Disusun oleh :
Anggota :
JURUSAN KIMIA
2015/2016
Percobaan ke : 2 Kamis, 18 Februari 2016
I. TUJUAN
Menentukan konsentrasi larutan NaOH dengan asam oksalat
Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH
Menentukan konsentrasi larutan CH3COOH dengan larutan NaOH
Menentukan konsentrasi larutan NH4OH dengan larutan HCl
V. HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Pengamatan
a.Pembuatan larutan baku primer
asam oksalat 0,1 N
-asam oksalat 0,315 g ditambahkan
1 -tidak terjadi perubahan
aquadest sebanyak 100 ml dalam labu
warna
takar.
-dihomogenkan
b.Penentuan konsentrasi larutan
NaOH dengan larutan asam oksalat
- tidak terjadi perubahan
-10 ml larutan asam oksalat
warna (larutan tidak
2 ditambahkan 4 tetes fenolftalein.
berwarna)
-larutan asam oksalat yang sudah - warna larutan asam
ditetesi fenolftalein dititrasi dengan oksalat berubah menjadi
larutan NaOH. warna merah muda.
c.Penentuan konsentrasi larutan HCl
3 dengan larutan NaOH
-10 ml larutan HCl ditambahkan 4 - tidak terjadi perubahan
tetes fenolftalein. warna (larutan tidak
berwarna)
-larutan HCl yang sudah ditetesi - warna larutan asam
fenolftalein dititrasi dengan larutan oksalat berubah menjadi
NaOH. warna merah muda.
d.Penentuan konsentrasi larutan
CH3COOH dengan larutan NaOH
- tidak terjadi perubahan
-10 ml larutan CH3COOH
warna (larutan tidak
4 ditambahkan 4 tetes fenolftalein.
berwarna)
-larutan CH3COOH yang sudah - warna larutan asam
ditetesi fenolftalein dititrasi dengan oksalat berubah menjadi
larutan NaOH. warna merah muda.
e.Penentuan konsentrasi larutan
NH4OH dengan larutan HCl
-10 ml larutan NH4OH ditambahkan - warna larutan berubah
4 tetes metil jingga. menjadi warna jingga.
5
- terjadi perubahan warna
-larutan NH4OH yang sudah ditetesi
larutan dari warna jingga
fenolftalein dititrasi dengan larutan
menjadi warna merah
HCl.
jingga.
Persamaan reaksi:
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil percobaan dan data pada tabel hasil pengamatan dapat
diuraikan bahwa dalam percobaan kali ini yaitu pada Titrasi Asam Basa dilakukan 5
kali percobaan dimana ditiap percobaan larutannya berbeda. Dimana percobaan pertama
adalah pembuatan larutan asam oksalat 0,1 N. pada percobaan ini ditambahkan aquadest
sebagai bahan untuk membuat larutannya, penambahan asam oksalat dengan aquadest ini
disebabkan karena aquadest merupakan pelarut universal yang dapat melarutkan semua
jenis zat. Asam oksalat yang dibuat yaitu sebagai larutan baku primer, yang dimana
larutan baku primer itu adalah larutan dimana dapat diketahui kadarnya dan stabil pada
proses penimangan, pelarutan, dan penyimpanan. Adapun syarat syarat larutan baku
primer :
- Mempunyai kemurnian yang tinggi.
- Rumus molekulnya pasti.
- Tidak mengalami perubahan selama penimbangan.
- Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat diabaikan).
- Larutan stabil didalam penyimpanan.
Dalam percobaan kedua yaitu penentuan konsentrasi larutan NaOH dengan
larutan asam oksalat. Pada percobaan ini larutan asam oksalat ditetesi dengan
fenolftalein, penambahan fenolftalein ini bertujuan menentukan perubahan warna yang
dimana fenolftalein memiliki trayek pH 8,3 10,5. Pada keadaan asam fenolftalein tidak
akan berwarna, sedangkan pada basa fenolftalein akan merubah warna larutan menjadi
merah muda. Ketika NaOH diteteskan secara perlahan ke labu Erlenmeyer yang berisi
larutan asam oksalat digoyangkan agar menghasilkan perubahan warna, kran ditutup
apabila terjadi perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi menunjukkan bahwa
larutan telah mencapai titik akhir titrasi, yaitu warnanya menjadi merah muda. Pada
percobaan ini larutan NaOH berperan sebagai larutan baku sekunder yaitu larutan yang
konsentrasinya telah diketahui, tetapi belum tetap sehingga harus distandarisasi lagi.
Adapun ciri-ciri dari larutan standar sekunder yaitu antara lain sulit didapat,
konsentrasinya rendah, berat molekul rendah, dan bersifat higroskopis. Pada percobaan
ini juga dilakukan secara duplo agar diketahui hasil titrasi yang dilakukan relatif dekat
dengan hasil pengukuran volume yang dibutuhkannya untuk mencapai titik ekuivalen.
Hasil dari percobaan ini berdasarkan teori larutan asam bila direaksikan dengan larutan
basa akan menghasilkan garam dan air. Sifat asam dan sifat basa akan hilang dengan
terbentuknya zat baru yang disebut garam yang memiliki sifat berbeda dengan sifat
aslinya. Dan hasil dari percobaan diketahuinya konsentrasi NaOH yaitu 0,0952 N.
Dalam percobaan ketiga yaitu penentuan konsentrasi larutan HCl dengan larutan
NaOH. Pada percobaan ini larutan HCl ditambahkan fenolftalein yang bertujuan untuk
menentukan perubahan warna. Ketika NaOH diteteskan secara perlahan ke labu
Erlenmeyer yang berisi larutan HCl digoyangkan agar menghasilkan perubahan warna,
kran ditutup apabila terjadi perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi
menunjukkan bahwa larutan telah mencapai titik akhir titrasi, yaitu warnanya menjadi
merah muda. Dan hasil dari percobaan ini adalah terbentuknya garam dan air yaitu NaCl
dan H2O serta konsentrasi HCl yang di dapat adalah 0,0985 N. pada percobaan ini
dilakukan secara duplo agar diketahui hasil titrasi yang dilakukan relatif dekat dengan
hasil pengukuran volume yang dibutuhkannya untuk mencapai titik ekuivalen.
VII. KESIMPULAN
1. Konsentrasi larutan NaOH dengan asam oksalat adalah 0,0952 N.
2. Konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH adalah 0,0985 N.
3. Konsentrasi larutan CH3COOH dengan larutan NaOH adalah 0,1018 N.
4. Konsentrasi larutan NH4OH dengan larutan HCl adalah 0,1211 N.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Asam-oksalat.html?m=1.
http://kharismakeperawatan.blogspot.co.id. Diakses Rabu 24 Februari
8:45
Brady. E. James.1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta :Erlangga
Chang, Raymon. 2005. Kimia Dasar I Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Nurillahi Novi. 2015. Laporan-praktikum-titrasi-asam-basa.
http://nurillahinovi.blogspot.co.id. Diakses Selasa 23 Februari 15:35
Rahma Cahyati. 2012. Tugas-biokimia. https://rahmacahyati8910.wordpress.com.
Dikases Selasa 19:25