Anda di halaman 1dari 5

Global Leadership

Kepemimpinan selalu diidentikan dengan manajemen, padahal dari segi


praktik itu berbeda. Manajemen menyangkut hal mengenai Planing Organizing
Actuating dan Controling sedangkan kepemimpinan lebih kepada hal mengatasi
perubahan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Dalam praktiknya
kepemimpinan menetapkan visi yang akan dicapai dan mengkomunikasikanya
kepada kelompok agar dapat dilaksanakan. Manajemen sangat berperan dalam hal
mewujudkan visi yang dibuat oleh pemimpin, oleh karena itu manajemen terbentuk
untuk mengimplementasikan visi dan strategi yang telah dibuat serta mengawasi
mengevaluasi pelaksanaan visi tersebut.

Kepemimpinan global adalah kemampuan untuk mengambil pandangan


global dan mampu menerapkan perspektif tersebut ke negara lain, dengan
mempertimbangkan aspek sosial-budaya. Menurut Alder.N and Bartholomew.S.
(1992) terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan memerlukan pemimpin atau
manajer berskala global, yakni :

 Untuk memahami lingkungan bisnis dari sudut pandang global


 Untuk mengintegrasikan asset, sumber daya dan keragaman SDM di seluruh
dunia
 Mempelajari banyaknya perspektif, cita rasa, trend, teknologi dan
pedekatan budaya asing untuk mengarahkan bisnis
 Bekerja dan belajar dengan orang-orang dari banyak budaya secara simultan
 Menciptakan lingkungan organisasional yang sinergis secara cultural
 Beradaptasi untuk hidup pada banyak budaya asing
 Berinteraksi dengan kolega-kolega asing secara sama

Manajer global juga harus belajar untuk menyesuaikan berbagai macam


kemampuan teknikal, kebiasaan dan sikap berkaitan dengan pelanggan, pemasok
maupun karyawan (Chase, 1998). Pada perusahaan Internasional diperlukan
manajer expatriat yang memiliki kemampuan dalam mentransfer teknologi ke
budaya lokal, mengelola staf lokal dan mengadaptasi praktek bisnis sesuai dengan
kondisi lokal. Perusahaan transnasional mensyarakatkan manajer yang memiliki
kemampuan mengelola pekerjaan agar dapat mempertinggi kapabilitas
organisasional melakukan kerjasama dengan mitra dari seluruh dunia dan
mentransmisikan pengetahuan secara cepat dan efektif ke seluruh jaringan operasi
di seluruh dunia (Alder.N dan Bartholomew.S.,1992).

Menurut Barlett dan Ghoshal (1992) terdapat empat tipe manajer global
yakni: Business Manager, Country Manager, Functional Manager dan Corporate
Manager. Tiga yang pertama merupakan spesialis sedangkan yang terakhir adalah
pemimpin dari ketiga manajer tersebut.

 Business Manager

Business Manager harus memiliki tiga kombinasi kemampuan yaitu sebagai


penyusun strategi (strategist) perusahaan, perancang (architect) bagi konfigurasi
asset pada setiap aktivitas perusahaan yang dibentuk maupun jumlah tempatnya,
serta coordinator yang bertujuan mengkoordinasi transaksi lintas Negara berkaitan
dengan bagaimana aktivitas yang dibentuk di negara-negara yang berbeda, serta
mengkoordinasikannya satu dengan lainnya. Ketiga kombinasi kemampuan yang
dimiliki Business Manager tersebut bertujuan mengambil semua manfaat operasi
global yang terintegrasi untuk efisiensi dan keunggulan bersaing global.

 Country Manager

Country Manager harus memiliki kombinasi kemampuan sensor yakni


dapat melihat secara cepat dan menginterpretasikan ancaman dan peluang lokal.
Selain itu juga harus mampu menjadi builder yakni membangun sumber daya dan
kecakapan lokal serta menjadi Contributor yakni sebagai penyumbang strategi
lokal.

 Functional Manager

Memiliki kombinasi kemampuan scanner yang dengan cepat mampu


mendeteksi trend dan menyebar informasi kedalam strategic
intelligence. Functional Manager juga menjadi cross polinor yakni sebagai
penyerbuk yang dapat dengan mudah membagi keahlian di semua cabang bisnis di
dunia, dan champion yang dapat menunjukkan manfaat koordinasi untuk menjawab
kebutuhan yang beragam di banyak tempat secara sensitive dan responsif.

 Corporate Manager

Harus memiliki kombinasi kemampuan sebagai leader, talent scout dan


developer. Artinya selain memimpin, corporate manager juga mampu
mengidentifikasikan dan mengembangkan ketiga tipe manajer diatas yang
berbakat, serta menyeimbangkan negosiasi diantara mereka melalui pelatihan dan
pengembangan sebagai prioritas utama. Corporate manager harus memiliki
pandangan yang luas terhadap organisasi dan operasinya serta memahami tugas
ketiga manajer tersebut

Karakteristik Global Leadership

Saat ini banyak perusahaan atau organisasi yang memerlukan pemimpin


yang mengerti tentang ekonomi, budaya, hukum, dan dampak politik dengan
harapan pemimpin dapat melihat dirinya sebagai bagian dari penduduk dunia
dengan visi dan nilai-nilai yang luas. Kepemimpinan global sangat dibutuhkan agar
dapat seiring dengan adanya perdagangan global dan integrasi teknologi secara
global, seperti e-commerce. Pemimpin masa depan harus dapat mempelajari
bagaimana menangani produksi global, pemasaran, dan tim sales untuk meraih
keuntungan yang kompetitif.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mewajibkan


pemimpin masa depan untuk berpikir global untuk dapat bersaing. Dengan
memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada saat ini, diharapkan pemimpin
dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar negara di seluruh dunia.
Teknologi dan sistem informasi online dapat mengurangi hambatan dalam bisnis
global. Pemimpin yang dapat bekerja secara global, maka akan memperoleh
keuntungan yang lebih besar dari pada pemimpin yang tidak bekerja secara global.

 Lima karakteristik kepemimpinan global


a) Berpikir global

b) Menghargai perbedaan budaya

c) Membangun teknologi

d) Membangun kemitraan dan aliansi

e) Membagi kepemimpinan

Kompetensi Seorang Global Leader

Delapan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Pemimpin Global


yaitu:

a) Global Focus/Strategic Thinking (kemampuan seseorang untuk berpikir secara


strategic dan mampu berwawasan global). Banyak perusahaan juga
memterjemahkan ini menjadi Visionary Leadership.

b) Drive for Results (kemampuan mendorong pencapaian akhir dari setiap tugas
yang diserahkan kepadanya baik lewat kinerja sendiri maupun lewat dorongan yang
diberikan kepada anak buahnya sehingga hasil benar-benar kelihatan)

c) Sound Business Judgement (kemampuan untuk melihat dari sudut pandang


bisnis, mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan perusahaan)

d) Development of People (kemampuan untuk mengembangkan karyawan dibawah


kepemimpinannya, bisa melakukan coaching dan mampu melihat talenta/kekuatan
dari setiap anak buahnya sert mendorong mereka untuk bertumbuh)

e) Motivation of People (kemampuan memberikan motivasi dan inspirasi, seorang


manager hanyalah dikatakan sukses jika mampu memimpin dengan motivasi yang
positif, membuat mereka bekerja dengan penuh sukacita dan mengikuti aturan
perusahaan dengan penuh semangat dan mencintai pekerjaannya)

f) Teamwork (kemampuan bekerjasama, mendorong timnya supaya bisa bekerja


sama dengan baik, juga mampu menunjukkan kerjasama yang positif dengan rekan
selevel, rekan yang lebih tinggi kedudukannya maupun dengan pihak lain; bisa
menciptakan high performance team)

g) Feedback (kemampuan memberikan umpan balik, bijaksana, bisa melihat


persoalan dari sudut yang berbeda, mampu menguasai diri dalam berbicara, berpikir
secara positif dalam menyikapi persoalan apapun juga, sehingga karyawan
merasakan umpan balik yang membangun serta mendorong kearah yang lebih baik,
terus menerus menunjukkan perbaikan dalam segi mutu maupun proses kerja)

h) Respect for others (kemampuan menghormati orang lain, dapat menunjukkan


sikap hormat kepada orang lain; tidak membedakan perbedaan level, suku, ras,
agama, punya toleransi yang bagus dalam pergaulan maupun interaksi dengan
sesama posisi dan beda posisi.

https://andiayu.wordpress.com/2010/05/29/kepemimpinan-lintas-budaya-di-era-
global/

https://safitradi.wordpress.com/2014/01/13/mengembangkan-kepemimpinan-
global/

http://nboindonesia.com/kompetensi-pemimpin-global/

Anda mungkin juga menyukai