Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI

GAMPONG MEUNASAH TIMU KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN


BIREUEN TAHUN 2018

Miftahul Jannah1, Jufrizal2, Mursal3


1
Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
2
Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
3
Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Email: Mithahuljannah29@gmail.com (korespondensi)

ABSTRAK

Depresi merupakan gangguan emosional yang sifatnya berupa perasaan tertekan, tidak merasa bahagia, sedih,
merasa tidak berharga, tidak mempunyai semangat, tidak berarti dan pesimis terhadap hidup. Banyak faktor
yang mempengaruhi depresi diantaranya perubahan psikologis, ketika seseorang merasa tertekan karena
berbagai masalah mereka akan cenderung fokus pada tekanan yang mereka rasa dan secara pasif merenung
daripada mengalihkannya atau melakukan aktivitas untuk merubah situasi. Salah satu strategi kompensasi yang
dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi beban dari masalah-masalah yang mereka hadapi adalah
dengan lebih mendekatkan diri pada sang pencipta, melalui ritual keagamaan dan penyembahan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas dengan depresi pada lansia di Gampong Meunasah Timu
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2018. Menggunakan desain analitik dengan teknik
pendekatan cross sectional. Populasi adalah lansia yang ada di Gampong Meunasah Timu Kecamatan
Peusangan Kabupaten Bireuen sebanyak 203 orang dan jumlah sampel 67 orang menggunakan teknik purposive
sampling. Instrumen yang digunakan dalam bentuk kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik chi square
dengan taraf signifikan 5%, didapatkan hasil p = 0.000 (p < 0.05) ada hubungan antara spiritualitas dengan
depresi pada lansia di Gampong Meunasah Timu Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen tahun 2018.
Diharapkan dengan hasil penelititn ini lansia agar dapat meningkatkan keaktifannya dalam mengikuti shalat
berjamaah, pengajian dilingkungan tempat tinggal maupun melakukan ibadah di rumah, keluarga juga
diharapkan memberikan pendampingan lansia dengan zikir, membaca alqu‟an, menyediakan waktu untuk
mendegarkan permasalahan lansia serta memberikan dukungan dan motivasi yang positif.

Kata Kunci: Spiritualitas, Depresi

ABSTRACT

Depression is an emotional disorder in the form of feeling depressed, not feeling happy, sad, feeling worthless,
lacking in spirit, meaningless and pessimistic about life. Many factors that influence depression include
psychological changes, when a person feels depressed because of various problems they will tend to focus on
the pressure they feel and passively reflect rather than divert it or do activities to change the situation. One
compensation strategy that can be done to prevent or reduce the burden of the problems they face is to get closer
to the creator, through religious rituals and worship. This study aims to determine the relationship between
spirituality and depression in the elderly in Meunasah Timu Village, Peusangan District, Bireuen District, 2018.
Using analytical design with cross sectional approach. The population is elderly in Meunasah Timu Village,
Peusangan District, Bireuen Regency, as many as 203 people and a total sample of 67 people using purposive
sampling technique. Instruments used in the form of questionnaires.Data analysis used chi square statistical test
with a significant level of 5%, p = 0.000 (p <0.05), there was a relationship between spirituality and depression
in the elderly in Meunasah Timu Village, Peusangan District, Bireuen District in 2018.It is expected that with
the results of this research the elderly will be able to increase their activeness in performing congregational
prayers, recitations in the area of residence and worship at home, families are also expected to provide
assistance to the elderly with remembrance, reading alqu'ah, providing time to listen to the problems of the
elderly and provide support and motivation positive.

Keywords: Caring Behavior, Level of Satisfaction

1
PENDAHULUAN kedua terbesar kematian setelah serangan
Masa lanjut usia (lansia) jantung (Dirgayunita, 2016).
merupakan masa paling akhir dari siklus Menurut data WHO tahun 2014
kehidupan manusia. Lanjut usia adalah diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia
seseorang yang usianya 60 tahun keatas diperkirakan sebanyak 629 juta dengan usia
(Yuzefo dkk., 2015). rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada
Pertambahan usia yang dialami tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar.
lansia akan menyebabkan lansia lebih rentan Prevalensi depresi pada lansia di seluruh
terkena penyakit menular maupun penyakit dunia pada tahun 2014 berkisar 13,5% dari
tidak menular, hal ini dikarenakan terjadinya seluruh jumlah lansia dengan perbandingan
penurunan fungsi fisiologis sehingga wanita sebanyak 8,4% dan pria sebanyak
menurunkan daya tahan tubuh. Lansia juga 5,1% . Berdasarkan data Depkes RI tahun
mengalami masalah psikososial diantaranya 2014, di Indonesia prevalensi lansia
adalah ketidakmampuan fisik, seperti sebanyak 20.893.000 jiwa dengan jumlah
depresi, cemas akan kematian dan bunuh lansia yang mengalami depresi ringan
diri (Yuzefo dkk., 2015). Perubahan sampai berat sebanyak 32% (Nurhidayah
psikososial yang paling umum adalah dkk,. 2017).
perubahan gaya hidup dan status sosial. Depresi dapat menimbulkan rasa
Perubahan meliputi pensiun, kematian tertekan, saat hal ini terjadi maka mereka
pasangan, pindahnya anak atau cucu ke akan berusaha untuk mencari sebuah
lingkungan yang tidak dikenal (Gultom kompensasi agar perasaan yang dirasakan
dkk., 2015). tersebut bisa diatasi. Salah satu strategi
Perubahan-perubahan pada lansia kompensasi yang dapat dilakukan untuk
menimbulkan berbagai masalah salah mencegah atau mengurangi beban dari
satunya depresi. Depresi adalah suatu masalah-masalah yang mereka hadapi
kondisi medis-psikiatris yang tidak hanya adalah dengan lebih mendekatkan diri pada
sekedar suatu keadaan sedih, tapi melampaui sang pencipta, melalui ritual keagamaan dan
itu depresi dapat menyebabkan penyembahan (Handayani dan Oktaviani,
terganggunya aktivitas sosial (Muhammad, 2018).
2010). Depresi yang dialami lansia dapat Spiritualitas mengatasi kehilangan
berakibat fatal seperti bunuh diri, penurunan yang terjadi sepanjang hidup dengan
fungsi keseharian yang dapat mempercepat harapan (Yuzefo dkk,. 2015). Spiritualitas
kematian dan peningkatan penggunaan adalah keyakinan dalam hubungan dengan
pelayanan kesehatan (Nafa, 2015). yang maha kuasa dan maha pencipta
Sebanyak 40% penderita depresi (Hamid, 2008). Bagi lansia spiritualitas
mempunyai ide untuk bunuh diri, dan hanya merupakan suatu demensi kesejahteraan
lebih kurang 15% saja yang sukses yang dapat mengurangi stres dan
melakukannya. Di Amerika Serikat, 17% kecemasan, mempertahankan keberadaan
orang pernah mengalami depresi pada suatu diri sendiri dan tujuan hidup. Spiritualitas
saat dalam hidup mereka, dengan jumlah membantu lansia dalam menghadapi semua
penderita saat ini lebih dari 19 juta orang. perubahan di dalam hidunya seperti
Depresi merupakan salah satu masalah penurunan kekuatan fisik maupun
kesehatan mental utama saat ini, yang beradaptasi terhadap semua penyakit yang
mendapat perhatian serius. Dinegara-negara diderita. Pemahaman kesejahteraan
berkembang, WHO memprediksikan bahwa spiritualitas akan membantu lansia
pada tahun 2020, depresi akan menjadi salah menemukan arti dan tujuan hidup sehingga
satu gangguan mental yang banyak dialami akhirnya lansia dapat mencapai potensi dan
dan depresi berat akan menjadi penyebab

2
peningkatan kualitas hidupnya (Destarina., lansia di ampong meunasah timu kecamatan
dkk 2014). peusangan kabupaten Bireuen tahun 2018.
Berdasarkan hasil penelitian yang
di lakukan oleh Handayani dan Oktaviani METODE
(2018) dengan judul hubungan spiritualitas Desain penelitian yang digunakan
dengan depresi lansia di Panti Sosial Tresna adalah analitik dengan pendekatan cross
Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin sectional. Penelitian ini dilakukan di
di dapatkan kesimpulan bahwa lansia yang gampong Meunasah Timu Kecamatan
tidak memiliki hubungan baik terhadap Peusangan Kabupaten Bireuen. Populasi
dirinya, orang lain, lingkungan dan Tuhan dalam penelitian ini adalah lansia yang ada
Yang Maha Esa maka lebih cenderung di Gampong Meunasah Timu Kecamatan
menolak perubahan yang terjadi dirinya Peusangan Kabupaten Bireuen pada bulan
suka menyendiri tampak murung tidak April sebanyak 203 orang. Pengambilan
bersemangat dan merasa kehidupan ini tidak sampel dilakukan dengan purposive
menyenangkan sehingga lansia tersebut sampling dengan jumlah sampel 67 orang.
mudah mengalami depresi. Analisa data yang dilakukan secara uniariat
Berdasarkan hasil penelitian yang di dan bivariat menggunakan rumus uji Chi-
lakukan oleh Faradimah dan Uliyah (2015) square.
dengan judul keteraturan sholat lima waktu
dengan tingkat depresi pada lansia di HASIL
dapatkan kesimpulan bahwa terdapat Data karakteristik responden dapat terlihat
hubungan antara keteraturan sholat lima pada table berikut:
waktu dengan tingkat depresi pada lansia di Tabel 1: Distribusi Frekuensi Karakteristik
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia pasuruan Responden di Gampong Meunasah
di Babat Lamongan. Timu Kecamatan Peusangan
Berdasarkan data awal yang peneliti Kabupaten Bireuen Tahun 2018.
dapatkan dari Gampong Meunasah Timu,
keseluruhan lansia berjumlah 203 orang. Karakteristik Frekuensi Persentase
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan Responden (f) (%)
pada tanggal 17 Mei 2018 diperoleh Umur
keterangan dari 13 orang lansia bahwa rata- 60-75 56 83,6
rata lansia sering mengerjakan shalat lima 75-90 11 16,4
waktu, berdoa dan berzikir. Sebanyak 3 Jenis
orang lansia mengatakan bahwa mereka Kelamin
bersyukur atas hidup mereka sekarang, dan Laki-laki 31 46,3
sebanyak 7 orang lansia merasa bermasalah Perempuan 36 53,7
dengan perubahan fisik yang dialami seperti Pekerjaan
penurunan penglihatan, pendengaran, sering Petani 13 19,4
sakit-sakitan serta hatinya merasa gelisah PNS 21 31,3
sehingga mereka sering kali mengingat Pedagang 13 19,4
Allah dengan berzikir. Dari keterangan Pekerja
lansia didapatkan bahwa 3 orang lansia swasta 11 16,4
belum bisa beradaptasi dengan Nelayan 0 0
meninggalnya pasangan hidup, mereka juga Tidak bekerja 9 13,4
berdoa sesudah sholat untuk pasangannya Pendidikan
agar diampuni segala dosanya. SD 16 23,9
Berkaitan dengan alasan tersebut, SMP 9 13.4
maka peneliti ingin meneliti tentang SMA 17 25,4
hubungan spiritualitas dengan depresi pada DIII 12 17,9

3
Karakteristik Frekuensi Persentase Berat 21 31, 3
Responden (f) (%) Total 67 100, 0
S1 13 19,4
Total 67 100,0 Berdasaarkan tabel 3 di atas dapat
diketahui bahwa mayoritas responden
Berdasarkan tabel 1 di atas termasuk ke dalam kategori tingkat depresi
menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi ringan sebanyak 27 responden (40,3%)
pada kategori umur 60-74 tahun yaitu 56 sedangkan responden yang termasuk
responden (83,6%), pada kategori jenis kategori tingkat depresi sedang sebanyak 19
kelamin menunjukkan jenis kelamin responde (28,4%).
perempuan paling tinggi yaitu 36 responden
(53,7%). Pada kategori pendidikan Tabel 4: Hubungan spiritualitas dengan
menunjukkan tingkat SMA paling tinggi depresi pada lansia di Gampong
yaitu 17 responden (25,4%) dan kategori Meunasah Timu Kecamatan
pekerjaan menunjukkan bahwa PNS paling Peusangan Kabupaten Bireuen
tinggi yaitu 21 responden (31,3%). Tahun 2018.

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Spiritualitas di


Gampong Meunasah Timu
Kecamatan Peusangan Kabupaten
Bireuen Tahun 2018.

Spiritualitas Frekuensi Persentase


(f) (%)
Baik sekali 12 17, 9
Baik 22 32, 8
Kurang 19 28, 4
Kuran Sekali 14 20, 9
Total 67 100, 0

Berdasaarkan tabel 2 di atas dapat


diketahui bahwa mayoritas responden
termasuk ke dalam kategori tingkat
spiritualitas baik sebanyak 22 responden PEMBAHASAN
(32,8%) sedangkan responden yang Berdasarkan hasil penelitian
termasuk kategori spiritualitas baik sekali hubungan spiritualitas dengan depresi pada
sebanyak 12 responden (17,9%). lansia di Gampong Meunasah Timu
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen
tahun 2018, (Pvalue = 0,00 < ∝ = 0,05).
Tabel 3: Distribusi Frekuensi depresi di Hasil penelitian mengenai
Gampong Meunasah Timu spiritualitas dari keseluruhan responden
Kecamatan Peusangan Kabupaten paling dominan memiliki spiritualitas yang
Bireuen Tahun 2018. baik yaitu sebanyak 22 responden (32,8).
Hasil penelitian mengenai depresi dari
Depresi Frekuensi Persentase keseluruhan responden didapatkan sebanyak
(f) (%) 27 responden (40,3%) mengalami depresi
Ringan 27 40, 3 ringan.
Sedang 19 28, 4

4
Responden yang memiliki Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
spiritualitas baik sekali dan baik cenderung Nafa (2015) di dapatkan kesimpulan bahwa
mengalami depresi ringan. Responden yang ada hubungan yang kuat antara tingkat
memiliki spiritualitas kurang dan kurang religuisitas dengan tingkat depresi pada
sekali cenderung mengalami depresi sedang lanjut usia di PSTW 4 budi mulia
dan berat. Hamid (2008) mengungkapkan margaguna Jakarta selatan.
bahwa keyakinan yang kuat terhadap ajaran
agama, kepatuhan menjalankan ajaran KESIMPULAN
agama dan pengalaman beragama seorang Penelitian ini menunjukkan bahwa
lansia merupakan faktor spiritualitas yang ada hubungan hubungan antara spiritualitas
mempengaruhi kejadian depresi pada lansia, dengan depresi pada lansia di Gampong
ketika seseorang dihadapkan pada suatu Meunasah Timu Kecamatan Peusangan
keadaan yang cenderung menimbulkan Kabupaten Bireuen Tahun 2018.
perasaan tertekan, stres, dan depresi, maka
mereka akan berusaha untuk mencari sebuah Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kompensasi agar perasaan yang dirasakan memberikan informasi bagi Gampong
tersebut bisa diatasi. Salah satu strategi Meunasah Timu Kecamatan Peusangan
kompensasi yang dapat dilakukan untuk Kabupaten Bireuen tentang depresi dan
mencegah atau mengurangi beban dari spiritualitas serta gampong diharapkan
masalah-masalah yang mereka hadapi untuk mengadakan lebih banyak kegiatan
adalah dengan lebih mendekatkan diri pada spiritual.
sang pencipta, melalui ritual keagamaan dan
penyembahan, karena tingkat spiritual lanjut REFERENSI
usia sangat berkaitan dengan kejadian Agustia, R. (2017). Gambaran Spiritualitas
depresi pada lanjut usia, dalam hal ini pada Lansia di Gampong Cot Keuranji
tingkat spiritualitas yang baik sangat Kecamatan Peusangan Kabupaten
dibutuhkan agar mereka terhindar dari Bireuen Tahun 20017.
perasaan depresif.
Pada responden yang memiliki Destarina, V, dkk. (2014). Gambaran
spiritualitas yang baik sekali akan Spiritualitas Lansia di Panti Sosial
membantu mereka dalam menghadapi Tresna Werdha Khusnul Khotimah
semua perubahan di dalam hidunya seperti Pekanbaru.
penurunan kekuatan fisik maupun
beradaptasi terhadap semua penyakit yang Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri,
diderita. Hal ini didukung oleh penelitian Penyebab dan Penangannya.
yang dilakukan oleh Gultom, dkk (2016)
menunjukan bahwa ada hubungan yang Faradimah dan Uliyah, M. (2015).
sangat kuat antara aktivitas spiritual dengan Keteraturan Sholat Lima Waktu
tingkat depresi pada lansia. Hasil penelitian dengan Tingkat Depresi pada Lansia.
yang di lakukan oleh Handayani dan
Oktaviani (2018) diperoleh kesimpulan Gultom, P, dkk. (2016). Hubungan Aktivitas
bahwa lansia yang tidak memiliki hubungan Spiritual dengan Tingkat Depresi pada
baik terhadap dirinya, orang lain, Lansia di Balai Penyantunan Lanjut
lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa Usia Senja Cerah Kota Manado.
maka lebih cenderung menolak perubahan
yang terjadi dirinya suka menyendiri tampak Hamid, A. Y. (2008). Bunga Rampai
murung tidak bersemangat dan merasa Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.
kehidupan ini tidak menyenangkan sehingga Jakarta: EGC.
lansia tersebut mudah mengalami depresi.

5
Handayani, R, dan Oktaviani, E. (2018).
Hubungan Spiritualitas dengan Maulyda, R, dkk. (2015).Tingkat Depresi
Depresi Lansia di Panti Sosial Tresna pada Ibu yang Memiliki Anak
Werdha (PSTWt) Sabai Nan Aluih Leukemia Limfoblastik Akut di Ruang
Sicincin. Rawat Estella RSUP Prof. Dr. Kandou
Manado.
Hastono, S.P. (2010). Statistik Kesehatan.
Jakarta: Rajawali Pres. Maulani dan Sutinah. (2017). Hubungan
Pendidikan, Jenis Kelamin Dan Status
(2007). Analisis Data Perkawinan Dengan Depresi Pada
Kesehatan. Jakarta: Fakultas Lansia.
Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Muhammad, N. (2010). Tanya – Jawab
Kesehatan Harian untuk Lansia.
Hawari, D. (2009). Psikometri Alat Ukur Jogjakarta: Tunas Publishing.
(Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Mubarak, W. I. (2009). Ilmu Keperawatan
Indonesia. Komunitas 2. Jakarta: Selemaba
Media.
Karomah, N. N. (2015). Hubungan Tingkat
Spiritual dengan Kecemasan terhadap Muna, N. (2013). Hubungan antara
Kematian pada Lansia yang Memiliki karakteristik dengan kejadian depresi
Penyakit Kronis. pada lansia dip anti werdha pelkris
pengayoman kota semarang.
Kartika S. (2012). Gambaran tingkat depresi
pada lanjut usia (lansia) di panti sosial Nafa, R. A. (2015). Hubungan Tingkat
tresna wredha budi mulia 01 dan 03 Religusitas dengan Tingkat Depresi
jakarta timur [skripsi]. Universitas Lansia Beragama Islam di Panti
Indonesia. Tresma Werdha Budi Mulia 4
Margaguna Jakarta Selatan.
Kurniawidjaja, M dan Laelasari, E. (2016).
Faktor Kondisi Pekerjaan Yang Notoadmojo, S. (2010). Metodolgi
Mempengaruhi Stress Kerja Pada Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pegawai Negeri Sipil Di Badan
Litbang Kesehatan, Kementerian Nugroho, W. (2008). Keperawatan
Kesehatan. Komunitas & Geriatrik. Jakarta: EGC.
Kurniasari, N. D. (2014). Faktor – Faktor
Yang Berhubungan Dengan Depresi Nurhidayah, dkk. (2017). Hubungan
Pada Lansia Di Dusun Kalimanjung Dukungan Keluarga dengan
Ambarketawang Gamping Sleman Pencegahan Depresi pada Lansia di
Yogyakarta. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Lansia “Srikandi”
Machfoedz, I. (2009). Metodolgi Penelitian.
Yogyakarta: Fitramaya. Saepudi, M. (2011). Metodogi Penelitian
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: CV.
Maslim, R. (2001). Buku Saku Diagnosis Trans Info Media.
Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan
dari PPDGJ-III. Jakrta: Bagian Ilmu
Kedokkteran Jiwa Unika Atmaja Jaya.

6
Stanley, M dan Beare, P. G. (2007). Buku
Ajar Keperawatan Gerontik (Edisi 2).
Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Widianingrum, S. (2016). Gambaran Umum


Karakteristik Lansia dengan Depresi
di Panti Wilayah Kota Semarang.

Kurniasari, N (2014). Faktor – faktor yang


berhubungan dengan depresi pada
lansia di dusun kalimanjung
ambarketawang gamping sleman
yogyakarta.
Westa, W. dkk (2014). Gambaran Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Depresi Pada Lanjut Usia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kubu Ii Januari-
Februari 2014.

Yuzefo, M. A, dkk. (2015). Hubungan


Status Spiritual dengan Kualitas Hidup
pada Lansia.

Zulianto, H. (2016). Hubungan Antara


Aktivitas Religi dengan Tigkat
Depresi pada Lansia di Dusun
Gamping Tengah Ambarketawang
Gamping Sleman Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai