Anda di halaman 1dari 2

PERAN MAHASISWA FPK UNAIR DALAM KEGIATAN

“BERSAMA GERAKAN PANDU LAUT NUSANTARA” DI PANTAI KENJERAN


SURABAYA

BERITA FPK. Dalam rangka memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan organisasi Pandu Laut
Nusantara melakukan aksi nasional bersih-bersih pantai di 73 titik perairan di Indonesia
secara serentak tanggal 19 Agustus 2018 kemarin. Himbauan dari Ibu Menteri Susi, seluruh
masyarakat Indonesia untuk turut serta “Menghadap Laut” sebagai bentuk kecintaan dan
loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indinesia (NKRI).

Sekitar tiga ratus orang memadati Pantai Kenjeran Surabaya untuk ikut dalam kegiatan ini
antara lain adalah Kelompok Studi Banyu, Mahasiswa FPK UNAIR, Lembaga Pers
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi serta Club Love Suroboyo. Mereka semua
bergotong-royong kerja bakti di Pantai Kenjeran Surabaya dengan dipimpin secara langsung
oleh Ketua Pelaksana Mbak Fitri dari Kelompok Studi Banyu dan Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian (DKPP) Surabaya Bapak Aris untuk membersihkan sampah yang terbawa arus
laut ke pantai.

Di awali dengan acara pembukaan, doa dan sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua
Pelaksana dari Kelompok Studi Banyu, Mbak Fitri mengucapkan terima kasih kepada BKIPM
Surabaya II yang telah berkolaborasi penuh dengan panitia dan semua peserta dari instansi
maupun komunitas dan Perguruan Tinggi. Harapannya dari kegiatan ini dapat memberikan
pengertian kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan
baik di lingkungan sekitar laut maupun di dalam laut, karena dapat merusak ekosistem
perairan dan biota laut. Dengan adanya kegiatan ini kami bisa mengajak peserta berpartisipasi
mengumpulkan sampah plastik yang ada di Pantai Kenjeran, “ujar Mbak Fitri”. Kemudian
sambutan dilanjutkan oleh Bapak Aris selaku perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian (DKPP), Beliau mengucapkan terima kasih kepada teman-teman BKIPM Surabaya
II karena selama ini kami selalu bekerja sama dalam segala hal terhadap kebersihan
lingkungan khususnya untuk pesisir ini, ‘Ujar Bapak Aris”.

Acara bersih-bersih Pantai Kenjeran yang sudah dijadikan tempat wisata di Kecamatan Bulak,
langsung dipimpin oleh Ketua Pelaksana “Mbak Fitri” dan perwakilan dari Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian (DKPP) “Bapak Aris dengan mengenakan kaos berwarna putih
dipadukan dengan celana panjang berwarna gelap serta sepatu running. Kemudian acara
selanjutnya pembukaan kegiatan dengan ditandai suara sirine, disusul dengan peserta dan
panitia berjalan bersama-sama menuju tiga titik yang telah disiapkan oleh panitia untuk
pengambilan sampah. Salah satu peserta yang antusias dari Club Love Suroboyo sangat
terkesan dengan kegiatan “Bersama Gerakan Pandu Laut Nusantara” karena mereka ingin
Surabaya mempunyai pantai yang indah seperti kota-kota lainnya dan banyak ekosistem
perairan dan biota laut yang bisa dibuat edukasi untuk anak-anak penerus bangsa, “ujar Sita
anggota Club Suroboyo”.

Pada saat pengumpulan sampah Pukul 15.40 WIB mahasiswa FPK UNAIR dengan
menggunakan sarung tangan dan karung, mereka memunguti sampah di beberapa tempat.
Hasil sampah yang diperoleh bermacam-macam misalnya seperti tali, plastik, sapu tangan,
jaring-jaring, kayu, sedotan. Panitia sudah menyiapkan Drop-off Point untuk menampung
karung sampah berdasarkan kategori sebagai berikut: 1. Sampah Plastik Kemasan non-
fleksible (botol plastik, botol shampo, gelas plastik), 2. Sampah Plastik Fleksible (kresek,
sedotan, sachset), 3. Sampah kaca/ Beling, 4. Sampah Kain/ Jaring-jaring, 5. Sampah Kaleng/
Baterai, 6. Sampah karet/ Styrofoam/ Sandal Jepit. Sampah dipilah berdasarkan kategorinya
lalu langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Surabaya oleh Dinas
Kebersihan Surabaya. Pada Pukul 16.10 -16.30 WIB para peserta mahasiswa dan panitia
akan menyiapkan diri membentuk barisan dengan bergandengan tangan untuk menyanyikan
lagu Indonesia Raya menghadap ke laut.

“Menghadap ke Laut” lahir karena keprihatinan pada kondisi laut Indonesia dengan kegiatan
“Bersama Gerakan Pandu Laut Nusantara” ini seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat
terlibat dalam upaya menjaga kesehatan laut.

Para mahasiswa FPK UNAIR dan peserta lainnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya dengan
suara lantang serta badan tegap bergandengan tangan menghadap ke laut. Kegiatan ini
dilakukan di seluruh Indonesia, kurang-lebih 20 sampai 30 ribu orang bergabung, dari Aceh
sampai Papua. Tujuh puluh tiga titik di tujuh puluh tiga tahun Indonesia merdeka.

Anda mungkin juga menyukai