I.Pendahuluan
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Upaya deteksi dini tumbuh kembang
anak pra sekolah dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang
dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak. Melalui deteksi dini dapat diketahui
penyimpangan tumbuh kembang anak sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan, stimulasi, serta
rujukan pada tumbuh kembang yang mengalami penyimpangan.
Menurut data World Health Organitation (WHO), diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-
sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 –
500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12
bulan akibat kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti
infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Oleh sebab itu WHO berserta UNICEF bekerja sama
dengan Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The
Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” yang salah satunya
dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun. Di Indonesia pemberian
suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus dengan sasaran anak usia 6 –
59 bulan.
II.Sasaran :
Semua anak yang ada di TK Daud di Kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya.
III.Tujuan :
Agar semua anak Pra sekolah tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
genetiknya sehinga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
IV.Hasil
Hasil kegiatan DDTK dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada anak pra sekolah ke TK
Daud di Kelurahan Parupuk Tabing dalam Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
.
N TK/PAUD BB/TB LIKA Perkem TTD TDL GPPH CHAT Emosio Vit A Gigi mulut
o bangan nal
N T N T S M P N T N T N T N T D T M
N N N T N N N N D TM
N
1 Al Daud 50 0 50 0 50 0 0 50 0 50 0 50 0 50 0 50 0 50 0 23 27
V. Kesimpulan :
Dari TK yang dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya tidak terdapat anak yang
mengalami gangguan pertumbuhan dan mentalnya.
I. Pendahuluan
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Upaya deteksi dini tumbuh kembang
anak pra sekolah dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang
dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak. Melalui deteksi dini dapat diketahui
penyimpangan tumbuh kembang anak sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan, stimulasi, serta
rujukan pada tumbuh kembang yang mengalami penyimpangan.
Menurut data World Health Organitation (WHO), diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-
sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 –
500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12
bulan akibat kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti
infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Oleh sebab itu WHO berserta UNICEF bekerja sama
dengan Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The
Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” yang salah satunya
dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun. Di Indonesia pemberian
suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus dengan sasaran anak usia 6 –
59 bulan.
II.Sasaran :
Semua anak yang ada di TK Farillah Ilmi di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya.
III.Tujuan :
Agar semua anak Pra sekolah tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
genetiknya sehinga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
IV.Hasil
Hasil kegiatan DDTK dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada anak pra sekolah ke TK
Farillah Ilmi di Kelurahan parupuk tabing dalam Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
.
N TK/PAUD BB/TB LIKA Perkem TTD TDL GPPH CHAT Emosio Vit A Gigi
o bangan nal mulut
N T N T S M P N T N T N T N T D T M
N N N T N N N N D T
N M
1 Farillah 21 0 21 0 21 0 0 21 0 21 0 21 0 21 0 21 0 21 0 11 9
Ilmi
V. Kesimpulan :
Dari TK yang dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya tidak terdapat anak yang
mengalami gangguan pertumbuhan dan mentalnya.
I. Pendahuluan
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Upaya deteksi dini tumbuh kembang
anak pra sekolah dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang
dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak. Melalui deteksi dini dapat diketahui
penyimpangan tumbuh kembang anak sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan, stimulasi, serta
rujukan pada tumbuh kembang yang mengalami penyimpangan.
Menurut data World Health Organitation (WHO), diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-
sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 –
500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12
bulan akibat kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti
infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Oleh sebab itu WHO berserta UNICEF bekerja sama
dengan Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The
Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” yang salah satunya
dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun. Di Indonesia pemberian
suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus dengan sasaran anak usia 6 –
59 bulan.
II.Sasaran :
Semua anak yang ada di TK MARHAMAH di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya.
III.Tujuan :
Agar semua anak Pra sekolah tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
genetiknya sehinga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
IV.Hasil
Hasil kegiatan DDTK dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada anak pra sekolah ke TK
marhamah di Kelurahan parupuk tabing dalam Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
.
N TK/PAUD BB/TB LIKA Perkemb TTD TDL GPPH CHAT Emosio Vit A Gigi
o angan nal mulut
N T N T S M P N T N T N T N T D TD M T
N N N T N N N N M
N
1 TK 36 0 36 0 36 0 0 36 0 36 0 36 0 36 0 36 0 36 0 14 22
MARHAMAH
V. Kesimpulan :
Dari TK yang dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya tidak terdapat anak yang
mengalami gangguan pertumbuhan dan mentalnya.
1. Pendahuluan
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Upaya deteksi dini tumbuh kembang
anak pra sekolah dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang
dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak. Melalui deteksi dini dapat diketahui
penyimpangan tumbuh kembang anak sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan, stimulasi, serta
rujukan pada tumbuh kembang yang mengalami penyimpangan.
Menurut data World Health Organitation (WHO), diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-
sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 –
500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12
bulan akibat kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti
infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Oleh sebab itu WHO berserta UNICEF bekerja sama
dengan Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The
Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” yang salah satunya
dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun. Di Indonesia pemberian
suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus dengan sasaran anak usia 6 –
59 bulan.
II. Sasaran :
Semua anak yang ada di TK AMALAN di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya.
III. Tujuan :
Agar semua anak Pra sekolah tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
genetiknya sehinga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
IV. Hasil
Hasil kegiatan DDTK dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada anak pra sekolah ke TK
Amalan di Kelurahan parupuk tabing dalam Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
N TK/PAUD BB/TB LIKA Perkemb TTD TDL GPPH CHAT Emosio Vit A Gigi
o angan nal mulut
N T N T S M P N T N T N T N T D TD M T
N N N T N N N N M
N
1 TK AMALAN 16 0 16 0 16 0 0 16 0 16 0 16 0 16 0 16 0 16 0 6 10
V. Kesimpulan :
Dari TK yang dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya tidak terdapat anak yang
mengalami gangguan pertumbuhan dan mentalnya.