Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATANPADA BY.

L DENGAN
BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG DAHLIA RSUD KAB.
KARANGANYAR

DISUSUN OLEH

1. Diana Putri Hidayati J230181080


2. Siti Nur Istiqomah J230181079
3. Meltia Sari J230181081
4. Meida Rohmawati J230181087

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS

DATA BAYI
Nama bayi : By. Ny. L Nama orang tua : Jovi Apriyanto
Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan ayah/ibu : SMP
Tanggal lahir/usia : 23-10-2018/ 28 hari Pekerjaan ayah/ibu : Karyawan
Swasta
Tanggal dirawat : 23-10-2018 Usia ayah/ibu : 23 th/21 th
Alamat : Jetis 1/8 Alastuwo Diagnosa medis : BBLR
Kebakkramat
Tanggal Interview :21 November 2018 pukul 07.00 WIB

RIWAYAT BAYI
Apgar skor 1” :5 5” : 6 10”: 7
Usia Gestasi 35 +2 minggu
Berat badan/PB Lahir 1700 gram
Komplikasi -

RIWAYAT IBU
Usia Ibu 21 tahun
Gravida/Partus/Abortus P1 A0
Jenis persalinan Sectio caesaria : PEB, KPD 9 jam
Komplikasi kehamilan PEB

REVIEW SYSTEM
No Sistem Hasil
1. Umum Keadaan umum sedang
Kesadaran composmentis
Suara tangisan lemah
Pasien tampak diam
2. Kulit Kulit berwarna kemerahan, kulit tipis, tidak ikterik banyak
terdapat lanugo terutama pada dahi dan pelipis dahi,
3. Kepala Leher Bentuk kepala mesocepal, rambut tipis dan halus, rontok,
kepala tidak ada benjolan dan perlukaan, wajah simetris, tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid
4. Mata Penglihatan Mata simetris kanan dan kiri, terdapat dischart pada mata,
sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
5. Telinga& Bentuk telinga simetris, kartilago tampak belum sempurna,
Pendengaran tidak ada cairan abnormal yang keluar
6. Hidung Lubang hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung, tidak ada sumbatan pada hidung
7. Mulut & Gigi Mulut terlihat sedikit kotoran bekas ASI. Tidak terdapat
sianosis, reflek sucking lemah
8. Tenggorokan Reflek menelan lemah
9. Pernafasan & dada Dada simetris, dada terlihat cekung, tidak terdapat penggunaan
otot tambahan,tidak terdapat retraksi dinding dada, tangisan
lemah, Respiratori 48x/menit
10. Kardiovaskuler HR 135 x/menit, kuat dan teratur, tidak ada murmur bunyi
jantung I & II regular
11. Gastrointestinal Tidak terdapat distensi abdomen
12. Genitourinary Pengeluaran urin lancer, memakai pempers dan tidak ada
gangguan perkemihan, jenis kelamin laki-laki, tidak
mempunyai masalah reproduksi
13. Muskuloskeletal Pergerakan lemah
14. Neurologi Tidak ada riwayat kejang
Menangis lemah
15. Endokrin Tidak ada pembesaran tiroid
16. Hematologi Tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, memar dan
pucat

PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS


A Penampilan Umum Keadaan bayi lemah, menangis tidak kencang
B Tanda Vital
 Suhu aksila / Denyut S : 36,7ºC, HR : 135 x/menit, RR : 48x/menit
jantung / Pernafasan /
Tekanan darah
 Saturasi Oksigen -
C Antropometri
Berat badan / Panjang Saat pengkajian BB: 1700 gram, PB: 42 cm
badan
Lingkar Kepala / Lingkar LK: 31 cm, LD: 25 cm
Dada
D Alat Monitoring Inkubator, terpasang infus D ¼ 12 tpm
E Kulit
 Warna Pink
 Sianosis Tidak ada sianosis
Terdapat lanugo, kulit tipis
Tidak ada tanda Lahir
Turgor kulit: tidak elastis, kelembapan kurang, terlihat
keriput
Tidak ada edema/lesi
Suhu : 36,7ºC
Capipilary refill kembali dalam 3 detik
F Rambut dan Kuku
a. Rambut Warna hitam, tipis, distribusi merata dan mudah rontok
b. Kulit Kepala Bersih, tidak berminyak dan tidak ada lesi
c. Kuku Kuku bersih sedikit panjang
E Kepala
Inspeksi Bentuk kepala molding ( terlihat agak lonjong jika dilihat
dari atas), kepala simetri wajah simetris (kanan dan kiri)
Palpasi Fontanel anterior lunak, belum tertutup
Fontanel Posterior lunak, tertutup
Sutura tepat, tidak tumpang tindih
F Leher
Inspeksi Tidak ada lipatan yang berlebihan dileher
Tidak ada Pembengkakan nodus limfe servikal,
Palpasi Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembengkakan nodus
limfe dan trakea, tidak ada pembesaran tiroid
G Mata Eksternal Simetris kanan dan kiri, mata sedikit kotor
Jarak kantus ± 2 cm
Distribusi bulu mata tipis dan merata,alis tipis merata
Warna sklera putih, iris hitam, konjungtiva tidak anemis
Reflek berkedip baik
H Telinga Eksternal Tidak ada lubang/kulit tambahan pada aurikel, bentuk
telinga kanan kiri simetris, tidak ada serumen atau cairan
tambahan
I Hidung dan Sinus
Bentuk lubang hidung simetris, letak ditengah wajah
tidak adadeformitas/masa, adakepatenan jalan nafas,
tidak ada nafas cuping hidung
Struktur internal Warna membran mukosa pink kemerahan, tidak adaLesi,
tidak ada perdarahan, tidak adakotoran hidung
J Mulut
Bibir Berwarna pink, siimetris atas dan bawah, kering, tidak
ada lesi
Gusi Warna gusi pink, tidak ada peradangan
Membran Mukosa Kemerahan tidak ada lesi dan lembab
Lidah Kemerahan tidak bengkak tidak ada lesi dan lembab
Palatum Tidak ada celah bibir, celah palatum, dan masa
Tenggorokan Tidak ada pembengkakan atau lesi, kondisi tonsil utuh
L Dada
Inspeksi Bentuk simetris
Ekspansi dada dan abdomen tidak bersamaan
Pergerakan simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Respiratory rate 48x/menit
Palpasi Pergerakan dada tsimetris, tidak ada masa/kista/krepitus
Auskultasi Suara paru bersih
M Payudara Puting simetris, areola bulat, tidak ada pembesaran
payudara,tidak adamasa abnormal
N Jantung
Inspeksi Dada depan simetris, samping simetris
Palpasi Pergerakan dada simetris, terdapat apikel impuls
Auskultasi Irama teratur
Bunyi jantung 1 keras, jelas
Bunyi jantung 2 jelas
Tidak terdapat bunyi jantung3 atau suara tambahan lain
Denyut Nadi Radialis simetris, Brakhialis simetris,
Femoralis simetris
O Abdomen
Inspeksi Simetris, Bentuk nornal, tidak ada lesi
Talipusat Sudah terlepas,
Otot rektus Terdapat pergerakan abdomen saat inspirasi
Terdapat pergerakan peristaltik
Auskultasi Bising usus 5x/menit
Perkusi Tympani
Palpasi Superfisial Teraba lunak
Terdapat pemisahan otot rectus abdominal
P Genitalia
Laki-laki Pubis Distribusi rambut tidak ada
Penis Ukuran kecil, utuh, tidak ada Lesi dan perlukaan
Meatus Bersih, lubang ditengah
Skrotum Warna tidak terlalu gelap
Testis Lunak, Simetris
Q Anus & Rektum
Kemerahan, tida ada hemoroid, tidak ada prolap
Keutuhan kulit baik
Refleks anus baik
R Muskuloskeletal Klavikula keras
Bahu simetris
Tulang belakang Postur tegap, bentuk lurus
Punggung simetris, bahu simetris
Bekas rambut, tidak nampak perubahan warna punggung
S Ekstremitas
Ekstremitas Atas Lengan lurus, simetris
Jumlah jari tangan 10
ROM aktif
Kekuatan Otot: : 3 3
3 3
Ekstremitas Bawah Kaki kanan terpasang infus D ¼ NS 12 tpm
Tidak terjadi dislokasi panggul, tungkai simetris
Lutut simetris, tungkai dapat diluruskan dengan ROM
pasif
ROM aktif
Kekuatan Otot: 3 3
3 3
Keterangan :
5 : dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
penuh
4 : dapat melawan gravitasi tapi tidak dapat menahan
tahanan pemeriksa (lemah)
3 : dapat mengadakan gerakan melawan grafitasi tetapi
tidak dapat melawan gravitasi
2 : hanya ada pergeseran atau gerakan sendi
1 : tidak ada kontraksi
T Neurologis Kesiapsiagaan, sensori berespon terhadap rangsang
Refleks Primitif Rooting, kepala bayi mengikuti sentuhan ditangan
perawat saat tangan ditempelkan ke pipi
Sucking, reflek menghisap tidak kuat
Grasping, menggenggam lemah
Babinski, positif (jari-jari ekstensi)
RIWAYAT SOSIAL
a. Struktur keluarga ( genogram )

Keterangan:
: Laki-laki hidup

: Perempuan hidup


: Pasien (By. L, 28 hari)

: Tinggal serumah
: Garis pernikshsn

b. Antisipasi vs pengalaman nyata kelahiran: Ny. L selalu memeriksakan kehamilan ke


bidan praktik setiap bulan, komplikasi kehamilan Ny. L adalah mengalami pre eklamsia
berat (PEB). Namun saat usia kehamilan memasuki 35 minggu Ny. N mengalami ketuban
pecah dini sehingga diputuskan untuk dilakukan operasi caesar
c. Budaya : Jawa
d. Suku : Jawa
e. Agama : Islam
f. Bahasa utama : Indonesia
g. Perencanaan makanan bayi : ASI
h. Masalah sosial yang penting :tidak ada
i. Hubungan orang tua dan bayi : baik
Orang tua Tingkah Laku
Ibu Menyentuh, Memeluk, Berbicara, Berkunjung, Kontak mata
Ayah Berkunjung

j. Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah


k. Orang tertua berespon terhadap penyakit & hospitalisasi:ibu dan dan ayah aktif
mengunjungi bayi

RIWAYAT ANAK LAIN


Tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium (darah laengkap) pada tanggal 17 November 2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15.5 10.3-17.9 g/dl
Hematrokit 47.2 31-59 %
Leokosit 11.90 4.4-11.3 10Ʌ 3/µL
Trombosit 346 139-335 10Ʌ 3/µL
Eritrosit 4.73 3.2-5.6 10Ʌ 3/µL
MPV 8.6 6.5-12.00 fL
PDW 16.5 9.0-17.0
INDEX
MCV 99.8 82.0-92.0 fL
MCH 32.8 26-38 Pg
MCHC 32.8 32.0-37.0 g/dl
HITUNG JENIS
Neotrofil% 78.7 50.0-70.0 %
Limfosit% 13.8 25.0-40.0 %
Monosit% 6.2 3.0-9.0 %
Eosinofil% 1.1 0.5-5.0 %
Basofil% 0.2 0.0-1.0 %
Neotrofil# 9.36 2,00-7,00 10Ʌ 3/µL
Limfosit# 1.64 1.25-4.0 10Ʌ 3/µL
Monosit# 0.74 0.30-1.00 10Ʌ 3/µL
Eosinofil# 0.13 0.02-0.50 10Ʌ 3/µL
Basofil# 0.03 0.0-10.0 10Ʌ 3/µL
RDW 18.8 11-16 %
RDW-SD 79.2 fL
KIMIA
GULA DARAH
Gula darah sewaktu 61 70-150 mg/100ml
HATI
Protein total 6.7 6.6-8.7 g/dl

PROGRAM TERAPI
1. Ceftriaxone 80 mg/12 jam
2. Ampicillin 80 mg/12 jam
3. Dexamethason 1 mg/12 jam
4. Ranitidine 5 mg/12 jam
5. Amino steril 6% 10 cc/24 jam
6. Infus Dextrose ¼ NS 12 tpm

RESUME HASIL PENGKAJIAN


a. Riwayat Masuk hingga Saat Ini
Pasien datang dari ruang operasi dengan indikasi persalinan PEB dan KPD 9
jam.Pasien mengalami asfiksia sedang.Pasien tampak menangis dengan lemah. Saat ini
pasien dirawat selama 28 hari di bangsal Dahlia (bangsal perinatology) pasien dirawat
dengan indikasi BBLR (berat bayi lahir rendah) yaitu dengan berat badan 1700 gram
dengan panjang badan 42 cm, lingkar kepala 31 cm dan lingkar dada 25 cm. Keadaan
umum pasien saat ini tanggal 21 November 2018 tampak lemah, reflek menghisap lemah,
bibir tampak kering, turgor kulittidak elastis, kelembapan kurang, kulit terlihat keriput.
Terpasang infuse pada ektermitas bawah kanan. Suhu 36,70C, nadi 135x/menit dan RR
48x/menit.
Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Menangis Prematuritas Ketidakefektifan
Do: pola makan bayi
- BB: 1700 gram (domain 2:
- PB: 42 cm nutrisi, kelas 1:
- Reflek menghisap lemah makan)
- Bibir tampak kering

2. DS: Pertahanantubuh Resiko infeksi


DO: primer tidak (domain 11:
- Kadar leokosit 11.90 adekuat (Ketuban keamanan/
- BB: 1700 gram Pecah Dini) perlindungan,
- Terpasang infuse pada ektermitas bawah kelas 1: infeksi)
kanan

3. DS : Kurang suplay Resiko hipotermia


DO : lemak subkutan (domain 11:
- Turgor kulit: tidak elastis, kelembapan keamanan/
kurang, terlihat keriput perlindungan,
- Suhu : 36,7ºC kelas 6:
- Kulit tipis termoregulasi)
- BB : 1700 gram
b. Rencana Keperawatan
Diagnosa Kep Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan - Kaji status bayi sebelum memulai
pola makan bayi keperawatan selama 3x24 jam memberikan susu
berhuungan diharapkan pola makan - Hangatkan formula sesuai dengan
dengan adekuat dengan kriteria hasil: suhu ruangan sebelum diberikan
prematuritas 1. Reflek menghisap (pada bayi)
sepenuhnya adekuat - Dorong untuk menghisap dengan
2. Mengonsumsi ASI atau menstiulasi reflek rooting, sesuai
susu formula dari botol kebutuhan
sepenuhnya adekuat - Monitor/evaluasi reflek menghisap
3. Terdengar menelan selama menyusu
sepenuhnya adekuat - Edukasi keluarga tentang
pengenceran susu formula yang
benar

Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda-tanda infeksi dan vital
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam sign
dengan pertahanan diharapkan tidak terjadi - Cuci tangan sebelum dan sesudah
tubuh primer tidak infeksi dengan kriteria hasil: kontak dengan pasien
adekuat (Ketuban 1. Tanda-tanda vital stabil - Ajarkan keluarga cuci tangan dengan
Pecah Dini) 2. Tidak ada tanda-tanda benar
infeksi - Kolaborasi dengan tim medis
pemberian antibiotik

Resiko hipotermia Setelah dilakukan tindakan - Monitor suhu bayi paling tidak setiap
berhubugan keperawatan selama 3x24 jam 2 jam
dengan kurang diharapkan hipotermi pada - Monitor warna kulit dan tanda gejala
suplay lemak pasien dapat dicegah dengan hipotermia
subkutan kriteria hasil : - Selimuti bayi berat badan lahir
1. Suhu stabil (36,5-37,5) rendah dengan selimut berbahan
2. Tidak ada perubahan plastik
warna kulit - Tempatkan bayi dibawah penghangat
(inkubator)
- Hangatkan selimut/ bantal yang
ditempatkan dalam inkubator
c. Implementasi
Hari/tgl/ No.
Implementasi Respon TTD
jam Dx
Rabu, 3 Memonitor suhu bayi DS: MR
21/11/2018 dan memonitor warna DO: Suhu stabil (36,7ºC), warna kulit
08:10 kulit dan tanda gejala kemerahan, akral hangat
hipotermia

08.15 2 Mencuci tangan DS: MR


sebelum dan sesudah DO: sebelum dan sesudah kontak
kontak dengan pasien dengan pasien cuci tangan

08.17 2 Memonitor tanda-tanda DS: MR


infeksi DO: tidak ada tanda-tanda infrksi,
warna kulit kemerahan, TTV stabil:
suhu 36,70C, nadi 136x/menit, RR
48x/menit,

08.30 1 Mengkaji status bayi DS: menangis MR


(BBLR atau normal) DO: BB: 1700 gr, pasien diberikan susu
sebelum memulai formula dengan takaran 30 cc air
memberikan susu hangat, 1 sendok takar susu formula

08.35 1 Menghangatkan DS: menangis MR


formula sesuai dengan DO: susu dihangatkan menggunakan air
suhu ruangan sebelum hangat, terpenuhi minum susu formula
diberikan (pada bayi) dari botol belum adekuat, terdengar
dan memberikan susu menelan belum sepenuhnya adekuat,
dengan menggunakan susu habis 10 cc
botol

10.00 2 Mengkolaborasi dengan DS: MR


tim medis pemberian DO: pasien diberikan terapi aminosteril
antibiotik 6 mg infant 6% 10cc melalui IV

10.15 1 Mendorong untuk DS: menangis MR


menghisap dengan DO: pasien tampak mengonsumsi susu
menstiulasi reflek formula dari botol dan terdapat reflek
rooting (menekan pipi rooting
bayi, makabayi akan
menoleh ke pipi yang
ditekan mencari dengan
mulut), sesuai
kebutuhan

11.30 3 Memonitor suhu bayi DS: MR


dan menempatkan bayi DO: suhu stabil (37,4ºC), warna kulit
dalam incubator kemerahan, akral hangat

12.00 2 Mengkolaborasi dengan DS: menangis MR


tim medis pemberian DO: diberikan terapi secara IV
terapi Ceftriaxone 80mg/12 jam (0,8 cc)
Ampisillin 80mg/12 jam (0,8 cc)

20.30 3 Menempatkan bayi di DS: menangis I


penghangat (inkubator) DO: akral hangat, kulit kemerahan,
suhu inkubator 31,8ºC

21.00 1 Mendorong reflek DS: menangis I


menghisap dan DO: konsumsi susu formula dari botol
menstimulasi reflek terpenuhi belum adekuathabis 15 cc
rooting(menekan pipi
bayi, makabayi akan
menoleh ke pipi yang
ditekan mencari dengan
mulut),memberikan susu
formula dalam botol

21.15 1 Mengevaluasi reflek DS : I


menghisap selama DO: tampak susu formula yang mleber
menyusu di sekitar mulut, menghisap belum
adekuat

00.00 2 Mengkolaborasikan DS: menangis MS


pemberian terapi DO: diberikan terapi secara IV
Ceftriaxone 80mg/12 jam (0,8 cc)
Ampisillin 80mg/12 jam (0,8 cc)

05.30 3 Menghangatkan DS: MS


selimut/bantal yang DO: suhu bayi stabil (36,8ºC) suhu
ditempatkan dalam inkubator 31,8ºC
inkubator (sebelum
dipakaikan pada bayi,
bedong dihangatkan atau
dimasukkan dalam
inkubator)

06.00 1 Mengkolaborasi DS: menangis I


pemberian terapi DO: Dexamethason 1 mg/12 jam (0,2 cc
dexamethasone dan dioplos aquadest
0,5 cc) dan memberikan ranitidine
5mg/12jam (0,2cc)

06.05 2 Memonitor tanda-tanda DS: menangis I


infeksi dan vital sign DO: TTV: RR : 48x/menit, S : 36,8ºC,
HR: 144x/menit, tidak ada tanda-tanda
infeksi

Kamis, 1 Menghangatkan susu DS: menangis D


22/11/2018 formula dengan suhu DO: susu dihangatkan menggunakan air
08.15 ruangan sebelum hangat, terpenuhi minum susu formula
diberikan (pada bayi) dan dari botol belum adekuat, terdengar
memberikan susu menelan cukup adekuat habis 15 cc
formula dengan botol

08.20 1 Mendorong untuk DS: menangis D


menghisap dengan DO: pasien tampak mengonsumsi susu
menstrimulasi reflek formula dari botol dan terdapat reflek
rooting(menekan pipi rooting
bayi, makabayi akan
menoleh ke pipi yang
ditekan mencari dengan
mulut), sesuai dengan
kebutuhan

08.40 3 Memonitor suhu bayi DS : menangis D


dan warna kulit dan DO : suhu stabil (36,7ºC), akral hangat
tanda gejala hipotermia warna kulit kemerahan, suhu inkubator
31,8ºC

10.00 2 Mengkolaborasikan DS: D


pemberian antibiotik 6 DO: pasien diberikan terapi aminosteril
mg infant 6% 10cc melalui IV

11.00 2 Memonitor tanda-tanda DS: D


infeksi DO: tidak ada tanda-tanda infeksi,
warna kulit kemerahan, TTV stabil:
suhu 36,70C, nadi 136x/menit, RR
48x/menit,

12.00 2 Mengkolaborasikan DS: menangis D


pemberian terapi DO: diberikan terapi secara IV
Ceftriaxone 80mg/12 jam (0,8 cc)
Ampisillin 80mg/12 jam (0,8 cc)

16.00 2 Mengajarkan keluarga DS: ibu pasien mengatakan sekarang MR


cuci tangan dengan benar tau tentang langkah mencuci tangan
yang baik dan benar
DO: ibu pasien nampak bisa
memperagakan cuci tangan yang baik
dan benar

16.10 1 Mengedukasi keluarga DS: ibu pasien mengatakan sudah MR


tentang pengenceran susu paham tentang pengenceran susu
formula formula
DO: ibu pasien tampak
mmemperhatikan perawat bagaimana
cara membuat susu formula

17.00 2 Memonitor vital sign DS: menangis MR


DO: warna kulit kemerahan, TTV
stabil: suhu 36,70C, nadi 138x/menit,
RR 46x/menit,

18.00 1 Mengkolaborasi DS: menangis MR


pemberian terapi DO: Dexamethason 1 mg/12 jam (0,2 cc
dexamethasone dan dioplos aquadest
0,5 cc) dan memberikan ranitidine
5mg/12jam (0,2cc)

20.30 1 Mendorong reflek DS: menangis MS


menghisap dan DO: konsumsi susu formula dari botol
menstimulasi reflek terpenuhi belum adekuat
rooting (menekan pipi
bayi, makabayi akan
menoleh ke pipi yang
ditekan mencari dengan
mulut),memberikan susu
formula dalam botol

20.45 1 Mengevaluasi reflek DS : MS


menghisap selama DO: tampak ada sedikit susu formula
menyusu yang mleber di sekitar mulut,
menghisap cukup adekuat habis 10 cc

00.00 2 Mengkolaborasikan DS: menangis MS


pemberian antibiotik DO: diberikan terapi secara IV
Ceftriaxone 80mg/12 jam (0,8 cc)
Ampisillin 80mg/12 jam (0,8 cc)

03.00 3 Memonitor suhu bayi DS : menangis MS


dan warna kulit dan DO : suhu stabil (36,7ºC), akral hangat
tanda gejala hipotermia warna kulit kemerahan, suhu inkubator
31,8ºC

06.00 1 Mengkolaborasi DS: menangis MS


pemberian terapi DO: Dexamethason 1 mg/12 jam (0,2 cc
dexamethasone dan dioplos aquadest
0,5 cc) dan memberikan ranitidine
5mg/12jam (0,2cc)

Jum’at 1 Memonitor/mengevaluasi DS : I
23/11/2018 reflek menghisap selama DO: tidak tampak susu formula yang
08.30 menyusu mleber di sekitar mulut, menghisap
cukup adekuat

10.00 2 Mengkolaborasikan DS : I
pemberian antibiotik 6 DO : memberikan terapi aminosteril
mg infant 6% 10cc melalui IV

12.00 2 Mengkolaborasikan DS : menangis D


pemberian antibiotik DO : memberikan terapi ceftriaxone
80mg/12 jam (0,8 cc), ampicillin
80mg/12 jam (0,8 cc)

12.30 3 Menempatkan bayi DS : menangis D


dibawah penghangat DO : suhu inkubator 31,8ºC
(inkubator)

20.30 1 Memonitor/mengevaluasi DS : MR
reflek menghisap selama DO: tidak tampak susu formula yang
menyusu mleber di sekitar mulut, menghisap
cukup adekuat

22.30 3 Menempatkan bayi DS : menangis


dibawah penghangat DO : suhu incubator 31,8ºC
(inkubator)
00.00 2 Mengkolaborasikan DS : menangis MR
pemberian antibiotik DO : memberikan terapi ceftriaxone
80mg/12 jam (0,8 cc), ampicillin
80mg/12 (0,8 cc) jam melalui IV
Evaluasi
Tgl/Jam No.dx Evaluasi Ttd
21/11/2018 1 S : menangis MR, I,
00.00 O : Pasien tampak minum susu formula dari botol MS
danterdapat reflek rooting, minum susu formula dari
botol belum adekuat 25 cc, terdengar menelan belum
adekuat, tampak susu formula yang meleber disekitar
mulut, menghisap belum adekuat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- hangatkan susu formula sesuai dengan suhu ruangan
sebelum diberikan (pada bayi)
- dorong untuk menghisap dengan menstimulasireflek
rooting, sesuai dengan kebutuhan
- monitor/evaluasi reflek menghisap selama menyusu
- edukasi keluarga tentang pengenceran susu formula
yang benar
06.15 2 S : menangis MR, I,
O : cuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien, warna MS
kulit kemerahan, TTV stabil : suhu 36,7ºC, HR:
136x/menit, RR: 48x/menit, pasien diberikan terapi
aminosteril infant 6% 10cc/6 mg melalui IV secara
drip, diberikan terapi obat secara IV ceftriaxone
80mg/12 jam (0,8 cc), ampicillin 80mg/12 jam (0,8
cc), tidak ada tanda-tanda infeksi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- kolaborasi pemberian antibiotik
- ajarkan keluarga cuci tangan dengan benar
- monitor tanda-tanda infeksi dan tanda-tanda vital
06.05 3 S: MR, I,
O : suhu stabil (36,7ºC), warna kulit kemerahan akral MS
hangat, suhu inkubator 31,8˚C
A : intervensi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- monitor suhu bayi paling tidak setiap 2 jam
- monitor warna kulit dan tanda gejala hipotermia
- tempatkan bayi dibawah penghangat (inkubator)

Kamis, 1 S: menangis, ibu pasien mengatakan sudah paham tentang D,


22/11/2018 pengenceran susu formula MR,
21.00 O: terdengar menelan cukup adekuat, pasien tampak MS
mengonsumsi susu formula dari botol dan terdapat
reflek rooting, ibu pasien mampu menyebutkan
bagaimana membuat cara memuat susu formula
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- monitor/evaluasi reflek menghisap selama menyusu
00.10 2 S : menangis, ibu pasien mengatakan sekarang sudah tau D,
tentang langkah mencuci tangan yang baik MR,
O : pasien diberikan terapi aminosteril infant 6% 10cc/6mg MS
melalui IV, tidak ada tanda-tanda infeksi, warna kulit
kemerahan, TTV stabil: suhu 36,70C, nadi 136x/menit,
RR 48x/menit, diberikan terapi secara IVCeftriaxone
80mg/12 jam (0,8cc)Ampicillin 80mg/12 jam(0,8cc),
ibu pasien nampak bisa memperagakan cuci tangan
yang baik dan benar
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- kolaborasikan pemberian antibiotik
03.05 3 S : menangis D,
O : suhu stabil (36,7ºC), akral hangat warna kulit MR,
kemerahan, suhu inkubator 31,8ºC MS
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- tempatkan bayi dibawah penghangat (inkubator)
Jum’at 1 S:- D, I,
23/11/2018 O : tidak tampak susu formula yang mleber disekitar mulut, MR
20.40 menghisap cukup adekuat
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- monitor/evaluasi reflek menghisap selama menyusu
00.15 2 S : menangis D, I,
O : memberikan terapi amino steril 6% 10cc/6 mg melalui MR
IV, cerftiaxon 80 mg/12 jam (0,8 cc), ampicillin
80mg/12 jam (0,8 cc)
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan
- kolaborasi pemberian antibiotik
22.45 3 S : menangis D,
O : suhu inkubator 31,8ºC MR, I
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- tempatkan bayi dibawah penghangat (inkubator)

Anda mungkin juga menyukai