SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RS. ISLAM NAMIRA
NOMOR : 772/PAN/PAB/RSI-N/VI/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU Panduan Pelayanan Bedah di Rumah Sakit Islam
Namira sebagaimana terlampir dalam keputusan ini
KEDUA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
sampai ada ketetapan selanjutnya
KETIGA Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam ketetapan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Lampiran SK Direktur
Nomor : 772/PAN/PAB/RSI-N/VI/2017
Tanggal : 5 Juni 2017
Tentang : Panduan Pelayanan Bedah
BAB I
DEFINISI
A. DEFINISI
Pelayanan bedah adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dimulai
dari persiapan pra bedah sampai dengan dilaksanakan tindakan
pembedahan dan perawatan pasca bedah di kamar operasi.
B. TUJUAN
Managemen kamar operasi atau tempat tindakan itu bertujuan untuk
meningkatkan layanan penanganan pasien, meningkatkan kepuasan pasien,
meningkatkan kepuasan tim bedah yang mencakup didalamnya dokter
bedah, dokter anestesi, dan perawat
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATA LAKSANA
A. PRE OPERATIF
1. Assesmen pasien
a. Penilaian Awal
Pada saat pasien datang, dokter yang berwenang dan kompeten akan
malakukan Screening / penilaian awal, untuk menentukan dengan
segera mengenai kebutuhan pasien dan pengumpulan data. Penilaian
awal ini sangat menentukan untuk menentukan kebijakkan suatu
departemen / bagian bedah. Screening atau kriteria penilaian awal
terdiri dari :
1) Identifikasi pasien
2) Penilaian sosial :
a) Perkembangan kepribadian (usia , kebutuhan khusus)
b) Tingkat pendidikan
c) Kelainan rangsang sensoris
d) Kebutuhan spiritual / budaya
e) Batasan bahasa
f) Pecandu alkohol / pengguna obat-obatan
g) Jaringan pendukung sosial ( lingkungan masyarakat )
3) Hasil tes diagnostik dan laboratorium
4) Keluhan nyeri
5) Tanda-tanda kemungkinan penganiayaan
6) Riwayat kesehatan sebelumnya termasuk kemungkinan
kehamilan
7) Riwayat operasi atau pembiusan sebelumnya
8) Penilaian fisik yang sesuai dengan sistem tubuh termasuk
kelainan mental dan fisik, keterbatasan komunikasi dan gerak.
Penialaian itu meliputi :
a) Saluran napas
b) Sistem kardiovaskuler
c) Sistem saraf
d) Sistem otot dan kerangka ( fungsi )
e) Sistem saluran cerna ( nutrisi )
f) Sistem saluran kencing dan genetalia
g) Sistem integument ( jaringan penyangga)
9) Status emosi dan psikis
10) Status ekonomi dan social
11) Obat-obatan yang sedang diminum
12) Riwayat alergi
13) Penggunaan perhiasan, lensa kontak, prothese gigi
14) Rencana kebutuhan pulang / keluar rumah sakit
a) Transportasi yang aman
b) Ketersediaan orang yang bertanggungjawab dan membantu
perawatan di rumah
c) Kesiapan rumah pasien
d) Batasan-batasan pasien saat pulang
e) Rujukan yang sesuai
f) Kebutuhan dan ketersediaan kebutuhan pasien
2. Penjadwalan Operasi
a. Proses Penerimaan Jadwal Acara Operasi:
1) Perawat ruangan/ unit rawat jalan menghubungi ke kamar operasi
melalui telepon untuk memberitahukan jadwal acara operasi
antara lain:
a) Jenis acara operasi, termasuk operasi elektif atau cito
b) Diagnose pre operasi
c) Rencana tindakan pembedahan yang akan dilakukan
d) Rencana waktu acara operasi, tanggal dan jam
e) Posisi klien saat tindakan pembedahan / sesuai lokasi
operasi
f) Asal pasien dari unit rawat jalan atau rawat inap
g) Rencana anastesi pada tindakan pembedahan
h) Nama dokter ahli bedah
2) Perawat kamar operasi mencatat rencana jadwal acara
operasi di papan penjadwalan operasi
3) Ketentuan ruangan tindakan pembedahan disesuaikan
dengan jenis operasi kotor atau bersih
B. INTRA OPERATIF
1. Monitoring Anestesi dan Sedasi
2. Pemberian Obat-Obatan
a. Identifikasi pasien dan konfirmasi alergi obat yang dimiliki ( gelang
pasien )
b. Verifikasi obat sebelum pemberian obat
c. Perintah verbal diulang
d. Identifikasi penggunaan obat-obatan high alert
e. Standarisasi preparasi obat-obatan yang dilarutkan agar siap
digunakan
f. Komunikasikan dosis yang akan di dimasukkan dan klarifikasi dosis
maksimal dengan dokter anestesi
g. Kaji dan validasi kompetensi klinis tentang penggunaan dan
pemberian obat-obatan high alert
C. POST OPERATIF
1. Membersihkan Lingkungan Operasi
a. Pembuangan sisa-sisa bekas operasi, sesuai prosedur yang berlaku
1) Sisa patologi manusia yang meliputi jaringan, organ, bagian tubuh
dan cairan
2) Darah manusia dan komponen darah yang meliputi serum, plasma
dan komponen darah
3) Benda tajam yang terpakai
4) Sisa-sisa alat atau benda yang terkontaminasi pasien
5) Benda-benda tajam yang tidak terpakai
Linen dibawa keruang laundry dengan plastik yang sudah terikat, dan
dibawa dengan menggunakan trolley laundry untuk linen kotor.
D. MANAGEMEN RESIKO
1. Meminimalkan distraction dan interupsi
2. Mencegah trauma benda tajam ( surgical scaple / mess, jarum, gunting )
dengan memperhatikan keselamatan tehnik :
a. Menggunakan zona netral dimana benda-benda tajam ditempatkan
tanpa kontak tangan ( menggunakan bengkok steril bila memberikan
ke dokter bedah)
b. Perawatan peralatan hand hygiene di kamar operasi
c. Menggunakan sarung tangan dua rangkap
d. Sebisa mungkin menghindari lapangan bedah ketika dokter bedah
memotong dan menjahit
e. Memakai alas kaki yang tertutup / terlindung
f. Program kontrol pajanan
g. Program edukasi ke petugas kamar bedah
3. Mencegah tertinggalnya benda-benda didalam luka operasi dengan
metode penghitungan alat-alat
4. Mencegah luka bakar pada pasien :
a. Cek plate diatermi dan kabel
b. Cek besar coagulasi dan cutting radio
5. Mencegah kebakaran :
a. Persiapan pasien
b. Persiapan dan penggunaan alat-alat secara aman
c. Membatasi bahan-bahan yang mudah terbakar
d. Mengkontrol gas-gas medis
e. Berupaya dalam penanggulangan pencegahan kebakaran
f. Komunikasi efektif dan kerja tim
g. Merespon bila terjadi kebakaran , cara pemadaman, penanganan
pasien, memindahkan pasien ke tempat yang aman evakuasi ruang
operasi yang aman, cara mengaktivasi system keamanan kebakaran,
mencegah penyebaran asap, cara menemukan dan menggunakan alat
pemadam kebakaran, peran tim penangulangan kebakaran dari luar
Berikut ini adalah beberapa instrumen data dan sistem monitoring yang
diimplementasikan di Kamar operasi :
a) Gelang Identitas pasien
b) Stiker Identitas pasien
c) Pertemuan pra bedah ( Briefing pre operatif )
d) Formulir kelengkapan data pra bedah ( inform concent , asesmen
pra bedah dan pra anestesi , daftar pemberian informasi pembiusan dan
pembedahan , pemeriksaan klinis dan penunjang )
e) Formulir serah terima pasien dari Kamar Operasi
f) Cheklis Keselamatan Bedah ( Surgical Safety Checklist )
g) Papan Informasi ( Imaging Data )
h) Formulir Laporan Operasi
i) Formulir pemantauan / monitoring pre, peri dan post operatif
j) Formulir catatan Keperawatan perioperatif