Anda di halaman 1dari 2

Semoga ice breaker yang akan saya sharing ini belum pernah guraruers gunakan di kelas.

Ice breker
ini saya dapat dari pelatihan MI bersama trainer yang bernama Vita Wardana. Selain menjelaskan apa
itu MI, pak Vita juga mengajak kita membuat suasana belajar yang menyenangkan. Jujur saya katakan,
pelatihan yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 tidak membuat kita bosan dan
mengantuk. Beliau pandai dalam menyampaikan materi dan mampu menarik perhatian peserta.

Berikut beberpa ice breaker yang dapat saya share:


– Mengubah kebiasaan. Betapa susah mengubah kebiasaan. Contoh kecil saja, jika bapak/ibu
guraruers mengajak siswa untuk menggambar sebuah gambar bertema pemandangan, apa yang bisa
bapak/ibu tebak? Pasti kebanyakan mereka akan menggambar dua buah gunung dengan jalan kecil di
bawahnya, matahari di tengah-tengah, sawah ladang di kanan kiri jalan dst… Games mengubah
kebiasaan adalah dengan cara mengubah gerakan anggota badan dari gerakan yang sebenarnya.
Contoh, bila kita mengatakan “Bagaimana bentuk gajah?” serta merta siswa menjawab “besar” sambil
tangan membentuk lingkaran besar. “Bagaimana bentuk semut?” maka akan dijawab sebaliknya. Nah,
sekarang kita ubah kebiasaan itu, maka akan terlihat susahnya mengubah kebiasaan. Ketika menyebut
gajah, maka mereka harus menyebut besar, namun gerakan tangan mereka membentuk lingkaran
kecil, sebaliknya ketika kita menyebut semut, mereka menyebut kecil, tapi tangan membentuk
lingkaran besar. Bisa kita tambahkan pula untuk hewan ular dan cacing. Siswa biasanya tertawa atau
tersenyum karena sering salah pada awalnya.

– Menemukan kata kunci. Permainan ini saya pakai biasanya di akhir pelajaran, 1 atau 2 menit
sebelum bel istirahat. Ketika itu trainer menantang peserta sseperti ini, “Siapa yang bisa membuat
sebuah kalimat seperti saya, maka akan saya ajak berlibur” “Nama saya Vita, saya akan berlibur sambil
membawa vas” Teman-teman peserta pada angkat tangan. “Saya bisa pak” “Coba silakan” “Nama saya
Zainal, saya akan berlibur sambil membawa buku” Trainer menjawab “Maaf, saya belum bisa ajak”
“Saya pak, Nama saya Muhammad, saya akan berlibur sambil membawa tenda” “Maaf, bapak belum
bisa saya ajak” “Saya coba pak, Nama saya Ani, saya akan berlibur membawa makanan” “Belum juga”
Peserta semakin penasaran. Kemudian tariner mengulangi lagi kalimatnya, dan saya paham, kemudian
mencoba. “Saya pak. Nama saya arif, saya akan berlibur sambil membawa apel” “Oke, pak arif ikut
saya” Hehehe… tebakan saya benar, ternyata kata kuncinya adalah huruf depan nama kita harus sama
dengan huruf depan benda yang akan kita bawa.

– Menemukan pola bilangan atau huruf. Contoh : 1, 3, 5, 7, … Jawaban adalah 9 (pola bilangan
ganjil). Contoh lain 1, a, 4, d, 7, g, …, … Jawaban adalah 10 dan j (pola tambah tiga)

– Games kelompok. Peserta diperintahkan untuk berkelompok dengan teman-temannya, dengan


syarat mereka harus tahu berdasarkan apa mereka berkumpul. Bisa berdasarkan kesamaan pakaian,
kesamaan tinggi badan, dandanan, dsb.

– Mencari teman. Dalam permainan ini, peserta diperintah menulis namanya, simbol dirinya berupa
gambar sederhana, seperti lingkaran, segi empat, gambar bintang, pohon dsb. Kemudian peserta
membuat tabel di kertas berisikan nama teman, simbol teman, dan tanda tangannya. Setelah itu
setiap peserta diperintahkan mencari sebanyak-banyaknya nama, simbol dan tanda tangan teman
lainnya di kelas tersebut.

Demikian beberapa ice breaker yang dapat saya ceritakan. Sebenarnya banyak permainan yang bisa
kita buat sendiri. Intinya permainan ini dapat benar-benar menjadi “pemecah es” suasana kelas yang
beku, menjadi suasana yang menyenangkan.

4,511 total views, 5 views today

Anda mungkin juga menyukai