LHOKSEUMAWE
SKRIPSI
Oleh:
MIFTAHUL JANNAH
NIM. 1407201057
SKRIPSI
Oleh:
MIFTAHUL JANNAH
NIM. 1407201057
i
Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Skripsi, Agustus 2018
ABSTRAK
MIFTAHUL JANNAH
Abstrak
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk sebuah
penghargaan, agar hidup jauh lebih bermakna. Hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai, mengalir tanpa
tujuan. Teruslah belajar, berusaha dan berdoa untuk mencapai semua impianmu.
Terimakasih juga kuucapka untuk wawak ku tercinta yang selama ini telah banyak membantuku dan
mengajarkan begitu banyak kebaikan di dalam hidup ini.
Kepada sahabat-sahabat setiaku rozalia, aton, desy, mahda, kak melan, Irma yang selalu memberiku
semangat dan canda tawa yang sangat mengesankan selama perkuliahan……..sahabatmu adalah orang yang
tahu kelemahanmu tapi ia menunjukkan kelebihanmu….
Terimakasih untuk dosen pembimbingku Ns. Jufrizal, M.Kep dan Ns. Mursal, M.Kep serta untuk dosen
pengujiku Ns. Nanda Fitria, M.Kep dan Ns. Liza Wahyuni, S.Kep yang telah meluangkan waktu berharaga
dan pemikiran luar biasanya dalam penulisan karya ilmiah ini...
Tak lupa pula untuk teman-teman seperjuanganku PSIK angkatan 2014. Terima kasih atas kebersamaan dan
suka duka selama empat tahun ini, semoga langkah kita selalu dalam Ridha ALLAH SWT, Amiiin......
“Mencoba lagi dan lagi adalah satu-satunya hal yang harus kita lakukan saat mengalami kegagalan”
“Miftahul Jannah”
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
Skripsi penelitian ini sebagai salah satu syarat dan beban studi untuk
penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Yang tercinta Ayah, Ibunda, serta seluruh keluarga yang selalu mendo’akan
serta memberikan semangat dan dukungan baik moril maupun materil dalam
3. Ns. Jufrizal, M. Kep Selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
vi
4. Kepada Ns. Nanda Fitria M. Kep selaku penguji I dan Ns. Liza Wahyuni S.
Kep selaku penguji II yang telah bersedia memberikan kritikan dan saran demi
6. Seluruh staf pengajar dan pihak Akademik pada Program Studi Ilmu
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT, begitu juga
dengan skripsi ini yang masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu
Penulis
vii
BIODATA PENULIS
Status : -
Riwayat Pendidikan
a TK : Idhata, Lulus Tahun 2002
b SD/MIN : SD Negeri 28 Peusangan, Lulus Tahun 2008
c SMP/MTsN : SMP Negeri 1 Peusangan, Lulus Tahun 2011
d SMA/MAN : SMA Negeri 2 Peusangan, Lulus Tahun 2014
Miftahul Jannah
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................8
ix
3.3 Defenisi Operasional ...................................................................38
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................66
6.2 Saran ..........................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR SKEMA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa lanjut usia (lansia) merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan
manusia. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya 60 tahun keatas. Lansia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
Pertambahan usia yang dialami lansia akan menyebakan lansia lebih rentan
terkena penyakit menular maupun penyakit tidak menular, hal ini dikarenakan
fisik, seperti depresi, cemas akan kematian dan bunuh diri (Yuzefo dkk., 2015).
Perubahan psikososial yang paling umum adalah perubahan gaya hidup dan status
sosial. Perubahan meliputi pensiun, kematian pasangan, pindahnya anak atau cucu ke
satunya depresi. Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris yang tidak hanya
sekedar suatu keadaan sedih, tapi melampaui itu depresi dapat menyebabkan
terganggunya aktivitas sosial (Muhammad, 2010). Depresi yang dialami lansia dapat
berakibat fatal seperti bunuh diri, penurunan fungsi keseharian yang dapat
1
2
2015).
dalam menerima, merespon dan mengolah suatu persoalan, yang menjadi persoalan
utama adalah bukan pada seberapa besar masalah yang menimpa lansia, tapi lebih
(Muhammad, 2010). Meskipun persoalan yang dialami begitu berat jika lansia
mempunyai ketabahan, dan rasa percaya diri yang kuat, maka hal ini tidak akan
berpengaruh pada kesehatan mental lansia. Begitu pula sebaliknya jika persoalan
yang dialami lansia tidak berat tapi lansia tidak mempunyai ketabahan, dan rasa
percaya diri yang kuat untuk menghadapinya maka itu akan berpengaruh pada
Sebanyak 40% penderita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, dan
hanya lebih kurang 15% saja yang sukses melakukannya. Di Amerika Serikat, 17%
orang pernah mengalami depresi pada suatu saat dalam hidup mereka, dengan jumlah
penderita saat ini lebih dari 19 juta orang. Depresi merupakan salah satu masalah
kesehatan mental utama saat ini, yang mendapat perhatian serius. Dinegara-negara
berkembang, WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020, depresi akan menjadi
salah satu gangguan mental yang banyak dialami dan depresi berat akan menjadi
Menurut data WHO tahun 2014 diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia
diperkirakan sebanyak 629 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada
3
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Prevalensi depresi pada lansia di seluruh dunia
pada tahun 2014 berkisar 13,5% dari seluruh jumlah lansia dengan perbandingan wanita
sebanyak 8,4% dan pria sebanyak 5,1% . Berdasarkan data Depkes RI tahun 2014, di
Indonesia prevalensi lansia sebanyak 20.893.000 jiwa dengan jumlah lansia yang
mengalami depresi ringan sampai berat sebanyak 32% (Nurhidayah dkk,. 2017).
bervariasi bergantung pada situasi, Depresi terjadi lebih dari 20% lansia yang tinggal
didaerah komunitas, 25% lansia berada dirumah sakit dan 40% lansia penghuni panti
werdha. Gejala biologis depresi pada lanjut usia adalah perubahan pola tidur (terutama
penurunan jumlah tidur dan bangun pada dini hari), penurunan nafsu makan dan berat
badan, perubahaan mood yang bervariasi dalam sehari (terutama memburuk pada pagi
hari).
Depresi dapat menimbulkan rasa tertekan, saat hal ini terjadi maka mereka
akan berusaha untuk mencari sebuah kompensasi agar perasaan yang dirasakan
tersebut bisa diatasi. Salah satu strategi kompensasi yang dapat dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi beban dari masalah-masalah yang mereka hadapi adalah
dengan lebih mendekatkan diri pada sang pencipta, melalui ritual keagamaan dan
penyembahan (Handayani dan Oktaviani, 2018). Lanjut usia lebih percaya bahwa
agama dapat memberikan jalan bagi pemecahan masalah kehidupan, agama juga
(Zulianto, 2016).
4
harapan (Yuzefo dkk,. 2015). Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungan dengan
yang maha kuasa dan maha pencipta (Hamid, 2008). Dimensi spiritual berupaya
emosional, penyakit fisik, atau kematian. Kekuatan yang timbul diluar kekuatan
horizontal mewakili hubungan dengan orang lain (Stanley dan Beare, 2007).
hubungan dengan alam harmonis, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan
keberadaan diri sendiri dan tujuan hidup. Spiritualitas membantu lansia dalam
kesejahteraan spiritualitas akan membantu lansia menemukan arti dan tujuan hidup
sehingga akhirnya lansia dapat mencapai potensi dan peningkatan kualitas hidupnya
makna pada kehidupan dan terdiri dari nilai-nilai individu, persepsi dan kepercayaan
5
juga keterikatan antar individu (Stanley dan Beare, 2007). Aktivitas spiritual
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual guna
mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa demi mencari arti dan tujuan hidup,
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan maaf (Zulianto, 2016). Contoh atau bentuk aktivitas
spiritual antara lain: melakukan shalat lima waktu, berdoa, berpuasa, bersedekah,
(2018) dengan judul hubungan spiritualitas dengan depresi lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin di dapatkan kesimpulan bahwa
lansia yang tidak memiliki hubungan baik terhadap dirinya, orang lain, lingkungan
dan Tuhan Yang Maha Esa maka lebih cenderung menolak perubahan yang terjadi
dirinya suka menyendiri tampak murung tidak bersemangat dan merasa kehidupan ini
judul hubungan aktivitas spiritual dengan tingkat depresi pada lansia di Balai
Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah kota Manado, pada 50 orang sampel.
Menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara aktivitas spiritual dengan
tingkat depresi pada lansia, hal ini dikarenakan pihak panti memberikan kegiatan
pembinaan mental maupun fisik yang dapat mempengaruhi spiritual lansia. Peneliti
berpendapat bahwa semakin banyak aktivitas amat terlebih aktivitas spiritual yang
dilakukan oleh lansia akan mempengaruhi tingkat depresi pada lansia hal ini dapat
6
dilihat dari hasil yang didapat bahwa didapatkan terdapat 34 lansia dengan aktivitas
spiritual dengan tingkat depresi yang rendah. Ini dikarenakan 34 lansia memiliki
interaksi yang baik dengan sesama lansia, dan selalu melakukan aktivitas sosial
hubungan tingkat religuisitas dengan tingkat depresi lansia beragama islam di panti
tresna werdha budi mulia 4 margaguna Jakarta selatan di dapatkan kesimpulan bahwa
ada hubungan yang kuat antara tingkat religuisitas dengan tingkat depresi pada lanjut
usia di PSTW 4 budi mulia margaguna Jakarta selatan. Dari hasil pengamatan terlihat
lansia yang rajin dalam melaksanakan sholat, sholat berjamaah, mengikuti ceramah
Mereka lebih rajin mengikuti kegiatan di panti bersosialisasi dengan sesama penghuni
panti. Hal sebaliknya, lansia yang tidak melaksanakan perintah agama lebih terlihat
murung, sedih, menangis dan tidak mau bersosialisasi dengan sesama penghuni panti.
(2015) dengan judul keteraturan sholat lima waktu dengan tingkat depresi pada
lima waktu dengan tingkat depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Berdasarkan data awal yang peneliti dapatkan dari Gampong Meunasah Timu,
keseluruhan lansia berjumlah 203 orang. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan
pada tanggal 17 Mei 2018 diperoleh keterangan dari 13 orang lansia bahwa rata-rata
7
lansia sering mengerjakan shalat lima waktu, berdoa dan berzikir. Sebanyak 3 orang
lansia mengatakan bahwa mereka bersyukur atas hidup mereka sekarang, dan
sebanyak 7 orang lansia merasa bermasalah dengan perubahan fisik yang dialami
gelisah sehingga mereka sering kali mengingat Allah dengan berzikir. Dari
keterangan lansia didapatkan bahwa 3 orang lansia belum bisa beradaptasi dengan
2018.
a. Peneliti
depresi dan penatalaksanaan depresi dengan cara yang tepat. Kemudian dapat
menerapkan disiplin ilmu dan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti
dalam melakasanakan penelitian serta dapat dijadikan sebagai bekal untuk penelitian
b. Responden
penanganan depresi.
individu.
1) Sebagai bahan bacaan diperpustakaan atau sumber data bagi peneliti lain yang
e. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
kepada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam (Nugroho, 2008). Depresi
merasa bahagia, sedih, merasa tidak berharga, tidak mempunyai semangat, tidak
suatu keadaan sedih, tapi melampaui itu depresi dapat menyebabkan terganggunya
aktivitas sosial. Jiwa ini seakan menanggung tanggung jawab yang tak selayaknya
dipikul. Yang ada adalah ketakutan, khawatir dan perasaan rendah diri yang pada
adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau
dihubungkan dengan penyebab depresi dapat dibagi atas: faktor biologi, faktor
10
11
Psikologis atau kepribadian dan faktor sosial. Dimana ketiga faktor tersebut dapat
1. Faktor Biologi
dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus. Dalam penelitian
Individu yang dependent, memiliki harga diri yang rendah, tidak asertif, dan
bahwa ketika seseorang merasa tertekan akan cenderung fokus pada tekanan yang
mereka rasa dan secara pasif merenung daripada mengalihkannya atau melakukan
aktivitas untuk merubah situasi. Pemikiran irasional yaitu pemikiran yang salah
tidak dapat mengendalikan lingkungan dan kondisi dirinya. Hal ini dapat
3. Faktor Sosial
pekerjaan.
12
2) Paska bencana.
3) Melahirkan.
4) Masalah keuangan.
9) Tuntutan dan peran sosial misalnya untuk tampil baik, menjadi juara di
lain:
a. Pandangan kosong.
b. Kurang atau hilangnya perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan.
c. Inisiatif menurun.
e. Aktivitas menurun.
g. Mengeluh tidak enak badan dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah
sepanjang waktu.
1. Gejala utama
a. Efek depresif
lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
2. Gejala lainnya
f. Tidur terganggu
tersebut diatas.
minggu.
14
biasa dilakukannya.
tersebut diatas.
lainnya.
minggu.
yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat,
sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.
Manual of Mental Disorders Fourth Edision (DSM IV), gangguan depresi terbagi
Tanda dan gejala yang ditunjukkan pada gangguan depresi berat terdapat lima
atau bahkan lebih gejala yang mucul selama 2 minggu. Suasana perasaan pada
penderita depresi akibat gejala yang mucul dapat dirasakan sepanjang hari oleh
penderita. Perasaan yang mucul yaitu kehilangan perasaaan senang, berat badan turun
atau bahkan mengalami kenaikan berat badan secara drastis, insomnia atau
berharga atau perasaan bersalah yang sangat mendalam, konsentrasi menurun dan
Gangguan distimik adalah suatu depresi yang lebih kronis tanpa ada bukti suatu
depresi berat. Perasaan yang timbul pada depresi ini dapat terjadi selama beberapa
16
hari paling sedikit selama 2 tahun. Selama gangguan depresi penderita akan
mengalami tidak nafsu makan atau makan berlebihan, insomnia atau hipersomnia,
Cyclothymic Disorder)
pernah mengalami episode depresi berat atau depresi yang lebih berat. Depresi
bercampur, terus menerus, atau hilang timbul, berlangsung selama paling sedikit 2
tahun. Gangguan ini biasanya terjadi pada usia muda yaitu sekitar usia 20 tahunan.
Depresi ringan ditandai dengan adanya rasa sedih, perubahan proses berpikir,
hubungan sosial kurang baik, tidak bersemangat dan merasa tidak nyaman. Pada
depresi ringan, mood yang rendah datang dan pergi serta penyakit datang setelah
3) Sensasi somatik dan aktivitas motorik: bergerak lamban, tugas terasa berat,
tubuh lemah, sakit kepala, sakit dada, mual, muntah, konstipasi, nafsu
5) Partisipasi sosial: seseorang menjadi menarik diri, tidak mau bekerja, mudah
c. Depresi berat
Depresi berat mempunyai dua episode yang berlawanan yaitu melankolis (rasa
sedih) dan mania (rasa gembira yang berlebihan disertai dengan gerakan hiperaktif).
merusak diri.
3) Sensasi somatik dan aktivias motorik: diam dalam waktu lama, tiba tiba
hiperaktif, bergerak tanpa tujuan, kurang perawatan diri, tidak mau makan
dan minum, berat badan menurun, bangun pagi sekali dengan perasaan tidak
4) Pola komunikas: introvert dan tidak ada komunikasi verbal sama sekali.
dibaca dan mudah untuk dipahami. Geriatric Depression Scale di Indonesia telah
divalidasi pada berbagai populasi lansia. Kuesioner ini digunakan untuk screening
dijawab dengan jawaban “iya” dan “tidak”. Pada soal yang terdiri dari pertanyaan
favorable pada item nomor 1, 5, 7, 11, dan 13 jika dijawab “iya” maka bernilai 0
kemudian jika dijawab “tidak” maka bernilai 1. Pada soal yang terdiri dari
pertanyaan unfavorable pada item nomor 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, jika
dijawab “tidak” maka bernilai 0 kemudian jika dijawab “iya” maka bernilai 1.
Poin-poin tersebut selajutnya dijumlah untuk mengetahui skor total dari skala
tersebut. Skor total adalah 15 dan skor minimal adalah 0. Kemudian dengan
(Mubarak, 2009).
pertengahan (middle age) (45-59 tahun), lanjut usia (elderly) (60-74 tahun), lanjut
19
usia tua (old) (75-90 tahun) dan usia sangat tua (very old) (diatas 90 tahun). Di
Indonesia batasan lanjut usia adalah 60 tahun ke atas. Hai ini dipertegas dalam
1998 Tentang kesejahteraan lanjut usia. Pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2, yang disebut
lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria
Perubahan kondisi fisik pada lansia meliputi: perubahan dari tingkat sel
abstrak, mulai lupa terhadap kejadian baru, masih terekam baik kejadian masa
lalu. Dari segi mental dan emosional sering muncul perasaan pesimis, timbulnya
perasaan tidak aman, dan cemas. Adanya kekacauan mental akut, merasa
terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut ditelantarkan karena tidak
berguna lagi. Munculnya perasaan kurang mampu untuk mandiri serta cenderung
b. Kesehatan umum.
c. Tingkat pendidikan.
d. Keturunan (hereditas).
e. Lingkungan.
keluarga.
3. Perubahan Psikososial
lanjut usia.
1) Minat
Pada umumnya pada masa usia lanjut minat seseorang akan berubah dalam
menurun dengan bertambahnya usia. Kendati perubahan minat pada lansia jelas
dari yang lain. Secara fisik, mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang
24
lansia terputus dari hubungan dengan orang-orang lain. Faktor lain yang membuat
Lebih sering terjadi lansia menjadi terisolasi dalam arti sebenarnya karena ia
hidup sendiri.
3) Peranan iman
Menurut proses fisik dan mental, pada usia lanjut memungkinkan orang yang
sudah tua tidak begitu membenci dan merasa khawatir dalam memandang akhir
kehidupan dibanding orang yang lebih muda. Namun demikian, hampir tidak
dapat disangkal bahwa iman yang teguh adalah senjata yang paling ampuh untuk
melawan rasa takut terhadap kematian. Usia lanjut memang merupakan masa di
tentram.
4) Perubahan kognitif
tugas yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka
verbal dalam bidang kosa kata akan menetap bila tidak ada penyakit yang
menyertai.
5) Perubahan spiritual
Perubahan yang terjadi pada aspek spiritual lansia adalah sebagai berikut.
b. Usia lanjut makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
berpikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan
bersikap adil.
berada pada tingkat kohesi, kedamaian di dalam diri, dan kepuasan hidup
keputusasaan. Lebih lanjut lagi, banyak lansia yang menghadapi berbagai stressor.
Stresor-stresor tersebut dapat berupa stressor ekonomi, sosial, fisik dan emosional
kehilangan objek, agresi ke dalam, dan kehilangan harga diri merupakan faktor-
terhadap diri dan lingkungan menyebabkan dan memperkuat depresi. Ahli teori
26
berbagai penyakit fisik yang sering terjadi pada lansia dapat menyebabkan geja-
1. Fungsi Fisik
Status kesehatan penderita depresi pada lansia dapat menurun jika keadaan
somatik dari pada lansia yang tidak mengalami depresi. Dampak keluhan somatik
yang akan muncul pada lansia depresi yaitu lansia akan mengalami gejala
kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, gangguan sistem pencernaan, dan
gangguan tidur. Akibat tambahan dari gejala depresi adalah keletihan kronis dan
verbal, dan tidak mau bicara. Dampak lain yang muncul adalah nyeri, tidak
2. Fungsi Psikososial
Pada lansia perubahan mood akibat perasaan sedih tidak disadari. Padahal
mereka sering mengatakan dirinya kesepian. Dampak yang sering muncul adalah
perasaan ingin menangis namun tidak bisa menangis, merasa hampa, tidak
bahagia, tidak berguna, dan harga diri rendah. Dilihat dari segi psikososial gejala
yang tampak adalah kehilangan minat terhadap interaksi dengan orang lain dan
meninggalkan kebiasaan yang lama atau hobi. Akibat dari fungsi psikososial ini
Lansia yang sudah lama mengalami depresi maka bunuh diri merupakan
mempelajari faktor resiko dan gejala yang timbul. Berawal dari pikiran putus asa
dan merasa tidak berguna akibat dari depresi dapat menimbulkan keinginan untuk
bunuh diri. Selanjutnya akan timbul tingkah laku bunuh diri secara tidak langsung
seperti mogok makan dan tidak minum obat. Setelah itu muncul tingkah laku
dan maha pencipta (Hamid, 2008). Sebagai contoh seseorang yang percaya
kepada Allah sebagai Pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Menurut Handayani
(2017, dalam Agustia, 2017) konsep yang terdapat dalam spiritualitas adalah
eksistensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan
upaya dari seseorang untuk memahami makna dan tujuan dari hidupnya.
Keterkaitan yang harmonis atau hubungan seseorang dengan Tuhan yang Maha
Esa, juga hubungan dengan sesama manusia atau orang lain, serta kekuatan yang
muncul dari batin yang berkaitan dengan spiritualitas yang akan muncul dari
dalam individu dan rasa suci. Berikut ini penjelasan lebih rinci dari karakteristik
spiritualitas:
Kekuatan yang berasal dari dalam diri seorang individu atau suatu
kepercayaan yang terdapat pada diri sendiri dengan menyadari identitas daripada
mengetahui juga apa perannya dalam kehidupan, dan sikap pada diri sendiri
terkait dengan kepercayaan akan masa depan. Kemudian dapat membuat pikiran
29
menjadi tenang sehingga memiliki kepuasan dalam menjalani hidup dan melihat
dilakukannya).
2) Sikap (kepercayaan pada diri sendiri, kehidupan, atau masa depan, harmoni
Hubungan yang lahir di dalam sebuah keperluan atau kebutuhan dihargai dan
diperhatikan orang lain, keadilan dan kebaikan, rasa takut akan adanya kesepian
Menurut Hamid (2008) hubungan dengan orang lain dapat dibina dengan cara
anrata lain:
Bila hubungan yang dibina dengan orang lain tidak berhasil atau tidak
Menurut Taqwa (2016, dalam Agustia, 2017), hubungan dengan Tuhan dapat
dilihat dari sisi religius maupun tidak religius yang terdiri dari berbagai dampak.
Hamid (2008), selain dari segi beribadah hubungan dengan Tuhan juga dapat
dunia/ kehidupan.
atau penderitaan.
3. Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan rasa percaya dan
cinta.
mengasuh yang sejalan dengan perkembangan rasa aman dan dalam hubungan
hubungan dengan lingkungan, khususnya orang tua. Bayi dan todler belum
memiliki rasa salah dan benar, serta keyakinan spiritual. Mereka mulai meniru
kegiatan ritual tanpa mengerti arti kegiatan tersebut serta ikut ke tempat ibadah
2. Prasekolah
Sikap orang tua tentang kode moral dan agama mengajarkan kepada anak
tentang apa yang dianggap baik dan buruk. Anak prasekolah meniru apa yang
mereka lihat bukan yang dikaitkan orang lain. Permasalahan akan timbul apabila
tidak ada kesesuaian atau bertolak belakang antara apa yang dilihat dan apa yang
dikatakan kepada mereka. Anak prasekolah sering bertanya tentang moralitas dan
agama, seperti perkataan atau tindakan tertentu dianggap salah. Juga bertanya
“apa itu surga?” mereka meyakini bahwa orang tua mereka seperti Tuhan.
3. Usia Sekolah
Anak usia sekolah mengharapkan Tuhan menjawab doanya, yang salah akan
dihukum dan yang baik akan diberi hadiah. Pada masa prapubertas, anak sering
selalu dijawab menggunakan cara mereka dan mulai mencari alasan tanpa mau
Pada usia ini, anak mulai mengambil keputusan akan melepaskan atau
Pada masa remaja, mereka membandingkan standar orang tua mereka dengan
orang tua lain dan menetapkan standar apa yang akan diintegrasikan dalam
perilakunya.
4. Dewasa
keagamaan dari anaknya akan menyadari apa yang pernah diajarkan kepadanya
pada masa kanak-kanak dahulu, lebih dapat diterima pada masa dewasa daripada
waktu remaja dan masukan dari orang tua tersebut dipakai untuk mendidik anak.
5. Usia Pertengahan
Kelompok usia pertengahan dan lansia mempunyai lebih banyak waktu untuk
kegiatan agama dan berusaha untuk mengerti nilai agama yang diyakini oleh
generasi muda. Perasaan kehilangan karena pensiun dan tidak aktif serta
dan mawas diri. Perkembangan filosofis agama yang lebih matang sering dapat
kehidupan dan merasa berharga, serta lebih dapat menerima kematian sebagai
1. Tahap perkembangan
Usia dewasa dan lansia yang memiliki kematangan dalam hal agama lebih
siap untuk menghadapi kenyataan dan menerima kematian sebagai sesuatu yang
2. Keluarga
terhadap spiritual.
Latar belakang etnik dan budaya mempengaruhi sikap, keyakinan dan nilai
seseorang yang pada dasarnya mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga.
kepadanya.
34
Krisis sering kali dialami oleh individu yang mengalami penyakit terminal,
Menderita sakit terutama yang bersifat akut, sering kali membuat individu
merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial.
intervensi pengobatan.
Diharapkan perawat tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik klien saja tetapi
perawat juga harus peka terhadap kebutuhan spiritual klien ketika memberikan
mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien. Sebagai contoh ada agama
yang menetapkan makanan diet yang boleh dan tidak boleh dimakan.
2. Sumber Dukungan
Pada saat mengalami stres individu akan mencari dukungan dari keyakinan
agamanya, dukungan ini sangat diperlukan untuk menerima keadaan sakit yang
dengan mengetahui bahwa individu cenderung dapat menahan distress fisik yang
4. Sumber Konflik
Pada situasi tertentu dapat terjadi konflik antara keyakinan agama dan praktek
kesehatan. Misalnya, ada orang yang memandang penyakit sebagai suatu bentuk
Lansia
Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep.
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoadmojo, 2010). Yang
variabel dependen adalah depresi pada lansia. Secara skematis dapat dilihat
sebagai berikut :
Spiritualitas Depresi
37
38
Bireuen.Tahun 2018.
semangat,
tidak berarti
dan pesimis
terhadap
hidup.
53
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.1 Lokasi
Adapaun luas wilayah gampong Meunasah Timu sekitar 95 ha. Jarak pusat
gampong dengan ibu kota kabupaten yang dapat ditempuh dengan perjalanan
darat lebih kurang 10 km, sedangkan jarak pusat gampong dengan ibu kota
5.1.2 Demografi
Bireuen dengan jumlah Kepala keluarga (KK) sebanyak 427 KK. Gampong
yaitu dusun Agani Mahmud, dusun Tgk. A. salam, dusun Cut Ali dan dusun
Affan.
53
54
a. Visi
b. Misi
menengah.
Hasil penelitian yang disajikan terdiri dari 2 bagian yaitu analisis univariat
dan analisis bivariat. Analisa Univariat adalah analisis yang menyajikan data
Sedangkan analisa bivariat uji analisis hubungan antara dua variabel yaitu
karakteristik individu:
kategori umur 60-74 tahun yaitu 56 responden (83,6%), pada kategori jenis
(53,7%). Pada kategori pendidikan menunjukkan tingkat SMA paling tinggi yaitu
Bireuen tahun 2018. Uji statistik yang digunakan dalam analisa ini adalah uji che
Depresi α P value
f % f % f % f %
yang memiliki spiritualitas baik sekali lebih cenderung mengalami depresi ringan
yang memiliki spiritualitas kurang sekali juga lebih cenderung mengalami depresi
Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value = 0.000 < 0,05 yang
berarti bahwa ρ value < α, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan
5.3 Pembahasan
paling banyak terjadi pada kelompok usia 60-74 tahun. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2012), yang mendapatkan hasil persentase
terbanyak pada kategori kelompok usia 60-74 tahun dengan persentase 85,7%.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Westa, dkk (2014) dimana hasil yang
didapatkan justru paling tinggi berada pada kelompok usia 75-90 tahun. Peneliti
pada usia yang semakin tua terjadi peningkatan depresi dua kali lipat. Namun
depresi juga di pengaruhi oleh faktor lain seperti status sosial ekonomi, status
kejadian depresi lebih banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan dibandingkan
laki-laki. Perempuan dua kali lebih sering terdiagnosa depresi dari pada pria
penelitian ini usia sampel dimulai pada usia 60 tahun ke atas, kemungkinan pada
masa ini sampel perempuan pada penelitian ini berada dalam tahap post-
depresi lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini juga
dan pria. Pada umumnya kaum wanita lebih banyak memiliki kesadaran yang baik
untuk berobat dari pada kaum pria sehingga depresi yang dialami wanita lebih
sering terdiagnosis. Faktor lain yang juga dapat menyebabkan wanita rentan
depresi adalah faktor lingkungan, terutama terkait peran wanita sebagai ibu, istri,
tersebut tidak jarang membuat wanita rentan mengalami stres yang dapat memicu
terjadinya depresi. wanita juga lebih cenderung merenungkan kejadian, yang baik
maupun yang buruk yang dialami dibandingkan pria hal inilah membuat wanita
Hal ini sejalan dengan penelitian Muna (2013) yang menyatakan bahwa
(22, 5%) dan respon yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 orang (77,
5%) dan di dapatkan hasil analis nilai p= 0,034 (<0,05), yang menunjukkan bahwa
60
ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian depresi dipanti Werdha Pelkris
(Maulani dan Sutaniah, 2017) di peroleh kesimpulan bahwa ada hubungan jenis
kelamin dengan kejadian depresi dengan hasil uji statistic pvalue < 0,05 yaitu
0.012.
mengalami depresi. Hal ini dikarenakan para pekerja PNS kerap dihadapkan
dengan tuntutan tugas dan beban tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan
pekerjaan yang lain. Depresi pada pegawai pemerintah wanita meningkat seiring
dengan jam kerja yang panjang dan ketidak mampuan mereka dalam melakukan
kerja, hubungan interpersonal, rutinitas dan aturan kerja juga dapat menyebabkan
terjadinya depresi.
Dari studi yang dilakukan oleh Widiantini dan Zarfiel tahun 2014
Kesehatan RI diperoleh hasil bahwa proporsi depresi akibat kerja bervariasi dari
tingkat ringan (6,5%), sedang (33,5%), dan berat (60%) (Kurniawidjaja dan
dan Reformasi Birokrasi, rasio PNS di Indonesia masih di bawah rata-rata rasio
PNS negara-negara di Asia yaitu hanya sebanyak 4,5 juta dan harus melayani
61
suatu kejadian dan mood, sehingga kurangnya pendidikan dapat menjadi faktor
tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dalam menghadapi masalah
sehingga dapat meminimalkan resiko depresi dan juga dalam motivasi kerjanya
akan berpotensi dari pada mereka yang berpendidikan lebih rendah atau sedang
(Maulani dan Sutaniah, 2017). Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muna (2013) di dapatkan hasil uji statistic menggunakan chi
square nilai p sebesar 0, 003 (<0,005) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
Maulani dan Sutinah (2017) dengan judul hubungan pendidikan, jenis kelamin
dan status perkawinan dengan depresi pada lansia didapatkan kesimpulan bahwa
antara spiritualitas dengan depresi pada lansia dimana diperoleh nilai p=0.000 (p
<0.05). Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa dari 12 responden yang memiliki
responden (19,9%). Dari 22 responden yang memiliki spiritualitas baik juga lebih
memiliki spiritualitas kurang sekali juga lebih cenderung mengalami depresi berat
Secara teoritis spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungan dengan yang maha
kuasa dan maha pencipta (Hamid, 2008). Menurut Taqwa (2016, dalam Agustia,
hubungan dengan alam harmonis, hubungan dengan orang lain harmonis/ suportif
dan hubungan dengan ketuhanan (Agamis atau tidak agamis). Menurut Hamid
(2008) ada beberapa tahap perkembangan spiritual antara lain bayi dan todler (0-2
merasa bahagia, sedih, merasa tidak berharga, tidak mempunyai semangat, tidak
63
berarti dan pesimis terhadap hidup (Gultom dkk., 2016). Menurut (2002, dalam
dapat dibagi atas 3 faktor yaitu faktor biologis, faktor psikologis atau kepribadian
dan faktor sosial. Gejala depresi yaitu pandangan kosong, kurang atau hilangnya
perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan, inisiatif menurun, ketidak
tidak enak badan dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah sepanjang
waktu dan mungkin susah tidur di malam hari (Nugroho 2008). Dari jawaban
pertanyaan pada kuesioner banyak yang menjawab sering merasa tidak berharga
dan tidak berdaya. Hal ini dapat dirasakan oleh responden karena pada usia lansia
hidupnya, proses adaptasi yang gagal akan menimbulkan depresi pada lansia.
baik sekali dan baik cenderung mengalami depresi ringan. Responden yang
sedang dan berat. Hamid (2008) mengungkapkan bahwa keyakinan yang kuat
kejadian depresi pada lansia, ketika seseorang dihadapkan pada suatu keadaan
yang cenderung menimbulkan perasaan tertekan, stres, dan depresi, maka mereka
akan berusaha untuk mencari sebuah kompensasi agar perasaan yang dirasakan
tersebut bisa diatasi. Salah satu strategi kompensasi yang dapat dilakukan untuk
64
adalah dengan lebih mendekatkan diri pada sang pencipta, melalui ritual
keagamaan dan penyembahan, karena tingkat spiritual lanjut usia sangat berkaitan
dengan kejadian depresi pada lanjut usia, dalam hal ini tingkat spiritualitas yang
spiritualitas yang baik sekali akan membantu mereka dalam menghadapi semua
terhadap semua penyakit yang diderita. Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Gultom, dkk (2016) menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat
kuat antara aktivitas spiritual dengan tingkat depresi pada lansia. Hasil penelitian
bahwa lansia yang tidak memiliki hubungan baik terhadap dirinya, orang lain,
lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa maka lebih cenderung menolak perubahan
yang terjadi dirinya suka menyendiri tampak murung tidak bersemangat dan
dapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang kuat antara tingkat religuisitas
dengan tingkat depresi pada lanjut usia di PSTW 4 budi mulia margaguna Jakarta
selatan.
65
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
yang memiliki spiritualitas baik juga lebih cenderung mengalami depresi ringan
(14,9%) dan dari 14 responden yang memiliki spiritualitas kurang sekali juga
hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value = 0.000 < 0,05 yang berarti
bahwa ρ value < α, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara
66
67
6.2 Saran
a. Bagi peneliti
cara mengelola depresi kepada lansia agar tidak berakibat fatal seperti bunuh diri.
b. Bagi responden
c. Bagi Keluarga
kegiatan spiritual.
68
lansia.
b) Area penelitian perlu diperluas dengan jumlah sampel yang lebih besar
c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan
Kartika S. (2012). Gambaran tingkat depresi pada lanjut usia (lansia) di panti
sosial tresna wredha budi mulia 01 dan 03 jakarta timur [skripsi].
Universitas Indonesia.
Maslim, R. (2001). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari
PPDGJ-III. Jakrta: Bagian Ilmu Kedokkteran Jiwa Unika Atmaja Jaya.
Maulani dan Sutinah. (2017). Hubungan Pendidikan, Jenis Kelamin Dan Status
Perkawinan Dengan Depresi Pada Lansia.
Stanley, M dan Beare, P. G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (Edisi 2).
Jakarta: EGC.
Kepada Yth,
Calon responden penelitian
di- Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Miftahul Jannah
NIM : 1407201057
Adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Lhokseumawe tingkat akhir yang akan melakukan penelitian
dalam rangka menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana keperawatan.
Penelitian yang akan di adakan tersebut berjudul “Hubungan Spiritualitas
Dengan Depresi Pada Lansia Di Gampong Meunasah Timu Timu
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2018”. Oleh karena itu,
saya memohon kesediaan saudara untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini
sebagai responden dengan menjawab setiap pertanyaan yang telah dipersiapkan
peneliti.
Bila saudara setuju berpartisipasi dalam penelitian ini, mohon
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah disediakan.
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saudara dan kerahasiaan informasi
yang saudara berikan akan di jaga yang hanya digunakan untuk penelitian. Atas
perhatian dan bantuan yang saudaraberikan, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Miftahul Jannah
Lampiran 2
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia
untuk ikut berpastipasi dalam penelitian yang akan di laksanakan oleh mahasiswi
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, yang
bernama :
Nama : Miftahul Jannah
NIM : 1407201057
Penelitian ini berjudul “Hubungan Spiritualitas Dengan Depresi Pada
Lansia Di Gampong Meunasah Timu Timu Kecamatan Peusangan
Kabupaten Bireuen Tahun 2018”.
Saya mengetahui informasi yang saya berikan ini sangat besar manfaatnya
demi kepentingan dan pengembangan bidang keperawatan di Indonesia. Demikian
pernyatan ini saya buat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
(……………………….)
Lampran 3
KUESIONER
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI
GAMPONG MEUNASAH TIMU KECAMATAN PEUSANGAN
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2018
A. Identitas
Tanggal pengisian :
Kode Responden :
Umur :
JenisKelamin : 1. ( ) Laki-laki 2. ( ) Perempuan
Pendidikan : 1. ( ) SD 4. ( ) DIII
2. ( ) SMP 5. ( ) S1
3. ( ) SMA
B. Tingkat Depresi
Keterangan:
5:selalu
4:sering
3:kadang-kadang
2: jarang
1:tidak pernah
MASTER TABEL UJI INSTRUMENT
NO
SPIRITUALITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5
2 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4
6 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
7 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4
8 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
9 4 3 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4
10 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 2
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 3 5 2 5 5 4
5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 4 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4
5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4
4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5
5 5 4 4 2 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 5 3 1 2 4 5 4 4 3 5 1 4 3 3
4 3 1 2 1 2 2 5 2 4 3 4 1 4 3 3
37 38 39 40
5 5 4 4
4 5 5 5
4 4 4 4
4 4 4 4
5 5 4 4
4 4 4 4
5 4 4 4
5 3 4 3
3 2 2 3
2 3 2 2
DE
no. res umur kode jenis kelamin kode pekerjaan kode pendidikan terakhir kode
D1 D2 D3 D4 D5 D6
1 65 1 perempuan 2 PNS 2 DIII 4 1 0 0 1 1 0
2 65 1 perempuan 2 petani 1 SD 1 0 0 0 0 0 0
3 68 1 perempuan 2 petani 1 SMP 2 0 0 1 1 1 0
4 61 1 perempuan 2 pedagang 3 SMP 2 0 0 0 0 0 0
5 70 1 laki-laki 1 pekerja swasta 4 SMA 3 0 0 0 1 1 0
6 71 1 laki-laki 1 pekerja swasta 4 SMA 3 1 1 1 1 0 1
7 61 1 laki-laki 1 PNS 2 DIII 4 1 0 0 0 1 0
8 64 1 laki-laki 1 pekerja swasta 4 SMP 2 1 1 0 0 0 0
9 65 1 perempuan 2 tidak bekerja 6 SMA 3 1 0 0 0 1 0
10 72 1 laki-laki 1 pekerja swasta 4 DIII 4 0 1 1 1 1 1
11 73 1 laki-laki 1 pedagang 3 SD 1 1 1 1 0 0 0
12 63 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 1 1 1 1 1 0
13 66 1 laki-laki 1 PNS 2 DIII 4 1 1 1 1 0 0
14 72 1 perempuan 2 PNS 2 DIII 4 1 0 0 0 0 0
15 73 1 laki-laki 1 petani 1 SMP 2 1 0 1 1 1 1
16 74 1 laki-laki 1 petani 1 SD 1 1 1 0 0 0 0
17 65 1 perempuan 2 tidak bekerja 6 DIII 4 1 0 1 0 0 0
18 63 1 laki-laki 1 PNS 2 DIII 4 1 0 1 1 0 0
19 70 1 laki-laki 1 pedagang 3 SMA 3 0 1 1 1 1 1
20 61 1 laki-laki 1 pedagang 3 SMP 2 1 0 0 0 1 1
21 76 2 perempuan 2 tidak bekerja 6 SD 1 1 1 1 1 1 1
22 77 2 laki-laki 1 pedagang 3 SD 1 1 0 1 1 1 1
23 80 2 laki-laki 1 tidak bekerja 6 SD 1 0 1 1 1 1 1
24 62 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 1 0 1 1 1 1
25 63 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 1 1 1 1 1 1
26 64 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 0 0 0 1 0 1
27 74 1 laki-laki 1 petani 1 SD 1 0 0 0 0 1 1
28 66 1 laki-laki 1 pedagang 3 SMP 2 1 1 1 0 1 1
29 69 1 perempuan 2 pedagang 3 SMA 3 0 0 0 1 1 0
30 71 1 laki-laki 1 pedagang 3 SD 1 1 0 0 0 0 1
31 71 1 laki-laki 1 pedagang 3 SD 1 1 0 1 1 1 1
32 74 1 perempuan 2 petani 1 SD 1 0 0 1 1 1 1
33 60 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 1 1 0 1 1 1
34 61 1 laki-laki 1 PNS 2 S1 5 1 1 1 1 0 1
35 78 2 laki-laki 1 pekerja swasta 4 SMP 2 1 1 1 1 1 1
36 75 2 perempuan 2 pekerja swasta 4 SMP 2 0 0 0 0 1 1
37 76 2 perempuan 2 tidak bekerja 6 SMA 3 1 1 1 1 0 1
38 62 1 laki-laki 1 PNS 2 S1 5 1 1 1 1 1 1
39 63 1 laki-laki 1 PNS 2 DIII 4 1 1 1 1 0 1
40 66 1 perempuan 2 PNS 2 DIII 4 1 1 1 1 0 0
41 64 1 laki-laki 1 PNS 2 DIII 4 1 1 1 1 1 1
42 66 1 laki-laki 1 pekerja swasta 4 SD 1 1 1 1 1 1 1
43 73 1 perempuan 2 pedagang 3 SMA 3 1 0 1 0 0 0
44 72 1 perempuan 2 pekerja swasta 4 SMP 2 1 0 1 0 1 0
45 62 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 1 1 1 1 1 1
45 65 1 perempuan 2 petani 1 SD 1 1 0 1 1 1 1
47 64 1 perempuan 2 petani 1 SMA 3 0 0 1 1 0 1
48 67 1 perempuan 2 petani 1 SMA 3 1 1 1 1 1 1
49 68 1 laki-laki 1 PNS 2 S1 5 1 0 0 0 0 0
50 70 1 laki-laki 1 petani 1 SMA 3 1 0 0 0 0 0
51 64 1 laki-laki 1 PNS 2 DIII 4 0 0 0 0 0 1
52 66 1 perempuan 2 tidak bekerja 6 DIII 4 0 0 0 0 0 1
53 67 1 perempuan 2 petani 1 SD 1 0 0 0 0 0 0
54 68 1 perempuan 2 tidak bekerja 6 SD 1 1 0 0 0 0 0
55 69 1 laki-laki 1 pedagang 3 SMA 3 1 1 1 0 0 0
56 70 1 laki-laki 1 pedagang 3 SMA 3 0 0 0 0 0 0
57 75 2 laki-laki 1 PNS 2 S1 5 0 0 1 0 0 0
58 60 1 perempuan 2 petani 1 SMA 3 1 0 0 1 1 0
59 73 1 perempuan 2 pedagang 3 SMA 3 1 0 1 0 0 1
60 76 2 perempuan 2 pekerja swasta 4 S1 5 0 1 0 1 1 0
61 60 1 perempuan 2 pekerja swasta 4 SMA 3 1 1 1 1 1 1
62 76 2 perempuan 2 pekerja swasta 4 SMA 3 1 0 1 1 1 0
63 62 1 laki-laki 1 PNS 2 S1 5 0 1 0 0 0 1
64 78 2 perempuan 2 petani 1 SD 1 0 1 0 1 0 0
65 75 2 perempuan 2 tidak bekerja 6 SD 1 0 1 1 1 1 1
66 63 1 perempuan 2 PNS 2 S1 5 0 0 1 0 2 0
67 65 1 perempuan 2 tidak bekerja 6 SMA 3 1 1 1 1 0 1
TOTAL
RATA-RATA
DEPRESI
D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 total keterangan kode
1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 depresi ringan 1
1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0 4 depresi ringan 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 depresi ringan 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 1 0 1 0 1 1 0 1 10 depresi sedang 2
0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 depresi ringan 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 11 depresi berat 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 depresi berat 3
0 0 0 0 0 0 1 0 0 5 depresi sedang 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 depresi berat 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 depresi berat 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 depresi ringan 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 12 depresi berat 3
1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 depresi berat 3
1 0 0 1 1 1 1 1 0 12 depresi berat 3
1 1 1 1 0 0 0 0 1 10 depresi sedang 2
1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 depresi berat 3
0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 depresi sedang 2
1 0 0 0 1 1 1 0 1 11 depresi berat 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 1 0 1 0 0 0 4 depresi ringan 1
1 1 1 0 1 1 1 1 0 12 depresi berat 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 depresi berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 depresi berat 3
1 1 0 0 0 1 1 0 1 10 depresi sedang 2
1 1 1 0 0 0 0 0 0 8 depresi sedang 2
1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 depresi berat 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 depresi ringan 1
0 1 1 0 1 1 0 1 0 10 depresi sedang 2
1 1 1 0 0 0 0 0 0 9 depresi sedang 2
0 1 0 1 1 1 1 0 1 11 depresi berat 3
1 1 1 1 1 1 0 0 0 10 depresi sedang 2
1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 depresi berat 3
1 1 1 1 1 0 0 0 0 11 depresi berat 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 depresi ringan 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 depresi ringan 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 depresi berat 3
1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 depresi berat 3
0 1 0 0 0 1 0 0 0 5 depresi sedang 2
1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 depresi berat 3
0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 1 0 1 1 0 0 4 depresi ringan 1
1 0 1 0 1 1 1 0 0 6 depresi sedang 2
1 0 1 0 0 0 0 0 1 4 depresi ringan 1
0 1 1 1 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 depresi sedang 2
0 0 1 1 1 1 1 1 0 9 depresi sedang 2
1 0 1 0 0 0 0 0 1 3 depresi ringan 1
1 0 0 0 1 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
1 0 1 1 0 1 0 0 1 8 depresi sedang 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 depresi ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 depresi sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 depresi berat 3
1 1 0 1 0 0 0 0 1 8 depresi sedang 2
1 0 1 1 0 1 1 0 1 8 depresi sedang 2
1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 depresi sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 depresi berat 3
0 0 1 1 1 0 0 1 1 8 depresi sedang 2
1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 depresi berat 3
485
7,2388
SPIRITUALITAS
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 4 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 2 5 4 5 5 4 3 4 2
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
5 3 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3 4 5 5 4 3 3 3
5 4 4 5 5 5 3 3 5 5 5 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5
5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 5 4
5 2 1 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2
5 2 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 2 4 3
4 1 1 2 3 2 1 4 3 4 2 3 2 1 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 1 2
5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 2 3 3 3 5 5 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3
5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3
5 1 1 2 3 1 1 1 2 2 3 3 2 1 3 4 5 5 5 2 2 2 4 3 3 4
5 3 3 5 2 4 4 3 3 2 3 5 3 5 3 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4
5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4 2 4 3 3 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 5 4 5 4 2 1 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 3 4
5 2 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2
5 4 5 3 4 5 5 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 5 3 3
5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3
3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3
5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 2 1
5 1 2 2 2 2 3 3 3 2 5 5 4 1 2 1 1 5 4 3 4 4 4 2 3 1
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 4 3 2 2 3 2 1 2 3 3 1 4 3 1 5 4 2 4 2 3 2 2 3
5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4
5 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 3 5 3 3 3 5 4 3
5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4
4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 2 2 2 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3
4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3 2 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4
4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 5 2 5 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3
5 5 5 5 5 2 3 5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
3 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 1
4 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5
5 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
4 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 2 3 1 2 3 3 1 1 3 2 2 2 1 2 2
4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 1 3 3
5 4 3 3 3 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4
4 3 1 3 3 1 1 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 1
4 3 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 3 3 2 2 2 1 1 1
4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 2
4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3
4 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 2 3 1 1 2
4 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2
5 2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
4 2 3 3 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2
4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2
5 5 3 3 4 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3
5 3 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 4 3 3 3 1
4 2 3 3 4 5 5 2 3 3 4 4 2 2 3 2 2 5 3 2 3 2 2 4 2 3
4 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2
4 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3
4 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 3 3 1 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2
5 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2
4 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 1
TOTAL
RATA-RATA
S27 S28 S29 S30 total keterangan kode
5 5 5 5 147 spiritualitas baik sekali 1
5 5 5 5 146 spiritualitas baik sekali 1
2 3 3 5 119 spiritualitas baik 2
5 5 5 5 147 spiritualitas baik sekali 1
4 3 4 4 116 spiritualitas baik 2
4 3 4 4 117 spiritualitas baik 2
5 4 5 5 141 spiritualitas baik sekali 1
5 4 4 5 145 spiritualitas baik sekali 1
4 3 3 5 114 spiritualitas baik 2
3 3 4 4 88 spiritualitas kurang 3
2 3 3 3 113 spiritualitas baik 2
2 1 2 2 58 spiritualitas kurang sekali 4
3 2 4 4 118 spiritualitas baik 2
3 3 4 5 136 spiritualitas baik sekali 1
2 3 3 3 81 spiritualitas kurang 3
1 2 3 4 110 spiritualitas baik 2
3 4 4 4 115 spiritualitas baik 2
3 4 4 4 143 spirutualitas baik sekali 1
4 3 4 4 114 spiritualitas baik 2
2 3 2 2 86 spiritualitas kurang 3
3 3 3 3 98 spiritualitas baik 2
2 3 3 3 115 spiritualitas baik 2
3 2 2 2 57 spiritualitas kurang sekali 4
1 1 1 2 117 spiritualitas baik 2
2 2 2 2 82 spiritualitas kurang 3
5 5 5 5 146 spirutualitas baik sekali 1
4 4 4 4 137 spiritualitas baik 2
3 2 4 3 86 spiritualitas kurang 3
4 4 4 4 116 spiritualitas baik 2
3 3 4 3 112 spiritualitas baik 2
4 4 4 4 129 spirutualitas baik sekali 1
4 3 2 4 88 spiritualitas kurang 3
3 3 2 3 110 spiritualitas baik 2
4 4 4 4 138 spirutualitas baik sekali 1
3 3 3 3 83 spiritualitas kurang 3
4 4 4 4 115 spiritualitas baik 2
5 5 4 5 145 spirutualitas baik sekali 1
1 2 2 3 57 spiritualitas kurang sekali 4
3 3 3 2 83 spiritualitas kurang 3
3 4 2 2 86 spiritualitas kurang 3
2 2 2 2 58 spiritualitas kurang sekali 4
1 2 2 3 88 spiritualitas kurang 3
4 4 3 3 112 spiritualitas baik 2
2 1 2 3 59 spiritualitas kurang sekali 4
1 2 3 3 55 spiritualitas kurang sekali 4
3 3 2 3 86 spiritualitas kurang 3
3 3 3 2 89 spiritualitas kurang 3
2 2 2 2 57 spiritualitas kurang sekali 4
3 1 3 3 82 spiritualitas kurang 3
4 3 3 4 117 spiritualitas baik 2
2 1 3 3 57 spiritualitas kurang sekali 4
3 4 3 3 114 spiritualitas baik 2
2 1 2 3 57 spiritualitas kurang sekali 4
2 3 3 2 88 spiritualitas kurang 3
2 2 1 2 54 spiritualitas kurang sekali 4
4 3 3 3 84 spiritualitas kurang 3
4 4 3 3 113 spiritualitas baik 2
1 2 2 2 89 spiritualitas kurang 3
4 4 3 3 115 spiritualitas baik 2
5 5 4 4 146 spiritualitas kurang sekali 1
1 2 2 2 58 spiritualitas kurang sekali 4
2 2 3 3 89 spiritualitas kurang 3
2 1 1 2 56 spiritualitas kurang sekali 4
2 3 2 1 84 spiritualitas kurang 3
2 2 2 2 57 spiritualitas kurang sekali 4
3 4 3 2 85 spiritualitas kurang 3
1 2 1 2 58 spiritualitas kurang sekali 4
6661
99, 4179