Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSES PERENCANAAN DALAM PENCEGAHAN


KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN
(Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi kesehatan )

OLEH :

KELOMPOK III

Syamsul Hidayah 2018980085


Harmanto 2018980075
Nurni Nurmaliyati 2018980083
Rismalasari 2018980080

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PEMINATAN KOMUNITAS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas promosi kesehatan dengan Topik Proses
Perencanaan Dalam Pencegahan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan dengan tepat pada
waktunya.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan dan
juga kesulitan. Namun, berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari banyak pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas
waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan telah membimbing kami
dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh, karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih
sempurnanya hasil makalah ini. Akhir kata, penulis hanya dapat berharap agar hasil makalah
ini berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis selama
ini.

Jakarta, April 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2. Rumusan masalah ............................................................................. 2
1.3. Tujuan .................................................................................................. .3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 4

2.1. Konsep perencanaan promkes ..................................................................... 4

2.2. Ruang lingkup promosi kesehatan ............................................................... 5


2.3. langkah-langkah perencanaan dalam promosi kesehatan ............................ 7

2.4. manfaat perencanaan promosi kesehatan ...................................................... 8

2.4. jenis-jenis promosi kesehtan ....................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 28

3.1. Kesimpulan12

3.2. Saran ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak dasar/hak fundamental warga negara dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mewujudkan hal tersebut, sesuai

Undang undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025 dinyatakan untuk mewujudkan

bangsa yang berdaya saing, pembangunan nasional diarahkan untuk

mengedepankan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan berdaya saing.

Untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, maka

pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat kesehatan

merupakan pilar utama bersama-sama dengan pendidikan dan ekonomi yang

sangat erat dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga

diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang tangguh, produktif dan

mampu bersaing untuk menghadapi semua tantangan yang akan dihadapinya.

pembangunan kesehatan tahun 2005-2025 memberikan perhatian khusus pada

penduduk rentan, antara lain : ibu, bayi, anak, usia lanjut dan keluarga

miskin. Adapun sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2014

adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui percepatan

pencapaian MDGs yang antara lain, yaitu 1) Meningkatnya umur harapan

hidup menjadi 72 tahun ; 2) Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per

1000 kelahiran hidup ; 3) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan


menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup ; dan 4) Menurunnya prevalensi

gizi kurang (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita menjadi lebih kecil

dari 15%.

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat

kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai

bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat

diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya

peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN

mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional

yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat. (Notoatmodjo

S, 2007).

Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk

menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan

pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan

kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan

kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga

berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa definisi perencanaan promosi kesehatan

b. Apa sajakah Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

c. Sebutkan Langkah-Langkah Perencanaan Dalam Promosi Kesehatan

d. Apa saja Manfaat Perencanaan Promosi Kesehatan

e. Sebutkan Jenis-JeniS Promosi Kesehatan


1.3 Tujuan

a. Menjelaskan pengertian perencanaan promosi kesehatan

b. Mengetahui Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

c. Mengetahui Langkah-Langkah Perencanaan Dalam Promosi Kesehatan

d. Mengetahui Manfaat Perencanaan Promosi Kesehatan

e. Mengetahui Jenis-JeniS Promosi Kesehatan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab

masalah, penentuan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan. Dalam membuat perencanaan promosi kesehatan,

perencanaan harus terdiri dari masyarakat, profesional kesehatan dan promotor

kesehatan. Kelompok ini harus bekerja bersam

a-sama dalam proses perencanaan promosi kesehatan sehingga dihasilkan

program yang sesuai, efektif dalam biaya dan berkesinambungan. Perencanaan

merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga fase yaitu;

perencanaan, implementasi dan evaluasi dimana ketiga fase tersebut akan

mempengaruhi hasil.

Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase dimana secara rinci

direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul, sedangkan

implementasi adalah suatu waktu dimana perencanaan dilaksanakan. Kesalahan-

kesalahan sewaktu membuat perencanaan akan terlihat selama proses

implementasi, demikian juga halnya dengan kekuatan dan kelemahan yang

muncul selama periode implementasi merupakan refleksi dari proses

perencanaan.

Fase evaluasi adalah suatu masa dimana dilakukan pengukuran hasil dari

promosi kesehatan. Pada fase ini juga dilihat apakah perencanaan dan
implementasi yang telah dilakukan dilanjutkan.Selain itu evaluasi diperlukan

untuk pemantauan dari promosi kesehatan dan sebagi alat bantu untuk membuat

perencanaan selanjutnya.

2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan,

secara garis besar terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan yaitu :

 Pelayanan preventif dan promotif

Pelayanan preventif dan promotif adalah pelayanan bagi kelompok

masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat

status kesehatannya. Pada dasarnya pelayann ini dilakukan oleh kelompok

profesi kesehatan masyarakat.

Preventif (pencegahan) adalah mencegah jangan sampai terkena

penyakit atau menjaga orang yang sehat agar tetap sehat, Misalnya yang

paling sederhana melakukan cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang

air besar akan mencegah terjadinya penyakit diare.

sedangkan promotif (peningkatan) adalah meningkatkan agar status status

kesehatan menjadi semakin meningkat, misalnya pemberian inisiasi

menyusui dini (IMD) dan ASI eksklusif yang dapat membantu meningkatkan

kekebalan terhadap penyakit karena kolostrum dan zat-zat gizi yang

terkandung dalam ASI. Anak tidak mudah terkena penyakit.

 Pelayanan kuratif dan rehabilitative

Pelayanan kuratif dan rehabilitative adalah pelayanan kesehatan

masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakit dan menjadi
pulih kesehatannya. Pada prinsipnya pelayanan jenis ini dilakukan kelompok

profesi kedokteran.

Kuratif (pengobatan) digunakan untuk orang-orang sakit atau dengan

kata yang lebih mudahnya kuratif adalah nama lain dari proses

menyembuhkan seseorang dari keadaan sakit secara fisik dan psikis.

Misalnya balita yang menderita pneumonia tentu membutuhkan pengobatan

antiobiotik. Penyakit ini akan mengganggu tumbuh kembang balita tersebut ;

Balita tidak suka makan yang mungkin berakibat pada penurunan status gizi

balita. Sedangkan rehabilitatif (pemulihan) adalah proses menjaga agar

seorang yang sudah sembuh (belum 100% sembuh) kembali bugar seperti

semula. Misalnya untuk balita sakit pneumonia membutuhkan asupan gizi

yang adekuat terutama protein untuk proses penyembuhan serta pemulihan

dari penyakitnya. Balita yang sering sakit akan mengalami hambatan dalam

tumbuh kembangnya.

Aspek kuratif dan rehabilitatif lebih mudah untuk diterapkan

(terutama pada orang sakit yang tidak memiliki banyak pilihan). Kebanyakan

orang kalau sudah menderita sakit akan patuh pada aturan yang disampaikan

oleh petugas kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat, Ahli Gizi, dll). Hasil dari

pelayanankuratif dan preventif juga lebih cepat dirasakan oleh klien apabila

mentaati semua nasehat termasuk tindakan medis, dan perawatan yang

diberikan. Sedangkan aspek preventif dan promotif lebih sukar untuk

diterapkan karena hasil yang didapat bersifat long term (jangka panjang)

sehingga tidak bisa langsung diambil manfaatnya dan biasanya orang-orang

lebih senang untuk melihat hasil yang cepat. Misalnya pasien malaria akan

mudah dinasehati apabila dia menderita malaria daripada pada saat dia sehat.
 Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan

Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek

pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sedangkan ahli

lainnya membagi menjadi dua aspek, yakni :

a. Promosi kesehatan pada aspek promotif.

b. Promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan

1) Pencegahan tingkat pertama (Primary prevention)

2) Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention)

3) Pencegahan tingkat tiga (Tertiary prevention)

2.3 Langkah-Langkah Perencanaan Dalam Promosi Kesehatan

Langkah-langkah dalam perencanaan promosi kesehatan adalah;

1. Menentukan kebutuhan promosi kesehatan

a) Diagnosa masalah

Diagnosa Sosial adalah proses penentuan persepsi masyarakat terhadap

kebutuhannya atau terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat

untuk meningkatkan kualita hidupnya melalui partisipasi dan penerapan

berbagai informasi yang didesain sebelumnya

b) Menetapkan Prioritas Masalah

Langkah yang harus ditempuh untuk menetapkan prioritas masalah

kesehatan adalah:

 Menentukan status kesehatan masyarakat

 Menentukan pola pelayanan kesehatan masyarakat yang ada

 Menentukan hubungan antara status kesehatan dengan pelayanan

kesehatan di masyarakat.
 Menentukan determinan maslah kesehatan masyarakat meliputi

tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, ras, letak geografis,

kebiasaan/perilaku dan kepercayaan yang dianut.

Dalam menentukan prioritas masalah kita harus mempertimbangkan

beberapa faktor seperti:

 Berat masalah dan akibat yang ditimbulkannya

 Pertimbangan politis

 Sumber daya yang ada di masyarakat.

2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan

a. Menentukan tujuan promosi kesehatan

Agar tujuan promosi kesehatan dapat dicapai dan dijalankan sesuai

dengan apa yang diinginkan, maka tujuan harus dibuat dengan

persyaratan sebagai berikut:

 Specific

 Measurable

 Appropriate

 Reasonable

 Time bound

Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga

tingkatan yaitu:

a) Tujuan program (Program Objective)

Merupakan pernyataan apa yang akan dicapai dalam periode tertentu

dengan status kesehatan. Pada tujuan ini harus mencakup who will do

how much of what by when. Tujuan program sering disebut dengan

tujuan jangka panjang.


b) Tujuan pendidikan (Educaional Objective)

Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi

masalah kesehatan yang ada. Olehh sebab itu tujuan pendidikan

sering disebut dengan tujuan jangka menengah.

c) Tujuan perilaku (Behavioral objective)

Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus dicapai agar

tecapai pperilaku yang diinginkan. Oleh sebab itu tujuan perilaku

berhubungan dengan pengetahuan dan sikap dan disebut dengan

tujuan jangka pendek.

b. Menentukan sasaran promosi kesehatan

Sasaran promosi kesehatan dan sasaran pendidikan kesehatn tidak selalu

sama, oleh sebab itu kita harus menetapkan sasaran langsung dan sasaran

tidak langsung. Didalam promosi kesehatan yang dimaksud adalah

kelompok sasaran yaitu individu, kelompok maupun keduanya.

c. Menentukan isi promosi kesehatan

Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga

mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan

menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran merasa

bahwa pesan tersebut memang benar-benar ditujuakn untuknya sebagai

akibatnya sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut.

d. Menentukan Metode yang digunakan

Menentukan metode dalampromosi kesehatan harus dipertimbangkan

tentang aspek yan akan dicapia. Bila mencakup aspek pengetahuan maka

dapat dilkukan dengan cara penyuluhan langsung, pemasagan poster,

spanduk, penyebaran leflet. Untuk aspek sikap maka kit aperlu


memberikan contoh konkret yang dapat menggugah emosi, perasaan

dan sikap sasaran. Bila untuk kemampuan ketrampilan tertentu maka

sasaran harus diberi kesempatan untuk mencoba ketrampilan tersebut.

e. Menentukan Media yang Digunakan

Teori pendidikan mengatakan bahwa belajar yang paling mudah adalah

dengan mnggunakan media, oleh karena itu hampir semua program

pendidikan kesehatan selalu menggunakan berbagai media.Media yang

dipilih harus tergantung pada sasarannya, tingkat pendidikannya, aspek

yang ingin dicapai, metode yang digunkan dan sumber data yang ada.

f. Menentukan Rencana Evaluasi

Disini baru dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana

akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan

siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.

g. Munyusun Jadwal Pelaksanaan

Merupaka penjabaran dari waktu tempat dan pelaksanaan yang biasanya

dsajikan dalam bentuk gan chart.

2.4 Manfaat Perencanaan Promosi Kesehatan

a. Memusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai

b. Mengurangi resiko ketidakpastian terhadap proses kegiatan yang harus

dilakukan

c. Mencegah pemborosan sumberdaya dan mengoptimalkan penggunaan secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai

d. Kegiatan terjadwal dengan baik


e. Menjadi dasar bagi fungsi manajemen yang lain, yaitu pelaksanaan

pengawasan, pemantauan dan penilaian.

2.5 Jenis-JeniS Promosi Kesehatan

Ada beberapa jenis perencanaan promosi kesehatan, yaitu:

1) Perencanaan berdasarkan alokasi waktu (jangka pendek, menengah dan

panjang)

2) Perencanaan promosi kesehatan berdasarkan program prioritas

3) Perencanaan berdasarkan tatanan promosi kesehatan

4) Perencanaan berdasarkan kegiatan promosi disetiap jenjang administrasi, di

pusat, provinsi, kabupaten/kota, puskesmas/kecamatan dan kelurahan/desa.

5) Perencanaan berdasarkan pencapaian indikator kinerja, misalnya: pencapaian

PHBS di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, pencapaian Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif, pencapaian target imunisasi lengkap pada bayi, peningkatan

target persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan lain-lain

6) Perencanaan berdasarkan pada strategi promosi kesehatan (perencanaan

advokasi, bina suasana, gerakan pemberdayaan masyarakat).

7) Perencanaan berdasarkan ruang lingkup program kesehatan, yaitu untuk satu

program atau program terpadu

8) Perencanaan dalam menghadapi keadaan darurat

9) Perencanaan berdasarkan fungsi operasional, misalnya: keuangan,

ketenagakerjaan dan lain-lain.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Untuk mewujudkan atau mencapai perencanaan promosi kesehatan

secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis

yaitu strategi promosi kesehatan.

3.2 . Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai

perawat dapat memahami tentang perencanaan promosi kesehatan dalam rangka

memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat , dan dengan promosi kesehatan ini Mampu mengetahui Ruang

Lingkup Promosi Kesehatan dan juga mengetahui Langkah-Langkah dalam

Perencanaan Dalam Promosi Kesehatan serta untuk mengetahui Manfaat

Perencanaan Promosi Kesehatan dan juga Mampu mengetahui Jenis-JeniS

Promosi Kesehatan
Daftar pustaka
Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta :

Rineka Cipta

Adirwiyono, RM. 2010. Pesan Kesehatan: Perilau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Anak Usia Dini dan Kurikulum Anak Usia Dini. Jurnal Imu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka.

Ahmadi, Abu. 2003. Tentang sikap yang tercermin dari perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta. Ahmadi, dkk. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai