahan
warna dan perubahan reaksi. Warnanya tetap berwarna silver dan warna larutan
CuSO4 tetap berwarna biru. Saat menit pertama, mulai terjadi perubahan warna
logam Zn yaitu menjadi berwarna abu – abu kehitaman namun larutan CuSO4 tetap
berwarna biru dan tidak terjadi perubahan reaksi. Pada menit ketiga logam Zn
berubah menjadi warna hitam, warna larutan CuSO4 masih tetap berwarna biru dan
mulai muncul gelembung kecil disekitar logam Zn. Pada menit kelima warna logam
tetap berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru dan gelembung seperti serbuk
disekitar logam Zn semakin banyak. Pada menit ketujuh warna logam Zn semakin hitam
pekat, warna larutan masih tetap biru dan gelembung atau serbuk disekitar logam Zn
makin bertambah banyak dan logam mulai terkikis. Pada menit kesepuluh logam Zn
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

semakin berwarna hitam pekat, warna larutan semakin biru, ada banyak gelembung
atau serbuk disekitar logam karena semakin terkikis (mengelupas) dan terbentuk
endapan berwarna hitam. Hal ini memnunjukkan bahwa hasil percobaan kelompok
saya tidak sesuai dengan literatur Santoso (2011), yang menyatakan bahwa larutan
yang memudar dikarenakan kadar logam Zn yang semakin berkurang pada larutan
CuSO4, sedangkan logam Zn mengalami oksidasi sehingga mereduksi larutan.
Seharusnya warna larutan CuSO4 berwarna bening bukan tetap berwarna biru dan
endapan yang terbentuk seharusnya berwarna merah. Dari pengamatan kelompok
saya terjadi warna dari larutan CuSO4 masih berwarna biru dan endapannya
berwarna hitam. Hal ini dapat terjadi mungkin dikarenakan kurangnya kesabaran dan
keuletan dalam meng-amplas logam Zn sebelumnya. Persamaan reaksi antara Zn
dengan larutan CuSO4 1 M sebagai berikut:
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
(abu-abu) (biru) (tak berwarna) (coklat)

Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-


Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
(Santoso, 2011).

- Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M


Pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu dengan larutan AgNO3.
Percobaan ini dilakukan dalam enam tahap sama seperti percobaan Zn sebelumnya
dengan mencelupkan logam tersebut ke dalam larutan. Logam Cu berwarna emas dan
larutan AgNO3 berwarna bening. Pada saat memulai mencelupkan logam Cu dalam
larutan mulai dari menit ke- 0, tidak terjadi perubahan reaksi apapun. Lalu, pada
menit pertama logam Cu mulai bereaksi dengan larutan AgNO3 yang merubah
warnanya menjadi berwarna hitam, larutan AgNO3 tetap berwarna bening dan mulai
muncul sedikit gelembung di sekitar logam Cu. Pada menit ketiga warna logam tetap
menjadi hitam, larutannya pun tetap berwarna bening, dan gelembung yang
menempel pada logam Cu bertambah banyak. Pada menit kelima warna logam
berubah menjadi abu – abu atau perak, warna logam mulai memudar dan lapisan Cu
mulai terkelupas, namun warna larutan AgNO3 masih bening. Pada menit ketujuh
logam Cu masih berwarna abu – abu atau perak, warna larutan AgNO3 tetap bening,
dan lapisan Cu semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh logam Cu
menjadi abu-abu kehitaman, warna larutan menjadi biru pucat kehijauan dikarenakan
adanya luruhan logam Cu yang bercampur dengan larutan AgNO 3 dan logam Cu
mengelupas sempurna sehingga terbentuk endapan berwarna perak. Selama
direaksikan dengan larutan AgNO3 dihasilkan perubahan warna pada logam Cu,
yang awalnya warna emas tembaga menjadi warna hitam pekat. Adanya gelembung
saat percobaan, meluruhnya logam Cu dalam larutan AgNO 3. Perubahan warna
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

larutan yang semula bening menjadi kebiruan, dikarenakan tercampurnya endapan


atau luruhan logam Cu pada larutan. Logam Cu mengalami oksidasi dalam percobaan
kali ini, sedangkan ion Ag dalam larutan mengalami reaksi reduksi. Ketika logam Cu
dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat, ion-ion tembaga dalam larutan AgNO3
direduksi menjadi logam Ag sedangkan tembaganya akan teroksidasi menjadi ion
Cu2+ atau logam Cu akan larut. Hal ini terjadi reaksi langsung yang menghasilkan
banyak gelembung dalam larutan yang terlihat seperti larutan yang mendidih yang
dilapisi oleh perak dan larutan tak berwarna AgNO3 lama kelamaan berubah menjadi
keruh biru pucat kehijauan hingga akhirnya Cu habis bereaksi, logam Ag yang
berwarna abu–abu mengendap dan membentuk endapan berwarna perak. Reaksi ini
berlangsung secara spontan. Hasil dari kelompok saya sudah sesuai dengan literatur
Becker (2008) yang juga menyebutkan bahwa tiap atom Cu kehilangan 2 elektron
untuk menjadi sebuah ion tembaga dan tiap ion perak akan memperoleh satu elektron
menjadi dua buah atom perak. Elektron itu dibersihkan langsung dari atom-atom seng
ke ion-ion tembaga terbentuk banyak gelembung, logam Cu mengelupas, larutan
berwarna keruh biru hijau kepucatan dan membentuk endapan berwarna perak.
Persamaan reaksi sebagai berikut:
Cu(s) + AgNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + Ag(s)
(coklat) (tak berwarna) (biru pucat kehijauan) (perak)
Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-
Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e- → 2Ag(s)
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
(Becker, 2008).
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

KESIMPULAN

Reaksi redoks adalah pelepasan dan penaikan elektron, peningkatan dan


penurunan biloks, dan pelepasan dan peningkatan oksigen. Reaksi reduksi adalah
reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi karena menerima elektron,
pelepasan oksigen dan penerimaan elektron. Larutan yang mengalami reduksi disebut
oksidator. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang menaikkan bilangan oksidasi,
melepaskan elektron dan menangkap oksigen. Larutan yang mengalami oksidasi
disebut reduktor. Prinsip redoks merupakan reaksi perpindahan elektron dari satu zat
ke zat lainnya, sehingga zat-zat tersebut mengalami perubahan biloks. Tujuan
percobaan ini adalah untuk mengetahui reaksi yang mengalami reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi. Percobaan redoks yang pertama yaitu, antara logam seng (Zn)
dengan larutan CuSO4 menghasilkan larutan ZnSO4 berupa larutan tidak
berwarna,dan endapan Cu yang seharusnya berwarna merah. Dalam percobaan ini
yang teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yangtereduksi adalah CuSO4(aq). Reaksi
berlangsung secara spontan. Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan
larutan AgNO3 menghasilkan larutan Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna biru pucat
kehijauan, dan endapan Ag yang berwarna perak. Dalam percobaan ini yang
teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang tereduksi adalah AgNO3(aq). Reaksi
berlangsung secara spontan.
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Hendra. 2009. Penuntun Kimia Dasar. Semarang: Rhineka Cipta


Ebbing, M.D. & Gammon D. S. 2011. General Chemistry Enchanced Edition Ninth Edition
Books. Washington: Cengage Learning

Hartutik. 2012. Metode Analisis Mutu Pakan. Malang: UB Press


Sulistryarti, Hermin. 2017. Kimia Analisa Dasar Untuk Analisis Kualitatif. Malang: UB
Press

Stoker, H. Stephen. 2012. General, Organic, and Biological Chemistry. Washington:


Cengage Learning

Timberlake, Kart. 2013. Analytical Chemistry 5th Edition. Newsterban: New York
Edition
NAMA AZHARIA SAFIRA PUTRI
NIM 185100101111023
KELAS / KELOMPOK A / A3

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Becker, Donald, dan Martin Dickman, dkk. 2008. Redox Biochemistry. Hoboken: John
Willey & Sons
Cains, Karamoy. 2010. Analisis Kimia Kuantitatif Edisis ke-6. Jakarta : Erlangga
Muchtaridi, dan Sandri Justiana. 2008. Kimia Jilid 2. Bogor: Yudhistira
Santoso, Rendy. 2011. Pembahasan Reaksi Redoks . Jakarta: Indonesia Pers

Anda mungkin juga menyukai