Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (Tanggal : 05 Mei 2019)


1. DATA UMUM
a. Kepala Keluarga (Inisial) : Tn. A
b. Alamat : Jl. Sunu Blok F1
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Guru PNS
d. Pendidikan Kepala Keluarga : S1
e. Komposisi Keluarga : :
STATUS IMUNISASI
NAMA/ HUBUNGAN KET
NO: JK UMUR PENDIDIKAN BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK
INISIAL DGN KK
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn. A L Suami 35th S1

2 Ny. F P Istri 33th SMA

3 An. I P Anak 4 th TK

4 An. U P Anak 8 bulan -

f. Genogram :
g. Tipe Keluarga : Tipe keluarga Tn. A adalah tipe keluarga inti yang terdiri
dari Tn. A, Ny. F,2 orang anak perempuan yaitu An. I dan An. P yang masing-masing
berumur 4 tahun dan 8 bulan. Walaupun tipe keluarga Tn. A adalah keluarga inti, namun
rumahnya berdekatan dengan kerabat/keluarga Ny. F, sehingga jika Ny. F ingin pergi
ke pasar sebentar, anak-anaknya biasanya dititipkan pada keluarga Ny. F ataupun pada
anak kos di sebelah rumahnya.
h. Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. F keduanya berasal dari bugis, tepatnya Tn.
A bersuku bugis bone dan Ny. F bersuku bugis makassae. Namun selama ini belum ada
ditemui masalah yang berkaitan dengan suku bangsa karena mereka berasal dari daerah
yang sama yaitu daerah makassar.
i. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Tn. A adalah islam.
Keluarga Tn. A biasanya melakukan shalat lima waktu dirumah dan jarang shalat
berjamaah di mesjid. Ini dikarenakan Tn. A sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak
sempat pergi ke mesjid. Tn. A biasanya berada di rumah waktu shalat magrib, isya dan
subuh. Sedangkan Ny. F sibuk dengan pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dan
mengasuh dua orang anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Pernah Tn. A dan Ny. F
mengajak An. I shalat berjamaah di mesjid, namun ternyata An. I mengganggu shalat
berjamaah, sehingga sejak saat itu Tn. A dan Ny. F tidak pernah lagi shalat berjamaah
di mesjid. Namun sekarang Tn. A sering shalat magrib berjamaah di rumah bersama
An. I, dimana Tn. A sebagai imamnya dan Ny. F serta An.I sebagai makmum yang
mengikuti dibelakang sambil belajar shalat. Setelah shalat Tn. A biasanya membaca al-

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 1


quran dan mengajarkan An. I membaca huruf hijaiyah. Dan sekarang An. I sudah bisa
membaca huruf hijaiyah sampai “tsa”.
j. Status Sosial ekonomi keluarga : Sumber pendapatan keluarga sepenuhnya dipegang
oleh Tn. A sebagai kepala keluarga yaitu dari gaji Tn. A sebagai guru PNS. Ny. F juga
membantu pemenuhan kebutuhan keluarga dengan uang dari sewa kamar kosnya. Dari
gaji Tn. A perbulan, keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan primer maupun
sekunder. Jika ditotalkan antara gaji Tn. A dengan sewa kamar kos Ny. F perbulan
didapatkan sekitar Rp.3.000.000 bahkan lebih. Pengeluaran rumah tangga berfokus
pada pembiayaan kebutuha hidup sehari-hari dan tagihan rutin perbulan yaitu tagihan
listrik, air/PAM, dan telepon. Untuk tagihan ritin ini, biasanya keluarga Tn. A
mengeluarkan uang sekitar Rp.600.000. Keluarga Tn. A memiliki peralatan elektronik
yang bisa dibilang lengkap seperti rice cooker, kipas angin, kulkas, televisi,dan VCD.
k. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. A memiliki aktivitas rekreasi yang
tidak terjadwal. Aktivitas rekreasi biasanya berkumpul dengan keluarga seperti dengan
bermain dengan anak-anak ataupun dengan menonton TV bersama. Keluarga Tn. A
juga pernah berekreasi keluar kota seperti waktu lebaran 2 tahun lalu (2017), dimana
keluarga Tn. A berekreasi ke tempat wisata yaitu malino.
Selain itu Tn. A juga sering mengajak An. I dan istrinya Ny. F berekreasi ke pusat
perbelanjaan seperti matahari, timezone, TSM, dll. Namun sejak An. P lahir, Ny. F
jarang pergi berekreasi lagi karena An. P masih kecil. Setiap pagi, sebelum Tn. A pergi
bekerja An. I sering diajak joging pagi ataupun bermain bola voli didepan rumahnya.
Dan ketika hari Minggu,Tn. A biasanya mengajak An. I berenang.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini
adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah yaitu anak pertama
dengan usia 2,5 – 5 tahun, dengan tugas perkembangan keluarga sebagai berikut:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi,
dan rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Yang paling terasa bagi keluarga
adalah adanya sibling rivalry yaitu persaingan antara kakak-beradik. An. I merasa
adiknya adalah saingannya, terutama dalam mendapatkan kasih sayang ataupun
perhatian dari orang lain. An. I akan marah sekali pada adiknya ketika lawan mainnya
tiba-tiba maninggalkannya hanya karena ingin memanggil An. P. An. P juga akan
marah kalau mainannya dipegang oleh An.I.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
1) Tn. A biasanya mengeluh kalau dia merasa capek, lelah, letih,lesu. Ini karena
kesibukan Tn. A sendiri. Sebenarnya dia juga tidak menginginkan kerja yang terlalu
sibuk, namun karena tuntutan profesi, maka harus dijalaninya. Biasanya rasa
capeknya hilang setelah An. I menginjak-injak tubuh Tn. A. Tn. A dalam enam
bulan terakhir tidak mengalami penyakit yang serius, hanya menderita flu disertai
demam. Tn. A mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih kadang juga
minum madu + telur dan biasanya flu cepat hilang. Kalau tidak,beliau minum
paracetamol,pernah juga procold. Tapi kalau minum procold dengan jarak lima jam
Tn. A menjadi sakit kepala. Sejak itu dia biarkan sakit kepalanya dan menghentikan
minum obat. Tn. A mengatakan dulu sejak SD menderita pembengkakan kalenjar.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 2


Lalu dia memeriksakan ke puskesmas tapi hanya diberi suntikan saja,dan Tn. A
merasa tidak jauh lebih baik. Lalu dia konsultasikan ke dokter bedah , menurut
dokter tsb Tn. A dianjurkan segera dioperasi. Tn. A tidak menuruti perintah
dokter juga sering sakit kepala namun mencari pengobatan alternatif yaitu dengan
meminum air rebusan tanaman Binalu Limau Kapas. Setelah meminum rutin dua
kali sehari, pembengkakan kelenjar itu menjadi hilang. Tn. A juga pernah menderita
Tifus th 2008,menurutnya karena ia saat itu terlalu banyak ikut kegiatan organisasi.
Tn. A mengatakan bahwa dia tetap makan teratur namun memang keadaan
lingkungan kostnya yang tidak bersih yakni di belakang fakultas teknik unhas. Tn.
A memeriksakan ke dokter dan setelah di tes serologi titer antigennya >300. Tn. A
mengatakan bahwa BABnya lancar yaitu dua kali sehari,kadang-kadang juga
konstipasi. Namun, menurutnya itu karena tergantung dari makanan.
2) Ny. F tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan
cuaca seperti flu ataupun demam. Biasanya Ny. F meminum obat tradisional seperti
air kacang, air bengkoang + madu dan untuk mengatasi demam Ny. F minum air
bunga raya. Ny. F pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika mengikuti check up
gratis dekat rumahnya, lalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut Ny. F itu
tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit-sakit sendi biasa yang
menurut Ny. F itu karena kelelahan bekerja.
3) An. I sering demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan bila kondisi
panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.
An. I pernah diare selama tiga hari ketika berusia 2 tahun dan bisul di kepala. Ny. F
membawa An. I ke dokter spesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Dokter
memberi An. I obat Amoxilin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An. I menjadi
karies. Satu bulan sebelum puasa Ramadhan th 2017 An I juga pernah muntah karena
kebanyakan makan mie sedap. An. I juga pernah muntah ketika bermain bersama
Tn. A. Orangtuanya membawa An. I ke RS. Awal Bros karena penanganannya lebih
cepat.
4) An. P yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami penyakit serius. Hanya
menderita flu biasa sudah 3 x yakni ketika umur 3 bln, awal desember 2018 dan 22
februari 2019. Ny. F membawa ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam
anak.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ny. F mengatakan kedua orangtuanya
masih ada sampai sekarang. Ny. F mengatakan tidak ada penyakit-penyakit serius/berat
seperti penyakit jantung,penyakit gula,hipertensi dsb di dalam keluarganya. Namun,
penyakit maag banyak ditemui pada keluarga Ny. F. Saudara perempuan Ny. F dan
kedua orangtuanya menderita penyakit maag. Kedua orangtua Ny. F juga menderita
penyakit rematik dan asam urat.
Keluarga dari Tn. A ada yang menderita stroke yakni ayah Tn. A ketika berumur 30
th. Selain itu ada juga menderita sakit mata/katarak.

3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakterisitik rumah : Keluarga Tn. A tinggal di rumah pemberian
orangtua Ny. F di lingkungan yang cukup padat berupa rumah petak. Mereka tinggal
berdekatan dengan rumah keluarga Ny. F. Rumah yang mereka tempati sekarang ini
adalah pemberian dari orang tua Ny. F yang diberikan setelah mereka menikah. Luas
rumah kira-kira 30m3.Rumah terdiri dari 1 garasi, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1
ruang makan, 2 kamar tidur,1 dapur dan 3 kamar mandi/WC, 1 gudang yang
bersambung dengan tempat cuci piring. Rumah tersebut berlantai semen dan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 3


dindingnya dari batu bata. Rumah tidak memiliki halaman untuk menanam tanaman
ataupun untuk bermain An. I, namun rumah memiliki teras berlantai semen.
Perabotan yang ada di rumah keluarga Tn. A adalah lemari, tempat tidur, meja makan,
kursi makan. Selain itu keluarga memiliki kulkas yang berukuran besar, TV, rice
cooker, VCD, telepon, dan kipas angin.
Pencahayaan dan ventilasi cukup baik, kecuali pada dapur. Dapur kurang terpapar
dengan sinar matahari dan ventilasi yang sedikit. Tapi sanitasinya baik.S ampah
biasanya dikumpulkan dan dibuang di depan rumah yang nantinya dibakar. Atau
kadangkala sampah yang dikumpulkan digantungkan pada tempat penggantungan
sampah didepan rumah yang nantinya diambil oleh petugas sampah.
Pengaliran air limbah rumah tangga ke selokan yang berada disamping rumah yang
akhirnya bermuara kekali di depan rumah. Aliran selokan yang berada disamping
rumah tidak bisa dinilai karena tertutup oleh semen. Untuk penyediaan air bersih
berasal dari air ledeng/PAM dan sumber penerangan keluarga dari lampu listrik.
Secara umum kebersihan rumah cukup baik dan rapi, namun kadangkala rumah sedikit
barantakan jika An. I bermain dengan mainan-mainannya. Rumah keluarga Tn. A
berdampingan dengan rumah kos, sehingga teras rumah juga bersatu.Diteras rumah
terdapat pot-pot tempat mananam bunga, jemuran kain.Teras ini biasanya juga
dimanfaatkan untuk tempat bermain An. I seperti bermain boneka.Teras diberi pagar
dari kayu.
Denah Rumah :
b. Karakterisitik tetangga dan komunitas RW : Keluarga tinggal di lingkungan kampus
teknik, sehingga di sekitar rumah banyak terdapat kos-kosan mahasiswa. Antara rumah
yang satu dengan rumah yang lain, jaraknya sangat berdekatan dan rapat. Hubungan
keluarga Tn. A dengan tetangga berjalan dengan baik. Tipe komunitas yang berada di
sekitar tempat tinggal sifatnya homogen yaitu berasal dari suku bugis walaupun dari
berbagai daerah di sulawesi selatan. Sebagian besar komunitas RW adalah warga
pendatang yang berprofesi sebagai pegawai negeri,pegawai swasta,maupun pedagang.
Tetangga terdekat keluarga Tn. A adalah anak kos yang berada tepat disebelah
rumahnya setelah itu baru keluarga Ny. F sendiri.
Ny. F ada mengikuti arisan RT, tapi sekarang hanya menitip saja,karena harus menjaga
An. P yang masih kecil. Sedangkan Tn. A sendiri jarang berinteraksi dengan
masyarakat sekitar, karena kesibukannya. Dulu pernah Tn. A ikut dalam kegiatan
Siskamling, namun sekarang tidak lagi, karena kegiatan Siskamling itu sendiri yang
sudah tidak ada lagi. An. I akrab dengan siapa saja terutama dengan mahasiswa
perempuan yang kabetulan kos disamping rumahnya. Tapi An. I jarang bermain dengan
anak-anak sekitar yang sebaya dengannya, karena Ny. F takut anaknya terbawa
pengaruh buruk dari teman-teman An. I. Ny. F lebih memilih membiarkan temen-temen
An. I untuk datang dan bermain kerumahnya, sehingga dia dapat mengawasi anaknya.
Namun biasanya An. I bermain dengan saudara sepupu yang sebaya dengannya.
c. Mobilitas Geografis keluarga : Ny. F telah lama tinggal didaerah ini yaitu sejak dia
masih kecil umur 4 bulan. Sedangkan Tn. A tinggal di pangkep sejak dia tamat SMA
yaitu pada tahun 1992. Setelah menikah dengan Ny. F, Tn. A tinggal di rumah
pemberian orang tua Ny. F yang mereka tempati sekarang ini. Kira-kira mereka sudah
tinggal di rumah ini 4 tahun.
d. Perkumpulan keluarga dan interksi dengan masyarakat : Karena Tn. A sibuk dengan
pekerjaannya, maka waktu berkumpul dengan keluarga sedikit. Tn. A biasanya pulang
sore hari sekitar jam 5, bahkan kadangkala malam hari. Namun Tn. A bisa
memanfaatkan waktu yang sedikit ini dengan keluarga. Kalau pulang sore, biasanya
pada malam harinya Tn. A sering bermain ataupun bercengkerama dengan anak-

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 4


anaknya. Kadangkala mereka juga menonton bareng. Namun kalau Tn. A pulang
malam, waktu bermain dengan anak-anaknya tidak ada karena anak-anaknya sudah
tidur.Pagi harinya Tn. A sering mengajak An.A main bola voli di depan rumahnya
sebelum pergi kerja.
Sedangkan hubungan dengan tetangga baik, walaupun jarang berinteraksi dengan
tetangga sekitar. Tn. A sekali-sakali ada berkumpul dengan tetangga sekitar rumahnya
untuk sekedar berbincang-bincang atau bersantai di depan rumahnya.
Hubungan dengan kedua keluarga besar baik dari pihak Tn. A maupun Ny. F berjalan
dengan baik dan mereka saling mengunjungi. Karena keluarga besar Ny. F tinggal di
samping rumah, sehingga mereka setiap hari saling mengunjungi. Sedangkan dengan
keluarga besar Tn. A, mereka jarang mengunjunginya karena berada di luar kota
tepatnya kota kendari. Biasanya mereka mereka pergi kesana pada hari-hari besar
seperti hari lebaran kemaren.
e. Sistem pendukung keluarga : Saat pengkajian, anggota keluarga Tn. A sehat,
kecuali An. P yang kebetulan sedang sakit flu. Biasanya jika ada salah satu anggota
keluarga yang sakit, maka keluarga besar Ny. F maupun tetangga sekitar bersedia
membantu dengan meminjamkan motor ataupun dengan memberi obat-obat praktis.
Biasanya keluarga Tn. A menggunakan sistem pendukung kesehatan yang ada seperti
puskesmas, rumah sakit maupun praktek dokter. Dan Ny. F mengatakan kalau An. P
yang sedang sakit ini telah dibawanya kepuskesmas.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga : Keluarga Tn. A mempunyai pola komunikasi yang
fungsional. Komunikasi berjalan dengan dua arah dan saling memuaskan kedua belah
pihak. Kalau ada maslah keluarga, biasanya didiskusikan dan diberikan umpan balik
yang tepat. Kadangkala antara Ny. F dan Tn. A ada terjadi perbedaan pendapat, namun
segera mereda karena biasanya dengan kesadaran sendiri akan meminta maaf jika
merasa bersalah. Komunikasi dengan An. I juga cukup lancar, karena An. I sudah
berumur 4 tahun, jadi kata-kata An. I sudah cukup dimengerti dan tidak
membingungkan lagi. Namun komunikasi verbal dengan An. P belum bisa, karena
masih kecil 8 bulan. Tapi An. P sudah bisa memanggi “pa,ataupun ma”. Dalam
berkomunikasi sehari-hari, keluarga Tn. A menggunakan bahasa indonesia. Tidak ada
pola komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga.
b. Struktur peran keluarga : Saat ini Tn. A berperan sebagai kepala rumah
tangga yang bertanggungjawab pada keluarganya, mencari nafkah untuk pemenuhan
kebutuhan primer maupun sekunder keluarga. Selain itu Tn. A juga berperan sebagai
penenang bila An. I mengganggu Ny. F yang sedang bekerja melakukan pekerjaan
rumah tangga ataupun mengganggu adiknya. Sedangkan Ny. F berperan sebagi
pengurus rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti
memasak,mencuci,dll dan merawat anak. Sebagai istri, Ny. F menghormati dan
berbakti kepada suami dalam memenuhi kebutuhan seksual suami.
c. Nilai dan norma keluarga : Ny. F menyakini tentang nilai-nilai yang
berhubungan dengan kesehatan yang ada di masyarakat. Ny. F mengatakan tidak pernah
percaya pada dukun/paranormal. Kalau sakit ,keluarga biasanya menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada. Nilai An. I atau An. P sakit, keluarga Ny. F akan
langsung membawa anaknya ke puskesmas,rumah sakit maupun ke dokter speialis anak
yang sudah menjadi langganan keluarganya.
d. Struktur kekuatan keluarga : Yang memegang kendali rumah tangga tetap pada
Tn. A sebagai kepala keluarga. Dalam urusan rumah tangga seperti pemenuhan
kebutuhan sehari-hari (memasak,mencuci,dll), mengurus dan mengasuh anak, tetap

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 5


dipegang oleh Ny. F sebagai ibu rumah tangga. Proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan cara musyawarah ataupun konsensus. Maksudnya bila ada perbedaan
pendapat masih bisa disatukan.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi ekonomi : Ny. F mengatakan bahwa kebutuhan primer seperti
pangan, sandang, papan sudah terpenuhi dengan baik. Begitu juga
kebutuhan sekunder juga sudah cukup terpenuhi. Ini terlihat dari fasilitas rumah yang
dimiliki seperti adanya kipas angin, TV,VCD, kulkas, rice cooker dan telepon. Kalau
sakit terutama Tn. A maupun Ny. F, biasanya sebelum pergi ke pusat pelayanan
kesehatan, mereka menggunakan pengobatan tradisional dulu, tapi kalau sudah agak
parah baru dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.
b. Fungsi sosialisasi : Untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya
dilakukan berdua. Waktu luang dimanfaatkan keluarga untuk mempererat hubungan
dan mencurahkan kasih sayang pada ank-anaknya. Ny. F lebih banyak bersama anak-
anaknya dari pada Tn. A, namun tidak ada masalah dalam hal ini, karena keluarga
mengerti dengan pekerjaan Tn. A. Ny. F selalu mengawasi anak-anaknya bermain. An.
I biasanya bermain dengan sepupu yang sebaya dengannya ataupun dengan anak kos.
An. I jarang bermain dengan teman-teman sekitar yang sebaya dengannya. Karena Ny.
F takut An. I terbawa pengaruh buruk dari teman-temannya. Ny. F lebih senang jika
teman-teman An. I datang dan bermain kerumahnya. Namun An. I biasanya bermain
dengan saudara sepupu yang sebaya dengannya.
c. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan : Ny. F mengatakan bahwa
sakit adalah tanda dan gejala yang tidak biasa nya dan anaknya tidak bisa lagi bermain-
main. Sedangkan sakit bagi keluarga Tn. A bila anggota keluarga mampu beraktivitas
dan bermain-main.
Masalah kesehatan dalam keluarga Tn. A jarang mengalami penyakit yang
berat,biasanya hanya sakit ringan.
1) Tn. A biasanya mengeluh kalau dia merasa capek, lelah, letih,lesu. Ini karena
kesibukan Tn. A sendiri. Sebenarnya dia juga tidak menginginkan kerja yang terlalu
sibuk, namun karena tuntutan profesi, maka harus dijalaninya. Biasanya rasa
capeknya hilang setelah An. I menginjak-injak tubuh Tn. A. Tn. A dalam enam
bulan terakhir tidak mengalami penyakit yang serius, hanya menderita flu disertai
demam. Tn. A mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih kadang juga
minum madu + telur dan biasanya flu cepat hilang. Kalau tidak,beliau minum
paracetamol,pernah juga procold. Tapi kalau minum procold dengan jarak lima jam
Tn. A menjadi sakit kepala. Sejak itu dia biarkan sakit kepalanya dan menghentikan
minum obat. Tn. A mengatakan dulu sejak SD menderita pembengkakan kalenjar.
Lalu dia memeriksakan ke puskesmas tapi hanya diberi suntikan saja,dan Tn. A
merasa tidak jauh lebih baik. Lalu dia konsultasikan ke dokter bedah , menurut
dokter tsb Tn. A dianjurkan segera dioperasi. Tn. A tidak menuruti perintah
dokter juga sering sakit kepala namun mencari pengobatan alternatif yaitu dengan
meminum air rebusan tanaman Binalu Limau Kapas. Setelah meminum rutin dua
kali sehari, pembengkakan kelenjar itu menjadi hilang. Tn. A juga pernah menderita
Tifus th 2008,menurutnya karena ia saat itu terlalu banyak ikut kegiatan organisasi.
Tn. A mengatakan bahwa dia tetap makan teratur namun memang keadaan
lingkungan kostnya yang tidak bersih yakni di belakang fakultas teknik unhas. Tn.
A memeriksakan ke dokter dan setelah di tes serologi titer antigennya >300. Tn. A
mengatakan bahwa BABnya lancar yaitu dua kali sehari,kadang-kadang juga
konstipasi. Namun, menurutnya itu karena tergantung dari makanan.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 6


2) Ny. F tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan
cuaca seperti flu ataupun demam. Biasanya Ny. F meminum obat tradisional seperti
air kacang, air bengkoang + madu dan untuk mengatasi demam Ny. F minum air
bunga raya. Ny. F pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika mengikuti check up
gratis dekat rumahnya, lalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut Ny. F itu
tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit-sakit sendi biasa yang
menurut Ny. F itu karena kelelahan bekerja.
3) An. I sering demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan bila kondisi
panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.
An. I pernah diare selama tiga hari ketika berusia 2 tahun dan bisul di kepala. Ny. F
membawa An. I ke dokter spesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter
memberi An. I obat Amoxilin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An. I menjadi
karies. Satu bulan sebelum puasa Ramadhan th 2017 An I juga pernah muntah karena
kebanyakan makan mie sedap. An. I juga pernah muntah ketika bermain bersama
Tn. A. Orangtuanya membawa An. I ke RS. Awal Bros karena penanganannya lebih
cepat.
4) An. P yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya
menderita flu biasa sudah 3 x yakni ketika umur 3 bln, awal desember 2018 dan 22
februari 2019. Ny. F membawa ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam
anak.
d. Fungsi reproduksi : Keluarga Tn. A memiliki 2 orang anak. Ada rencana
untuk menambah anak, tapi nanti setelah umur An. P sudah agak besar .Baik Tn. A
maupun Ny. F tidak mempermasalahkan jenis kelamin anaknya, yang jelas mensyukuri
saja yang diberikan Tuhan. Jarak antara An. I dengan An. P adalah hampir 4 tahun.
Keluarga Tn. A selama ini menggunakan cara KB sistem cabut untuk mencegah
kehamilan. Ini adalah cara alami tanpa menggunakan obat ataupun alat kontrasepsi. Ny.
F mengatakan bahwa menstruasinya tidak teratur sejak usianya masih gadis. Terkadang
dia menstruasi sekali dalam 2 bulan dan bahkan ada yang sekali dalam 3 bulan.
e. Fungsi afektif : Ny. F mengatakan sangat bahagia dengan
perkawinannya. Jarang sekali ada pertengkaran yang berkepanjangan karena mereka
mampu mengatasinya dengan segera. Tn. A dan Ny. F satu sama lain bersikap saling
mengisi kekurangan masing-masing, saling menghargai, dan saling membutuhkan satu
sama lain. Apalagi sekarang telah dikaruniai dua orang anak.
Tidak ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan maupun sandang keluarga. Ny.
F mengatakan gaji suaminya sudah lebih dari cukup dalam pemenuhan kebutuhan
keluarga. Ny. F tidak ada menuntut lebih dari suami. Ny. F ingin lebih memperhatikan
dan merawat kedua anaknya yang masih kecil-kecil. Ketika Tn. A sedang tidak bekerja,
Tn. A gantian menjaga An. I maupun An. P agar tidak mengganggu kegiatan rumah
tangga Ny. F.

6. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan panjang :
Stresor jangka pendek : Perubahan dalam kesehatan anggota keluarga, yaitu ketika An.
I maupun An. P yang tiba-tiba menderita sakit. Ketika An. I yang sudah beberapa kali
muntah melalui kondisi yang bebeda-beda, sehingga membuat Ny. F bingung dan
cemas. Selain itu An. P yang juga sakit flu saat pengkajian sudah 3 hari, yang
sebelumnya An. P juga sakit flu seperti ini. Stess lain yang juga mempengaruhi yakni
takut bila ada banjir. Ini karena anaknya yang masih kecil-kecil.
Steros jangka panjang : Ny. F cukup khawatir dengan tingkah An. I yang sangat
hiperaktiv, apalagi kalau An. I sampai mengganggu ketika ada tamu yang datang ke

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 7


rumah dengan mengajak dan memaksa untuk bermain bersamanya. Ny. F juga khawatir
melihat An. I yang sering marah dan merasa tersaingi ketika Ny. F lebih banyak
bersama An. P.
b. Kemampuan keluarga berespon thd situasi/stressor : Terhadap stress jangka pendek,
yaitu ketika An. I maupun An. P sakit, keluarga akan membawa ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas, rumah sakit, maupun ke tempet praktek dokter.
Sedangkan untuk sters banjir, seperti banjir yang menimpa makassar pada bulan januari
2019, keluarga Tn. H pergi mengungsi ke RS. Awal Bros.
c. Strategi koping yang digunakan : Bila mendapat masalah, Tn. A dan Ny. F bersama-
sama membicarakan dan mencari penyelesaiannya. Ny. F dan Tn. A tidak berlarut-larut
dalam menghadapi permasalahan dan sering kali berinisiatif dengan kesadaran sendiri
untuk mengakhiri permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional : Kadangkala, jika Ny. F mempunyai keinginan yang
menurut dia baik, tetapi tidak disetujui Tn. A, Ny. F akan tetap melakukan keinginannya
tersebut tanpa sepengetahuan Tn. A.Tapi Kemudian Ny. F berterus terang kepada Tn.
A.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 8


7. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal Pemeriksaan Fisik : 06 mei 2019


PEMERIKSAA NAMA ANGGOTA KELUARGA (Inisial)
N FISIK Tn. A Ny. F An. I An. P
KEPALA :

Rambut Rambut lebat, hitam, ikal, bersih Rambut lebat, hitam, ikal, bersih Tidak ada benjolan,kulit Rambut lebat, hitam, ikal,
dan tidak ada benjolan dan tidak ada benjolan kepala bersih, rambut ikal LK : 35 cm, bersih dan tidak
ada benjolan

Mata Mata tidak anemis Mata tidak anemis Mata tidak anemis, secret tidak Mata tidak anemis, secret
ada tidak ada

Hidung Tidak bersekret, tidak ada Tidak bersekret, tidak ada Bersekret dan hidung mampet Bersekret warna bening,
kelainan penciuman kelainan penciuman

Gigi – mulut Gigi tampak bersih tapi gigi Bersih Berwarna coklat kehitaman, 2 Bersih
geraham berlubang buah gigi geraham atas
belakang berlobang dan batuk
berdahak serta berbau
mulutnya
LEHER : Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak
pembesaran kelenjar linfe pembesaran kelenjar linfe pembesaran kelenjar linfe ada pembesaran kelenjar
linfe

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 9


DADA : Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru
normal normal
PERUT : Tidak ada kembung Tidak ada kembung Tidak ada kembung Tidak ada kembung
EXTREMITAS Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan,
turgor baik. turgor baik. turgor baik. turgor baik.
LAIN – LAIN : TD = 140/ 80 TD = 120/ 90 N = 80 x/i N = 100 x/i
Tekanan N = 80 x/i N = 80 x/i R = 24 x/i R = 30 x/i
R = 23 x/i R = 23 x/i S = 360C S = 36,50C
Darah S = 360C S = 36,50C BB = 16kg BB = 8kg
BB = 68kg BB = 56kg
Nadi

Respirasi

Suhu

Berat badan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 10


8. HARAPAN KELUARGA DIBIDANG KESEHATAN
Keluarga merasa pelayanan kesehatan yang didapatkan selama ini sudah cukup
memuaskan dan tidak ada masalah pada petugas kesehatan. Menurut Ny. F petugas
kesehatan cukup ramah, walaupun ada beberapa petugas kesehatan yang cara bicaranya
keras. Untuk itu Ny. F berharap agar pelayanan kesehatan mempertahankan mutu
pelayanan kesehatan.
Keluarga juga sangat antusias jika diadakan lomba-lomba bayi dan balita sehat. Namun
sayangnya kegiatan tersebut jarang diadakan. Dan keluarga berharap pada petugas
kesehatan agar kegiatan tersebut lebih sering diadakan karena bisa menunjang
perkembangan kognitif maupun motorik anak-anaknya.

9. PENGKAJIAN FOKUS
Pengkajian fokus anak prasekolah
a. Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi untuk
An. I, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan mendapatkan stimulasi
dan prasarana di sekolahnya nanti.
b. Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ny. F mengatakan An. I tidak diikutkan kegiatan play group, karena Ny. F yang hanya
ibu RT jadi Ny. F merasa An. I cukup di rumah saja
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
Karena Ny. F yang hanya ibu RT jadi waktu Ny. F ada 24 jam, kecuali apabila ibu
sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2-3 dalam 1 bln. Untuk Tn.
A biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan pada hari libur
d. Siapakah Orang-orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak-anak adalah Ny. F yang seharian berada di rumah,
karena sekarang memiliki kosan, anak-anak kos juga menjadi orang-orang yang dekat
dengan An. I selain orang tua
e. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ny. F mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti, Ny.
F hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.
f. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Ny. F mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya masing-
masing.

10. KLASIFIKASI DATA


Data Subjektif Data Objektif
 Ny. F mengatakan anaknya  Kesadaran kompos mentis
sering demam  Keadaan umum baik
 Ny. F mengatakan anaknya sering pilek  Terdapat secret dan hidung mampet
 Ny. F mengatakan mengapa anaknya pada An. I
demam dan pilek  N : 80 x/ mnt
 Ny. F mengatakan bila anaknya demam  R : 24x/ mnt
dikompres  Saat PF terlihat hampir seluruh gigi
 Ny. F mengatakan bahwa An. I suka An. I berwarna coklat kehitaman, 2
sekali memakan permen,coklat dan es buah gigi geraham atas belakang
 Ny. F mengatakan bahwa An. I berlobang
menggosok gigi kadang hanya 1 x sehari  An. I nafasnya berbau

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 11


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. ANALISIS DAN SINTESIS DATA
No Data Masalah Penyebab
1 Subjektif Bersihan jalan napas Merawat anggota
- Ny. F mengatakan anaknya tidak efektif keluarga yang sakit
sering demam
- Ny. F mengatakan anaknya
sering pilek
- Ny. F mengatakan mengapa
anaknya demam dan pilek
- Ny. F mengatakan bila
anaknya demam dikompres

Objektif
- Kesadaran kompos mentis
- Keadaan umum baik
- Terdapat secret dan hidung
mampet pada An. I
- N : 80 x/ mnt
- R : 24x/ mnt

2 Subjektif Risiko Infeksi Merawat anggota


- Ny. F mengatakan bahwa keluarga yang sakit
An. I suka sekali memakan
permen,coklat dan es
- Ny. F mengatakan bahwa
An. I menggosok gigi kadang
hanya 1 x sehari

Objektif
- Saat PF terlihat hampir
seluruh gigi An. I berwarna
coklat kehitaman, 2 buah
gigi geraham atas belakang
berlobang
- An. I nafasnya berbau

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 12


2. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. I (4th) di keluarga Tn. A
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An. I (4th)dengan ISPA.
2 Resiko infeksi pada An. I (4th) keluarga Tn. A berhubungan dengan
KMK merawat anggota keluarga dengan masalah karies dentis

3. PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dx 1 : Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. I (4th) di keluarga Tn. A
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An. I
(4th)dengan ISPA.
NO KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Demam pilek
dirasakan dengan
tanda dan gejala
yang sesuai dengan
penyakit ISPA,
belum dilakukan
tindakan apapun
jika tidak ditangani
akan berlanjut
keinfeksi saluran
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 3/3 nafas bawah.
Skala : kurang sehat

Ny. F mau tau


tentang demam
pilek, tapi masih
terlihat ragu-ragu.
Dilihat dari jarak
Kemungkinan Masalah dapat yankes tidak terlalu
2 diubah 2/2 x 2 2/2 jauh.
Skala : mudah

Masalah masih bisa


dicegah agar tidak
berlanjut mengingat
ispa merupakan
penyakit yang
mudah untuk
dicegah. Tetapi Ny.
F masih ragu-ragu
dalam merawat
3 Potensial Masalah untuk dicegah 2/3 x 1 2/3 anaknya.
Skala : cukup

Masalah ispa pada


4 Menonjolnya Masalah ½x1 ½ An. I dirasakan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 13


betul oleh keluarga
tetapi keluerga tidak
ingin masalah
tersebut segera
diatasi.
Skala : Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani

∑= 25/6

Dx 2 : Resiko infeksi pada An. I (4th) keluarga Tn. A berhubungan dengan


KMK merawat anggota keluarga dengan masalah karies dentis
NO KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Saat pemeriksaan
fisik terlihat
hampir seluruh
gigi An. I
berwarna coklat
kehitaman, 2 buah
gigi geraham atas
belakang
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 3/3 berlobang
Skala : kurang sehat

Masalah Karies
dentis susah
diubah lagi secara
normal tapi ada
solusinya yaitu
dengan di tambal
tapi harus dijaga
kebersihannya
lagi. Ny. F mau
mengetahui
tentang cara
pembersihan gigi
pada anak usia pra-
sekolah tapi dia
Kemungkinan Masalah dapat ragu-ragu dalam
2 diubah ½x1 1/2 merawat An. I
Skala : sebagian

Masalah masih
bisa dicegah agar
tidak menyebar
kegigi lainnya
mengingat kuman
3 Potensial Masalah untuk dicegah 1/3 x 1 1/3 cepat sekali

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 14


beraksi. Tetapi Ny.
F masih ragu-ragu
dalam merawat
anaknya.
Skala : rendah

Masalah karies
dentis pada An. I
dirasakan betul
oleh keluarga
tetapi keluerga
tidak ingin
masalah tersebut
4 Menonjolnya Masalah segera diatasi.
Skala : ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani ½x1 1/2

∑=7/3

4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. I (4th) di keluarga Tn. A 25/6
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An. I (4th)dengan ISPA.
2. Resiko infeksi pada An. I (4th) keluarga Tn. A berhubungan dengan KMK 7/3
merawat anggota keluarga dengan masalah karies dentis

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI PARAF
Diagnosa
Selama 3 1. kali
1 Respon ISPA adalah  Diskusikan bersama
1. kunjungan rumah, verbal Iinfeksi keluarga, pengertian
kebersihan jalan saluran ISPA dengan
nafas efektif pada An. pernafasan menggunakan lembar
I (4th). akut yang balik
ditandai Tanyakan kembali pada
dengan keluarga tentang
demam dan pengertian ISPA
pilek. Berikan pujian atas
jawaban yang tepat
 Jelaskan pada keluarga
akibat lanjut apabila ISPA
telah diobati dengan
menggunakan lembar
balik
 Motifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 15


akibat lanjut dari ISPA
yang tidak di obati

Selama 3 kali 2. Respon Karies dentis  Jelaskan pengertin karies


kunjungan rumah, Verbal adalah gigi dengan tepat
2. kebersihan gigi dan sebuah  Gambarkan tanda dan
mulut harus bersih penyakit gejala yang muncul dari
pada An. I (4th). infeksi yang masalah karies gigi
merusak dengan tepat
struktur  Identifikasi kemungkinan
jaringan penyebab karies gigi
keras gigi  Jelaskan mengenai
pencegahan karies gigi
 Kaji ulang tentang
pemahaman klien
mengenai karies gigi

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga_ _PSIK FKM UMI_2019 16

Anda mungkin juga menyukai