Bekerjasama dengan:
Didukung oleh:
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan perkenan-Nya, “Penyusunan Prosedur Operasional Standar Sarana dan
Infrastruktur Kawasan Konservasi Perairan Nasional Taman Wisata Perairan Gili
Matra“ dapat diselesaikan dengan baik.
TWP Gili Matra merupakan satu dari delapan kawasan konservasi yang
kewenangan pengelolaannya dilimpahkan dari Kementerian Kahutanan kepada
Kementrian Kelautan dan Perikanan. Setelah serah terima kawasan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan perlu segera menindak lanjuti pengelolaan kawasan ini
dengan dimulai dengan Prosedur operasional standar sarana dan infrastruktur.
POS sarana dan infrastruktur ini merupakan salah satu bentuk acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pengelolaan di kawasan konservasi perairan TWP Gili
Matra, sehingga pengelolaan dapat berjalan dengan efektif dan maksimal.
Besar harapan kami, dokumen prosedur operasional standar sarana dan
infrastruktur ini dapat dijadikan acuan bersama dalam pelaksanaan kegiatan
pengelolaan di kawasan TWP Gili Matra. Kritik dan saran membangun atas
dokumen prosedur operasional standar ini sangat kami harapkan demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
Juni 2014
iv
Daftar Isi
Halaman
vi
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. Alur POS Fasilitas dan Infrastruktur .................................................................. 15
vii
viii
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Memberikan acuan kepada pengelola dalam mengelola fasilitas dan
infrastruktur yang dimiliki sehingga aset yang telah dimiliki bisa mendukung
keberlanjutan dari pengelolaan.
9
2 KETENTUAN UMUM
10
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah
diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2008;
8. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah,
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 58/M Tahun 2008;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan
sebagaimana diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor PER.04/MEN/2009;
10.Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.17/MEN/2008
tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
11.Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009
tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan;
12.Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2010
tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
13.Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Nomor KEP.44/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-
KKP3K).
11
Papan Informasi Kawasan, Peralatan Monitoring, Peralatan Komunikasi,
Kendaraan Transportasi, Kapal Pengawasan, dan lain sebagainya. Sementara,
pengertian prasarana pengelolaan KKP adalah mencakup perangkatyang
dipergunakan (secara tidak langsung) dalam menunjang proses pengelolaan KKP,
seperti; Pondok Jaga, Pos Jaga, Dermaga, Pondok Wisata, Shelter, dan lain
sebagainya. Sarana dan Prasarana Pendukung Pengelolaan, secara umum dapat
dikelompokkan menjadi:
12
Penyimpanan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga dan
memudahkan aset yang dimiliki agar tidak berserakan atau tertata rapi
sehingga memudahkan dalam memeriksa.
Peminjaman adalah suatu bentuk pemakaian oleh orang pribadi atau lembaga
untuk melakukan suatu proses.
Kerusakan adalah tidak berfungsinya fasilitas dan infrastruktur akibat:
Penyusutan/berakhirnya umur sarana dan atau prasarana, salah penanganan
(beban fungsi yang berlebih, kebakaran, dan sebagainya), bencana alam dan
lain sebagainya.
Biaya pemeliharaan adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk keperluan
perawatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentuan yang
ditentukan oleh pihak pengelola.
13
e. Asas Kecepatan dan Kelancaran
Digunakan untuk menjamin terselesaikannya suatu tugas pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, serta menjamin
kemudahan dan kelancaran secara prosedural.
f. Asas Keamanan
POS digunakan untuk kepentingan semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan tugas agar sesuai dengan apa yang telah ditetapkan, sehingga
dapat memberikan kenyamanan dalam pelaksanaan tugas.
g. Asas Keterbukaan
POS dapat menciptakan adanya keterbukaan dalam pelaksanaan tugas
sehingga tidak akan muncul kecurigaan baik dari aparatur sebagai pemberi
layanan maupun masyarakat sebagai penerima layanan.
1. Kemudahan
POS harus dibuat secara jelas, sederhana, dan singkat sehingga mudah
dimengerti dan diterapkan.
2. Kejelasan
POS harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus
melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan sampai
dimana tanggung jawab masing-masing pejabat/pegawai.
3. Keterukuran
POS harus dapat memberikan pedoman yang jelas untuk mengukur ketepatan
norma waktu, keakuratan hasil kerja, maupun rincian biaya pelayanan, dan
tata cara pembayaran bila diperlukan adanya biaya pelayanan.
4. Fleksibilitas
POS harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga mudah direvisi bila
diperlukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
kebijakan yang berlaku.
14
2.2. Alur Kegiatan
Pengelola Laporan ke
kupang
Infrastruktur Fasilitas
Lapoan
Pencatatan Aset diterim
Penyimpanan data laporan
Pelaporan
Hasil
15
3 METODE
3.1 Perencanaan
Simple steps merupakan salah satu metode yang dapat digunakan jika
prosedur yang akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan. Format POS ini dapat
digunakan dalam situasi dimana hanya ada beberapa orang yang akan
melaksanakan prosedur yang telah disusun, dan biasanya merupakan prosedur
rutin. Dalam simple steps, kegiatan yang akan dilaksanakan cenderung sederhana
dengan proses yang pendek.
3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan prosedur operasional standar dilakukan oleh pihak pengelola
kawasan sehingga proses pengelolaan dapat berjalan dengan lebih efektif.
16
4 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
17
b. Ruang Lingkup
Dalam pemeliharaan perlu dilakukan pengecekan kondisi fasilitas yang ada
baik digunakan ataupun tidak. Jika dalam waktu pengecekan terjadi kerusakan
pada fasilitas maka dilakukan pelaporan kerusakan .
c. Alat dan bahan
List kondisi Fasilitas Kantor
Berita acara kerusakan
d. Prosedur
1. Mengambil list Fasilitas Kantor di Koordinator Wilker
2. Melakukan pengisian List Fasilitas yang akan di cek
3. Melakukan pengecekan fasilitas
4. Melakukan perawatan fasilitas kantor yang meliputi :
Perawatan ringan dapat dilakukan oleh teknisi Wilker sedangkan
Perawatan berat dapat melibatkan tenaga teknisi yang profesional
5. Melaporkan kepada koordinator wilker
6. Jika dalam pengecekan terdapat kerusakan, maka dilakukan pembuatan
berita acara kerusakan
7. Pengecekan aset dilakukan setiap 6 bulan sekali
8. Meminta pengesahan berita acara kepada Koordinator Wilker
9. Pelaporan Aset yang rusak atau hilang ke pihak otoritas berupa berita acara
18
d. Prosedur
1. Petugas mengambil form kondisi Infrastruktur di koordinator wilker
2. Petugas melakukan pengecekan kondisi dan melakukan pengisian form
penecekan kondisi aset
3. Petugas Melakukan pemeliharaan/ perawatan infrastruktur kantor yang
meliputi :
Perawatan ringan dapat dilakukan oleh teknisi Wilker sedangkan
Perawatan berat dapat melibatkan tenaga teknisi yang profesional
4. Petugas melaporkan kembali kepada koordinator wilker untuk
menyimpan dokumen yang ada dan nantinya agar bisa dipergunakan
untuk pengecekan berikutnya
5. Jika dalam pengecekan terdapat kerusakan atau kehilangan, maka petugas
membuat berita acara kehilangan/ kerusakan
6. Petugas Meminta Pengesahan berita acara Kepada Kantor
7. Melaporkan kepada kepala gudang tentang apa yang sudah dilaksanakan
8. Pelaporan Aset yang rusak atau hilang ke pihak otoritas berupa berita
acara
20
c. Alat dan Bahan
List Fasilitas Kantor
Form Peminjaman Fasilitas
Berita acara kerusakan/ kehilangan
d. Prosedur
1. Mengajukan surat permohonan peminjaman ke pihak kupang
2. Dalam proses peminjaman fasilitas kantor dilakukan pengisian nota
penyewaan oleh peminjam.
3. Dilakukan pengecekan kondisi awal dari fasilitas yang akan dipinjam.
pengecekan alat misalkan untuk peminjaman kamera maka hal pertama
yang dicek adalah kondisi kamera baik batrai, ring karet, memori, kondisi
silica jell, Kode barang dan cashing kamera.
4. Setelah semuanya dilakukan dan nota peminjaman telah ditanda tangani
oleh petugas, Koordinator dan peminjam maka barang boleh dipinjam.
5. Ketika dikembaikan maka dilakukan pengecekan kembali berdasarkan
pengecekan awal. ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak kerusakan
yang terjadi pada barang yang dipinjam.
6. Dilakukan proses penyimpanan
7. Dilakukan penandatanganan nota pengembalian oleh petugas
8. Setelah itu dilakukan penyimpanan pada tempat yang telah disediakan.
9. Dilakukan pelaporan berdasarkan apa yang sudah dilakukan kepada
koordinator wilker
10. Pelaporan Aset yang rusak atau hilang ke pihak otoritas berupa berita acara
21
c. Alat dan Bahan
List Infrastruktur
Form Peminjaman
Berita Acara Kerusakan/ kehilangan
d. Prosedur
1. Mengajukan surat peminjaman ke kupang
2. Dalam proses peminjaman fasilitas kantor dilakukan pengisian nota
penyewaan oleh peminjam.
3. Dilakukan pengecekan kondisi awal dari barang yang akan dipinjam.
pengecekan alat misalkan untuk peminjaman kamera maka hal pertama
yang dicek adalah kondisi kamera baik batrai, ring karet, memori, kondisi
silica jell, Kode barang dan cashing kamera.
4. Setelah semuanya dilakukan dan nota peminjaman telah ditanda tangani
oleh petugas, Koordinator dan peminjam maka barang boleh dipinjam.
5. Ketika dikembaikan maka dilakukan pengecekan kembali berdasarkan
pengecekan awal. ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak kerusakan
yang terjadi pada barang yang dipinjam.
6. Dilakukan proses penyimpanan
7. Dilakukan penandatanganan nota pengembalian oleh petugas
8. Setelah itu dilakukan penyimpanan pada tempat yang telah disediakan.
9. Dilakukan pelaporan berdasarkan apa yang sudah dilakukan.
10. Pelaporan Aset yang rusak atau hilang ke pihak otoritas berupa berita acara
4.8 Pelaporan
a. Tujuan
Memberikan informasi terhadap unit pengelola atas kondisi aset yang dimiliki
oleh pengelola.
b. Ruang Lingkup
Mencakup pelaporan / berita acara
c. Alat dan Bahan
Berita acara
Nota serah terima
22
d. Prosedur
1. Petugas meminta persetujuan kepada koordinator wilker sesuai dengan
yang akan dilaporkan
2. Koordinator wilker melakukan pengiriman file ke unit pengelola di kupang
atau bisa menunjuk staf wilker untuk mengirimkan file.
23
5 PENDANAAN
5.1 Pendanaan
Pendanaan terhadap pemeliharaan aset kantor secara umum diberikan oleh
pihak unit pengelola yang ada di kupang. Wilker TWP gili matra dalam hal ini
hanya menyusun anggaran selebihnya berada di BKKPN Kupang.
24
6 PELAPORAN DAN EVALUASI
6.3 Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan oleh koordinator wilker dan nantinya akan
dilaporkan kepada pihak BKKPN Kupang sebagai bahan penentuan kebijakan pada
tahun berikutnya.
25
7 PENUTUP
26
Daftar Pustaka
27
Lampiran
lampiran 1. Contoh Form Pencatatan Aset Kantor dan Contoh List Kondisi Aset
Kantor
a. Fasilitas Kantor
b. Infrastruktur Kantor
28
Lampiran 2. Contoh List Kondisi Aset Kantor
a. Fasilitas kantor
b. Infrastruktur Kantor
29
lampiran 3. Contoh Lembar Berita Acara
Berita Acara
*) KEHILANGAN/ KERUSAKAN
Pada hari…. tanggal….. bulan…. tahun…. bertempat di kantor BKKPN Wilker TWP
Gili Matra setelah dilakukan pengecekan telah terjadi *) Kehilangan/Kerusakan
berupa:
Demikian surat berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bangsal, …/…./….*(tgl/Bln/Thn)
Pelapor Koordinator Satuan Kerja
30
lampiran 4. Contoh Form Peminjaman
Mengajukan Permohonan
Tanggal
N Nama Barang/ Kode Jumlah Kondisi awal Kondisi
Barang akhir
1 12 Mei 2013 Tabung/ B02 2 Baik
2 BCD/ B04 2 Baik
3 Regulator/B07 2 Sedang
4 Skin dive/B09 4 Baik
Bangsal, (tgl/bln/thn)
Petugas Peminjam
TTD TTD
Disetujui Ditolak
Responsible person
TTD
Ayatullah
31
Lampiran 5. Contoh Buku Peminjaman Aset Kantor
BUKU
No Kode Aset Nama Barang Keterangan Peminjam
1 C01 Buku Pengarang, tahun Hajrin
terbit, judul buku
penerbit
32
Lampiran 6. Contoh Nota Peminjaman dan Pengembalian
NOTA PEMINJAMAN
Kupang, 2014
Mengetahui
Kasubbag TU
Penanggung Jawab Peminjam
SIMAK-BMN
Dra. Rostina Abbas
NIP. 19610810 198603 2 017
Edy Hartono
NIP. 19920601 201012 1 002
33
Lampiran 7. Contoh Nota Pengembalian
NOTA PENGEMBALIAN
Nomor : BMN-K. /BKKPN/ /2014
Telah dikembalikan kepada Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (Balai KKPN)
Kupang,
Mengetahui 2014
Kasubbag TU
Penanggung Jawab
SIMAK-BMN Peminjam
Dra. Rostina Abbas
NIP. 19610810 198603 2 017
Edy Hartono
NIP. 19920601 201012 1 002
34
Lampiran 8. Contoh Surat Izin
No :
Lampiran :
Perihal : Peminjaman
Kepada
Yth. Kepala BKKPN Kupang
Di __
Peminjam
35
Lampiran 9. Daftar Cheklist Perlakuan
36