Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DESKRIPSI PERUSAHAAN

1.1 Landasan Teori


1.1.1 Routing Sheet

Routing Sheet adalah tabulasi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam


memproduksi komponen-komponen tertentu. Routing Sheet memberikan informasi
seperti jumlah demand schedule, demand expected, jumlah mesin yang dibutuhkan dari
proses produksi (Setiawan, 2019). Tujuan pembuatan routing sheet yaitu mengetahui
jumlah mesin atau peralatan produksi yang diperlukan dalam memenuhi jumlah
produksi yang diinginkan dengan memperhatikan presentase scrap (sisa), kapasitas
mesin, dan efisiensi mesin (Merie dan Chaiyadi, 2015).

Routing Sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan, dan juga
untuk menghitung jumlah part yang harus disiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah
produk jadi yang diinginkan. Informasi dalam pembuatan routing sheet terdiri dari :
1. Nomor, nama dan jumlah part,
2. Nomor dan urutan-urutan aktivitas, dan
3. Mesin dan peralatan yang digunakan.

Menurut Andres, dkk (2015) ada beberapa langkah-langkah dalam pembuatan routing
sheet, diantaranya:
1. Menentukan jumlah produk per satuan waktu yang ingin dicapai dan jumlah jam
kerja dalam satuan waktu tersebut
2. Menghitung jumlah unit yang diharapkan dan jumlah unit yang disiapkan.
3. Melakukan perhitungan akan kapasitas dengan efisiensi. Efisiensi yang digunakan
adalah efisiensi pabrik dari semua departemen.
4. Perhitungan jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk memenuhi kapasitas
produksi tersebut.
1.1.2 Multi Product Process Chart

MPPC (Multi Product Process Chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan
untuk masing-masing komponen yang akan diproduksi. Peta MPPC juga dapat berguna
sebagai gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap
produk yang ada pada waktu proses tertentu sehingga diperoleh informasi tentang
kesamaan proses dari setiap produk dengan yang lainya. Berdasarkan MPPC juga dapat
diketahui aliran balik (back tracking) dan pola aliran yang tidak sesuaidengan urutan
proses (Setiawan, 2019).

Menurut Tahir, dkk. (2015), Informasi yang dapat diperoleh dari MPPC ini adalah
jumlah mesin aktual yang dibutuhkan, Pembentukan diagram ini adalah sebagai berikut:
1. Menuruni sisi kiri kertas, tulis daftar departemen/bagian, kegiatan, proses, dan
mesin yang harus dilalui unsur-unsur atau komponen,
2. Pada baris atas tulis komponen/ produk-produk yang sedang dikaji, terakhir jumlah
mesin teoritis. Untuk perencanaan 20-25 barang bagilah menjadi kelompok-
kelompok komponen yang serupa dan bekerjalah pada kelompok-kelompok itu
pada unsur utamanya saja, atau menggunakan From To Chart,
3. Dari lintasan produksi catatlah operasi pada tiap barang, berhadapan dengan nama
departemen, proses, atau mesin yang sesuai, dengan lingkaran yang mengandung
nomor operasi dari lintasan produksi,
4. Hubungkan lingkaran menurut urutannya meskipun mungkin ada garis balik, dan
5. Kaji peta yang dihasilkan:
a. Langkah balik memungkinkan untuk penyusunan departemen ulang,
b. Pola aliran sama menunjukkan proses, wilayah dan waktu yang sama, dan
c. Pedoman penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien.

1.2 Deskripsi Perusahaan

Tempe yang biasanya berbentuk bongkahan persegi ini adalah hasil fermentasi kedelai
yang diberi sejenis jamur atau kapang yang masuk dalam genus rhizopus. Jamur
pembuat tempe ini sporanya beterbangan di udara, menempel pada debu yang
dimudahkan oleh ikllim tropis. Debu yang membawa jamur ini biasa menempel di daun
waru atau daun jati. Ciri-ciri daun berjamur ini bisa dilihat di bawah permukaan daun
dalam bentuk serabut berwarna putih. Tempe adalah makanan yang memiliki rasa lezat
dengan kandungan nutrisi yang sangat baik. Bagi para vegetarian, kalangan yang tidak
memakan daging, tempe adalah salah satu diet utama mereka. Tempe, tidak seperti tahu
yang juga dibentuk dari olahan protein yang ada dalam kedelai, memiliki kandungan
serat yang tinggi lengkap dengan nutrisi vitamin B12 yang dihasilkan proses fermentasi.
Proses fermentasi juga adalah yang membuat tempe bisa menjadi makanan yang empuk
dan mudah dimasak. Tempe adalah makanan yang sangat ideal bagi dunia yang semakin
merata. Tempe adalah jaminan makanan dengan rasa yang lezat plus produksi yang
mudah dan murah dengan kualitas nutrisi yang tinggi.

Gemilang Tempe merupakan salah satu industri rumahan yang memproduksi olahan
makanan khas rakyat Indonesia yaitu Tempe di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Industri Gemilang Tempe ini didikan pada tahun 1992 dan sekarang telah berdiri dan
beroperasi selama 28 tahun. Industri ini memerlukan 2 kuintal kedelai tiap harinya
untuk memproduksi tempe dan disalurkan langsung ke tangan konsumen yang berlokasi
di sekitar Samarinda dan bahkan pemasarannya hingga ke Kota Berau. Segmentasi
pemasaran dari Gemilang Tempe yaitu masyarakat umum, industri catering makanan
hingga ke masyarakat dengan mata pencaharian sebagai penjual sayur. Industri
Gemilang Tempe ini memiliki pabrik atau tempat usaha yang terletak di Jl. Sutomo,
Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan
Timur, Kode Pos 75123.

1.3 Produk-Produk yang Dihasilkan


1.4 Peralatan dan Mesin yang Digunakan
1.5 Konsumen (Nama_Perusahaan)
1.6 Kondisi Pabrik
1.7 Karyawan
1.8 Gambaran Produk
1.9 Operation Process Chart dan Assembly Chart
Peta proses operasi (Operation process chart) menggambarkan langkah-langkah operasi
dan pemeriksaan yang dialami bahan atau bahan-bahan dalam urutan-urutannya sejak
awal sampai menjadi barang jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi dan
memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti: waktu
yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai
(Nurhasanah dan Simawang, 2013). Sementara, assembly chart merupakan diagram
yang menggambarkan hubungan antara komponen-komponen yang akan dirakit produk.
Operation process chart dan assembly chart dari produk tempe industri Gemilang
Tempe dapat dilihat pada Gambar 1.9 dan 1.10.
PETA PROSES OPERASI

Nama Objek : Tempe


Nomor Peta : 01
Dipetakan oleh : KELOMPOK 10
Sekarang Usulan

Tanggal dipetakan : 30 April 2020

Air Ragi
Kedelai
25’’ O-1 Pencucian

125’’ O-2 Perendaman dengan air


’’

125’’ O-3 Perebusan

35’’ O-4 Penggilingan

25” O-5 Pencucian

1445” O-6 Perendaman

35” O-7 Pencucian

PETA ASSEMBLY CHART 185” O-8 Perebusan

Pemberian ragi pada


20” I-1
Ringkasan kedelai Kedelai
Waktu
Kegiatan Jumlah
(menit)
O-9
Proses 9 2185 185’’ Pengemasan
I-2
Pemeriksaan 2 205
Penyimpanan 1 Air
Total 12 2390 S

Gambar 1.10 OPC


Ragi
Gambar 1.10 Assembly Chart Tempe

1.10 Route Sheet Pada Oki Tempe

Proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan tempe, Oki Tempe menggunakan 2
unit mesin, berikut adalah penjelasan dari tiap mesin.
1. Penyedot (1 unit)
Waktu operasi : 15 menit dalam 1 kali produksi (1 shift = 8 jam)
Kapasitas mesin : 200 kg/produksi
Reject :0
2. Mesin Penggiling (1 unit)
Waktu operasi : 30 menit dalam 1 kali produksi (1 shift = 8 jam)
Kapasitas mesin : 200 kg/produksi
Reject :0

1.10 Route Sheet pada (Nama_Perusahaan)


1.11 Multi Product Process Chart pada (Nama_Perusahaan)

Anda mungkin juga menyukai