METODE PENUGASAN
OLEH :
Angie Safira
Indah
(1708561002)
I Gusti Ayu
Purnami Indrayaswari
(1708561009)
Dela Yuliana (1708561015)
Ni Luh Yulia Alami Dewi (1708561017)
Ayu Made Surya Indra Dewi (1708561027)
Bantulah Avangers Co. untuk menentukan pekerjaan mana yang sebaiknya diisi
oleh pekerja dan pekerja mana yang tidak memperoleh pekerjaan agar biaya paling
minimum !
Pada kasus diatas, jumlah baris lebih besar dari jumlah kolom sehingga variabel
dummy akan ditambahkan pada kolom, seperti tabel berikut :
Pengerjaan dari metode penugasan setelah ditambah variabel dummy tetap sama
dengan pengerjaan metode penugasan biasa.
Langkah 1:
- Selisihkan angka pada setiap baris dengan nilai yang terkecil pada baris
masing-masing. (kasus minimasi)
- Jika diperhatikan, karena ditambahkan kolom dummy yang nilainya 0, sehingga
nilai tekecil pada setiap baris adalah 0.
- Berapapun diselisih dengan 0 nilainya akan tetap sama, sehingga tabel
penugasan pada langkah ini tidak berubah.
Langkah 2:
- Selisihkan angka pada setiap kolom yang tidak mengandung nilai 0 dengan
nilai terkecil pada masing-masing kolom.
Langkah 3:
- Lakukan pengujian dengan membuat garis vertikal maupun horizontal untuk
menutup semua nol yang ada dengan jumlah minimum.
- Karena jumlah garis haruslah paling minimum, jadi mulailah membuat garis
dari nol terbanyak.
Langkah 4:
- Hitunglah jumlah garis yang telah dibuat
- Karena jumlah garis = jumlah baris/kolom, jadi tabel transportasi sudah
optimal dan dapat langsung ke langkah berikutnya.
Langkah 5:
- Lakukan penentuan tugas dengan melihat angka 0 pada tabel penugasan.
- Sehingga :
Iron Man bekerja sebagai Engineer
Black Widow bekerja sebagai Accounting
Thor bekerja sebagai Marketing
Captain America tidak memperoleh pekerjaan.
- Dengan total biaya minimum yaitu sebesar :
Jadi, total biaya minimum yang dihasilkan dengan metode penugasan adalah
Rp.450.000.000
3. Penyelesaian metode penugasan dalam Traveling Sallesman Problem
Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan aplikasi Teori Graf . TSP
dianggap sebagai kasus khusus dari masalah transportasi, dengan supply
(persediaan), bi, dan demand (permintaan), aj, nya adalah satu untuk setiap i dan
setiap j. TSP juga dapat dianggap sebagai kasus khusus dari masalah penugasan
dengan n pekerja hanya akan diisi oleh satu pekerja saja dan n pekerjaan diasumsikan
sebagai n kota tujuan, dan hasil optimum masalah penugasannya harus membentuk
sirkuit, dalam arti pekerja ini harus mengunjungi n-1 kota dan kembali lagi ke kota
asal.
TSP terdiri dari Symmetric TSP (STSP) dan Asymmetric TSP (ATSP). STSP
adalah TSP dimana jalur pergi dan jalur pulang antara dua kota selalu sama.
Sedangkan ATSP adalah TSP dimana jalur pergi dan jalur pulang tidak selalu sama.
Penyelesaian ATSP dengan Algoritma Hungarian
Pada ATSP diasumsikan:
1) Terdapat sejumlah n lokasi
2) Tersedia jalur dari satu lokasi ke n-1 lokasi lainnya
3) Tersedia ongkos cij dari lokasi ke-i ke lokasi ke-j pada jalur i -> j
4) cij tidak selalu sama dengan cji
5) Seseorang harus berangkat dari suatu lokasi dan mengunjungi n-1 lokasi
lainya (masing-masing sekali) dan akhirnya kembali ke lokasi semula
(sirkuit)
6) Tujuan ATSP adalah menentukan sirkuit perjalanan yang meminimalkan
ongkos total.
ATSP dapat dipandang sebagai masalah penugasan sebagai berikut:
1) Lokasi yang dikunjungi diberi label 1, 2, 3, , n,
2) Pada ATSP n pekerja diisi 1 orang, sedangkan n pekerjaan merupakan n
lokasi tujuan.
Sehingga tabel ATSP nya yaitu :
Maka
dilakukan sebagai
berikut: pada tabel awal c13 atau c31 atau c24 atau c42 diganti dengan M,
kemudian diselesaikan lagi dengan algoritma Hungarian, cara ini disebut
“Branch and Bound method” atau B n B.
Contoh : Diberikan diagram berikut ini :
Masalah
pada diagram
adalah
masalah
ATSP, dengan
4 kota tujuan.
Pemodelan
masalah ATSP
tersebut
adalah
meminimalkan
Terhadap kendala :
dii
si
dengan
M. Sehingga tabel cost ATSP nya adalah
Pada
iterasi
pertama ini,
baris I, II, III,
IV berturut-
turut dikurangi dengan 18, 18, 20, 22. Diperoleh tabel berikut
Pada tabel
cost, terlihat
untuk setiap
baris dan setiap
kolomnya,
sudah terdapat nol yang mewakili, sehingga dilakukan uji optimum dengan
penutupan garis. Diperoleh banyaknya garis penutup ada 3 < n (banyaknya
baris), tabel belum optimum. Pada cost tak tertutup garis, r = 1. Sehingga
diperoleh tabel berikut:
Pada tabel
terlihat uji
optimum
dengan
penutupan
garis, menghasilkan banyaknya garis penutup sebanyak 4 = n, sehingga tabel
optimum. Dengan pemilihan cost nol pada tabel berikut:
Pemilihan
cost nol pada
tabel optimum,
sama maknanya
dengan memilih
variabel basis yang akan mewakili masalah ATSP nya, dengan urutan pemilihan
seperti terlihat pada tabel ATSP berikut
Namun hasil optimum tersebut belum membentuk sirkuit. Yaitu 1 – 2 – 1
dan 3 – 4 – 3. Sehingga perlu dilakukan B n B pada c 12 atau c21 atau c34 atau c43
dan akan dilakukan B n B pada c12 . Sehingga tabel cost awal ATSP nya menjadi
Karena
kolom II
belum
memuat cost nol, maka kolom II dikurangi dengan
Dengan uji
optimum
penutupan
garis, diperoleh
tabel cost sudah
optimum.
Pemilihan cost
nol nya adalah
Menghasilkan
variabel basis terpilih Sirkuit yang terbentuk adalah
Tabel
lengkap
ATSP nya
Dengan
4. Contoh kasus dan solusi metode penugasan (Max dan Min)
Manual :
Minimum
Diketahui :
Sebuah perusahaan kecil mempunyai 4 pekerjaan yang berbeda untuk
diselesaiakan oleh 4 karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan untuk
pekerjaan yang berbeda adalah berbeda karena sifat pekerjaan berbeda-beda.
Tabel biayanya adalah sebagai berikut :
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 150 200 180 220
Mumun 140 160 210 170
Mimin 250 200 230 200
Momon 170 180 180 160
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 0 50 30 70
Mumun 0 20 70 30
Mimin 50 0 30 0
Momon 10 20 20 0
Langkah 2
Melakukan pengurangan pada setiap kolom yang tidak memiliki nilai nol. Lakukan
pengurangan dengan nilai terkecil yang ada pada kolom. Lalu lakukan penarikan garis
vertikal/horizontal pada angka nol dengan jumlah terbanyak.
Kolom III tidak memiliki nol sehingga harus dikurangkan dengan 20, hasilnya yaitu :
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 0 50 10 70
Mumun 0 20 50 30
Mimin 50 0 10 0
Momon 10 20 0 0
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 0 50 10 70
Mumun 0 20 50 30
Mimin 50 0 10 0
Momon 10 20 0 0
Karena jumlah garis belum sama dengan jumlah baris/kolom, maka tabel tersebut
belum optimal. Untuk mengoptimalkannya dilanjutkan ke langkah 3.
Langkah 3
Mencari nilai terkecil pada angka yang tidak terkena garis, lalu kurangkan dengan
angka lain yang juga tidak terkena garis dan tambahkan dengan angka yang terkena
perpotongan 2 garis. Lalu lakukan penarikan garis vertikal/horizontal pada angka nol
dengan jumlah terbanyak.
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 0 40 0 60
Mumun 0 10 40 20
Mimin 60 0 10 0
Momon 20 20 0 0
Karena jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom, maka tabel tersebut sudah
optimal.
Langkah 4
Setelah tabel optimal, maka dilakukan penentuan tugas dengan melihat angka nol yang
sendiri pada tabel penugasan, dimana angka nol yang segaris dengannya dihilangkan.
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 0 40 0 60
Mumun 0 10 40 20
Mimin 60 0 10 0
Momon 20 20 0 0
Jadi tabel penugasannya
adalah :
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 950 850 750 840
Shinee 985 860 780 820
NCT 970 840 770 830
TVQX 900 870 760 850
Berdasarkan data diatas, bantulah SYPID Corporation untuk menentukan
penugasan yang tepat guna pekerja mendapat kepuasan maksimum !
Jawab :
Langkah 1
Karena ini merupakan kasus maksimasi, sehingga setiap baris harus
diselisihkan dengan angka terbesar pada baris tersebut
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 0 100 200 110
Shinee 0 125 205 165
NCT 0 130 200 140
TVQX 0 30 140 50
Langkah 2
Selisihkan angka-angka pada setiap kolom dengan angka terkecil pada
masing-masing kolom
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 0 70 60 60
Shinee 0 95 65 115
NCT 0 100 60 90
TVQX 0 0 0 0
Langkah 3
Dilakukan pengujian dengan membuat garis vertical/horizontal pada
angka nol dengan jumlah yang terbanyak, sehingga menjadi
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 0 70 60 60
Shinee 0 95 65 115
NCT 0 100 60 90
TVQX 0 0 0 0
Langkah 4
Setelah itu, hitunglah jumlah garis yang didapat. Table dapat dikatakan
optimal apabila jumlah garis = jumlah baris/kolom. Jika table kolom belum
optimal, lakukan pengoptimalan dengan cara mengurangi angka yang tidak
dicoret garis dengan angka yang paling kecil. Pada table ini belum optimal,
maka akan menjadi seperti :
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 0 10 0 0
Shinee 0 35 5 55
NCT 0 40 0 30
TVQX 60 0 0 0
Langkah 5
Setelah itu, dilakukan lagi pengujian dengan membuat garis
vertical/horizontal pada angka 0.
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 0 10 0 0
Shinee 0 35 5 55
NCT 0 40 0 30
TVQX 60 0 0 0
Pekerja Pekerjaan
Accounting Finance Marketing Engineer
EXO 0 10 0 0
Shinee 0 35 5 55
NCT 0 40 0 30
TVQX 60 0 0 0
Ms. Excel :
Minimum
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV
Maman 150 200 180 220
Mumun 140 160 210 170
Mimin 250 200 230 200
Momon 170 180 180 160
Mencari nilai minimum masing-masing baris dengan formula MIN
Men
gura
ngka
n
nilai
Melakukan pengurangan pada setiap kolom yang tidak memiliki nilai nol dengan nilai
minimum pada kolom.
Menarik
garis
vertikal/horizontal pada angka nol dengan jumlah terbanyak.
Karena jumlah garis belum sama dengan jumlah baris/kolom, maka tabel tersebut
belum optimal.
Mencari nilai terkecil pada angka yang tidak terkena garis, lalu kurangkan dengan angka
lain yang juga tidak terkena garis dan tambahkan dengan angka yang terkena perpotongan 2
garis. Lalu lakukan penarikan garis vertikal/horizontal pada angka nol dengan jumlah
terbanyak.
Karena jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom, maka tabel tersebut sudah
optimal.
Setelah tabel optimal, maka dilakukan penentuan tugas dengan melihat angka nol yang
sendiri pada tabel penugasan, dimana angka nol yang segaris dengannya dihilangkan.
Hasil
tabel
penugasannya yaitu :
Maximum
Mencari nilai maximum masing-masing baris dengan formula MAX
Men
gura
ngka
n
nilai
Melakuka
n
pengurangan pada setiap kolom yang tidak memiliki nilai nol dengan nilai minimum pada
kolom.
Karena jumlah garis belum sama dengan jumlah baris/kolom, maka tabel tersebut
belum optimal.
Mencari nilai terkecil pada angka yang tidak terkena garis, lalu kurangkan dengan angka
lain yang juga tidak terkena garis dan tambahkan dengan angka yang terkena perpotongan 2
garis. Lalu lakukan penarikan garis vertikal/horizontal pada angka nol dengan jumlah
terbanyak.
Karena jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom, maka tabel tersebut sudah
optimal.
Setelah tabel optimal, maka dilakukan penentuan tugas dengan melihat angka nol yang
sendiri pada tabel penugasan, dimana angka nol yang segaris dengannya dihilangkan.
Hasil
tabel
penugasannya yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dounkey.com/2018/01/metode-penugasan-dummy.html
https://iffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/65062/Materi+Metode+Pen
ugasan.pdf
https://eprints.uny.ac.id/6877/1/M-31%20Terapan%28Caturiyati%29.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/caturiyati-ssimsi/penyelesaian-
asymetric-travelling-salesman-problem-dengan-algoritma-hungarian-dan-
algoritma-cheapest.pdf